Kecewa

Sang surya hari ini tak malu-malu menampakkan diri, kehangatannya menyelimuti seluruh bumi. Memancarkan aura positif bagi setiap insan, sungguh cuaca yang bagus untuk pergi menenangkan pikiran. Mungkin Aluna harus meluangkan sedikit waktu untuk berlibur. Bukannya berlibur, Aluna justru melangkahkan kakinya dengan gontai menuju warung kecil di perempatan jalan rumahnya. Sepertinya ia ingin membeli sesuatu.

"Ughhh ... tumben hari ini panas banget." Gadis itu mengibas-kibaskan tangannya, menutupi wajahnya dari sinar matahari yang menyilaukan.

Sesampainya di warung, Luna segera membeli apa yang ia butuhkan dan bergegas kembali ke rumah untuk dia berikan kepada ibunya.

Sebenarnya, Luna jenuh dengan aktifitas sehari-hari selepas ia lulus SMK membantu ibunya membuat chatering rumahan. Namun, untuk saat ini yang bisa dilakukan hanya ini, sembari menunggu kabar dari saudaranya tentang lowongan pekerjaan yang selama ini masih belum ada titik terangnya.

"Lun, Luna!" Seseorang memanggil dari kejauhan.

Aluna menoleh, melihat bibinya melambaikan tangan ke arahnya.

"Aahh iyaaaa Bi, tunggu sebentar ya, Luna ke sana!" teriak Luna menjawab panggilan itu.

"Kenapa, Bi? Ada yang bisa Luna bantu?" tanya Aluna.

"Iya, pas banget kamu lewat Lun. Bibi mau kasih kamu kerja sampingan, dari pada di rumah cuman tolah toleh kaya kipas angin kalau pesanan ibumu sepi. Kamu mau enggak?" tanya Bibi Ike.

Aluna mengerjapkan matanya, nampak bersemangat. "Kerja apaan Bi? Selama bukan kerjaan yang aneh-aneh, ya Luna mau dong," jawab Luna berbinar bahagia.

"Gini lo, si Echa sama Deny kan bentar lagi ujian. Nah, gimana kalau kamu sementara jadi guru privat mereka? Bibi lihat nilai-nilai kamu juga di atas rata-rata kan," rayu Bibi Ike.

"Emm ... gimana ya, Bi? Luna rundingan dulu sama Ibu boleh ya? Hehehe," jawab Luna nyengir.

Aluna harus meminta izin terlebih dahulu kepada ibunya. Setidaknya untuk mencari jam yang tepat agar dirinya bisa membagi waktu antara membantu ibunya dengan menjadi tutor les untuk Echa dan Deny.

"Iya-iya, tapi kalau bisa secepatnya kasih kabar ya Sayang," ujar bibi sembari mengedipkan mata.

"Siap bosku!" jawab Luna dengan tersenyum lebar.

Setelah berdiskusi dengan ibunya, Aluna menerima tawaran Bibi Ike, menjadi guru les privat kedua keponakannya itu. Ia pun berlari-lari kecil menuju rumah bibinya. Sesampainya di sana, Luna di kejutkan dengan pemandangan yang tak biasa.

"Aaarghhhhh!" Aluna memekik dan menutup kedua matanya.

Di depannya sana, para pria bertelanjang dada dan menatap ke arahnya tanpa dosa.

"Mas-mas yang baik, bisa tolong pakai bajunya enggak ya?" ujar Luna.

Baginya melihat pria bertelanjang dada adalah sesuatu yang tak biasa. Karena semenjak ayahnya meninggal, ia tak pernah sekalipun melihat pria lain di dalam rumahnya. Mungkin karena hal itu juga Aluna menjadi gadis yang kurang pergaulan.

"Hahahahaha," tawa Aksa menghampiri Aluna.

"Kamu kenapa sih, Lun? Cuma lepas baju doang kok! Kita enggak bugil. Habisnya panas banget tahu," ujar Aksa panjang lebar.

Luna yang terlanjur malu tak menghiraukan Aksa, gadis itu segera berlari mencari bibinya. Dia mengutarakan maksudnya ke sana, yaitu menerima tawaran menjadi guru privat Echa dan Deny.

Bibinya pun sangat bahagia, tetapi ada niat terselubung di balik semua ini yang telah di rencanakan. Bibi Ike ingin agar gadis cantik itu mengenal dunia luar dan berinteraksi dengan lawan jenis. Ia merasa iba, melihat Aluna tak pernah mempunyai seorang kekasih di umurnya sekarang ini.

"Mulai Senin depan, kamu bisa datang ke sini selepas magrib kan, Lun?" tanya Bibi Ike.

"Iyaaa Bi, bisa dong kan udah minta ijin sama Ibu Ratu. Hihihihi," jawab Luna cekikikan.

"Hmm, kamu ini bisa-bisa aja. Sini bantuin bikin kolak ya! Hari ini Echa kepengen makan kolak katanya," perintah Bibi Ike.

Aluna menaruh hormat. "Siapp Madam!" jawab Aluna menggoda bibinya.

Selain kutu buku, Aluna juga hobi memasak. Ketrampilan ini di asahnya sejak ia berusia 10 tahun. Kondisi ekonomi keluarga yang mengharuskan ibunya bekerja sepanjang hari. Sehingga gadis kecil itu harus mampu membuat makanan untuk dirinya sendiri.

Tak terasa sekarang sudah pukul tiga sore, waktunya Luna membersihkan rumah. Ia pun berpamitan untuk kembali pulang.

Ketika perjalanan menuju rumah, ia melihat Aksa bersama dengan gadis primadona di desanya. Sorot mata Aluna meredup.

"Jadi mereka ...."

Reina namanya, gadis yang terkenal cantik, berpendidikan, dan berasal dari keluarga berada. Melihat kebersamaan mereka, dada Aluna tiba-tiba terasa sesak. Baru kali ini ia menyadari bahwa pertemuannya dengan Aksa beberapa saat lalu mungkin sudah tumbuh menjadi benih-benih cinta.

Aksa telah akrab lebih dulu dengan Reina. Pria itu mengenal sang kembang desa saat MOS di kampusnya, dua tahun lalu. Sepertinya mereka menjalin hubungan dekat. Hal itu bisa dilihat dari cara Reina memeluk Aksa dan menggenggam tangannya.

Aluna pun berlari, menahan rasa sakit di relung hatinya. Rasa pedih, amarah berbaur menjadi satu. Perasaan kecewa yang sangat menyakitkan.

Segala kenangan ketika Aksa selalu menyanyikan lagu pengantar tidur untuknya kini berputar ulang seperti kaset rusak di pikiran Aluna.

Tapi benarkah perasaan yang dimiliki Aluna adalah perasaan cinta kepada Aksa? Bukan hanya ketertarikan semata karena wanita itu belum pernah sekalipun bercengkrama dekat dengan seorang lelaki?

Terpopuler

Comments

Syala Yaya (IG @syalayaya)

Syala Yaya (IG @syalayaya)

baperrr aku

#fwc

2020-09-18

0

iiirrmaa Ind🌺℘ṧ

iiirrmaa Ind🌺℘ṧ

bom like thor

FWC

2020-09-18

0

Wahyu Darkasih

Wahyu Darkasih

yah luna, lagu bersedih. semangat Lun entar ketemu cowok lebih baik dari si aska.😆

2020-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan
2 Dia Manusia Es
3 Kecewa
4 Tatapan Mendebarkan
5 Valentine
6 Malam Minggu
7 Mulai Menyadari Perasaan
8 Rahasia di Balik Pekerjaan
9 Gelegar petir
10 Tunggu Pembalasanku
11 Impas
12 Kedatangan Nyonya Besar
13 Pertengkaran Keluarga
14 Dia kekasihku
15 Make Over
16 Dinner yang Menegangkan
17 Akhir yang Manis
18 Ibu Hilma
19 Strategi
20 Pergolakan Batin
21 Guncangan
22 Gegana
23 Penolakan
24 Kejadian Semalam?
25 Terdesak
26 Mulai Berubah
27 Terbongkar
28 Karam
29 Godaan Setan
30 Sandiwara
31 Prahara
32 Ceramah Pagi
33 Pertengkaran
34 Serpihan Hati
35 Pingsan
36 Saingan
37 Bimbang lagi
38 Balas Dendam
39 Perjanjian
40 Semakin Panas
41 Nahkoda yang Berbelok
42 Keyakinan
43 Pengorbanan Bu Hilma
44 The Power of Love
45 Kesepakatan
46 Ulang tahun
47 Rencana B
48 Kabar Gembira
49 Mahameru
50 Memulai Rencana
51 Tantangan
52 Tanjakan Cinta
53 Mengubah Haluan
54 Puncak Para Dewa
55 Akhir Pendakian
56 Mie Instant
57 Tamu Tak Diundang
58 Penyesalan
59 Pertemuan Dua Hati
60 Benda Wasiat
61 Bang Rezky
62 Cemburu?
63 Hukuman
64 Kelas Memasak
65 Ancaman Buaya
66 Konspirasi Hati
67 Sayang
68 Mawar beracun
69 Terperangkap
70 Ruangan Eksekutif
71 Segel Aman
72 Pembalasan
73 Tolong Aku!
74 Aji-aji Spabol Ala Bi Atin
75 Fitting
76 Akhir Penantian
77 Pelabuhan Terakhir
78 Extra Part
79 Extra Part Lagi
80 Extra Part Terakhir (Suami Siaga)
81 Penting!
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Pertemuan
2
Dia Manusia Es
3
Kecewa
4
Tatapan Mendebarkan
5
Valentine
6
Malam Minggu
7
Mulai Menyadari Perasaan
8
Rahasia di Balik Pekerjaan
9
Gelegar petir
10
Tunggu Pembalasanku
11
Impas
12
Kedatangan Nyonya Besar
13
Pertengkaran Keluarga
14
Dia kekasihku
15
Make Over
16
Dinner yang Menegangkan
17
Akhir yang Manis
18
Ibu Hilma
19
Strategi
20
Pergolakan Batin
21
Guncangan
22
Gegana
23
Penolakan
24
Kejadian Semalam?
25
Terdesak
26
Mulai Berubah
27
Terbongkar
28
Karam
29
Godaan Setan
30
Sandiwara
31
Prahara
32
Ceramah Pagi
33
Pertengkaran
34
Serpihan Hati
35
Pingsan
36
Saingan
37
Bimbang lagi
38
Balas Dendam
39
Perjanjian
40
Semakin Panas
41
Nahkoda yang Berbelok
42
Keyakinan
43
Pengorbanan Bu Hilma
44
The Power of Love
45
Kesepakatan
46
Ulang tahun
47
Rencana B
48
Kabar Gembira
49
Mahameru
50
Memulai Rencana
51
Tantangan
52
Tanjakan Cinta
53
Mengubah Haluan
54
Puncak Para Dewa
55
Akhir Pendakian
56
Mie Instant
57
Tamu Tak Diundang
58
Penyesalan
59
Pertemuan Dua Hati
60
Benda Wasiat
61
Bang Rezky
62
Cemburu?
63
Hukuman
64
Kelas Memasak
65
Ancaman Buaya
66
Konspirasi Hati
67
Sayang
68
Mawar beracun
69
Terperangkap
70
Ruangan Eksekutif
71
Segel Aman
72
Pembalasan
73
Tolong Aku!
74
Aji-aji Spabol Ala Bi Atin
75
Fitting
76
Akhir Penantian
77
Pelabuhan Terakhir
78
Extra Part
79
Extra Part Lagi
80
Extra Part Terakhir (Suami Siaga)
81
Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!