Bagian 5

Harap tekan like-nya sebelum baca ya..

Tekan like gaak akan bikin kamu jelek kok. 😁

Kayla merapalkan doa dalam hatinya sambil memejamkan mata. Itu bukan doa tidur melainkan doa supaya selamat dari Adrian Pradipta mantan calon kakak iparnya yang sekarang merangkap jadi suaminya.

Entahlah dia begitu takut membayangkan suatu hak suaminya yang mungkin saja malam ini pria itu akan memintanya.

Kayla pura-pura tidur. Semoga saja Adrian bukan tipe laki-laki yang tega membangunkan orang demi meminta haknya.

Cklekk.

Pintu kamar mandi terbuka, Adrian keluar dari sana menampilkan dirinya yang setengah telanjang dengan handuk yang melilit di pinggang menutupi tubuh bagian bawahnya.

"Aaaaaaaaaa.." Kayla berteriak kaget saat melirik Adrian melepaskan handuknya dalam aksi pura-pura tidurnya.

Seketika Kayla bangun kemudian duduk di ranjang untuk menormalkan jantungnya yang berdebar akibat kaget.

Lain hanya dengan Adrian yang menatap Kayla heran dengan wajah datarnya. "Kau kenapa?"

Kayla merutuki kebodohannya. Adrian memakai celana pendek di balik handuknya. Hampir saja pandangan mata sucinya ternodai.

"Jangan katakan jika kau berharap melihatnya, tapi karena gagal dan tidak terima kau malah teriak." Terka Adrian asal dan seenaknya.

Kayla yang tidak paham mencoba berpikir maksud dari perkataan Adrian. Apa yang gagal dia lihat?? Kayla berpikir keras hingga dia menemukan sedikit titik terang.

Jangan katakan jika bagian yang gagal dia lihat menurut Adrian adalah bagian pribadi pria milik Adrian. Kayla menggeleng tanpa sadar dan hal itu sempat di lihat oleh Adrian.

"Jangan kecewa, jika kau mau melihatnya baiklah." Adrian mendekati Kayla dalam keadaan yang sama. Dia belum mengenakan pakaian tidurnya.

Kayla melotot serta gugup pasalnya Adrian melangkah mendekatinya dan makin mengikis jarak diantara mereka.

"Bukan begitu, aku hanya bermimpi buruk." Elak, Kayla berbohong.

Merasa jawaban Kayla cukup masuk akal, Adrian berbalik berjalan menuju lemari.

"Padahal jika kau mau, aku akan senang memperlihatkannya." Goda Adrian sambil bertahan dengan raut wajah datarnya. Sedikitpun tidak terlihat ekspresi diwajahnya kalau dirinya tengah menggoda Kayla. Hanya nada bicaranya saja yang terdengar sebagai bukti kalau ucapannya hanya godaan untuk Kayla.

"Yang benar saja, Dasar duda." Ucap Kayla berusaha menutupi ekspresi gugupnya.

"Bagaimana bisa kau katakan aku duda sedangkan aku punya istri." Sarkas Adrian tidak terima.

"Aku lupa." Jawab Kayla enteng.

"Apa perlu kuingatkan tentang posisimu?" Tanya Adrian terdengar seperti nada menyeramkan di telinga Kayla.

"Tiiiiii tidak perlu." Jawab Kayla cepat dengan nada yang terdengar gugup.

"Kamu yakin.. " Adrian melirik Kayla sambil menyelesaikan memakai pakaiannya. Lantas dia pun mendekat ke ranjang dan duduk diatasnya.

"Tennn tentu saja." Jawab Kayla gugup tapi yakin sambil membalikkan dan mengambil posisi tubuhnya tidur membelakangi Adrian.

Adrian yang selalu memperhatikan Kayla sejak tadi merasa sedikit tersinggung dengan aksi Kayla tidur memunggunginya.

"Aku tidak akan memaksa jika kau belum siap." Tegas Adrian memberi kelegaan dihati Kayla.

"Tapi sebaiknya jangan menambah dosamu dengan cara tidur membelakangi suamimu sendiri." Sindir Adrian sambil beranjak dari duduknya untuk segera tidur.

Kayla berbalik tapi bukan menghadap Adrian melainkan menatap langit-langit kamar. "Sekarang apa tidak menatap suami tidur juga adalah dosa."

Adrian mengangkat sedikit tubuhnya dengan sedikit miring menghadap Kayla hingga bagian kepala berada di atas Kayla.

Hal itu membuat kedua pasang mata keduanya bertemu dan jantung Kayla jadi bekerja keras karena kembali merasa gugup.

"Bagaimana kau bisa menatap suamimu saat matamu terpejam? Tapi tidak ada salahnya bukan, jika kau tidur menghadapku."

•••

TO BE CONTINUED

19-02-2020

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***