"Haaah...!! Capeek...!!"
Xiao Lu langsung berbaring di rumput, dia akhirnya bisa beristirahat setelah menuruni bukit berbatu.
"Saudara Xiao...? Saudara Xiao...!"
Qi Xuan berusaha membangunkan Xiao Shuxiang. Sayangnya Xiao Shuxiang sudah berada jauh di alam mimpi.
"Sau...dara... Xiao..." Jing Mi menepuk pelan punggung Xiao Shuxiang untuk membangunkannya, namun detik berikutnya dia juga ikut tertidur.
"Tetua, bagaimana ini...? Mereka bertiga terti-" Qi Xuan seketika berhenti bicara saat melihat Yang Shu juga ikut berbaring di atas rumput.
"Harusnya kita mencari tempat lain untuk beristirahat," Qi Xuan memijat pelan keningnya, dia bingung harus melakukan apa supaya tetua dan saudara seperguruannya bisa bangun.
"Haaah... Aku juga akan tidur..." Qi Xuan pada akhirnya juga ikut berbaring di rumput, dia memilih tempat yang tidak terkena sinar matahari. Tidak seperti guru dan teman-temannya.
Yang Shu tertidur dengan posisi bersandar pada sebuah batu, sementara Xiao Lu terlihat memeluk batu yang seukuran tubuhnya.
Jing Mi tertidur dengan posisi tengkurap, tangannya menyentuh kepala Xiao Shuxiang. Sementara Xiao Shuxiang tidur dengan posisi tubuh menghadap ke langit, mulutnya sedikit terbuka dan terdengar suara dengkuran kecil.
Perlahan matahari semakin naik, sinarnya pun semakin lama makin terik.
Entah sejak kapan posisi tidur Jing Mi berubah, dia memeluk Xiao Shuxiang seperti memeluk guling. Lengan Kirinya, menutupi mulut dan hidung Xiao Shuxiang. Hal ini membuat anak laki-laki itu tidak bisa bernapas dengan baik.
Seketika, Xiao Shuxiang merasakan sakit di dadanya. Dia tersentak kaget dan segera bangun, tindakannya itu membuat Jing Mi berguling ke samping karena terdorong oleh tubuh Xiao Shuxiang.
"Keterlaluan!! Apa anak ini mencoba membunuhku?!" Xiao Shuxiang menatap Jing Mi yang masih pulas tertidur, dia terlihat kesal.
Xiao Shuxiang kemudian menutup mulutnya dan menguap, dia melihat Yang Shu serta teman-temannya masih tertidur padahal matahari sudah hampir tepat di atas mereka.
"Sebaiknya aku cari tempat beristirahat yang lain..." Xiao Shuxiang menoleh ke sekeliling, dia melihat banyak pohon dan salah satunya terlihat Qi Xuan yang terbaring di bawah salah satu pohon.
Dia pun menghampiri Qi Xuan dan kemudian mulai tidur di samping anak itu dan melanjutkan penjelajahan alam mimpinya.
Yang Shu dan keempat muridnya tertidur sangat pulas sekali. Dia baru bangun saat merasakan panas pada punggungnya, begitu juga dengan Xiao Lu.
Xiao Lu berteriak dan langsung berdiri sambil melompat-lompat akibat batu yang dia peluk terasa sangat panas sekali.
Teriakannya membuat Yang Shu, Jing Mi, Qi Xuan dan Xiao Shuxiang tersentak kaget. Yang Shu kemudian meminta agar murid-muridnya tidak tidur lagi, "Kakek akan mencari makanan, kalian beristirahatlah! Tapi jangan tidur,"
Jing Mi, Xiao Lu, Qi Xuan dan Xiao Shuxiang mengangguk pelan. Mereka kemudian menunggu Yang Shu di bawah pohon sambil duduk bersandar.
"Aku ingin mandi..." Xiao Lu bergumam pelan, namun Xiao Shuxiang, Jing Mi dan Qi Xuan masih dapat mendengarnya.
"Kau pikir... hanya kau yang butuh... mandi? Kami juga tahu..." Xiao Shuxiang menguap lagi namun dia langsung menutup mulutnya.
Ini keempat kalinya dia menguap setelah bangun tidur, Jing Mi merasa bahwa saudara seperguruannya benar-benar mengantuk.
"Saudara Xiao? Apa kau masih mengantuk?" Jing Mi akhirnya bertanya dan langsung diberikan anggukan pelan oleh Xiao Shuxiang.
Setelah cukup lama menunggu, Yang Shu akhirnya datang. Dia mengatakan sedang membakar ikan di pinggir sungai dan meminta keempat muridnya untuk mengikuti dirinya.
"SUNGAI?!"
Xiao Lu, Jing Mi, Qi Xuan dan Xiao Shuxiang berseru secara bersamaan. Mereka berempat nampak tersentak kaget saat mendengar ucapan Yang Shu.
Cepat-cepat Xiao Lu, Jing Mi, Qi Xuan dan Xiao Shuxiang berdiri. Mereka dengan semangat mengikuti Yang Shu ke tempat di mana sungai dan ikan yang sedang dibakar berada.
Xiao Lu, Jing Mi, Qi Xuan dan Xiao Shuxiang melihat sungai seperti melihat gunungan emas. Mata mereka terlihat bersinar sekali.
Sungai ini memiliki lebar tiga meter, termasuk sungai yang kecil. Airnya begitu jernih dan tenang, kedalamannya hanya setinggi lutut Yang Shu. Beberapa bebatuan dengan berbagai ukuran terlihat di sekitaran dan juga di dalam sungai. Saking jernihnya, Xiao Lu bahkan dapat melihat ikan-ikan kecil yang sedang berenang.
"Ini... Indah Sekalii!!" Xiao Lu begitu senang, dia kemudian menutup mata perlahan dan menghirup napas pelan.
Dia bisa merasakan hembusan angin yang segar bersamaan dengan aroma rumput yang begitu menenangkan. Dia bahkan bisa mencium bau ikan yang sedang dibakar oleh Yang Shu.
Xiao Lu kemudian melepaskan sepatunya dan mulai memasukkan kakinya ke dalam sungai. Air sungai yang dingin dan menyengarkan seakan naik ke tubuh Xiao Lu melalui kakinya, ini salah satu kebahagiaan yang selama ini dirindukan olehnya.
Tiba-tiba saja, Jing Mi melompat masuk ke dalam sungai. Tindakan anak itu membuat wajah dan pakaian Xiao Lu basah oleh air.
Belum sempat Xiao Lu memarahi Jing Mi, Xiao Shuxiang mendadak melompat mengikuti Jing Mi dan itu membuat wajah dan pakaian Xiao Lu semakin basah.
"Kalian Ini Bisa Pelan-AAAHH!!" Xiao Lu berteriak dan langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan saat melihat Jing Mi dan Xiao Shuxiang yang tadinya melompat ternyata tidak memakai sehelai pakaian pun.
"DI-DIMANA PAKAIAN KALIAN?! DASAR TIDAK TAHU MALU!!" Xiao Lu berteriak kencang sambil terus menutup wajahnya, teriakannya itu membuat Xiao Shuxiang dan Jing Mi refleks menutup telinga mereka.
"Kenapa teriak-teriak begitu...?! Bukan kau yang tidak berpakaian, jadi tidak perlu heboh, berisik!" Xiao Shuxiang mengusap-usap telinganya dan kemudian mulai duduk di dalam air sambil mencuci wajahnya.
Xiao Lu yang tidak ingin melihat ini langsung berlari ke arah Yang Shu. Dia mengadukan kelakuan Jing Mi dan Xiao Shuxiang.
"Kakek...! Kakek Lihat Mereka...!"
Yang Shu mengusap lembut kepala cucu kesayangannya sambil berkata, "Biarkan saja... Mereka sudah beberapa hari tidak mandi, kau juga sama kan?"
Xiao Lu memanyunkan bibirnya, "Tapi Kek... Aku kan yang harusnya mandi duluan..."
"Tidak apa, kau jangan mandi disini. Sebaiknya ikut dengan Kakek, kau bisa mandi di sebelah sana..." Yang Shu berdiri dan mengajak Xiao Lu untuk mengikutinya.
Xiao Lu mengangguk senang dan kemudian mengikuti Yang Shu ke aliran sungai yang berada jauh di tempat Jing Mi, Xiao Shuxiang dan Qi Xuan berada.
Jing Mi mengikuti Xiao Shuxiang, dia juga ikut duduk di dalam sungai dan mulai mencuci wajahnya.
"Sayang sekali kita tidak bisa berenang, sungai ini tidak cukup dalam..." Jing Mi kemudian menenggelamkan wajah dan kepalanya kemudian mengangkatnya kembali.
"Aku malah tidak suka jika sungai ini dalam..." Xiao Shuxiang mengikuti Jing Mi, dia mengingat-ingat kapan terakhir kali dirinya mandi.
Jing Mi lalu melihat ke arah Qi Xuan yang sedang berdiri di samping pakaiannya dan pakaian Xiao Shuxiang.
Qi Xuan memandangi sungai di depannya. Dia sebenarnya ingin mandi tapi....
Jing Mi, "Saudara Xuan? Kau belum membuka bajumu...? Ayo cepat kemari! kenapa kau masih berdiri di sana?"
"Aku... Aku tidak biasa mandi di tempat terbuka... A-apalagi melepas pakaian..." suara Qi Xuan terdengar gugup dan terlihat malu-malu. Hal ini membuat Xiao Shuxiang tersedak air sungai.
"Khok ohok ohok!! Memangnya kau itu perempuan?! Hah! Tidak usah malu-malu, tidak ada perempuan yang melihatmu!"
"Tapi..."
"Saudara Xuan, ayo cepat kemari!! Sesama laki-laki kenapa harus malu..." Jing Mi berdiri dan kemudian berjalan menghampiri Qi Xuan.
Qi Xuan jadi ingat dengan salah satu ucapan ayah dan ibunya. Yang mana keduanya berkata agar dia tidak boleh melepas pakaian di depan siapa pun, sebab itu tidak sopan.
"Saudara Xuan? Ayo!" Jing Mi menarik tangan Qi Xuan namun dengan cepat Qi Xuan menepis tangannya.
"Maaf Saudara Jing, tapi aku tidak bisa. Aku sudah berjanji pada ayah dan ibu,"
Xiao Shuxiang yang masih berada di sungai dan Jing Mi yang berdiri di depan Qi Xuan saling berpandangan dengan heran.
Jing Mi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Memang apa yang anak ini janjikan kepada ayah dan ibunya? Kami kan hanya memintanya melepas pakaian lalu mandi bersama, tidak ada yang lain..."
"Haiish... dasar anak baik... tsk tsk... terlalu baik..." Xiao Shuxiang menggeleng pelan, dia lalu berdiri dan menyusul Jing Mi, kemudian berjalan mendekati Qi Xuan.
"Qi Xuan, aku tidak tahu apa yang kau janjikan pada ayah dan ibumu tapi perjalanan kita masih panjang. Kau harus membersihkan dirimu. Sebagai laki-laki... Kau tidak seru...!" Xiao Shuxiang menepuk pelan pundak kanan Qi Xuan sambil menggeleng, meremehkan.
Qi Xuan menatap Jing Mi dan Xiao Shuxiang, kedua saudara seperguruannya ini berdiri di depannya tanpa busana apa pun.
Dengan gugup Qi Xuan berkata, "Tapi... A-aku tidak bisa mandi di tempat terbuka..."
Dia ingin menunduk, namun seketika langsung melihat ke atas sebab jika menunduk Qi Xuan akan melihat tubuh bagian bawah kedua saudara seperguruannya.
Sudut bibir Xiao Shuxiang berkedut, dia tidak percaya punya teman sepetualang yang tingkahnya seperti anak bangsawan. Tidak! Bahkan seorang bangsawan pun biasanya akan mandi di sungai jika berada dalam keadaan seperti sekarang ini.
"Jangan bilang kau itu anak perempuan yang menyamar jadi laki-laki..?" Xiao Shuxiang memberikan tatapan menyelidik kepada Qi Xuan.
"Sa-Saudara Xiao, aku laki-laki. Ju-justru aku yang tidak bisa percaya... bahwa kau ternyata anak laki-laki..." Qi Xuan menatap Xiao Shuxiang sejenak sebelum mengalihkan pandangannya ke tempat lain.
"Aku juga tidak percaya... ternyata Saudara Xiao memang anak laki-laki..." Jing Mi memperhatikan Xiao Shuxiang dari atas sampai bawah.
Anak kecil berusia tujuh tahun ini memiliki rambut hitam sepundak, kulit berwarna kuning langsat, mata yang sedikit lebih besar dari kebanyakan mata anak-anak pada umumnya, berwarna cokelat. Namun saat terkena sinar matahari menjadi terang dan seperti ada bunga yang sedang mekar di dalam matanya.
Jing Mi memperhatikan dengan serius wajah Xiao Shuxiang, beberapa kali dia berdecak kagum sebab wajah saudaranya ini lebih manis dari wajah anak perempuan yang pernah dia temui. Sangat disayangkan Xiao Shuxiang terlahir sebagai anak laki-laki, jika saja Xiao Shuxiang adalah perempuan... mungkin dia akan membujuk pamannya untuk merancang perjodohan dirinya dengan Xiao Shuxiang.
"Haaiih... Sayang sekali..." Jing Mi menghembuskan napas kecewa, tindakannya membuat Xiao Shuxiang heran.
"Kau kenapa Saudara Jing?"
"Bahkan suaranya juga manis..." Jing Mi hanya menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Xiao Shuxiang.
"Anak aneh... tsk tsk. Ya sudah, jadi bagaimana Saudara Xuan? Kau mau mandi atau tidak?" Xiao Shuxiang merasa Jing Mi anak yang aneh, namun dia tidak membahasnya lebih jauh. Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah Qi Xuan.
Qi Xuan menghela napas pelan, "Aku..."
"Kelamaan, kau ingin mandi sekarang atau aku dan Saudara Jing yang melemparmu ke sungai?! Kalau kami melemparmu, pakaianmu akan basah dan kau harus melanjutkan perjalanan tanpa pakaian!" Xiao Shuxiang mulai merasa tubuhnya dingin, dia harus menyelesaikan mandinya secepat mungkin dan mengisi perutnya.
"Aku bisa berjalan dengan pakaian yang basah-"
"Kakek tidak akan mengizinkan, nanti kau sakit. Kau lupa apa yang dikatakan ibumu, 'Berhati-hatilah, Nak. Kau jangan menyusahkan gurumu,' Apa kau mau menyusahkan Kakek?" Xiao Shuxiang memotong ucapan Qi Xuan, dia juga meniru ucapan ibu Qi Xuan ketika mereka berada di desa.
Qi Xuan tersentak, itu memang pesan ibunya. Dia sudah berjanji untuk tidak merepotkan Yang Shu, gurunya. "Aku... tidak mau menjadi murid yang menyusahkan..."
"Kalau begitu kau harus melepas pakaianmu dan mandi. Kau akan menyusahkan Kakek dan kami nantinya jika kau tidak mandi, kau mengerti maksudku kan?"
Qi Xuan mengangguk, perlahan dia mulai melepas satu persatu pakaiannya. Jing Mi dan Xiao Shuxiang menghembuskan napas lega, mereka berdua lalu berjalan kembali menuju sungai untuk melanjutkan membersihkan tubuh mereka, Qi Xuan mengikuti mereka dari belakang.
Xiao Shuxiang, "Anak ini terlalu pemalu. Dia sangat menjaga citra dirinya, bahkan saat bersama saudara seperguruannya sendiri. Qi Xuan bisa menjadi penghambat perjalananku. Dia anak yang terlalu baik... Sangat baik. Jika Qi Xuan terus seperti itu... Dia tidak akan sanggup bertahan dalam dunia yang begitu keras ini. Baik dia... Saudara Jing, termasuk gadis cerewet. Mereka anak-anak polos yang belum mengerti aturan dunia yang sebenarnya. Haah... Sayang aku masih harus terjebak bersama mereka. Tuhan benar-benar tahu cara memberi keadilan padaku, tsk. Menyebalkan sekali."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 515 Episodes
Comments
Heru Sugiarto
Sabar MC ini cobaan 🤣🤣
2023-02-22
0
Pontianak Man
mungkin belutnya kecil.. jdi malu keliatan temannya... hahahahha
2023-01-05
0
y@y@
👍🏿🔥👍🔥👍🏿
2022-12-11
1