Xiao Shuxiang dan Hou Yong mematung saat melihat teman-teman kelompoknya sedang makan ayam bakar sambil tertawa bersama.
Padahal dia dan Hou Yong sudah bersiap melakukan penyergapan untuk mencuri 'Karung Beras Feng Ying', tetapi seperti yang terlihat! Permainan 'Menjaga Harta' sudah selesai entah kapan.
"Kalian lama sekali, aku sudah kenyang menunggu kalian..." Yi Wen berserdawa sambil mengusap perutnya.
"Bagaimana kalian bisa...?" Xiao Shuxiang melangkah berat ke arah teman-teman seperguruannya berada, Hou Yong mengikutinya dari belakang dengan mulut yang terbuka.
"Ba-bahkan tak ada bekas pertempurannya, pakaian kalian juga bersih semua...?" Hou Yong membandingkan pakaiannya dengan pakaian teman-temannya, perbedaan pakaian mereka begitu terlihat.
"Sudah kubilang, ini namanya... 'Siasat Gadis Cantik'" Yi Wen tersenyum puas ke arah Xiao Shuxiang dan Hou Yong.
"Di mana Jing Mi dan Kakak Lu Yang Cantik?" tanya Qi Xuan kemudian.
"Mereka... ada di sana..." Hou Yong menunjuk ke arah di mana dia dan Xiao Shuxiang meninggalkan Xiao Lu dan Jing Mi.
Yi Wen, "Kenapa kalian meninggalkan mereka? Ayo bawa saudara Jing dan Kakak Lu Yang Cantik kemari."
Hou Yong dan Xiao Shuxiang saling berpandangan, ekspresi keduanya terlihat kecewa sebab pertarungan yang mereka bayangkan tidak terwujud. Dengan langkah malas, mereka pun kembali ke tempat di mana Xiao Lu dan Jing Mi terikat.
Setelah beberapa lama, akhirnya Xiao Shuxiang dan Hou Yong datang bersama Xiao Lu dan juga Jing Mi.
Xiao Lu terlihat mengapit Xiao Shuxiang di ketiaknya. Sementara Jing Mi dan Hou Yong berusaha menahan tawa mereka saat melihat wajah Xiao Shuxiang yang pucat dan terkesan sesak napas.
"He-Hei! Le-Lepaskan!!" Xiao Shuxiang tidak bisa menahan napasnya lagi, dia benar-benar tidak tahan dengan kelakuan Xiao Lu.
"Kau tidak pernah memanggilku 'Kakak' belakangan ini. Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau memanggilku 'Kakak Lu Yang Cantik' dan minta maaf padaku karena kau menjatuhkanku dan mengikatku tadi!!" Xiao Lu menyeret Xiao Shuxiang ke arah teman-temannya sambil terus mengapitnya.
"Da-dalam mimpimu! Ka-kau juga hampir saja memotong tanganku tadi, ti-tidak mungkin aku mau me-minta maaf padamu!" Xiao Shuxiang merasa sangat pengap terus diapit oleh Xiao Lu. Selama hidupnya, dia baru pertama kali diperlakukan seperti ini apalagi oleh seorang gadis kecil.
"Haaah... Aku benar-benar diperlakukan seperti bocah oleh anak ini!"
Beruntung Yang Shu datang, sehingga Xiao Shuxiang bisa lepas dari siksaan ketiak Xiao Lu.
"Kalian ini sedang apa?" tanya Yang Shu kepada Xiao Lu dan Xiao Shuxiang. Dia membawa beberapa buah jeruk untuk murid-muridnya.
Saat melihat Yang Shu itulah, Xiao Lu segera melepaskan Xiao Shuxiang dan memperlihatkan senyuman termanisnya.
"Aku hanya sedang memberi pelukan hangat kepada Adikku, Kek." Ujar Xiao Lu sambil merangkul dan mengelus lembut pipi Xiao Shuxiang.
"Boho-hmp"
Xiao Lu segera membekap mulut Xiao Shuxiang saat mendengar ucapan adiknya, tindakannya ini membuatnya mendapat tatapan tajam.
"Lu'Er... Lepaskan adikmu, kau hampir membuatnya sesak napas..."
"Iya Kek," Xiao Lu melepaskan bekapannya dari Xiao Shuxiang.
Yang Shu memberikan buah-buahan yang dibawanya kepada Yi Wen. Dia pun bicara pada Xiao Lu dan Xiao Shuxiang, "Ayo pulang. Kalian harus bersiap-siap karena besok kalian akan pergi mengikuti Turnamen Kultivator Muda. Xiao'Er, kau bahkan belum meminta izin kepada ayah dan ibumu untuk ikut serta dalam perjalanan nanti, kan? Jadi ayo pulang. Dan untuk kalian semua... Ah, setelah makan----bersihkan sampah kalian."
"Baik, Tetua."
Xiao Lu, "Aku tidak mau pulang, Kek. Aku akan di sini saja. Aku khawatir jika hanya Xuan'Er yang menjaga anak-anak ini. Jing Mi meski berusia lebih muda satu tahun dari Xuan'Er dan aku----dia adalah salah satu pembuat ulah di sini. Dia sama seperti Hou Yong dan Yi Wen."
Jing Mi tersentak, "Kenapa aku?"
Hou Yong sendiri mendengus, "Aku juga kena."
Yi Wen, "Kakak Lu Yang Cantik tidak ada manis-manisnya,"
"Baiklah, tapi ingat! Kita akan berangkat ke Sekte Bunga Lotus tepat di siang hari." Yang Shu mengingatkan Xiao Lu.
"Baik Kek!"
Yang Shu dan Xiao Shuxiang kemudian berjalan kembali menuju desa, tempat di mana rumah Yang Hao dan Xiao WeiWei berada.
*
*
Karena Yang Shu dan Xiao Shuxiang pergi saat siang hari, mereka baru sampai di rumah Yang Hao saat hari sudah sangat sore.
Setelah beristirahat cukup lama di dalam kamarnya, Xiao Shuxiang mulai pergi membersihkan dirinya.
Xiao WeiWei mengajak Xiao Shuxiang untuk makan malam bersama saat putranya itu sudah berganti pakaian.
Yang Shu dan juga Yang Hao sudah menunggu Xiao Shuxiang, mereka tersenyum sambil mengajaknya duduk bersama mereka.
"Aku baru benar-benar merasakan masakan wanita ini. Ini makanan terenak yang pernah kumakan." Xiao Shuxiang membayangkan kehidupan pertamanya saat harus memakan daging Demonic Beast yang terasa hambar dan kadang terasa seperti memakan arang.
"Aku rasa... Aku perlu belajar memasak. Meskipun hanya masakan sederhana, tapi setidaknya lebih baik daripada memakan daging yang hambar."
*
*
Xiao Shuxiang terlihat berbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarnya. Dia berpikir tentang cara mendapatkan izin dari Xiao WeiWei dan Yang Hao, sebab sejak pulang hingga makan malam tadi... dia belum mengatakan tentang keinginannya yang ingin ikut dengan Yang Shu ke Sekte Bunga Lotus.
"Sebaiknya aku coba saja dulu..." Xiao Shuxiang akhirnya bangun dari tempat tidurnya, dia berjalan menuju pintu kamarnya.
Sebelum Xiao Shuxiang pergi ke kamar Yang Hao dan Xiao WeiWei, dia terlebih dahulu mencari keberadaan Yang Shu karena kakek tua itu tidak terlihat di ruang tamu. Dia akhirnya menemukan Yang Shu tidur di atas pohon.
Xiao Shuxiang menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat melihat Yang Shu. Dia sebenarnya ingin ke tempat kakek tua itu karena penasaran. Namun Xiao Shuxiang memiliki hal lain yang harus dikerjakan dan itu adalah meminta izin dari Yang Hao dan Xiao WeiWei.
Sambil menarik napas pelan, Xiao Shuxiang perlahan mendekatkan tangannya untuk mengetuk pintu kamar Yang Hao dan Xiao WeiWei.
Di dalam kamar sendiri, terlihat Yang Hao duduk di pinggir tempat tidur sambil menutup matanya. Dia keenakan dengan pijatan Xiao WeiWei pada kedua pundak dan kepalanya.
"Sayang, kau sangat berbakat dalam memijat." puji Yang Hao sambil menaikkan jempol tangan kanannya.
"Besok malam, giliranmu yang memijatku. Kau juga harus melakukannya seperti ini,"
"Iya, aku akan memberi pijatan yang seperti ini juga... Kau bahkan bisa minta pijat di bagian lain kalau mau..."
Xiao WeiWei mengeraskan pijatannya, hal ini membuat Yang Hao menjerit. Terlihat wajah Xiao WeiWei menjadi semerah tomat saat mendengar ucapan suaminya tadi.
"Sayang! Apa Yang Kau Lakukan, sssh sakiit! Kukira kepalaku sudah pecah!" Yang Hao mengelus pelan kepalanya.
"Bicaramu benar-benar kelewa-"
Tuk Tuk Tuk
Yang Hao dan Xiao WeiWei mendengar suara pintu kamar mereka diketuk. "Siapa itu?" Xiao WeiWei bertanya.
"Ini... Aku,"
Yang Hao dan Xiao WeiWei mendengar suara Xiao Shuxiang. Yang Hao kemudian meminta anak laki-laki itu untuk masuk ke dalam kamarnya.
Perlahan, Xiao Shuxiang membuka pintu kamar dan dia bisa melihat Yang Hao sedang dipijat oleh Xiao WeiWei.
"Xiao'Er? Ada apa, Nak? Biasanya kau selalu masuk tanpa mengetuk pintu? Apa kau tidak mempraktekkan jurus 'Memergoki Orang' dari tua bangka itu?" Yang Hao tersenyum ke arah Xiao Shuxiang yang terlihat berdiri di bibir pintu.
"Sayang, jangan bicara begitu kepada Xiao'Er! Kemarilah, Nak." Xiao WeiWei menegur suaminya dengan lembut, dia kemudian meminta putranya untuk mendekat.
"Memang ada jurus yang seperti itu...?" Xiao Shuxiang berjalan ke tempat Yang Hao dan Xiao WeiWei.
Saat Xiao Shuxiang sudah berada di dekatnya, Yang Hao langsung mengangkat putranya itu dan mendudukkan Xiao Shuxiang di sampingnya. Yang Hao mengusap pelan kepala Xiao Shuxiang sambil tersenyum lembut ke arahnya.
"Ada apa, Xiao'Er? Apa kau ingin tidur dengan Ayah dan Ibu?" tanyanya.
"Bu-bukan begitu... Meski tubuhku sekarang berusia tujuh tahun, tapi usiaku yang sebenarnya adalah 39 tahun. Masa iya, aku harus tidur dengan orang yang usianya tidak berbeda jauh dariku," Xiao Shuxiang salah tingkah dan sedikit gugup saat menjawab pertanyaan Yang Hao.
"Aku... Sebenarnya ingin meminta izin. Aku ingin ikut dengan kakek ke Sekte Bunga Lotus." Xiao Shuxiang mengatakan maksud kedatangannya.
Senyum Yang Hao perlahan memudar, "Tapi perjalanan ke sana sangat jauh Xiao'Er dan tubuhmu itu terlalu lemah,"
Jujur, Yang Hao sebenarnya tidak menyukai jika Xiao Shuxiang menjadi seorang kultivator. Dia hanya ingin putranya menjadi anak yang biasa-biasa saja, dia tidak ingin putranya terlibat dalam bahaya yang ada di dunia itu.
"Sayang, kau jangan melarang putramu. Biarkan dia menjelajahi dunia, Xiao'Er mungkin bisa sehebat kakeknya nanti."
Berbeda dengan Yang Hao, Xiao WeiWei tentu saja mendukung putranya untuk menjadi seorang kultivator. Baginya, hanya orang kuat yang dapat bertahan di dunia yang penuh kekacauan ini.
Xiao WeiWei berkata, "Memang saat ini keadaan desa kita aman dan tidak ada bahaya yang datang. Namun, entah lima atau sepuluh tahun ke depan----bisa saja desa mendapat serangan. Jenis serangan itu entah berasal dari Demonic Beast atau dari orang-orang yang jahat. Jika tidak ada seorang pun yang bisa mempertahankan desa ini, maka desa tempat tinggal kita akan berubah menjadi debu. Kultivator yang desa ini memiliki pun hanya Ayah dan aku..."
Xiao WeiWei mengembuskan napas pelan, "Aku sendiri yakin bahwa kultivator yang berada di luar wilayah desa jauh lebih kuat. Jika ada serangan terjadi, Ayah mungkin bisa meminta bantuan kepada temannya. Tapi itu tidak akan sama jika yang mempertahankan keselamatan warga desa tidak lahir di tempat ini. Lagipula, desa kita sangat terpencil. Akan memakan waktu lama untuk dapat kemari,"
"Dunia yang akan putramu jelajahi itu berbahaya, aku tidak setuju!" kening Yang Hao bertaut, "Aku tahu bahwa desa kita butuh orang seperti Ayah untuk menjaga keamanan desa ini, tapi aku tidak ingin putraku juga ikut. Biarkan saja orang lain yang melakukannya. Sudah cukup memberi izin Lu'Er untuk mengikuti jejak kakeknya. Aku tidak bisa memberi izin yang sama kepada putraku ini."
Xiao WeiWei kembali mengembuskan napas saat mendengar ucapan Yang Hao. Dia pun mengusap pelan kepala Xiao Shuxiang. "Xiao'Er, pergilah ke kamarmu. Biar Ibu yang bicara pada Ayahmu..."
"Ba-baik," Xiao Shuxiang menurut, dia kemudian turun dari tempat tidur Yang Hao dan Xiao WeiWei lalu berjalan keluar menuju kamarnya.
Saat Xiao Shuxiang sudah tidak terlihat lagi, Xiao WeiWei mulai berbicara kepada suaminya, Yang Hao.
"Sayang, kau tidak bisa mengurung Xiao'Er di tempat ini. Dia juga ingin seperti ayah, menjadi seorang kultivator yang hebat. Kau tidak ingat? Xiao'Er pernah sangat marah padamu karena kau terus melarangnya berkultivasi sementara kau terus mendukung Lu'Er?!"
"Wei'Er... Fisik putra kita itu terlalu lemah. Aku bisa saja mengizinkannya berlatih di sekte ayah. Tapi untuk memberinya izin meninggalkan desa ini, aku tidak mau!" Yang Hao menggeleng kuat, "Aku sudah berat melepaskan putriku dan aku tidak mau putraku juga mengikuti jejak kakaknya itu."
Xiao WeiWei mengelus lembut punggung suaminya, "Kau tahu sayang? Putramu itu jauh lebih kuat dari yang kau pikirkan, aku yakin dia bisa. Jika kau mempermasalahkan fisik yang lemah karena dantiannya yang cacat itu, aku dan ayah bisa membantu Xiao'Er untuk memperbaikinya. Kau jangan seperti ini pada putramu sendiri,"
Xiao WeiWei sebenarnya mengetahui bahwa Xiao Shuxiang selalu menyelinap keluar rumah saat malam hari untuk berlatih. Dia tahu seberapa keras usaha putranya untuk menjadi lebih kuat. Karena itulah, dibandingkan dengan melarangnya... lebih baik mendukungnya dengan apa pun yang dia lakukan sekarang.
"Tapi..."
"Aku tahu bukan itu penyebab kau tidak mengizinkannya pergi. Kau kesepian, kan?" Xiao WeiWei tersenyum tipis sambil menatap Yang Hao dengan alis terangkat sebelah.
Melihat tatapan istrinya membuat Yang Hao menarik napas kemudian mengembuskannya pelan.
"Haaah... Aku awalnya melarang Lu'Er untuk berkultivasi, karena aku tidak ingin dia meninggalkan kita. Saat Xiao'Er lahir, aku mulai bisa memberi izin Lu'Er karena ada Xiao'Er yang menemaniku. Dan jika Xiao'Er juga pergi maka... Haiih. Dua saudara itu benar-benar keras kepala!" Yang Hao terlihat tertunduk lesu.
Melihat ekspresi suaminya, membuat Xiao WeiWei mencubit pipi Yang Hao pelan. "Mereka berdua itu anakmu, sifat mereka menurun darimu,"
"Kau ini Ibunya, apa kau tidak sedih mereka akan meninggalkan kita?" Yang Hao meraih tangan Xiao WeiWei dan memasang wajah cemberut kepada istrinya itu.
Xiao WeiWei. "Aku juga sedih, tapi mereka harus menggunakan sayap sendiri untuk terbang. Mereka tidak boleh berada di sarangnya terus, bukan?"
"Wei'Er? Kau menganggap kedua anakku itu burung?" Yang Hao tidak percaya istrinya ini mengibaratkan Xiao Lu dan Xiao Shuxiang sebagai burung.
"Tapi, aku akan kesepian kalau mereka pergi..." Yang Hao kembali tertunduk sedih, namun tangannya mengusap-usapkan tangan Xiao WeiWei di pipinya, seakan-akan dia membayangkan tangan lembut seorang bayi.
"Kan masih ada aku," Xiao WeiWei menahan tawanya saat melihat tingkah suaminya ini. "Haah... Pria ini, padahal saat bersama orang lain dia begitu ketus. Namun saat bersamaku tingkahnya akan seperti anak kecil."
Saat mendengar ucapan Xiao WeiWei barusan, seulas senyum terlihat di wajah Yang Hao. Dengan gaya meniru putrinya Xiao Lu, dia mulai menatap Xiao WeiWei.
"Wei'Er, tapi aku tidak mau mereka pergi... Tidak ada yang memanggilku 'Ayah'. Tidak ada yang membuat masalah. Tidak ada wajah lucu menggemaskan yang bisa diajak bermain. Wei'Er..." Yang Hao berbicara dengan gaya bicara Xiao Lu saat menginginkan sesuatu, dia tersenyum sambil mengedipkan matanya beberapa kali.
"Kau masih bisa bermain dengan dua ekor keledai di kandang, ajari mereka memanggilmu 'Ayah'. Jangan menatapku seperti itu," Xiao WeiWei sudah terbiasa saat gaya bicara suaminya seperti anak kecil, namun dia tidak menyangka bisa semenggemaskan ini.
Yang Hao seketika cemberut saat mendengar ucapan istrinya, Xiao WeiWei. Jelas, istrinya ini tidak mengerti maksud ucapannya.
"Sayang, kau ini tidak mengerti! huh." Yang Hao memanyunkan bibirnya kemudian melepaskan tangan Xiao WeiWei dan mulai tidur.
"Yah, malah merajuk... Dasar bayi besar!"
***
-
-
Catatan Penulis :
Bibi Wei, Paman Yang Hao ingin jatah malam. Tolong sedikit lebih peka, (´ー`)
Dan untuk Teman-Teman, terima kasih karena sudah membaca sampai sejauh ini. ( ´ ▽ ` )ノ
Karya ini adalah tulisan pertama kami dengan genre Xuanhuan dan mengarah pada Slice Of Life dunia Kependekaran. Jadi alurnya sengaja dibuat lambat (tidak cocok untuk sebagian besar pembaca #Dasha serius).
Juga untuk Chapter ratusan ke bawah ini, Mc tidak terlalu disorot ya. Jadi nanti jangan tanya lagi, 'Kok kayak gini sih?', 'Ini siapa yang Mc sebenarnya?' dan lain sebagainya.
Dasha hanya berharap Teman-Teman dapat menikmati gaya penulisan kami yang berbeda dari para penulis lainnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 515 Episodes
Comments
malest
bagus..
2023-08-05
1
malest
bagus.
2023-08-05
1
Heru Sugiarto
👍👍👍👍
2023-02-22
0