Pagi hari di Sekte Kupu-Kupu, Xiao Shuxiang bersama dengan Jing Mi dan teman-teman seperguruannya melakukan latihan pagi. Mereka berlari ke dalam hutan, sesekali memanjat pohon dan saling bertarung memperebutkan apel.
Mereka bahkan membentuk dua kelompok dan bermain permainan 'Menjaga Harta'.
Kelompok pertama terdiri dari Xiao Lu, Jing Mi, Ro Wei, Hai Feng dan Bao Yu. Mereka berperan sebagai 'Kelompok Penjaga Harta'.
Sementara Xiao Shuxiang, Qi Xuan, Zhi Shu, Hou Yong dan Yi Wen adalah 'Para Penjahatnya'.
Harta yang Xiao Shuxiang dan teman-teman kelompoknya harus curi adalah 'Feng Ying', anak kecil berusia lima tahun yang sedang duduk diam di dalam lingkaran sambil memakan apel.
Feng Ying berperan sebagai sekarung beras, dia hanya akan diam saja tanpa melawan dan tanpa bersuara.
Xiao Shuxiang mengintip kelompok Xiao Lu dari semak-semak, "Apa tidak bisa mencuri yang lain? Anak itu terlalu banyak makan, bisa-bisa kita akan direpotkan olehnya. Dan lagi, jika dibandingkan dengan Feng Ying, aku lebih memilih mencuri keledai ayah, setidaknya keledai itu hanya makan rumput."
Hou Yong menepuk pelan pundak Xiao Shuxiang, "Jangan begitu Saudara Xiao, saudara Feng Ying adalah anak yang manis dan juga menggemaskan, kau tidak akan menyesal menculik dirinya."
Mendengar ucapan Hou Yong, Xiao Shuxiang tertawa pahit. "Aku baru melihatnya dan sudah menyesal..."
Qi Xuan lebih fokus memperhatikan para penjaga harta dan Feng Ying daripada terlibat dengan pembicaraan Xiao Shuxiang dan Hou Yong. "Sebaiknya kita mulai mengatur strategi."
Qi Xuan mengajak rekan-rekannya berkumpul untuk membahas strategi yang akan mereka gunakan agar pencurian ini berhasil. Zhi Shu sendiri berperan sebagai mata-mata dan juga pengawas, dia mengawasi gerak-gerik kelompok Xiao Lu yang bisa saja melakukan penyergapan saat mereka sedang berdiskusi.
Qi Xuan, "Kita akan melakukan strategi 2-3. Saudara Yi dan Saudara Xiao akan bertindak sebagai pengalih perhatian, kemudian sisanya akan melakukan penyergapan..."
"Itu strategi lama, jika kita menggunakan strategi 2-3, kelompok gadis cerewet itu juga pasti akan melakukan hal yang sama," Xiao Shuxiang menggeleng pelan, "Aku tidak setuju denganmu."
Hou Yong, "Kalau boleh jujur, kita tidak akan berhasil mencuri 'Karung Beras Feng Ying'. Lihat saja kelompok Kakak Lu Yang Cantik, usia mereka berada di atas 10 tahun, bahkan Ro Wei berusia 9 tahun dan berada di Forging Qi tingkat satu. Bukankah ini keterlaluan?"
Qi Xuan, "Begini saja... Pertama-tama lakukan analisa terhadap lawan, kemudian atur strategi yang bisa kita gunakan."
Dia mengambil ranting kecil dan menggambar area lawan dan tempat harta berada. Qi Xuan juga menulis nama kelompok Xiao Lu, beserta dengan usia dan tingkatan praktik mereka. Tidak lupa, dia ikut menulis nama kelompoknya.
*Kelompok Penjaga Harta
.
- Kakak Lu Yang Cantik (14th) Forging Qi : 3
- Jing Mi (13th) Forging Qi : 2
- Hai Feng (11th) Forging Qi : 1
- Ro Wei (9th) Forging Qi : 1
- Bao Yu (11th) Forging Qi : 0
*Kelompok Pencuri Nakal
.
- Qi Xuan (14th) Forging Qi : 2
- Zhi Shu (10th) Forging Qi : 1
- Xiao Shuxiang (7th) Forging Qi : 1/2
- Hou Yong (8th) Forging Qi : 0
- Yi Wen (8th) Forging Qi : 0
Saat selesai menulis nama teman-temannya beserta usia dan tingkat praktik mereka, kelompok Qi Xuan tertunduk sedih. Mereka benar-benar tidak memiliki kesempatan untuk menang.
Xiao Shuxiang sendiri terlihat protes, "Hei, kenapa tingkat praktikku ditulis 'setengah'? Aku ini berada di Forging Qi tingkat satu."
Qi Xuan, "Itu karena kau punya dantian yang cacat Saudara Xiao."
!!
Jawaban dari Qi Xuan membuat Xiao Shuxiang tersedak napasnya sendiri. Haiih... apa dia selemah itu sekarang?
"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" Xiao Shuxiang benar-benar tidak habis pikir dengan tingkat praktiknya. Ini kenyataan yang sungguh amat menyesakkan.
Yi Wen nampak berwajah cemberut, "Kenapa kau harus menulis beginian sih, menurunkan semangat 'Mencuri' saja..."
Hou Yong sama cemberutnya dengan Yi Wen, dia pun mulai bersuara. "Kita benar-benar tidak memiliki peluang untuk bisa mencuri 'Karung Beras Feng Ying'. Apalagi saat melihat tingkat praktik Saudara Xiao yang begitu menyedihkan, semangatku rasanya semakin padam..."
Qi Xuan dan teman-temannya terdiam dengan wajah tertunduk sedih, mereka melakukannya agak lama hingga sesuatu tiba-tiba terlintas dibenak Xiao Shuxiang.
Dia meneliti nama-nama kelompok lawan dan juga nama kelompoknya sambil mengingat kepribadian anak-anak ini saat dia berkenalan dengan mereka semua.
"Hou Yong, apa yang kau ketahui tentang Hai Feng, Bao Yu dan Ro Wei?" Xiao Shuxiang menoleh ke arah anak laki-laki di dekatnya.
Hou Yong, Qi Xuan dan yang lainnya memikirkan pertanyaan barusan. Mereka mulai mengingat kepribadian teman-temannya, mulai dari kebiasaan baik mereka hingga yang terjelek dan beberapa kali membuat mereka merinding geli saat membayangkannya.
Yi Wen seketika tertawa kecil, tindakannya ini membuat Xiao Shuxiang dan teman-temannya yang lain tersentak.
"Ka-Kau kenapa Saudara Yi?" Hou Yong sedikit cemas saat menatap ke arah Yi Wen. Jujur, tawa anak perempuan tersebut membuatnya merinding.
Yi Wen menyeringai, "Kalian dengar ini... Hai Feng dan Bao Yu adalah anak buahku, sementara Ro Wei juga adalah gadis yang penurut. Aku bisa mengatasi mereka bertiga dengan caraku sendiri..."
"Memang kau punya cara apa Saudara Yi?" Qi Xuan terlihat penasaran.
Xiao Shuxiang dan Hou Yong juga penasaran dengan cara yang ingin Yi Wen gunakan. Namun saat anak perempuan itu memberikan jawabannya----mereka hampir tersedak napasnya sendiri.
"Aku menyebutnya... 'Siasat Gadis Cantik'."
!!
Hou Yong dan Xiao Shuxiang menepuk dahi mereka, sementara Qi Xuan menggeleng sambil tersenyum pahit. Ketiganya tidak menyangka Yi Wen akan mengatakan hal itu.
Xiao Shuxiang mengusap tengkuknya, "Ehm... jadi, apa strategi dari 'Siasat Gadis Cantik' ini?"
"Hihi, itu adalah--"
"Serangan datang...!"
!!
Sebelum Yi Wen mengatakan rencananya pada Xiao Shuxiang, ucapannya tiba-tiba terpotong dengan seruan Zhi Shu. Sontak saja dia dan teman-temannya terkejut. Mereka secara serentak berlari dari kejaran Xiao Lu dan Jing Mi.
!!
"Tunggu Dulu!!" Hou Yong berseru sambil terus berlari kencang, "Kenapa Kita Harus Berlari?! Bukannya Kita Yang Penjahatnya?!"
Qi Xuan yang berada di barisan paling depan dan menjadi penunjuk arah bagi teman-temannya mendengar seruan Hou Yong. Dia pun berusaha menjelaskan, "Kita Tidak Bisa Menyerang Mereka Sembarangan Tanpa Mengatur Strategi Terlebih Dahulu...! Belok ke sini...!"
"Haih, itu menyebalkan...!" Hou Yong merasa tegang, dia sekuat tenaga berlari.
Xiao Shuxiang merasa buruk, dia adalah penjahat. Dalam hidupnya, mana ada penjahat yang harus lari? Dirinya pun tersadar dan lalu menghentikan langkahnya.
"Aku Akan Menghadapi Mereka! Kalian Langsung Serang Dan Ambil Karung Beras Feng Ying...!"
Xiao Shuxiang berbalik dan kemudian berlari ke arah Xiao Lu dan Jing Mi. Namun belum beberapa langkah----Hou Yong menarik kerah belakangnya dan ini membuat dirinya nyaris terjatuh.
Hou Yong menggertak, "Saudara Xiao, Kau Jangan Cari Mati...!" dia menarik tangan saudaranya dan mulai berlari menyusul Qi Xuan.
"Aku Tidak Akan Mati Hanya Karena Gadis Cerewet Itu! Kita Harusnya Memberi Perlawanan, Mana Ada Penjahat Yang Kabur?!"
"Apa Kau Tidak Ingat Dengan Ucapanku Kemarin Saudara Xiao?! Kalau Bertemu Dengan Bahaya Kita Harus Lari Dan Jangan Menoleh Ke Belak-!!"
BAAAAM...!!
!!
Suara debaman keras dari pedang Xiao Lu yang dia arahkan ke tanah, tepat di antara kaki kanan Xiao Shuxiang dan kaki kiri Hou Yong.
Kedua anak lelaki itu sama-sama terlempar ke samping, pedang Xiao Lu benar-benar nyaris memotong tangan Xiao Shuxiang dan tangan Hou Yong yang berpegangan.
Hou Yong begitu kaget, dia sampai menyentuh dadanya. "A-APA KAU GILA?!" dirinya benar-benar merasakan jantungnya hampir terlepas di dalam tubuhnya.
Tidak hanya Hou Yong yang merasa begitu, bahkan Xiao Shuxiang pun merasa hampir bertemu dengan tetua Guan Wei, kultivator aliran hitam di kehidupan pertamanya.
Qi Xuan, Yi Wen, dan Zhi Shu mendengar suara debaman itu, namun mereka tidak menoleh ke belakang apalagi berhenti berlari. Qi Xuan hanya berharap, kedua rekannya tersebut bisa selamat.
Xiao Lu tersenyum puas, "Huuuh! Aku tidak pernah sesemangat ini sebelumnya. Saatnya memperlihatkan kekuatan sebenarnya seorang 'Kakak Lu Yang Cantik'!" dia melihat tanah yang terkena serangannya dan itu meninggalkan retakan sedalam setengah meter. Dia lantas mengencangkan ikat rambutnya dan lalu melirik tajam ke arah adiknya.
Xiao Shuxiang hampir lupa bernapas saat dilirik tajam. Dia bahkan belum mengambil posisi berdiri dan Xiao Lu kembali menyerangnya. Untung saja dirinya dapat menggulingkan tubuh demi menghindari serangan pedang anak perempuan tersebut.
!!
"Hei...! Kau Benar-Benar Niat Membunuhku?!" Xiao Shuxiang membentak, "Aku tidak percaya bahwa kau adalah gadis yang menganggapku sebagai adik...! Keterlaluan...!"
"Kakak Lu Yang Cantik, Kau Curang!! Kenapa Kau Memakai Pedang Tetua?!" Hou Yong akhirnya bisa menenangkan jantungnya.
Xiao Lu tidak peduli dengan protesan Hou Yong, "Jika kugunakan pedangku, pasti sudah patah menjadi dua saat serangan pertamaku. Dan juga tidak ada aturan tentang senjata yang digunakan, makanya kupinjam pedang Kakek."
Hou Yong protes kembali, "Tapi di permainan ini bukankah harusnya kami yang melakukan penyergapan?! Kenapa malah kalian?!"
Dia benar-benar tidak terima. Apalagi saat ini, dirinya dan Xiao Shuxiang berada dalam pihak yang tidak diuntungkan sebab selain Xiao Lu, Jing Mi juga ternyata ada.
Jing Mi yang baru tiba nampak tersenyum senang saat melihat Hou Yong kesal. "Apa kau lupa ucapan tetua? 'Orang Pertama yang memulai, akan lebih cepat daripada Orang Kedua',"
"Aku harus mengulur waktu, jangan sampai Saudara Jing mengejar Saudara Xuan." Hou Yong sebenarnya tidak yakin apakah dirinya memang bisa mengulur waktu, sebab dia belum berkultivasi sama sekali.
Xiao Lu menatap Jing Mi, "Kau sebaiknya pergi menyusul Qi Xuan dan teman kelompoknya yang lain. Biar kedua bocah ini aku yang hadapi."
"Baiklah," Jing Mi baru akan melangkah, namun Xiao Shuxiang sudah berdiri di depannya dengan posisi siap bertarung.
?!
Apa yang dilakukan oleh Xiao Shuxiang ini membuat Jing Mi dan Xiao Lu keheranan. Hou Yong sendiri nampak tersentak sebab Xiao Shuxiang memberi tatapan seakan-akan sedang memprovokasi.
"Saudara Xiao, apa yang kau lakukan? Kita tidak akan bisa menang!?" Hou Yong berusaha bangun dan lalu berjalan ke arah rekannya sambil bersuara pelan.
"Hou Yong, kita gunakan strategiku..." nada suara Xiao Shuxiang terdengar serius, apalagi dengan tatapan matanya yang begitu waspada terhadap Xiao Lu dan Jing Mi.
"Strategi...? Baiklah, katakan strategimu Saudara Xiao!" Hou Yong mulai menghunus pedangnya dan melakukan posisi bertahan.
"Strategiku adalah----Aku serang mereka dari depan, kemudian kau akan mengikutiku dan menyerang mereka dari depan."
"Baiklah Saudaraku, itu strategi yang ba--Tunggu?! Kau tadi bilang apa?!" Hou Yong awalnya ingin mengangguk setuju dengan ucapan Xiao Shuxiang, namun setelah pikirannya bekerja dengan baik----dia mendadak tersentak sebab strategi yang Xiao Shuxiang katakan jelas bukanlah sebuah strategi.
Hou Yong sangat tidak percaya, "Yang benar saja Saudara Xiao?! Kau ingin kita bunuh diri? Perlu Kau ketahui, kalau soal bertarung dengan pedang, Saudara Jing lebih unggul dariku. Meski tidak mau mengakuinya, tapi memang itulah kenyataan yang sebenarnya."
"Kalau begitu, lakukan rencana B."
Xiao Lu dan Jing Mi terlihat tersenyum merendahkan. Mereka berdua terlihat sangat angkuh sebab beranggapan bahwa Xiao Shuxiang dan Hou Yong tidak akan bisa berbuat apa-apa.
Keduanya saling berpandangan, mereka kemudian hanya diam sambil mendengarkan diskusi antara Xiao Shuxiang dan Hou Yong. "Apa pun yang kalian rencanakan, tidak akan berhasil."
Baik Xiao Lu maupun Jing Mi tidak menyadari bahwa memberi musuh kesempatan untuk mengatur rencana sama saja dengan menggali kuburan bagi diri mereka sendiri. Di samping itu, dalam medan pertarungan----Bersikap sombong dan mengganggap remeh lawan adalah tindakan yang paling bodoh.
Xiao Lu dan Jing Mi terlalu meremehkan Xiao Shuxiang dan juga Hou Yong karena menganggap bahwa kedua anak laki-laki ini hanyalah bocah lemah yang tidak sebanding dengan mereka.
Di sisi lain, Hou Yong menaikkan sebelah alisnya saat mendengar ucapan Xiao Shuxiang, dia bingung dengan rencana yang dikatakan oleh temannya ini.
"Maksud Saudara Xiao, 'kaBur'...?"
"Bukan, tapi... 'Bergulat'. Pinjam Pedangmu!"
!!
Belum sempat Hou Yong berbicara, Xiao Shuxiang seketika merebut pedang yang ada di tangannya. Detik berikutnya, dia secara cepat menyerang Jing Mi. Tindakannya itu membuat Jing Mi dan Xiao Lu terkejut karena mendapat serangan tiba-tiba.
TRANG..!
Pedang mereka berbenturan, Jing Mi belum mempersiapkan diri menghadapi serangan Xiao Shuxiang dan kini kembali diserang lagi. Dia bahkan mendapat tendangan yang tepat mengarah ke tangannya yang memegang pedang.
!!
Jing Mi sulit menghindar hingga pedang yang dia pegang terjatuh. Xiao Shuxiang tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia mengambil pedang Jing Mi sebelum senjata itu jatuh ke tanah dan langsung menyerang Xiao Lu dengan cara melemparkan pedang yang berhasil dirinya rebut ke arah gadis itu.
Hou Yong pun tidak menyia-nyiakan kesempatan. Saat Xiao Shuxiang berhasil mengambil pedang Jing Mi, dia pun langsung melompat ke arah anak laki-laki berusia 14 Tahun itu dan menjatuhkannya di tanah. Pergulatan antara dirinya dan Jing Mi kembali dimulai.
Xiao Lu yang belum berhenti terkejut dengan serangan tiba-tiba Xiao Shuxiang, kembali terkejut saat sebuah pedang hampir saja menusuk kaki kanannya.
!!
Pedang itu tidak lain adalah milik Jing Mi yang dilemparkan oleh Xiao Shuxiang. Jantungnya hampir saja berhenti berdetak saat mendapat serangan seperti itu. Dia benar-benar merasa ngeri karena pedang yang tertancap di tanah ini begitu dekat dengan kaki kanannya.
Xiao Lu menghembuskan napasnya berat, kakinya sangat beruntung. Namun belum sempat bernapas dengan baik, serangan kembali datang dari Xiao Shuxiang, kali ini dirinya dipaksa menjauh dari pedang yang tertancap di samping kakinya.
Xiao Shuxiang menyarungkan pedang di tangan kanannya, kemudian mengambil pedang Jing Mi yang tertancap lalu kembali memberi serangan kepada Xiao Lu menggunakan pedang Jing Mi dan pedang milik Hou Yong.
!!
"Bagaimana bisa dia secepat itu?" Xiao Lu begitu terkejut karena setiap serangan Xiao Shuxiang begitu berat untuk ditangkisnya.
TRAANG..!
Pedang di tangan kanan Xiao Shuxiang berbenturan keras dengan pedang Xiao Lu dan membuat pedangnya patah. Dia merutuk dalam hati, "Ini adalah pedang paling buruk yang pernah kugunakan...!"
Dengan cepat dia melempar pedang patah yang ada di tangan kanannya kemudian menggantinya dengan pedangnya sendiri. Xiao Shuxiang kemudian menggunakan dua pedang lagi untuk menyerang Xiao Lu, kali ini gadis tersebut lebih memilih menghindar.
Xiao Lu hampir tidak bisa bernapas. Gerakan adiknya terlalu lincah, "Xiao'Er? Se-sejak kapan kau bisa memakai dua pedang?!"
!!
Bahkan belum sempat Xiao Lu menanyakan bagaimana Xiao Shuxiang bisa secepat ini dan teknik berpedang apa yang digunakan oleh adiknya----dia kembali mendapat serangan.
"Aku ahli dalam satu pedang, tapi pedang ini terlalu tua dan juga sudah rusak. Jadi, untuk mengurangi kerusakannya dan mencegahnya patah, maka kugunakan dua pedang." Xiao Shuxiang mengarahkan serangannya terus menerus ke arah pedang Xiao Lu, ini adalah salah satu bentuk strateginya.
Jika Xiao Lu fokus pada bagian tubuh atasnya termasuk tangan, maka akan ada sebuah celah di bagian kakinya----Dan inilah kesempatan yang Xiao Shuxiang nantikan.
Trang..!
Dia terus menerus menyerang Xiao Lu dan detik berikutnya menggunakan gerakan sederhana untuk mengait kaki anak perempuan itu menggunakan kaki kirinya. Tindakannya ini membuat Xiao Lu terjatuh dengan punggung menghantam tanah.
Bruuk!
Xiao Lu tidak bisa lagi bergerak, bilah pedang telah berada di dekat lehernya.
"Kau kalah, jika ini pertarungan yang sebenarnya----Kepalamu pasti sudah hilang."
"Xiao Shuxiang, Kau Curang?! Tidak boleh melakukan hal seperti itu!" Xiao Lu protes karena adiknya melakukan cara curang. Terlihat air menggenang di sudut matanya, ini karena punggungnya terasa sakit sebab menghantam tanah dengan keras.
Xiao Shuxiang mendengus, "Apa maksudmu? Dalam pertarungan, kau tidak boleh hanya fokus pada teknik pedang lawan tapi perhatikan juga gerakan tubuhnya yang lain. Siapa suruh kau punya celah sebesar itu."
Xiao Lu terlihat cemberut, "Cih, bagimana dia bisa sekuat ini sih? Apa ayah dan ibu yang mengajarinya? Aku tidak menyangka bisa berada dalam kondisi begini. Menyebalkan,"
"Sudah, ayo duduk." Xiao Shuxiang meletakkan pedang yang ada di tangannya, pandangannya melirik ke arah tali yang terselip di pinggang Xiao Lu.
"Hah, ternyata kau sudah mempersiapkan semuanya. Kau ingin mengikat kami dengan tali ini, kan?" Xiao Shuxiang mengambil tali itu kemudian mengikat kedua tangan Xiao Lu.
"Apa perlu kau mengikat tangan dan kakiku sekencang ini, Xiao'Er?!" Xiao Lu menggerutu sebab tangan yang terikat di belakang punggungnya begitu kencang.
"Itu supaya kau tidak bisa melepaskan diri. Sekarang tinggal melihat kondisi Hou Yong..." Xiao Shuxiang meninggalkan Xiao Lu dan berjalan ke tempat di mana Hou Yong dan Jing Mi bergulat.
!?
Dia nampak tercengang saat melihat tampilan Hou Yong dan Jing Mi yang begitu berantakan, rambut dan pakaian kedua anak itu benar-benar acak-acakan.
Hou Yong berusaha membebaskan diri dari kuncian Jing Mi pada lehernya, wajahnya nampak pucat. "Sa-Saudara Xiao, ba-bantu aku! Ce-cepat...!"
"Haiih, tsk. Apa kalian tidak bisa melakukan hal lain selain berpelukan dan guling-gulingan seperti ini?!"
Jing Mi mendengar suara Xiao Shuxiang, dia menjadi agak kesal. "Siapa Yang Berpelukan Saudara Xiao?!" Dirinya berusaha sekuat tenaga agar Hou Yong tidak bisa lepas dari kuncian tangannya.
Xiao Shuxiang menghembuskan napas pelan dan kemudian mulai membantu Hou Yong yang sejak tadi sudah hampir sekarat.
Tidak perlu waktu lama, Jing Mi kini sudah diikat seperti Xiao Lu. Hou Yong merasa sangat kelelahan, dia berbaring di tanah sambil mengatur napasnya.
"Haaah... Haaah... Menjadi penjahat benar-benar melelahkan..."
Xiao Shuxiang mengembuskan napas, "Akhirnya selesai juga. Hou Yong, ayo! saatnya penyergapan!" dia seakan tidak peduli dengan Hou Yong yang tengah beristirahat. Xiao Shuxiang menarik tangan rekannya untuk pergi ke tempat target mereka berada.
***
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 515 Episodes
Comments
Bang A.Ai
/Facepalm/
2025-01-17
0
Bang A.Ai
wkwkwk
2025-01-17
0
y@y@
🌟👍🏻👍👍🏻🌟
2024-11-18
0