Xiao Shuxiang bersama dengan Jing Mi, Hou Yong dan Feng Ying sedang duduk di bawah sebuah pohon----tidak terlalu jauh dari tempat Qi Xuan berada. Dia terlihat berbincang-bincang dengan Jing Mi dan Hou Yong.
Dari perbincangan itu, Xiao Shuxiang tahu bahwa yang akan pergi mengikuti turnamen adalah Jing Mi. Dugaannya yang sebelumnya juga benar bahwa selain Xiao Lu, Qi Xuan juga akan ikut.
Jing Mi begitu bersemangat, "Aku benar-benar tidak sabar untuk pergi ke sana!"
Xiao Shuxiang, "Apa kau tidak tahu bahwa dunia yang akan kau datangi itu sangat berbahaya...?"
"Jangan pikirkan bahayanya Saudara Xiao, tapi pikirkan tentang keindahan yang akan kau lihat! Tetua selalu mengatakan bahwa setiap tempat itu memiliki bahayanya sendiri, dan butuh sebuah keberanian untuk menghadapinya!" Jing Mi mengepalkan tangannya sambil berucap dengan mantap.
Pletak!
Hou Yong menjitak kepala Jing Mi, "Kapan Tetua mengatakan hal itu? Tetua hanya pernah bilang----jika bertemu dengan bahaya, kita harus berbalik dan berlari sejauh mungkin tanpa menoleh ke belakang!!" dia benar-benar kesal melihat temannya ini harus pergi ke turnamen dan meninggalkannya.
"Hou Yong...!" Jing Mi membalas jitakan dari saudaranya. Dia membuat Xiao Shuxiang menggelengkan kepala pelan.
Dari yang awalnya saling menjitak kini berubah menjadi adu gulat, bahkan Jing Mi dan Hou Yong sampai berguling-gulingan di tanah.
Xiao Shuxiang kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Feng Ying. Bocah laki-laki berusia 5 Tahun ini terus saja diam tidak bersuara. Hanya saja tatapan matanya terus mengarah ke jari tangan kiri Xiao Shuxiang.
!!
Xiao Shuxiang yang sadar sontak menyembunyikan tangannya, itu membuat Feng Ying menunduk kecewa.
Melihat ekspresi wajah bocah ini yang lesu membuat Xiao Shuxiang menahan napasnya. "Anak ini... sangat berbahaya jika kelaparan."
Jing Mi menyentuh pundak Xiao Shuxiang, "Saudaraku, jangan takut. Saudara Feng tidak akan berbuat apa pun padamu. Dia anak yang baik dan juga penurut,"
Xiao Shuxiang melihat rambut dan seragam Jing Mi yang kacau, dia lantas melihat Hou Yong kemudian mendengus pelan. "Kalian sudah puas bergulatnya?"
Jing Mi tersenyum bangga sambil merapikan rambutnya, "Bocah ini tidak akan bisa mengalahkanku dalam gulat serampangan!"
"Aku Masih Belum Menyerah!"
"Akh!"
!!
Hou Yong menyerang Jing Mi, dia mengunci leher saudaranya dengan lengan kanan kemudian menariknya hingga keduanya kembali bergulingan di tanah. Mereka bergulat lagi.
"Kalian ini, ayo berhentilah." Xiao Shuxiang masih ingin bertanya banyak hal kepada Hou Yong dan Jing Mi, dia bahkan belum mempertanyakan tempatnya berada sekarang.
Sayang sekali kedua temannya itu tidak mendengar Xiao Shuxiang, mereka benar-benar larut dalam pertarungan saling mengunci pergerakan lawan menggunakan tangan, kaki, dan anggota tubuh yang lain.
"Apa kalian tidak dengar? Ku bilang berhen-!!" Ucapan Xiao Shuxiang terpotong saat wajahnya hampir saja terkena kaki Jing Mi yang sedang memberontak melawan Hou Yong.
Dia terdiam, raut wajahnya berubah menjadi datar dan tatapannya menjadi dingin. Feng Ying merasa takut saat melihat perubahan ekspresi Xiao Shuxiang, dia segera berlari entah ke mana.
"Ka-Kalian Berdua..." Xiao Shuxiang berdiri dan mulai melemaskan otot-otot tangan, pundak, leher, dan kakinya.
Dia bersiap-siap dan sedetik berikutnya ikut melompat untuk bergabung dengan pergulatan antara Jing Mi dan Hou Yong.
!!
Ketiganya benar-benar bergulat dengan sengit.
!!
Saat Hou Yong sedang berusaha mengatur napasnya, Xiao Shuxiang dan Jing Mi menariknya untuk kembali bergulat.
!?
Begitu juga saat Jing Mi merangkak keluar dari pergulatan, Xiao Shuxiang dan Hou Yong bekerja sama untuk kembali menariknya masuk.
!!
Sementara saat Xiao Shuxiang berhasil bebas dari pergulatan itu, Jing Mi dan Hou Yong kembali menjatuhkannya.
Cukup lama mereka bertiga saling bertukar kuncian, bahkan Qi Xuan yang sudah selesai menyerap Qi terlihat keheranan melihat ketiga temannya itu.
Xiao Lu yang selesai berlatih nampak membuka mulutnya lebar saat melihat adiknya, Xiao Shuxiang berada di antara Hou Yong dan Jing Mi.
!!
Pergulatan itu diakhiri dengan Jing Mi berada di bawah, di mana wajahnya mencium rumput, sambil kedua tangannya menjepit leher Hou Yong yang terbaring di atas punggungnya. Sementara itu, Xiao Shuxiang duduk diperut Hou Yong sambil menginjak kedua tangannya.
Tangan Xiao Shuxiang terlihat menarik kaki Jing Mi, dia menggunakannya untuk melakukan kuncian terhadap kaki Hou Yong. Dari kejadian ini, jelas bahwa Hou Yong berada dipihak yang paling menderita sebab tidak bisa melakukan perlawanan lagi.
Sementara yang berada di urutan kedua adalah Jing Mi karena dia harus menahan berat tubuh Hou Yong dan Xiao Shuxiang. Meski kakinya sakit sebab ditarik, tapi setidaknya dia bisa memberi perlawanan berupa kuncian tangan pada leher Hou Yong----tentu saja dia harus melakukan itu dengan wajah mencium rumput.
"Sa-Saudara Xiao! He-hentikan, Aku Me-Menyerah!" Hou Yong dan Jing Mi sudah tidak kuat lagi, mereka merasa bahwa isi perut mereka akan keluar.
Xiao Shuxiang dengan kesal mulai melepaskan keduanya. Jujur, ini pertama kalinya dia merasa kelelahan hanya karena gulat kecil seperti ini.
"Aku bahkan pernah bergulat dengan tiga demonic beast berupa beruang di kehidupan pertamaku, tapi aku sama sekali tidak merasa lelah. Namun kali ini... Haaah.. aku tidak mau mengakuinya, tapi aku benar-benar menjadi lemah sekarang." Xiao Shuxiang merapikan pakaian dan juga rambutnya.
Hou Yong dan Jing Mi berusaha untuk merubah posisi mereka menjadi telentang sambil mengatur napas.
Hou Yong, "A-aku benar-benar lelah. Tu-tubuhku sakit-sakit semua."
Jing Mi, "Kukira... Isi perutku sudah keluar se-semua, itu tadi pergulatan ya-yang melelahkan dan juga yang paling lama dari yang pernah... Haah... Kita lakukan."
*
*
*
Makan malam hari ini, Xiao Shuxiang bersama dengan teman-teman seperguruannya menikmati ikan bakar yang ditangkap oleh Yi Wen, Hai Feng dan Bao Yu. Ada juga beberapa buah-buahan yang ditemukan oleh Yang Shu, Zhi Shu dan Ro Wei.
Xiao Shuxiang melihat murid-murid Yang Shu makan dengan sangat lahap. Meski Feng Ying yang paling muda, namun dirinyalah yang paling banyak makan.
Dia bertanya-tanya saat menatap bocah dengan matanya yang mirip ikan mati tersebut. "Apa makanannya itu benar-benar tersimpan di dalam perutnya?"
Xiao Shuxiang menelan ludah sebelum akhirnya menggeleng, tidak mau memikirkannya lagi.
Setelah selesai makan, dia menghampiri Yang Shu dan meminta izin untuk latihan. ini memang sudah menjadi kebiasaannya untuk latihan malam.
Yang Shu mengizinkan dengan syarat cucu kesayangannya ini tidak pergi terlalu jauh. Jing Mi dan Hou Yong mengikuti Xiao Shuxiang, mereka khawatir bahwa saudara seperguruan mereka ini tersesat. Xiao Shuxiang sendiri tidak mempermasalahkannya, lagipula dia hanya akan latihan gerakan yang biasa saja.
*
*
*
Saat mendapat tempat latihan yang bagus, Xiao Shuxiang mulai melakukan pemanasan. Jing Mi dan Hou Yong hanya menonton dirinya dari jarak yang agak jauh, kedua temannya itu terlihat duduk bersila sambil sesekali menatap bintang dan kemudian kembali mengarahkan perhatiannya untuk melihat saudara mereka berlatih.
Xiao Shuxiang memperagakan beberapa jurus dengan pedang yang diberikan oleh Yang Shu sebelumnya. Meski jurus yang diperagakannya terbilang sederhana, namun setiap gerakannya nampak begitu tajam.
!!
Hou Yong nampak kagum, "Woaah! Saudara Xiao kita itu... Belajar dari mana? Padahal itu jurus di sekte kita, tapi cara Saudara Xiao melakukannya bahkan lebih hebat daripada 'Kakak Lu Yang Cantik' dan Qi Xuan."
Jing Mi memperhatikan Xiao Shuxiang tanpa berkedip, "Kurasa... Saudaraku itu diajari oleh bibi Xiao WeiWei. Kau pikirkan saja, bahkan tetua tidak pernah memperagakan gerakan sehalus itu pada kita."
Xiao Shuxiang sendiri berlatih cukup lama, dia begitu bersemangat sampai-sampai tidak menyadari bahwa sejak tadi Jing Mi dan Hou Yong terus memperhatikannya.
!!
Xiao Shuxiang menghentikan gerakannya, dia menyarungkan pedangnya dan mulai berjalan ke tempat kedua temannya berada. Gestur tubuhnya nampak canggung, dia bahkan mengusap pelan tengkuknya. "Ga-gawat, apa yang akan kukatakan jika mereka berdua bertanya tentang gerakan-gerakanku tadi...?"
Sebelum Xiao Shuxiang sempat berbicara, Hou Yong dan Jing Mi menarik tangannya lebih dahulu dan mendudukkan dirinya di antara mereka.
!!
"Ada apa dengan kalian?!"
Jing Mi, "Saudaraku, itu tadi gerakan yang bagus! Apa bibi Xiao WeiWei yang mengajarimu? Kudengar dari pamanku, bibi Xiao WeiWei begitu hebat bermain pedang! Gerakan pedangnya seperti menari, sangat cantik dan juga tajam! Wuuuh... Aku merinding saat mengingat cerita pamanku!"
!?
Xiao Shuxiang melihat Jing Mi mengusap kedua lengannya sendiri, terlihat binar mata anak laki-laki ini dipenuhi kekaguman yang menurutnya sedikit berlebihan.
Dia lantas tersenyum canggung sebagai balasan dari ucapan Jing Mi. Dirinya sama sekali tidak diajari Xiao WeiWei, namun itu tidak akan dia katakan pada anak ini.
Hou Yong tidak kalah kagumnya, "Saudara Xiao. Boleh aku melihat pedang yang kau gunakan tadi? Menurutku itu berbeda dari pedang yang kami dapatkan."
"Tentu," Xiao Shuxiang mengizinkan Hou Yong melihat pedang yang dipakainya.
Pedangnya itu benar-benar sama dengan pedang milik Hou Yong, bahkan lebih tua dan terlihat sangat usang, seakan-akan pedang ini bisa patah hanya dengan gerakan pelan saja.
Hou Yong berkedip, dia tidak percaya. "Kurasa bukan pedangnya... Mungkin tanganmu Saudara Xiao!"
Dia segera meletakkan pedang ke sampingnya kemudian dan dengan cepat meraih kedua tangan Xiao Shuxiang. Tindakannya yang tiba-tiba ini membuat Xiao Shuxiang tersentak.
Hou Yong meneliti kedua telapak tangan temannya, tangan itu terasa halus dan juga lembut. Dia mengelus-elus telapak tangan tersebut sambil mengerutkan alisnya, dirinya lantas menatap Xiao Shuxiang dengan raut wajah serius.
Xiao Shuxiang merasa aneh dengan tingkah Hou Yong. Dia dan Jing Mi bahkan saling berpandangan.
"Ada apa Saudara Hou?" Jing Mi bertanya kepada Hou Yong.
Hou Yong memelankan suaranya, dia sangat serius sekarang. "Saudara Xiao...?"
"Kau kenapa? Ada apa?" Xiao Shuxiang keheranan.
"Saudara Xiao... Apa kau... Seorang perempuan?"
!!
Xiao Shuxiang dan Jing Mi tersentak saat mendengar kata yang keluar dari bibir Hou Yong. Pipinya mulai memerah, bibir atasnya terlihat berkedut. Dengan suara nyaring, dia seketika membentak Hou Yong.
"Hei! Apa Kau Mau Mati...?! Aku Ini Laki-Laki..! Apa Perlu Kuperlihatkan Kebanggaanku Baru Kau Percaya, Hah?!"
!!
Jing Mi dan Hou Yong refleks menutup telinga mereka gara-gara suara yang begitu nyaring itu.
Xiao Shuxiang menggerutu. "Tsk, ini kedua kalinya aku disebut sebagai anak perempuan...! Kehidupan macam apa ini?!"
Hou Yong, "Te-tenanglah Saudara Xiao... Aku tidak bermaksud menghinamu. Tapi tanganmu benar-benar sangat halus dan wajahmu juga-!"
!!
Napasnya seakan tertahan saat melihat wajah kesal Xiao Shuxiang, Hou Yong akhirnya tidak jadi melanjutkan ucapannya.
"Huh!" Xiao Shuxiang memalingkan wajahnya kasar sebab masih merasa kesal dianggap sebagai perempuan.
Melihat tingkahnya ini, membuat Hou Yong dan Jing Mi merasa bahwa Xiao Shuxiang mirip dengan Xiao Lu.
Jing Mi berusaha menenangkannya, "Eiii... Saudara Xiao. Kau jangan merasa kesal begitu. Yang kudengar dari pamanku, jika waktu kecil anak laki-laki itu terlihat cantik. Maka saat besar nanti, dia akan sangat tampan. Kau jangan marah,"
?!
Xiao Shuxiang mengelus dagunya, memikirkan ucapan barusan. "Yaah.. k.urasa itu juga ada benarnya. Aku sama sekali tidak marah. Ini sudah terlalu larut, ayo pergi."
Melihat saudara mereka sudah tidak kesal lagi membuat Hou Yong dan Jing Mi merasa lega. Entah apa yang akan dilakukan oleh tetua mereka jika sampai anak ini mengadu.
Sayang keduanya tidak mengetahui bahwa Xiao Shuxiang bukanlah anak yang suka mengadu seperti Xiao Lu. Dibandingkan dengan mengadu, dia lebih menyukai menebas leher orang yang membuatnya kesal.
*
*
*
Sambil berjalan menuju tempat di mana gubuk Yang Shu berada----Xiao Shuxiang beserta Jing Mi dan Hou Yong kembali berbincang-bincang. Kali ini mereka membahas tentang jurus pedang sekte mereka.
"... Jadi kalian memberi nama jurus itu, 'Jurus Tanpa Nama?'"
Jing Mi mengangguk, "Karena jika memberinya nama 'Jurus Tidak Lengkap', bukannya itu terdengar menyedihkan?"
Hou Yong, "Aku sebenarnya ingin menamai kitab jurus itu... 'Kitab Seribu Jurus Rahasia! Yang Paling Rahasia Dan Tidak Ada Tandingannya...!!"
Xiao Shuxiang melihat satu temannya ini dipenuhi dengan semangat, namun justru ucapan Hou Yong membuatnya menaikkan sebelah alisnya. "Bukankah itu terlalu panjang untuk nama sebuah jurus?"
Hou Yong, "Tapi bukankah itu nama yang keren?!"
Xiao Shuxiang dan Jing Mi sama-sama menggeleng.
Karena terlalu asyik berbincang, ketiganya sampai tidak sadar bahwa mereka sudah berada di mana gubuk Yang Shu berada.
Xiao Shuxiang bersama dengan Hou Yong, Jing Mi, Qi Xuan, Hai Feng, Bao Yu, Yang Shu dan Xiao Lu tidur di luar. Sementara Zhi Shu, Feng Ying, Ro Wei dan Yi Wen tidur di dalam gubuk.
Perbincangan antara Xiao Shuxiang dengan Jing Mi dan Hou Yong berlanjut bahkan saat mereka semua sedang berusaha tidur di atas rumput sambil memandangi langit berbintang.
Hou Yong bersuara agak pelan, khawatir teman-temannya yang tidur nyenyak akan terbangun, "... Kami juga tidak menyangka bahwa kitab jurus yang kami pelajari itu adalah kitab bekas penjual kacang, haiih..." Dia menggelengkan kepalanya dengan raut wajah kecewa.
Xiao Shuxiang melihat ke salah satu pohon. Di atasnya terlihat Xiao Lu, Hai Feng dan Bao Yu sedang tidur nyenyak sambil memeluk erat dahan pohon. Qi Xuan dan Yang Shu juga terlihat tidur di atas pohon yang lain.
Untuk Jing Mi dan Hou Yong, ini pertama kalinya mereka tidur di rumput. Biasanya mereka juga ikut tidur di atas pohon seperti teman-temannya. Namun karena masih ingin berbincang-bincang dengan Xiao Shuxiang, akhirnya di sinilah mereka! Tidur beralaskan rumput dan berselimutkan langit.
Di kehidupan pertama Xiao Shuxiang, dia sudah terbiasa seperti ini. Jadi tentu saja semua ini bukanlah masalah baginya, malahan justru dirinya merasa lebih nyaman.
Xiao Shuxiang kembali berbicara kepada Hou Yong dan Jing Mi. "Apa kalian tidak belajar jurus yang lain? Aku melihat kalian hanya berlatih tiga gerakan saja..."
Jing Mi, "Kata tetua, kami harus bisa menguasai satu jurus itu dulu. Perlu kau ketahui Saudara Xiao, selain tiga gerakan itu sebenarnya ada dua gerakan yang lain. Tapi kedua gerakan itu terlalu sulit untuk kami kuasai."
Xiao Shuxiang, "Apa gerakan terakhir dari jurus itu? Jurus yang membuatku sangat bosan melihatnya."
Hou Yong memutar-mutar tangannya, berusaha memberi contoh kepada Xiao Shuxiang sambil menjelaskan, "Kedua gerakan itu adalah berputar dengan salto ke belakang dan harus sangat cepat...!!"
Xiao Shuxiang dan Jing Mi memberi isyarat agar Hou Yong memelankan suaranya. Melihat anak laki-laki itu yang refleks menutup mulutnya saat sadar dengan isyarat tersebut membuat Xiao Shuxiang menahan senyumnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 515 Episodes
Comments
Bang A.Ai
/Facepalm/
2025-01-17
0
choriana
/Doubt//Doubt//Doubt//Doubt/
2024-06-18
0
choriana
kenapa semakin baca kesini2nya tambah terpingkal2 😄😄😄
2024-06-18
0