Xiao Shuxiang bernapas lega, hampir saja dia dijadikan makanan oleh seorang bocah berumur 5 tahun. Dan dia merasa, jika tidak digendong Yang Shu, maka teman-teman bocah itu pasti akan melakukan hal yang sama kepadanya.
Saat ini dia berada di dalam gubuk milik Yang Shu. Selain batang pohon yang Xiao Shuxiang duduki, tidak ada benda apa pun lagi di dalam gubuk ini. Dia kemudian mengintip dari celah dinding. Terlihat sepuluh orang anak dengan usia yang berbeda-beda, termasuk Xiao Lu. Mereka sedang memakan kentang dan juga ubi bakar.
"Aku tidak habis pikir melihat cara makan anak-anak itu yang seperti hewan buas..."
Saat Xiao Shuxiang sedang serius mengintip anak-anak itu, dia tidak menyadari bahwa Xiao Lu sudah tidak ada di antara anak-anak yang dilihatnya.
Xiao Lu sendiri baru saja makan bersama dengan teman-teman seperguruannya. Dia sebenarnya ingin mengajak adiknya, Xiao Shuxiang untuk ikut makan bersama. Namun Yang Shu melarangnya sebab beberapa anak terlihat menatap Xiao Shuxiang dengan tatapan lapar.
"Mn?" Xiao Lu yang baru memasuki gubuk sambil membawa tiga buah ubi bakar untuk adiknya, kini nampak tersenyum jahil saat melihat Xiao Shuxiang sedang serius mengintip tanpa menyadari keberadaannya.
Pelan-pelan Xiao Lu berjalan mendekati adiknya itu. Dia mengagetkan Xiao Shuxiang saat sudah berdiri tepat di belakang anak laki-laki tersebut.
"Xiao'Er!!"
!!
Spontan saja Xiao Shuxiang terkejut dan tidak sengaja tubuhnya terdorong ke depan menubruk dinding jerami----membuat gubuk kecil Yang Shu roboh dengan dia dan Xiao Lu di dalamnya.
!?
Anak-anak yang sedang memakan kentang dan ubi di luar gubuk tersentak kaget saat melihat gubuk tetua mereka kini roboh. Namun mereka hanya diam dan sedetik berikutnya melanjutkan acara makan-makan mereka, seakan-akan sudah terbiasa melihat keadaan ini.
Yang Shu sendiri baru saja kembali dari hutan sambil membawa buah-buahan sangat panik saat melihat gubuknya roboh. Dia menjatuhkan buah-buahan yang dibawanya dan langsung berlari menuju gubuknya.
"Xiao'Er?! Xiao'Er?! Cucu Kesayangan Kakek!!" Yang Shu mengangkat atap jerami dan beberapa tiang bambu yang awalnya menjadi tiang gubuknya.
Salah satu tumpukan jerami nampak bergerak dan memperlihatkan sebuah tangan kecil. Xiao Shuxiang dan Xiao Lu merangkak keluar dari tumpukan jerami itu.
Badan dan kaki Xiao Shuxiang terasa sakit karena ditimpa oleh tubuh Xiao Lu dan juga terkena batang bambu. Meski batang bambunya sudah lapuk, namun tetap saja rasanya sakit.
Xiao Shuxiang terbatuk, sementara Xiao Lu bersin-bersin sebab jerami-jerami ini menggelitik hidungnya.
"Menjauh dariku!! Kau itu berat!!" Xiao Shuxiang bersuara nyaring dan terlihat kesal.
Mendengar suara tersebut membuat Xiao Lu menjitak kepala adiknya. Dengan wajah memerah, dia pun mulai berkata, "Siapa yang berat, hah?! Kau itu yang berat!! huh,"
"Semuanya salahmu! Kalau kau tidak mengagetkanku, aku tidak akan ditimpa oleh panda sepertimu..!"
"Apa kau bilang?! Kalau aku tidak melompat ke arahmu, kau sudah jadi gepeng karena tertimpa bambu, tahu?!" Xiao Lu terlihat kesal kepada adiknya, Xiao Shuxiang. "Aku sudah menjadi tameng untuk melindungimu, namun kau sama sekali tidak berterima kasih dan justru marah-marah padaku. Dasar keterlaluan,"
"Aku malah lebih gepeng jika ditimpa olehmu!"
"Xiao Shuxiang?! Kau!!"
"Kalian berdua, ayo berhenti. Sudah, sudah..." Yang Shu mengangkat dan menggendong kedua cucunya untuk menghentikan Xiao Shuxiang dan Xiao Lu yang nyaris saling menerjang.
"Kau selamat kali ini bocah!" Xiao Shuxiang menatap kesal ke arah Xiao Lu.
"Siapa yang kau sebut bocah, hah?! tidak lihat ukuran tubuhmu itu?!" Xiao Lu tentu kaget saat mendengar ucapan adiknya, berani sekali Xiao Shuxiang mengatakan itu padanya!
Yang Shu berusaha melerai pertengkaran kedua cucu yang berada digendongannya ini. Butuh waktu cukup lama sampai kedua anak tersebut kembali tenang.
Xiao Shuxiang dan Xiao Lu saat ini duduk di bawah sebuah pohon, sambil menunggu Yang Shu membawakan air untuk mereka. Tidak perlu menunggu waktu lama, Yang Shu datang membawa dua gelas air untuk kedua cucunya.
"Xiao'Er, minumlah ini..." Yang Shu memberikan segelas air kepada Xiao Shuxiang dan juga Xiao Lu. Keduanya mulai meminum air tersebut.
Yang Shu pun bertanya, "Apa ada yang sakit?"
"Aku baik-baik saja, Kek..." Bagi Xiao Lu yang sudah berada di Forging Qi tingkat tiga, tentu saja otot dan tulangnya jauh lebih kuat dari anak biasanya.
Namun lain halnya dengan Xiao Shuxiang. Meski dirinya berada di Forging Qi tingkat satu, namun karena dantian miliknya tidak sempurna... tentu saja dia merasakan sakit.
Apalagi otot dan tulangnya hanyalah otot dan tulang biasa. Ditimpa oleh Xiao Lu dan juga batang bambu membuat Xiao Shuxiang hampir tidak percaya dia masih hidup sekarang.
"Ini pertama kalinya dalam hidupku hampir menjadi gepeng gara-gara bocah kecil dan gubuk tua. Di kehidupan pertamaku, mana ada yang seperti ini?!"
*
*
*
Selama berada di Sekte Kupu-Kupu, Xiao Shuxiang mulai berkenalan dengan murid-murid Yang Shu.
Murid yang paling tua adalah Xiao Lu dan seorang laki-laki bernama Qi Xuan. Meski Qi Xuan memiliki umur yang sama dengan Xiao Lu yaitu 14 tahun, namun tingkatan praktiknya hanya berada di Forging Qi tingkat dua.
Dua murid yang sebelumnya Xiao Shuxiang lihat sedang membakar kentang dan ubi bernama Zhi Shu dan Ro Wei. Zhi Shu merupakan gadis berusia 10 tahun, sementara Ro Wei berusia 9 tahun. Tingkat praktik keduanya berada di Forging Qi tingkat satu.
"Namaku Hou Yong! Meskipun aku lebih tua satu tahun darimu, tapi kau tidak perlu memanggilku 'Kakak'. Panggil saja aku 'Saudara Hou'!" Hou Yong menepuk-nepuk punggung Xiao Shuxiang sambil memperlihatkan wajah senangnya.
Xiao Shuxiang tersenyum canggung sabagai jawaban dari ucapan Hou Yong. Anak laki-laki berusia delapan tahun ini memiliki sifat ceria dan energik.
"Anak ini... apa dia tidak tahu kalau punggungku sakit gara-gara gadis cerewet itu?!" Xiao Shuxiang merutuk kesal sambil berusaha menahan sakit di punggungnya.
"Bi-sakah kau tidak menepuk punggungku terlalu keras?" Dia tidak bisa lagi menahan sakit di punggungnya dan akhirnya membuka suara.
"Ha ha ha, maaf Saudara Xiao! Aku lupa kau habis ditimpa 'Beruang'!" Hou Yong tertawa sambil melirik ke arah Xiao Lu.
Xiao Lu dan Xiao Shuxiang sama-sama terkejut. Hanya saja Xiao Lu memperlihatkan wajah kesal kepada Hou Yong, sementara Xiao Shuxiang menatap Hou Yong dengan kagum.
"Ka-Kau Bilang Apa Tadi..?!" Xiao Lu menarik telinga Hou Yong, hal itu membuat anak laki-laki ini mengerang kesakitan.
"Kakak Lu Yang Cantik!! Jangan ditarik, sakit!!" teriak Hou Yong dengan wajah memelas.
Sontak teman-temannya yang lain ada yang tertawa keras dan ada yang menahan tawanya. Yang Shu terlihat tersenyum sambil menggelengkan kepala pelan saat melihat tingkah cucu dan murid-muridnya.
"Anak ini... menarik." Xiao Shuxiang terlihat menahan tawanya, tindakannya ini membuat Xiao Lu sadar.
"Xiao Shuxiang, kenapa kau senyum-senyum seperti itu? Kau menertawaiku yah!" Xiao Lu menatap kesal ke arah adiknya.
"Aku menertawai anak yang kau jitak, bukannya dirimu. Dasar..." Xiao Shuxiang mengerutkan bibirnya dan memberi tatapan tidak suka.
Xiao Lu tersentak mendengar ucapan Xiao Shuxiang. Dia kemudian merangkul adiknya dengan kasar sambil menggilas kepala Xiao Shuxiang dengan gemas menggunakan kepalan tangan kirinya. Tindakannya itu membuat Yang Shu kaget.
Sontak saja Xiao Shuxiang berteriak. Tubuhnya masih sakit dan sekarang tambah sakit gara-gara tindakan Xiao Lu. "AA! Adduh!! Be-Beraninya Kau Melakukan Ini Pada Xiao Shuxiang!! Lepaskan Dasar Beruang!!"
"Panggil aku 'Kakak Lu Yang Cantik' dan minta maaf padaku sekarang?!"
Hou Yong terlihat membuka mulutnya lebar saat mendengar Xiao Shuxiang menyebut Xiao Lu sebagai 'Beruang' dengan suara yang keras. Itu adalah sebuah keberanian! Karena selain dirinya, tidak ada seorang pun anak yang berani menyebut Xiao Lu seperti itu.
"Da-dalam mimpimu!" Xiao Shuxiang tidak rela harus meminta maaf pada seorang bocah, apalagi gadis cerewet seperti Xiao Lu. Memanggilnya 'Kakak Lu Yang Cantik'? Hah! Itu Tidak Akan Pernah Terjadi!!
Yang Shu mencoba melepaskan Xiao Shuxiang dari rangkulan Xiao Lu saat melihat wajah cucu menggemaskannya mulai pucat.
"Lu'Er, lepaskan adikmu! Dia itu sedang kesakitan!"
Xiao Lu seketika melepaskan Xiao Shuxiang. Dia lupa bahwa adiknya ini memiliki fisik yang lemah, apalagi tubuh adiknya saat ini pasti sakit karena habis tertimpa oleh gubuk tua yang rubuh dan juga.... ditimpa olehnya.
Saat Xiao Shuxiang mulai bisa bernapas dengan baik, perkenalan dengan murid-murid Yang Shu yang lain pun dilanjutkan.
"Saudara Xiao, Namaku Jing Mi! Usia tiga belas tahun, berada di Forging Qi tingkat satu! Bercita-cita menjadi kultivator hebat, kaya, dan memiliki istri yang cantik dan anak yang banyak! Oh iya, Hou Yong itu sama sekali belum berkultivasi. Sebaiknya kau jangan terlalu akrab dengannya, nanti kau jadi lemah! Dan dia juga tukang onar! Dia akan menjadi masalah untukmu nanti! Jauhi dia, ini demi kebaikanmu."
Anak laki-laki yang sebelumnya berebut buah dengan Hou Yong adalah Jing Mi. Xiao Shuxiang terlihat tersenyum canggung saat Jing Mi mengoceh banyak hal.
"Anak ini... cerewet dan terlihat memiliki sifat yang sama dengan bocah delapan tahun ini. Kedua-duanya seperti ahli dalam membuat onar!"
Saat sedang serius membatin, seorang gadis berusia delapan tahun meraih tangan Xiao Shuxiang dan memegangnya erat sambil menggoyang-goyangkannya ke atas dan ke bawah secara cepat. Tindakannya ini membuat Xiao Shuxiang tersentak.
"Saudara Xiao, aku Yi Wen! Gadis cantik kedua setelah Kakak Lu. Aku belum berkultivasi, tapi aku akan menjadi kultivator kuat dan cantik seperti Kakak Lu!" Yi Wen berbicara dengan penuh semangat. Menurut Xiao Shuxiang, gadis ini juga termasuk ke dalam tukang onar seperti Jing Mi dan Hou Yong.
"... Dan mereka bertiga ini adalah anak buahku," Yi Wen memperkenalkan tiga orang anak laki-laki kepadanya. "... Saudara Bao Yu dan Saudara Hai Feng adalah pengawalku. Dan ini, Adik Feng Ying! Dia yang paling muda di sini, usianya baru lima tahun. Mereka bertiga adalah anak yang penurut!"
Bai Yu dan Hai Feng berusia sebelas tahun, sementara Feng Ying memiliki usia lima tahun. Di antara ketiganya, Xiao Shuxiang cukup tahu Feng Ying karena anak kecil inilah yang menggigit jari tangan kanannya.
"Bagaimana bisa mereka menjadi pengawalmu?" Xiao Shuxiang menatap tidak percaya ke arah Yi Wen. "Murid-murid di sekte ini... membuat merinding saja."
Setelah melalui perkenalan singkat dengan murid-murid Yang Shu, Xiao Shuxiang seakan tidak percaya jika Sekte Kupu-Kupu ini termasuk ke dalam kategori 'Sekte Kecil'.
Pasalnya, sekte kecil setidaknya memiliki paling sedikit 50 orang murid. Sekte yang muridnya hanya sepuluh orang... Xiao Shuxiang ragu mengakuinya sebagai sekte.
Belum lagi lokasi Sekte Kupu-Kupu berada di wilayah terpencil yang sangat kurang dengan Qi. Dan hanya ada satu kitab jurus tidak lengkap yang dipelajari oleh ke-sepuluh murid di Sekte Kupu-Kupu.
"Tidak ada bangunan selain gubuk tua yang sudah rubuh itu. Seragamnya saja terbuat dari kain kasar, pedang ini bahkan tidak bisa memotong wortel. Apa-apaan dengan sekte ini...?" Xiao Shuxiang menggerutu di dalam hati sambil meneliti pedang tua nan usang di tangannya.
Yang Shu memberikan pedang dan seragam yang sama dengan milik Xiao Lu. Seragam berwarna biru dengan motif kupu-kupu, kainnya begitu kasar dan sudah jelas bahwa seragam ini hanya terbuat dari kain biasa.
Yang Xiao Shuxiang ketahui, seragam seorang kultivator adalah sebuah pusaka. Seragam itu terbuat dari kain halus dan rasanya akan nyaman dipakai meski cuaca panas atau dingin.
Kualitas seragam yang bagus bahkan bisa melindungi pemakainya dari serangan Demonic Beast atau pun serangan kultivator lain saat bertarung. Beberapa seragam bahkan bisa tahan oleh api dan serangan Demonic Beast level tinggi.
"Xiao'Er, mulai sekarang kau juga bagian dari Sekte Kupu-Kupu. Kakek minta maaf karena tidak bisa memberikan pedang dan seragam yang bagus untukmu..." Yang Shu mengelus lembut kepala Xiao Shuxiang.
Sama seperti Xiao Shuxiang, Yang Shu tahu bahwa apa yang dia berikan kepada cucunya dan juga murid-muridnya sama sekali tidak ada gunanya. Namun apa boleh dikata, kondisi ekonomi sektenya memang sangat parah.
"Kakek, sebenarnya bagaimana bisa Kakek diundang oleh tetua besar Sekte Bunga Lotus?" Xiao Shuxiang merasa bahwa tetua dari Sekte Bunga Lotus mengundang orang yang salah.
"Hmm, dia dulu adalah teman seperjalananku. Bisa dibilang kami adalah sahabat dekat." Yang Shu mengingat pertemuan awalnya dengan Huan Fei.
"... Waktu itu Fei'Er diserang oleh Demonic Beast Serigala Bertanduk Perak. Kakek saat itu berusia delapan belas tahun dan berada di Forging Qi tingkat lima..."
Yang Shu kala itu bisa dibilang termasuk kultivator hebat karena mampu meningkatkan praktiknya tanpa bantuan pil, apalagi di tempat yang memiliki kepadatan Qi yang sedikit.
Huan Fei sendiri waktu itu berusia lima belas tahun, tingkat praktiknya berada di Forging Qi tingkat tiga. Dalam sebuah misi, Huan Fei dikejar-kejar oleh tiga Serigala Bertanduk Perak hingga tanpa sadar berlari ke wilayah yang terpencil dengan kepadatan Qi yang sedikit. Untung saja saat itu Huan Fei bertemu dengan Yang Shu, sehingga dia bisa meminta bantuan darinya.
Yang Shu melawan dua ekor serigala bertanduk perak seorang diri, sementara Huan Fe melawan satu ekor. Beruntung ketiga serigala ini masih termasuk demonic beast berusia muda. Andai kata usia serigala ini memiliki usia 50 tahun keatas, mungkin mereka tidak akan pernah bisa selamat.
Bahkan melawan tiga ekor serigala bertanduk perak usia muda pun begitu sangat menyulitkan, untungnya mereka bisa mengatasinya. Dari kejadian inilah, Huan Fei dan Yang Shu mulai berkenalan dan berakhir menjadi teman sepetualangan.
Mereka berdua melewati banyak pengalaman berharga, bersama-sama meningkatkan praktik mereka. Hingga Huan Fei harus kembali pulang ke sektenya.
Cukup lama berpisah, tingkat praktik Huan Fei mulai meningkat pesat bahkan mengalahkan tingkat praktik Yang Shu.
Huan Fei sebenarnya tinggal di tempat yang memiliki kepadatan Qi yang benar-benar sesuai untuk berkultivasi, dia bahkan mulai mengukir banyak prestasi di dalam sektenya dan berakhir dengan diangkat menjadi Tetua Besar.
Sementara itu, Yang Shu berada di wilayah dengan kepadatan Qi yang tipis, bahkan berlatih selama bertahun-tahun tidak bisa mencapai tingkat praktik Huan Fei sekarang. Apalagi jika dibandingkan dengannya, sumber daya yang dimiliki oleh temannya itu jauh lebih memadai. Kondisi ekonomi keluarga mereka pun dapat dikatakan bagai langit dan bumi.
Huan Fei berulang kali menawarkan bantuan kepada Yang Shu. Entahkah itu memberinya pil, kepingan emas, bahkan menawarkan untuk tinggal di tempatnya. Namun Yang Shu terus saja menolak bantuan itu dengan alasan masih terlalu muda untuk menerima bantuan Huan Fei. Alasan yang begitu aneh!
Huan Fei tidak memaksa, dia tahu betul bahwa sahabatnya ini memang lebih menyukai hasil dari kerja kerasnya seorang diri. Dan saat mendengar bahwa selama ini sahabatnya ternyata membangun sebuah sekte kecil di desa tempat Yang Shu tinggal, tentu saja dia merasa gembira.
Saat Huan Fei mengunjungi sekte Yang Shu untuk pertama kalinya, dia berusia sekitar 42 tahun saat itu. Dirinya cukup kaget sebab sekte Yang Shu hanya memiliki lima orang murid. Itu pun hanya putra Yang Shu dan empat orang temannya.
Merekalah Yang Hao, Xiao WeiWei, Jing Bai, Hou Wugan, dan Bao Fenxi, generasi pertama Sekte Kupu-Kupu. Saat itu, Yang Hao masih berusia enam tahun.
Dari kelimanya, hanya Yang Hao dan Xiao WeiWei yang terus berlatih, tiga temannya yang lain memutuskan untuk membantu orang tuanya bertani dan beternak saat menyadari bahwa mereka tidak akan bisa mencapai impian mereka menjadi pendekar.
Yang Hao dan Xiao WeiWei kemudian keluar dari Sekte Kupu-Kupu saat mereka berusia 18 dan 17 tahun, mereka kemudian menikah di usia 28 dan 27 tahun dan dikaruniai putri, Xiao Lu saat usia pernikahan mereka genap dua tahun. Sekte Kupu-Kupu saat itu bisa dibilang tidak ada lagi.
Sekte Kupu-Kupu kembali didirikan Yang Shu saat cucunya Xiao Lu berusia tujuh tahun sampai saat ini. Dan ketika Huan Fei mengunjungi Sekte Kupu-Kupu untuk kedua kalinya, dia cukup terkesan karena murid-murid di sekte ini memiliki sepuluh orang murid, apalagi saat melihat semangat berlatih yang diperlihatkan oleh Xiao Lu.
Huan Fei tidak ingin Sekte Kupu-Kupu milik sahabatnya kembali tenggelam, sebab itulah dia mengundang sahabatnya secara pribadi untuk bisa mengikut-sertakan murid-muridnya ke dalam Turnamen Kultivator Muda, itu pun saat Huan Fei menjadi tuan rumah dalam turnamen tersebut.
"Aku sangat bangga memiliki teman seperti dirinya!" Yang Shu tersenyum lebar sambil mengelus kumis dan janggut tebalnya.
***
.
.
.
.
.
.
Karya Ini Secara Tidak Langsung Disponsori Oleh Sebungkus Kuaci, Siomay Mas Gun, Yakult, Dan Susu Naga Cap Beruang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 515 Episodes
Comments
stonekidz
yg aneh,, itu si yang su,, knp ga berburu binatang dihutan buat ngasih makan muridnya,, dsar tua bangka ga bertggung jawab,, cm bisa halu,,
2023-11-23
1
Hana Aini
manttullll
2023-09-02
0
DoubleEleven
Shuxiang ternyata tak jauh beda dg mak2 julid--penuh penilaian pada orang sekitarnya
2023-09-02
0