Setelah beberapa hari di rawat di Rumah sakit, Dafa pun di ijinkan pulang, sedangkan Ryo dan sopirnya masih di rawat di sana menunggu masa pemulihan, walaupun begitu Dafa setiap hari datang untuk menjenguk mereka, tak lupa pula dia datang menjenguk Risma di ruangannya, karena kecelakaan itu kini mata Risma mengalami sedikit masalah, Risma mengalami kebutaan di kedua matanya, tapi kabar baiknya, dia bisa di sembuhkan asal ada yang mau mendonorkan matanya.
"Haii Risma, gimana keadaan kamu hari ini?" Sapa Dafa yang baru datang di ruangan Risma.
"Keadaanku sudah jauh lebih baik." Jawab Risma.
"Syukurlah kalau begitu, oh ya ini aku bawakan bubur ayam, makanlah, atau mau aku suapi?" Kata Dafa.
"Hah." Kata Risma terkejut mendengarnya karna selama ini hanya ayahnya yang setia menyuapi makanan untuknya selama dia di rawat di Rumah sakit.
"Kenapa? kok kamu terkejut begitu?." Kata Dafa.
"Eh, mas gak usah repot-repot, aku memang gak bisa melihat, tapi tanganku masih berfungsi dengan baik kok, Hhmm, bisa minta tolong ambilkan saja buburnya? biar saya makan dengan tangan saya sendiri." Kata Risma.
"Baiklah."
Dafa pun menyerahkan bubur itu ke tangan Risma dan membukakan tutupnya, dia pun memberikan sendok ke tangan Risma. Risma pun mulai memakan bubur itu secara perlahan.
"Kata Dokter besok kamu sudah boleh pulang, dan besok biar sekalian aku jemput." Kata Dafa.
"Benarkah?" Kata Risma yang tampak senang dengan hal itu.
"Iya, besok asistenku juga di ijinkan pulang, jadi biar sekalian aku menjemputmu." Kata Dafa.
"Kalau tidak merepotkan gak papa mas, terserah mas Dafa saja." Jawab Risma dengan senyum ramah.
Setelah selesai makan, Dafa mengambilkan minum untuk Risma. Baru kali ini Dafa begitu perhatian dengan orang asing yang baru dia kenal, mungkin karena merasa bersalah sehingga dia mau melakukannya, Risma mengalami kebutaan karena mobil yang ia tumpangi menabraknya.
Hari yang di tunggu-tunggu Risma pun tiba, dia sudah di ijinkan pulang, Dafa menjemputnya yang di temani ayah dan kakak Risma, Risma tak henti-hentinya tersenyum bahagia karena hal itu.
'Dia terlihat cantik dengan tersenyum seperti itu.' Batin Dafa.
Setelah sampai di rumahnya Risma di sambut kakak ipar dan beberapa orang sepupunya,walaupun belum terbiasa dengan tongkatnya, Risma berusaha untuk tidak merepotkan orang-orang di sekitarnya. Setelah singgah beberapa menit Dafa pun minta ijin pamit pulang.
Karena kondisinya Risma yang masih belum terbiasa dengan keadaan matanya, maka ayahnya menyewa asisten pdibadi untuk mengurus keperluan Risma, Risma lebih banyak diam semenjak kecelakaan itu, dia sedih karena kebutaan yang dia alami, di tambah lagi tunangannya tidak pernah datang untuk menjenguk. Setelah tah kalau Risma mengalami kebutaan.
"Maaf om, kedatangan saya kemari untuk membatalkan pernikahan saya dengan Risma." Kata Andre ketika datang ke rumah bapak Wisnu.
Mendengar hal itu bagai di sambar petir di siang hari buat bapak Wisnu, dia shock karena pernikahan mereka tinggal 1 bulan lagi bahkan undangan sudah di pesan.
"APAAAA!!! Maksud kamu apa, hah?" Bentak Nando yang tidak terima.
"Maaf bang Nando, aku tidak mau menikahi orang buta seperti Risma itu akan merepotkanku." Jawab Andre dengan entengnya.
BUG..BUUGG..BUUGG..
Nando langsung meninju muka Andre bertubi-tubi karena amarahnya, emosi meluap, adik kesayangannya di permainkan oleh orang seperti Andre, Andre yang tidak ada persiapan langsung tumbang. Melihat hal itu pak Wisnu menahan Nando untuk tidak main hakim sendiri, Andre pun lari terbirit-birit dengan wajah yang penuh lebam.
"Ayah kenapa meleraiku, hah? aku ingin membunuhnya, dia pikir dia siapa berani menyakiti adikku, Risma? dia dengan berani mempermalukan keluarga kita, Ayah." Kata Nando penuh emosi.
"Tenang Nando, kalau adikmu melihat kamu seperti ini, dia akan bertambah sedih, ayah tahu kamu kecewa, ayah juga kecewa tapi ayah harus gimana? gak mungkin ayah memaksa dia menikahi Risma, sedangkan kamu dengar sendiri apa yang dia bilang tadi."
"Tapi ayah, bagaimana kita bicara dengan Risma saat ini? dia pasti sangat terpukul dengan keadaan ini, setelah kecelakaan itu dia lebih banyak diam, apa lagi di tambah dengan masalah ini, aku tidak tega melihat itu ayah."
"Kita akan coba bicara baik-baik dengan Risma, bagaimana pun dia harus tahu bagaimana laki-laki brengsek itu mempermalukan keluarga kita."
"Risma tidak apa-apa, Yah, lebih baik pernikahan ini di batalkan dari pada Risma jadi beban buat orang lain." Kata Risma.
Nando dan ayahnya terkejut mendengar itu, mereka pun berlari memeluk Risma dengan tangis yang tidak dapat di bendungnya lagi, sungguh Risma wanita yang tegar, wanita yang kuat.
Walaupun risma merasa terpukul dengan semua kejadian ini, dia berusaha tegar dan kuat untuk menghadapinya, tanpa Risma sadari air matanya pun mengalir d pipi halus nya, yang membuat ayah dan kakaknya semakin erat memeluknya, seakan-akan memberi kekuatan pada gadis itu.
Tanpa sepengetahuan mereka ternyata Dafa melihat semuanya, karena Dafa berniat untuk menjenguk keadaan Risma saat ini, tapi tak di sangka dia melihat kejadian tadi, ia pun msuk ke Rumah.
"Maaf saya mengganggu." Ucap Dafa mengagetkan mereka bertiga.
"Eh, nak Dafa, mari silahkan duduk." Kata pak Wisnu, Nando pun menuntun tangan Risma untuk duduk di ruang tamu.
"Hhmm, Bukan maksud saya untuk ikut campur urusan keluarga bapak, tapi kalau boleh, saya ingin bicara dengan bapak soal Risma?" Kata Dafa.
Pak Wisnu dan Nando saling pandang tidak mengerti maksud Perkataan Dafa.
"Maksud nak Dafa apa ya?" Kata pak Wisnu lagi.
"Begini pak, Kalau di ijinkan saya akan menikahi Risma sebagai istri saya." Kata Dafa tanpa basa basi.
"APAAA!!" Kata pak Wisnu dan Nando bersamaan karena terkejut. Risma yang mendengar ucapan Dafa juga tidak kalah terkejutnya.
"Iya pak, saya ingin menikahi Risma." Kata Dafa mantap.
"Tapi nak..--"
"Saya mohon bapak mengijinkan saya untuk menikahi Risma putri bapak."
"Tapi kenapa mas Dafa mau menikahi saya?" Ucap Risma di sela-sela keterkejutannya, Nando dan ayahnya saling pandang.
"Saya menyukai kamu risma."
"Menyukai saya? Apa mas gak salah." Risma tidak percaya dengan perkataan Dafa.
"Saya ga ragu dengan perasaan saya, jadi tolong terima lamaran saya."
"Tapi."
"Bisakah tidak ada kata tapi untuk saya? saya hanya ingin niat baik saya segera terlaksana."
"Gimana sayang?" Tanya ayah Risma.
"Terserah ayah saja."
"Baiklah nak Dafa, saya akan terima lamaran nak Dafa, kalau bisa orang tua nak Dafa suruh ke rumah biar kami saling kenal."
"Tapi maaf bapak, orang tua saya lagi di luar negeri karena ada urusan bisnis."
"Oohh begitu."
Setelah mencapai kesepakatan maka di tetapkan pernikahan Risma dan Dafa adalah tanggal di mana Risma akan menikah dengan Andre yaitu sekitar sebulan lagi.
Segala persiapan pun di lakukan dengan baik, mulai dari merubah nama undangan yang sudah di cetak karena sebelumnya nama Andre di situ bahkan pemesanan catering yang sudah di lakukan.
Karena lagi hamil muda Nadia -istri Nando- tidak ikut membantu persiapan pernikahan Risma, tapi dia ikut senang dengan pernikahan adik iparnya itu.
☆☆ Bersambung dulu ya ☆☆
Jangan lupa vote, like komennya ya
happy reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Yuni MamaRizky
keuarga dafa gimana ya kira2 baik enggak mandang orang dr status atau gimana ya
2021-08-12
0
@Abiansyah449
tulisan anda pertama kali seperti ini
2021-05-19
1
shifania RN
sangat suka ceritanya, sampek baca tak ulang ulang ini a baca yang ke 4 kali 😍😍😍😍
2021-02-17
1