Seminggu setelah Dafa melihat rekaman video dari Ryo, dia lebih banyak menghabiskan waktu di kantornya dan menyibukkan diri dengan pekerjaannya...
Tok tok tok.!!!
Ceklek.
Suara pintu ruangan Dafa terbuka.
Dafa hanya melirik sekilas siapa yang datang.
"Sayang, kenapa susah sekali di hubungi sih." Sapa Agnes yang baru datang dan duduk di pangkuannya.
"Aku sangat sibuk, apa kamu gak lihat? ada apa kamu kemari?." Jawab Dafa dengan ekspresi datar.
"Sayang, sebenarnya ada apa denganmu? sikapmu dingin sekali padaku." Kata Agnes manja di pangkuan Dafa, sedangkan Dafa sibuk dengan laptop di depannya.
" ...."
"Sayang hari ini aku ingin mengajakmu makan siang." Kata Agnes.
"Benarkah? bukankah kamu selalu sibuk?" Ucap Dafa datar tanpa ekspresi.
"Sayang, aku tidak tahu kenapa beberapa agency model dan juga sutradara semuanya membatalkan kontrakku." Kata Agnes dengan mimik muka sedih andalannya.
'Itulah balasannya buat kamu yang sudah menghianati aku.' Batin Dafa geram.
"Lantas setelah semua agency menolakmu kamu datang padaku, begitu?" Kata Dafa sinis pada Agnes.
"Bu-bu-bukan begitu sayang, aku tahu kamu akan membantuku, bukan?" Kata Agnes berusaha merayu Dafa.
"Membantu, membantumu soal apa?" Kata Dafa masih tetap datar tanpa ekspresi dan tatapannya tidak lepas dari laptopnya.
"Ya tentu saja membantu dalam hal karirku, tolong bilang pada agency itu untuk memakaiku kembali, seperti dulu yang telah kamu kalukan untukku, sayang." Kata Agnes percaya diri dengan ucapannya.
"Hhmm, coba kamu lihat dulu berita yang ada di tv sekarang, apa masih pantas aku membantumu?" Kata Dafa dengan sorot mata tajam.
"A-a-apa maksud kamu sayang?" Tanya Agnes bingung dan takut dengan tatapan Dafa barusan.
"Baiklah jika kamu masih tidak mengerti, coba kamu lihat tv di depan itu." Kata Dafa memutar Tv dan berita di Tv itu menayangkan video perselingkahan Agnes dengan Steve.
"Sa-sayang, I-itu Tidak seperti yang kamu pikirkan." Kata Agnes semakin takut.
"Memangnya apa yang aku pikirkan, Agnes?" Kata Dafa.
Deg..
Mendengar namanya di sebut tanpa embel-embel sayang, membuat Agnes terpaku diam. Dia bingung harus bicara apa.
"Aku bisa menjelaskannya sayang." Kata Agnes berusaha menarik lengan Dafa.
"Sudahlah Agnes, aku sudah bosan melihatmu terus bersandiwara, sebaiknya sekarang kamu keluar dari ruanganku." Perintah Dafa dengan penuh penekanan.
"Ta-ta-tapi akuuu..--"
"Ku bilang KELUAR!!!" Kata Dafa berteriak, membuat Agnes tidak dapat berbuat apa-apa lagi, dia pun berjalan menuju pintu dengan menangis.
"Dan ingat satu hal, jangan muncul lagi di hadapanku, atau pun menggangguku, jika kamu melakukannya, kamu akan tahu apa konsekuensinya." Tegas Dafa sebelum Agnes benar-benar keluar dari ruangannya.
Ya benar Dafalah yang menyuruh stasiun tv untuk menayangkan video berita perselingkuhan Agnes dan Steve untuk membuat reputasi Agnes hancur seperti hatinya saat ini. Dan Dafa juga memblacklist nama Agnes dari beberapa stasiun tv bahkan majalah.
Dalam sekejap Agnes benar-benar hancur, banyak kontrak kerja yang membatalkan kerja sama sepihak dengannya, dan kini tidak ada lagi perusahaan agency model atau stasiun tv yang memakai jasanya.
Begitulah Dafa, begitu kejam dan tanpa ampun dengan orang yang sudah berani menghianatinya.
* Sebulan kemudian *
Dafa dan Ryo melakukan perjalanan bisnis menuju kota S, karena akan melihat perkembangan pembangunan resort baru di sana..
Setelah keluar dari Bandara. Dengan mobil yang sudah di siapkan oleh manager resort miliknya mereka pun menuju hotel mewah yang sudah di siapkan.
"Daf, ini berkas tentang Resort baru kita." Kata Ryo sambil menyerahkan beberapa dokumen pada Dafa.
"Hhmm." Jawab Dafa singkat karena dia sedang sibuk dengan chatting di ponselnya.
Ccyiiiiiiiittttt...
Braaakkkk...
Suara rem berdecit dan di saat bersamaan menabrak sebuah sepeda motor yang berada tepat di depannya.
Dafa dan Ryo shock dengan keadaan itu. Sang sopir yang membawa mobil itu tak sadarkan diri karena terbentur kepalanya di atas kemudi mobil.
Dengan keadaan mereka yang terluka Dafa dan Ryo berusaha keluar dari mobil, dan betapa terkejutnya mereka melihat seorang wanita tertimpa sepeda motor dan berlumuran darah bahkan tidak sadarkan diri.
Melihat kecelakaan di tempat itu warga berbondong-bondong untuk menolong korban, ke empat korban kecelakaan itu di bawa warga ke Rumah sakit terdeka, termasuk Dafa dan Ryo yang juga mengalami luka-luka.
Selang beberapa jam seorang laki-laki paruh baya datang dengan langkah panjangnya menghampiri Dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?." Tanya laki-laki paruh baya yang tadi datang dengan tergesa-gesa dan tampak begitu panik.
"Bapak tenang saja anak bapak sudah melewati masa kritisnya, mungkin sebentar lagi dia akan sadar." Kata Dokter yang menangani anak tersebut.
"Terimakasih Dokter." Kata Lelaki paruh baya tersebut.
"Saya permisi pak."
"Maafkan kami pak, kami tidak sengaja sehingga membuat anak bapak celaka." Kata Dafa yang baru datang bersama seorang suster dengan mendorong kursi roda yang di naikinya.
"Ini musibah nak, tidak ada yang meminta untuk jadi seperti ini, kamu sendiri bagaimana keadaanmu?" Kata lelaki paruh baya itu pada Dafa.
"Saya jauh lebih baik pak, cuma sopir saya masih dalam keadaan koma belum sadar, sedangkan asisten saya harus di pindahkan ke ruangan rawat inap, sekali lagi saya minta maaf, dan soal biaya Rumah sakit ini biar semua saya yang tanggung." Kata Dafa lagi.
"Terimakasih nak, oh ya bapak belum tahu siapa nama kamu?"
"Perkenalkan, Saya Dafa Artanegara bapak sendiri, dengan bapak siapa?" Kata Dafa memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Wisnu, Wisnu Prasetya, dan anak saya bernama Risma."
"Baiklah pak Wisnu, saya akan tanggung jawab sepenuhnya, soal biaya Rumah sakit dan kesembuhan Risma, jadi bapak tidak perlu khawatir." Jelas Dafa.
Walaupun pak Wisnu masih khawatir dengan keadaan anaknya, dia tidak bisa menyalahkan Dafa atas kecelakaan itu, mereka pun berbincang cukup lama di depan ruangan di mana Risma saat ini sedang di rawat karena masih belum sadar.
Karena masih di haruskan untuk istirahat maka Dafa pun kembali ke ruangannya di ruang VVIP, dia pun membaringkan tubuhnya di ranjang pasien, dia tidak memberitahu keluarganya soal kecelakaan itu, bahkan Dafa melarang bawahannya untuk bicara soal kecelakaan itu pda papi dan maminya.
☆☆ Bersambung dulu ya ☆☆
Jangan lupa tinggalkan Like, Komen, tipnya ya dan juga mohon bantuannya untuk Rate bintang 5 nya.
Selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Yuni MamaRizky
bpk risma bijaksana banget ya thorrr suka banget lihat punya bpk kayak gtu.. sayang sm. keluarga
2021-08-12
0
Novie Gwen Naura
menarik...lanjuttt
2021-01-22
2
💫PoPy💫
smangat thor
2020-12-29
2