ALTER EGO

ALTER EGO

Malaikat Senja..( Malam)

Aku melihatnya dengan jelas. Tapi aku tidak mau banyak berkomentar.

“Mala, ayo masuk” panggil bu Sarah. Tangannya melambai ke arahku. Akupun masuk dengan langkah mantap meski jantungku seperti digebug drum.

“ nah anak-anak, dia adalah Mala. Mulai hari ini akan bergabung di kelas ini” kata bu Sarah. Lalu pandangannya beralih kepadaku. “ayo, kenalkan dirimu, Mala”

Aku menarik nafas mencoba tenang. Wajahku memanas saat mencoba menatap teman sekelasku yang baru.

Lihat, aku melihatnya.. aku melihatnya..

Mataku menangkap sekelebat sosok hitam di belakang jendela. Dia mengintip. Ini membuatku merasa semakin frustasi. pidato perkenalan singkat yang aku sudah hafalkan sejak pagi buta tadi buyar begitu saja.

Lihat, dia mendekat.. dia mendekat...

Aku merasakan pundakku di sentuh. Nafasku tercekat.

“ayo Mala..” pinta bu Sarah lagi. Ternyata itu tangan bu Sarah yang berfikir aku terlalu gugup memghadapi teman-temanku. Sepersekian detik, kukendalikan emosiku dan mulai berbicara.

“ perkenalkan. Namaku Malaikat Senja... namaku Malaikat Malam”

...

Kusisir pelan rambutku seraya bercermin. Rambutku tipe menggelombang dan halus. Aku suka.

“ rambut ini berantakan” ledek sosokku di cermin. Dia menunjuk rambutnya sendiri dengan wajah kesal.

“aku suka” timpalku tidak peduli dan terus melanjutkan menyisir. Meski pantulan sosoknya di cermin bergerak semaunya sendiri.

“dasar kamunya berantakan. Hei, aku beli catok kemarin, ayo kita pakai...” rajuknya sambil menunjuk lemari pakaian.

“sejak kapan kamu membeli barang itu?!”

“ bukan aku yang membelinya. Tapi kita..”

“ MALAM” bentakku. “ jangan seenaknya mengendalikan tubuhku!! Kamu juga kan, yang membuat mulutku menyebut namamu saat perkenalan tadi..”

Dia terlihat manyun dan bertopang dagu. Ingin rasanya aku pecahkan kaca itu lalu menariknya keluar untuk sekedar membuatnya mendengar makianku dengan serius.

Namanya Malaikat Malam. Dia adalah saudara kembarku, seandainya dia masih hidup. Benar. Dia sudah mati. Tepat ketika hari kelahiran kami. Dan hanya aku, yang terlahir dengan selamat.

Sampai usia 10 tahun, aku masih hidup sebagai anak biasa. Hingga, sosok Malam mengikuti, tidak, lebih tepatnya terperangkap di tubuhku.

Sejak itu, aku sering mendengar suara-suara. Kadang kelepasan berbicara dan bertindak tanpa kusadari. Orang tuaku sempat memasukkanku ke rumah sakit jiwa karena diagnosa multiple personality disorder.

Masa-masa itu benar-benar berat bagiku. Dijauhi orang tua dan lingkungan, dan terlebih kehilangan kepercayaan pada kewarasanku. Tetapi, entah kenapa aku merasa tidak sendirian. Seolah ada sosok yang mengawasi dan mau berbagi kesedihan meski aku tidak tahu bagaimana perasaan itu muncul.

Semua jelas saat kunjungan ibu ke rumah sakit jiwa. Saat itu,tiba-tiba ibu menangis menceritakan tentang Malam. Saudaraku yang meninggal di hari kelahiran kami.

Ibu mengatakan, Malam baru saja ‘datang’ dan menjelaskan kondisi ‘kami’. Sejak saat itu keberadaanku seakan diakui oleh keluargaku dan orang-orang tertentu.

Tapi tidak dengan orang di luar itu.

“ Malam..” panggilku pada sosok di cermin.

Tidak ada jawaban. Kelihatannya mencoba merajuk.

“ Malam, apa yang kamu lihat tadi dikelas?” tanyaku. Ekspresi tersungutnya berubah menjadi berseri-seri.

“ Senja penasaran?” dia balik bertanya. Senja adalah nama panggilannya kepadaku. “teman.” Dia menjawab sendiri.

“ teman? Itu artinya..”

“ kalian menyebutnya hantu”

Aku memalingkan muka. Menyembunyikan raut wajah takutku. Malam selalu tersinggung jika melihatku berwajah horor saat dia menceritakan ‘temannya’. Bagaimanapun dia juga roh.

“ apa yang dibalik jendela?”

“kamu hanya melihat yang di luar kelas aja, ya? Padahal ada yang di dalam kelas ..”

Deg..

“ di dalam kelas?”

“ yah.. dan dia sangat cantik.. sama sepertiku. Eh.. kita..”

“ ap.. apa dia suka menggang.. maksudku, jahil?”

“ entahlah.. sepertinya dia tipe yang tenang.. tenang aja, kalau dia atau bahkan hantu di seluruh sekolah mengganggumu, aku yang akan melindungimu” kata Malam meyakinkanku.

Malam benar, tidak akan ada hantu yang berani menggangguku selama ada Malam. Hanya saja, hal yang berbau teman Malam, selalu membawa kesulitanku.

“ tolong ya, Malam” pintaku.

“ so pasti..”

Xxx

Terpopuler

Comments

ILA'Laaaaa

ILA'Laaaaa

aku dah mampir ka karyanya 👉 baguss👈 semangt trus

2020-09-01

0

Yanti Nayaka

Yanti Nayaka

mampir kak dari
cinta dari negeri sakura
lika-liku single parent

2020-08-06

0

Aya

Aya

hy aku udah mampir 😊 nih

2020-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!