Ilmu Tapak Naga

"Selamat bertemu lagi Tuan. Saya tidak menduga, dalam satu pekan saya bisa berjumpa Anda lebih dari dua kali." Mahesa menyambut kedatangan Paron Geni dengan salam hormat.

Paron Geni tersenyum kecut. Dalam hatinya mengumpat pemuda topeng perak. Dua kali penyamarannya terbongkar dan sekarang baru muncul dengan penampilan pendekar, dia pun masih dikenali.

"Hahaha ... Aku akui kau memang seorang pendekar hebat anak muda. Selain bisa mengenali penyamaran ku, kau berhasil membuat pendekar kalahan itu tidak sadarkan diri." Jawab Paron Geni seraya melirik Setan Darah yang terkapar tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Mahesa kembali memberi hormat. "Ilmu tenaga dalam saya tidak seberapa. Ibarat sungai saya hanya tepian dimana orang-orang mencuci kaki. Mereka saja yang kurang hati-hati hingga terpeleset saat menginjak batu yang licin."

"Lidahmu sangat pandai bermain kata, jarang aku temui Pendekar sepertimu.  Kau bahkan tidak berlutut memohon ampun kala berhadapan dengan Paron Geni." Kalimat Paron Geni terdengar sangat menebar ancaman. Secara tidak langsung dia mengatakan bahwa dia begitu ditakuti.

"Tidak ada masalah diantara kita. Saya rasa tuan tidak akan bisa menemukan aliran darah sekedar membunuh seekor semut."

"Haha ... Aku anggap itu adalah permintaan pengampunan. Tapi sebelum aku menjelaskan masalah diantara kita, aku ingin tahu batas kecerdasan yang kau miliki." Kalimat Paron Geni begitu merendahkan Mahesa.

"Mohon untuk Tuan sudi memberi saya muka, kepandaian saya tidak sampai untuk menduganya." Mahesa menjawab seperti tidak ada beban.

Paron Geni mengerahkan aura kegelapan yang pekat, dia berharap dengan aura itu bisa mengintimidasi Mahesa. Akan tetapi, Paron Geni tidak mendapatkan apa yang diperkirakan. Mahesa masih tetap tenang.

Sementara Puspita telah mengambil jarak yang aman. Dia tidak ingin kejadian seperti tadi terulang.

"Aku merasa sangat kecil, bahkan kau belum mengenali diri ku anak muda. Siapa sebenarnya dirimu?"

Ketiga anak buah Paron Geni saling pandang, walaupun baru pertama kali bertemu Pendekar topeng perak, tidak biasanya Paron Geni banyak mulut. Terlebih pendekar itu telah membebaskan para tawanan dan menghabisi banyak pengikut Setan Darah.

"Guru, apa yang Anda pikirkan? Bukankah kekuatan pendekar ini bisa kita pergunakan?" bisik salah satu pengawal.

Meski belum menguasai ilmu tali sukma, ketiga pengawal Paron Geni memiliki kemampuan yang setara dengan Setan Darah.

Paron Geni merasa tidak nyaman saat pengawalnya ikut campur. Dia menatap dengan garang.

"Jangan ikut campur. Atau kau ingin mencicipi tidur seperti setan darah yang lemah itu?" bentak Paron Geni.

Suara Paron Geni membuat ketiga pengawalnya jadi gemetaran. Mereka menyesal telah membuka mulut.

"Tuan terlalu merendah, sebagai tokoh besar dunia persilatan yang sangat ditakuti, bukankah Tuan lebih mengetahui dari apa yang saya tidak tahu. Saya kira menjawab pertanyaan Tuan hanya membuat Tuan tidak puas."

Mendengar jawaban Mahesa, hati Paron Geni bagai terbakar. Belum pernah ditemuinya seorang pendekar muda yang berani merendahkan dirinya. Pendekar topeng perak seperti sengaja bercanda.

"Dengan aku mengajakmu bicara bukan berarti aku menaruh iba padamu. Aku hanya penasaran, karena Kau bukan pendekar dari Utara. Ilmu yang kau miliki merupakan ilmu legenda yang berasal dari selatan. Tidak pernah ada pendekar utara yang memiliki ilmu Tapak naga. Jika memang ada, tidak mungkin Paron Geni tidak mengenali nya. Aku hanya ingin tahu, tipu daya apa yang kau jalankan?"

Mahesa mengerutkan dahi, dia tidak mengerti maksud pembicaraan Paron Geni.

Sama halnya dengan Mahesa, Puspita Dewi tidak kalah terkejutnya. Pendekar utara dengan ilmu Tapak naga? Jika difikir, perkataan Paron Geni memang tidak keliru. Puspita mengetahui banyak tentang tokoh dunia persilatan dari utara, tidak ada catatan yang menyebutkan diantara mereka menguasai ilmu tapak naga. Lalu benarkah ilmu tapak naga berasal dari selatan? Puspita bahkan tidak mengetahui siapa nama guru Mahesa. Bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan itu?

"Aku adalah seorang penjahat kejam, tapi hidupku tidak dalam kepura-puraan. Aku mengetahui apa ilmu ku, siapa guru ku dan darimana asal ku. Hahaha!!! Sangat menyedihkan jika kau seorang pendekar besar tidak menyadari pada siapa dan untuk apa kau bekerja." Paron Geni tertawa mengejek. Seolah dia mengetahui apa yang sedang difikirkan Mahesa.

"Aku bekerja untuk guru dan Padepokanku. Kalian telah sengaja memfitnah guru kami untuk membuat kerenggangan antara Padepokan pring Wulung dan Padepokan Rajawali. Aku datang untuk menuntut balas." Jawab Mahesa.

"Hahaha ... Pendekar kroco sekalipun tidak akan percaya pada asal-usul mu. Sekarang kau mengaku sebagai murid Padepokan Rajawali dari Utara, dengan kemampuan yang kau miliki, sangat mudah bagimu untuk bisa menghancurkan seluruh isi Padepokan Rajawali. Bahkan sepuluh orang Belibis Putih bisa kau bantai dalam satu pertempuran. Hahaha ... Aku merupakan salah satu legenda dalam dunia persilatan, lalu kau mencoba membohongi aku? Lucu. Sangat lucu."

Mahesa menarik nafas berat. Dia tidak ingin terpancing arah pembicaraan Paron Geni, dengan membuka darimana ilmunya berasal. Bisa jadi Paron Geni adalah musuh ayahnya yang sengaja mengorek keberadaan orang tua Mahesa.

"Apa yang sedang kau lamunkan? Apa topeng perak diwajahmu sengaja kau pasang berharap bisa sembunyikan wajah asli mu dari orang-orang dunia persilatan?"

Paron Geni masih memberondong Mahesa dengan segudang pertanyaan sulit. Mahesa memilih diam.

"Oh ,,, aku ingat, kau pasti murid Padepokan Inti Naga yang masih bertahan hidup. Baiklah aku akan merasa terhormat jika bisa kembali mengubur ilmu legenda di tanah selatan ini." Paron Geni mulai terlihat kesal karena Mahesa masih bungkam.

°°

Singo Dempo yang terluka parah kembali merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Sumber daya yang diberikan Mahesa sudah tidak mampu membuat nya bertahan lebih lama. Begitu juga empat pendekar yang bersamanya. Mereka telah kehilangan banyak darah.

"Sebaiknya kita istirahat dulu kakang. Aku sudah tidak tahan lagi, napasku rasanya mau putus." Ucap salah satu kawannya dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Baiklah, aku rasa mereka tidak menyusul kita." Singo Dempo mengatur napas lalu duduk bersemadi dibawah pohon rindang.

Keempat temannya melakukan hal yang sama. Mereka menelan pil dan sumber daya untuk mengurangi rasa sakit. Setelah beberapa saat, barulah paru-paru mereka bisa menerima oksigen dengan baik.

"Apa kakang mengenali siapa pendekar topeng perak yang tadi menolong kita?" tanya salah satu temannya.

Singo Dempo menghela napas panjang kemudian menggelengkan kepala.

"Aku baru melihat seorang pendekar yang masih sangat muda telah menguasai ilmu tapak naga. Sungguh sulit untuk dipercaya. Sudah berpuluh tahun lamanya Ilmu itu menghilang. Sekarang muncul secara mengejutkan." Singo Dempo mengelus dagu. Dia tampak sedang berfikir keras.

"Ilmu tapak naga. Ilmu yang menyebabkan kehancuran di lembah tengkorak beberapa puluh tahun silam. Apa mungkin pemuda itu menemukan kitab rahasia yang dikabarkan hilang?"

"Atau jangan-jangan dia adalah murid dari orang yang mencuri kitab tapak naga?"

"Mencuri? Lalu dimana selama ini mereka bersembunyi?"

"Apa yang kalian perdebatkan!! Jelas-jelas pendekar topeng perak telah menyelamatkan nyawa kita. Aku yakin dia adalah orang baik. Tidak perduli apa latar belakangnya, aku berhutang nyawa padanya."

Singo Dempo memandang satu persatu temannya. Keempat temannya terdiam.

"Padepokan Inti Naga." Gumam Singo Dempo.

"Kakang, maaf. Bukankah sekarang padepokan itu telah berubah menjadi hutan? Tidak mungkin ada pendekar dengan kemampuan tinggi berdiam disana. Jikalau ada, bagaimana bisa dunia persilatan tidak mengendus keberadaan mereka?"

"Yah, kau benar. Ini sangat rumit untuk dijelaskan. Kau tahu, tidak akan ada pendekar yang bisa menguasai Ilmu tapak naga kecuali keturunan dari padepokan Inti Naga. Namun kita semua tahu, Padepokan Inti Naga telah hancur 25 tahun silam."

Saat mereka larut dalam pemikiran yang menemui jalan buntu, tiga orang muncul dihadapan mereka.

Singo Dempo mengenali ketiganya. Dia segera memberi hormat.

"Salam Tetua, Singo Dempo memberi hormat."

Ternyata mereka adalah Rangga Sena, Arya Sewu dan Darma Wiguna.

"Singo Dempo, apa yang telah terjadi?" tanya Arya Sewu.

Singo Dempo menceritakan secara singkat apa yang mereka alami. Dimulai dari rencana mereka menumpas kelompok setan darah, hingga kemudian dikalahkan. Saat mereka hampir kehilangan nyawa, seorang pendekar muda muncul menyelamatkan.

"Apa pemuda itu memakai topeng perak diwajahnya?" Arya Sewu melontarkan pertanyaan yang mengejutkan Singo Dempo.

"Benar tetua, Anda ... Bagaimana Tetua bisa mengetahuinya." Jawab Singo Dempo terbata.

Arya Sewu tersenyum tipis.

"Lalu, pemuda itu juga memiliki ilmu tapak naga terbang bukan?"

"Benar Tetua. Bahkan dia menguasai ilmu itu dengan sangat, sangat sempurna." Terselip pujian dalam kalimat Singo Dempo.

Arya Sewu, Rangga Sena dan Darma Wiguna terbelalak. Sulit bagi mereka mempercayai perkataan Singo Dempo.

"Benarkah? Bagaimana bisa!" gumam Rangga Sena.

"Dimana pemuda itu sekarang?" tanya Darma Wiguna.

"Di Sumur batu Tetua. Saat kami pergi, pendekar topeng perak bertarung melawan pengikut setan darah." Jawab Singo Dempo.

"Terimakasih Singo Dempo, kami akan segera kesana. Jaga diri kalian baik-baik. Aku harap kalian tetap waspada. Pendekar Topeng Perak yang kau maksud tidak seperti yang terlihat."

Selepas berkata, ketiga pendekar senior langsung meninggalkan Singo Dempo yang masih bengong. Ekspresi wajah para Tetua sangat berbeda saat mengetahui pendekar topeng perak yang menolong Singo Dempo.

Mengenai jati diri pendekar topeng perak dan Ilmu Tapak Naga yang dimilikinya semakin menjadi tanda tanya besar bagi Singo Dempo dan yang lain.

Terpopuler

Comments

Thomas Andreas

Thomas Andreas

masih salah paham

2022-04-23

0

Thomas Andreas

Thomas Andreas

skg keturunannya kembali

2022-04-23

0

Thomas Andreas

Thomas Andreas

jumawa

2022-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Padepokan Rajawali
2 Teka-teki Pembunuh Misterius
3 Kado Spesial
4 Celurit Beracun
5 Tiga Serigala
6 Racun Jamur Upas
7 Pertandingan Pedang
8 Keadaan Giling Wesi
9 Malam Satu Bintang
10 Ilmu Manglih Rupa
11 Menuju Pulau Tengkorak
12 Pulau Tengkorak
13 Pendekar Topeng Perak
14 Sumur Batu
15 Pengemis Tua
16 Pertarungan di Sumur Batu
17 Hancurnya Gelang Tali Sukma
18 Hancurnya Gelang Tali Sukma ll
19 Ilmu Tapak Naga
20 Pertarungan di Sumur Batu ll
21 Racun Tengkorak
22 Tabib Wang Yun
23 Kabar
24 Janji
25 Rencana Penyamaran
26 Seorang Anak Kecil
27 Padepokan Inti Naga
28 Wanita Bercadar
29 Hilangnya Puspita Dewi
30 Hilangnya Puspita Dewi ll
31 Penjahat Gunung
32 Pheromone
33 Pheromone ll
34 Pheromone lll
35 Di Markas Penjahat Gunung
36 Serbuk Penghilang Tenaga
37 Pengobatan
38 Buah Apel Ungu
39 Racun Waktu
40 Kitab Sakti Driya
41 Kitab Sakti Driya ll
42 Gajah di Balik Batu
43 Bergabung
44 Kelompok Laskar Hitam
45 Ketua Baru
46 Pertemuan
47 Jadian
48 Pendekar Selatan dari Utara
49 Batu Mustika Naga
50 Kekuatan Baru
51 Saudara yang Terpisah
52 Perebutan Kitab Sakti Driya
53 Perebutan Kitab Sakti Driya ll
54 Taktik Selasih Wungu
55 Syarat Perdamaian
56 Jarak
57 Pertarungan Selasih Wungu
58 Kembali Bersama
59 Bayangan Ghoib
60 Pulang Kampung (end)
61 Di Tengah Laut 21+
62 Badai
63 Membeli Kuda
64 Pondok Penginapan
65 Markas Perampok
66 Misteri Pendekar Utara
67 Pasukan Kuda Hitam
68 Panah Bidadari
69 Panah Bidadari ll
70 Kemunculan Dewi Srikandi
71 Tuan Baru Panah Bidadari
72 Pertarungan di Depan Gua
73 Bertemu Teman Lama
74 Menyerang Pasukan Kuda Hitam
75 Hancurnya Pasukan Kuda Hitam
76 Dendam dan Benci
77 Rombongan Pedagang
78 Peramal Tua
79 Pertarungan di Restoran
80 Misi di balik Dendam
81 Permainan Racun
82 Kemampuan Panah Bidadari
83 Ruang Penyimpanan Harta
84 Mustika Kangguru
85 Aji Pengasihan Semar Putih
86 Mimpi 21+
87 Tabib Arjun
88 Putri Tirta Maya
89 Tanaman Obat
90 Penyakit Sang Permaisuri
91 Pangeran Selatan
92 Siang, di Penginapan
93 Pertemuan Para Pendekar
94 Di Tepi Danau Payau
95 Berjalan, Bergandengan
96 Tembok Tebing Kenangan
97 Tembok Tebing Kenangan ll
98 Dunia Ilusi
99 Biji Api Suci
100 Kunci Penyelaras
101 Perjalanan Galih Sindu
102 Teror Ular Berbisa
103 Kerajaan Siluman Ular
104 Kerajaan Siluman Ular ll
105 Pemuja Siluman Ular
106 Perjanjian dengan Siluman Ular
107 Sesejuk Air Telaga 21+
108 Kedai Arak
109 Hilangnya Kubus Misteri
110 Rencana Selanjutnya
111 Mata-mata Aliran Sesat
112 Dua Setan Darah
113 Akhir Kisah Dua Setan Darah
114 Awan Misterius
115 Dewa Hujan
116 Lembah Perangkap
117 Perang dimulai
118 Pertarungan Belibis Putih
119 Kekuatan yang Berkurang
120 Pertempuran Padepokan Giling Wesi
121 Kekuatan Pendekar Selatan
122 Kemunculan Pedang Rembulan
123 Perang Usai
124 Luka Dewi Api
125 Pesta Kemenangan
126 Siluman Rubah
127 Pembawa Energi Negatif
128 Pembawa Energi Negatif ll
129 Menuju Hutan Kerinduan
130 Darah Perawan
131 Segel Pembawa Energi Negatif
132 Kepergian Kolo Ireng
133 Lenyapnya Siluman Rubah
134 Kampung Juru Sembuh
135 Mencari Tanaman Obat
136 Akibat Racun Waktu
137 Mata-mata
138 Rencana Besar Ketua Galih
139 Penyamaran Nyi Sugiwara
140 Nasib buruk Anjani
141 Penginapan Desa Lanting
142 Menuju Padepokan Kalajengking Hitam
143 Rencana yang Gagal
144 Masa Lalu Galih
145 Pendekar Bayangan Naga
146 Pendekar Bayangan Naga ll
147 Putri Senja
148 Di tengah Kemelut
149 Putri Senja ll
150 Jadi Rebutan
151 Pertarungan di Pintu Gerbang
152 Tawaran Dewi Api
153 Ratna Juita
154 Teror Ratna Juita
155 Keturunan Padepokan Inti Naga
156 Apa Dia Ayahku?
157 Pertarungan Terakhir Belibis Putih
158 Pertemuan dan Bencana
159 Raditya, Rengganis dan Hancurnya Gua Suci
160 Balada Cinta Elang Putih (End)
161 Bayu Samudera
162 Penyusup
163 Tanda Lahir?
164 Memulai Perjalanan Baru
165 Rahasia Bawah Laut
166 Perkelahian di Batas Desa
167 Rompak Tengkorak Merah
168 Ular Sisik Berlian
169 Kesepakatan Bisnis
170 Bertarung di Atas Air
171 Selendang Bidadari
172 Salah Paham
173 Serangan Mendadak
174 Perebutan Pusaka
175 Dejavu
176 Jejak di Gua Suci
177 Kemenangan
178 Prajurit Kerajaan Selatan
179 Teror Siluman
180 Padang Tabah
181 Ki Daya Edan
182 Kekuatan Tapak Naga
183 Musnahnya Siluman Pengacau
184 Rasa Kehilangan
185 Binatang Buas
186 Akar Masalah
187 Ingin Bertemu Raja
188 Rasa Itu Lagi
189 Telaga Biru
190 Organisasi Naga Emas
191 Bertolak dari Pesisir
192 Penyampai Pesan Istana Selatan
193 Pilihan yang Sulit
194 Bunga Cipta Rasa
195 Sekarang, Bukan yang Dulu
196 Kedai, Di Perjalanan
197 Penginapan Keluarga Raja
198 Kembalinya Pangeran Selatan
199 Tiga Pendekar Pengembara
200 Setan Jadi-jadian
201 Bertengkar Sepanjang Jalan
202 Keinginan Kecil
203 Markas Perampok
204 Markas Perampok ll
205 Sukma Dewa
206 Sukma Dewa ll
207 Sukma Dewa lll
208 Cahaya dari Langit
209 Pertemuan yang Tidak diinginkan
210 Permintaan Bekas Pacar
211 Ilmu Transparansi Mimpi
212 Memulai Transparansi Mimpi
213 Kembalinya Mahesa
214 Perjalanan Menuju Lembah
215 Jalan untuk Siluman Lily
216 Amarah Citra Genjing
217 Pertempuran Menjelang Malam
218 Pertempuran Menjelang Malam ll
219 Hilangnya Citra Ningrum
220 Amukan Dewi Cahaya Langit
221 Puspita yang Malang
222 Teknik Pernapasan Kura-kura
223 Permintaan Sukma Dewa
224 Api di Lembah Cahaya Surga
225 Pembebasan Citra Ningrum
226 Pembebasan Citra Ningrum ll
227 Energi Fatamorgana
228 Energi Fatamorgana ll
229 Terpedaya oleh Dunia
230 Titik Lemah Energi Fatamorgana
231 Teman Lebih Baik
232 Mustika Kecubung Biru
233 Mustika Kecubung Biru ll
234 Pusaka yang Hilang
235 Serangan Kelompok Aliran Sesat
236 Rencana Penyerangan
237 Serangan Mendadak
238 Akhir Kisah Pendekar Fatamorgana
239 Kabar Aliansi Bunga Suci
240 Termakan Hasutan
241 Kemenangan Tak Terduga
242 Perjalanan Menuju Pulau Tengkorak
243 Pertarungan Terakhir Gandring Calaka
244 Akhir Kisah Gandring Calaka
245 Makam Gandring Calaka
246 Di Lembah Tengkorak
247 Waktu Bersama Keluarga
248 Menyerang Markas Aliansi Bunga Suci
249 Hancurnya Aliansi Bunga Suci
250 Lembah Belerang
251 Siluman Gonggo
252 Siluman Gonggo ll
253 Siluman Gonggo lll
254 Luka Dewi Api
255 Luka Dewi Api ll
256 Pencuri
257 Pencuri ll
258 Tanah Kelahiran
259 Keris Megalamat
260 Keris Megalamat ll
261 Tiga Penjahat
262 Pertarungan Galih
263 Kepergian Galih
264 Padepokan Jati Asih
265 Keputusan Sulit
266 Rencana Cahaya Langit
267 Siluman Kelelawar
268 Tabib Muda
269 Mengobati Putri
270 Tuduhan Tak Beralasan
271 Ratu Kegelapan
272 Terhanyut
273 Sejenak Beralih
274 Lima Pilar Geledek
275 Hancurnya Lima Pilar Geledek
276 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci
277 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci ll
278 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lll
279 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lV
280 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci V
281 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vl
282 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vll (end)
283 Dewa Sejagat
284 Boneka Beruang
285 Kedai Baru
286 Kedok Kelompok Pengemis
287 Gerbang Pintu Hitam
288 Gerbang Pintu Hitam ll
289 Dewa Sejagat vs Gadis Pembaca Pikiran
290 Pertarungan Tiga Pendekar
291 Pertarungan Tiga Pendekar ll
292 Melanjutkan Perjalanan
293 Negeri Para Wanita
294 'Menantu' Yang Baik
295 Gunung Berapi
296 Pembebasan Gunung Berapi
297 Siluman Buaya Putih
298 Gelang Naga Biru
299 Makan Malam
300 Mak Comblang 'Jempolan'
301 Gerbang Pintu Hitam Kedua
302 Wujud Kekuatan Hitam
303 Pasukan Bayangan
304 Pasukan Bayangan ll
305 Darah Gadis Perawan
306 Darah Gadis Perawan ll
307 Tubuh Baru Cahaya Langit
308 Kepergian Cahaya Langit
309 Serangan Perguruan Gunung Saba
310 Hancurnya Perguruan Gunung Saba
311 Keikhlasan Hati (end)
312 Terima Kasih
Episodes

Updated 312 Episodes

1
Padepokan Rajawali
2
Teka-teki Pembunuh Misterius
3
Kado Spesial
4
Celurit Beracun
5
Tiga Serigala
6
Racun Jamur Upas
7
Pertandingan Pedang
8
Keadaan Giling Wesi
9
Malam Satu Bintang
10
Ilmu Manglih Rupa
11
Menuju Pulau Tengkorak
12
Pulau Tengkorak
13
Pendekar Topeng Perak
14
Sumur Batu
15
Pengemis Tua
16
Pertarungan di Sumur Batu
17
Hancurnya Gelang Tali Sukma
18
Hancurnya Gelang Tali Sukma ll
19
Ilmu Tapak Naga
20
Pertarungan di Sumur Batu ll
21
Racun Tengkorak
22
Tabib Wang Yun
23
Kabar
24
Janji
25
Rencana Penyamaran
26
Seorang Anak Kecil
27
Padepokan Inti Naga
28
Wanita Bercadar
29
Hilangnya Puspita Dewi
30
Hilangnya Puspita Dewi ll
31
Penjahat Gunung
32
Pheromone
33
Pheromone ll
34
Pheromone lll
35
Di Markas Penjahat Gunung
36
Serbuk Penghilang Tenaga
37
Pengobatan
38
Buah Apel Ungu
39
Racun Waktu
40
Kitab Sakti Driya
41
Kitab Sakti Driya ll
42
Gajah di Balik Batu
43
Bergabung
44
Kelompok Laskar Hitam
45
Ketua Baru
46
Pertemuan
47
Jadian
48
Pendekar Selatan dari Utara
49
Batu Mustika Naga
50
Kekuatan Baru
51
Saudara yang Terpisah
52
Perebutan Kitab Sakti Driya
53
Perebutan Kitab Sakti Driya ll
54
Taktik Selasih Wungu
55
Syarat Perdamaian
56
Jarak
57
Pertarungan Selasih Wungu
58
Kembali Bersama
59
Bayangan Ghoib
60
Pulang Kampung (end)
61
Di Tengah Laut 21+
62
Badai
63
Membeli Kuda
64
Pondok Penginapan
65
Markas Perampok
66
Misteri Pendekar Utara
67
Pasukan Kuda Hitam
68
Panah Bidadari
69
Panah Bidadari ll
70
Kemunculan Dewi Srikandi
71
Tuan Baru Panah Bidadari
72
Pertarungan di Depan Gua
73
Bertemu Teman Lama
74
Menyerang Pasukan Kuda Hitam
75
Hancurnya Pasukan Kuda Hitam
76
Dendam dan Benci
77
Rombongan Pedagang
78
Peramal Tua
79
Pertarungan di Restoran
80
Misi di balik Dendam
81
Permainan Racun
82
Kemampuan Panah Bidadari
83
Ruang Penyimpanan Harta
84
Mustika Kangguru
85
Aji Pengasihan Semar Putih
86
Mimpi 21+
87
Tabib Arjun
88
Putri Tirta Maya
89
Tanaman Obat
90
Penyakit Sang Permaisuri
91
Pangeran Selatan
92
Siang, di Penginapan
93
Pertemuan Para Pendekar
94
Di Tepi Danau Payau
95
Berjalan, Bergandengan
96
Tembok Tebing Kenangan
97
Tembok Tebing Kenangan ll
98
Dunia Ilusi
99
Biji Api Suci
100
Kunci Penyelaras
101
Perjalanan Galih Sindu
102
Teror Ular Berbisa
103
Kerajaan Siluman Ular
104
Kerajaan Siluman Ular ll
105
Pemuja Siluman Ular
106
Perjanjian dengan Siluman Ular
107
Sesejuk Air Telaga 21+
108
Kedai Arak
109
Hilangnya Kubus Misteri
110
Rencana Selanjutnya
111
Mata-mata Aliran Sesat
112
Dua Setan Darah
113
Akhir Kisah Dua Setan Darah
114
Awan Misterius
115
Dewa Hujan
116
Lembah Perangkap
117
Perang dimulai
118
Pertarungan Belibis Putih
119
Kekuatan yang Berkurang
120
Pertempuran Padepokan Giling Wesi
121
Kekuatan Pendekar Selatan
122
Kemunculan Pedang Rembulan
123
Perang Usai
124
Luka Dewi Api
125
Pesta Kemenangan
126
Siluman Rubah
127
Pembawa Energi Negatif
128
Pembawa Energi Negatif ll
129
Menuju Hutan Kerinduan
130
Darah Perawan
131
Segel Pembawa Energi Negatif
132
Kepergian Kolo Ireng
133
Lenyapnya Siluman Rubah
134
Kampung Juru Sembuh
135
Mencari Tanaman Obat
136
Akibat Racun Waktu
137
Mata-mata
138
Rencana Besar Ketua Galih
139
Penyamaran Nyi Sugiwara
140
Nasib buruk Anjani
141
Penginapan Desa Lanting
142
Menuju Padepokan Kalajengking Hitam
143
Rencana yang Gagal
144
Masa Lalu Galih
145
Pendekar Bayangan Naga
146
Pendekar Bayangan Naga ll
147
Putri Senja
148
Di tengah Kemelut
149
Putri Senja ll
150
Jadi Rebutan
151
Pertarungan di Pintu Gerbang
152
Tawaran Dewi Api
153
Ratna Juita
154
Teror Ratna Juita
155
Keturunan Padepokan Inti Naga
156
Apa Dia Ayahku?
157
Pertarungan Terakhir Belibis Putih
158
Pertemuan dan Bencana
159
Raditya, Rengganis dan Hancurnya Gua Suci
160
Balada Cinta Elang Putih (End)
161
Bayu Samudera
162
Penyusup
163
Tanda Lahir?
164
Memulai Perjalanan Baru
165
Rahasia Bawah Laut
166
Perkelahian di Batas Desa
167
Rompak Tengkorak Merah
168
Ular Sisik Berlian
169
Kesepakatan Bisnis
170
Bertarung di Atas Air
171
Selendang Bidadari
172
Salah Paham
173
Serangan Mendadak
174
Perebutan Pusaka
175
Dejavu
176
Jejak di Gua Suci
177
Kemenangan
178
Prajurit Kerajaan Selatan
179
Teror Siluman
180
Padang Tabah
181
Ki Daya Edan
182
Kekuatan Tapak Naga
183
Musnahnya Siluman Pengacau
184
Rasa Kehilangan
185
Binatang Buas
186
Akar Masalah
187
Ingin Bertemu Raja
188
Rasa Itu Lagi
189
Telaga Biru
190
Organisasi Naga Emas
191
Bertolak dari Pesisir
192
Penyampai Pesan Istana Selatan
193
Pilihan yang Sulit
194
Bunga Cipta Rasa
195
Sekarang, Bukan yang Dulu
196
Kedai, Di Perjalanan
197
Penginapan Keluarga Raja
198
Kembalinya Pangeran Selatan
199
Tiga Pendekar Pengembara
200
Setan Jadi-jadian
201
Bertengkar Sepanjang Jalan
202
Keinginan Kecil
203
Markas Perampok
204
Markas Perampok ll
205
Sukma Dewa
206
Sukma Dewa ll
207
Sukma Dewa lll
208
Cahaya dari Langit
209
Pertemuan yang Tidak diinginkan
210
Permintaan Bekas Pacar
211
Ilmu Transparansi Mimpi
212
Memulai Transparansi Mimpi
213
Kembalinya Mahesa
214
Perjalanan Menuju Lembah
215
Jalan untuk Siluman Lily
216
Amarah Citra Genjing
217
Pertempuran Menjelang Malam
218
Pertempuran Menjelang Malam ll
219
Hilangnya Citra Ningrum
220
Amukan Dewi Cahaya Langit
221
Puspita yang Malang
222
Teknik Pernapasan Kura-kura
223
Permintaan Sukma Dewa
224
Api di Lembah Cahaya Surga
225
Pembebasan Citra Ningrum
226
Pembebasan Citra Ningrum ll
227
Energi Fatamorgana
228
Energi Fatamorgana ll
229
Terpedaya oleh Dunia
230
Titik Lemah Energi Fatamorgana
231
Teman Lebih Baik
232
Mustika Kecubung Biru
233
Mustika Kecubung Biru ll
234
Pusaka yang Hilang
235
Serangan Kelompok Aliran Sesat
236
Rencana Penyerangan
237
Serangan Mendadak
238
Akhir Kisah Pendekar Fatamorgana
239
Kabar Aliansi Bunga Suci
240
Termakan Hasutan
241
Kemenangan Tak Terduga
242
Perjalanan Menuju Pulau Tengkorak
243
Pertarungan Terakhir Gandring Calaka
244
Akhir Kisah Gandring Calaka
245
Makam Gandring Calaka
246
Di Lembah Tengkorak
247
Waktu Bersama Keluarga
248
Menyerang Markas Aliansi Bunga Suci
249
Hancurnya Aliansi Bunga Suci
250
Lembah Belerang
251
Siluman Gonggo
252
Siluman Gonggo ll
253
Siluman Gonggo lll
254
Luka Dewi Api
255
Luka Dewi Api ll
256
Pencuri
257
Pencuri ll
258
Tanah Kelahiran
259
Keris Megalamat
260
Keris Megalamat ll
261
Tiga Penjahat
262
Pertarungan Galih
263
Kepergian Galih
264
Padepokan Jati Asih
265
Keputusan Sulit
266
Rencana Cahaya Langit
267
Siluman Kelelawar
268
Tabib Muda
269
Mengobati Putri
270
Tuduhan Tak Beralasan
271
Ratu Kegelapan
272
Terhanyut
273
Sejenak Beralih
274
Lima Pilar Geledek
275
Hancurnya Lima Pilar Geledek
276
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci
277
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci ll
278
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lll
279
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lV
280
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci V
281
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vl
282
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vll (end)
283
Dewa Sejagat
284
Boneka Beruang
285
Kedai Baru
286
Kedok Kelompok Pengemis
287
Gerbang Pintu Hitam
288
Gerbang Pintu Hitam ll
289
Dewa Sejagat vs Gadis Pembaca Pikiran
290
Pertarungan Tiga Pendekar
291
Pertarungan Tiga Pendekar ll
292
Melanjutkan Perjalanan
293
Negeri Para Wanita
294
'Menantu' Yang Baik
295
Gunung Berapi
296
Pembebasan Gunung Berapi
297
Siluman Buaya Putih
298
Gelang Naga Biru
299
Makan Malam
300
Mak Comblang 'Jempolan'
301
Gerbang Pintu Hitam Kedua
302
Wujud Kekuatan Hitam
303
Pasukan Bayangan
304
Pasukan Bayangan ll
305
Darah Gadis Perawan
306
Darah Gadis Perawan ll
307
Tubuh Baru Cahaya Langit
308
Kepergian Cahaya Langit
309
Serangan Perguruan Gunung Saba
310
Hancurnya Perguruan Gunung Saba
311
Keikhlasan Hati (end)
312
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!