Hancurnya Gelang Tali Sukma ll

Tubuh Endang Kusuma Gandawati terlempar jauh. Dia melihat perlahan muncul retakan-retakan halus pada Gelang Tali Sukma di tangannya, semakin lama retakan itu semakin banyak dan semakin besar hingga pada akhirnya Gelang Tali Sukma yang selama ini membuat penderitaan, berubah menjadi serpihan-serpihan kecil. Kusuma Gandawati tersenyum bahagia, tidak disangka dirinya bisa bebas. Sekarang dia hanya merasakan dingin. Seluruh permukaan tubuhnya terasa dingin bagai salju. Bahkan darah dalam nadi pun seakan tidak mengalir.

''Kemampuan Tuan Muda sungguh luar biasa. Jika aku memiliki kesempatan, aku akan membalas jasa baiknya. Tidak perduli dia pendekar utara, kebaikan hatinya tidak bisa didustakan.'' Kusuma Gandawati memuji dalam hati.

Pendekar Topeng Perak yang dia kenal rendah hati ternyata memiliki ilmu Kanuragan yang sangat tinggi. Rasanya seumur hidup sekalipun, Endang tidak mungkin bisa menandingi kemampuannya.

Setelah jantung Endang Kusuma Gandawati terasa mulai berdetak lagi, dia melirik kesana-kemari mencari keberadaan gurunya. Dia menemukan gurunya mengalami hal yang serupa. Telah terbebas dari Gelang Tali Sukma namun belum punya cukup kekuatan untuk sekedar berdiri.

"Pendekar Topeng Perak. Menyerahlah !!!" terdengar teriakan Setan Darah memecah kebisuan.

Mahesa terbelalak. Dia terlalu fokus menghancurkan Gelang Tali Sukma. Hal yang tidak dia perhatikan ialah Puspita Dewi. Rupanya gadis itu mendekat saat melihat Mahesa hendak menghancurkan Gelang Tali Sukma.

Sekarang, abdi setianya telah berada ditangan Setan Darah. Kalung Tali Sukma menyala di leher Puspita Dewi. Kiranya Setan Darah berhasil membokong Puspita.

"Hahaha! Jika kau tidak menyerahkan diri, maka teman wanitamu ini akan aku celakai." Tawa kemenangan Setan Darah menggelegar.

Dia mengangkat tangannya, seketika tubuh Puspita melayang mendekat. Tidak perduli rasa sakit yang diderita Puspita Dewi, Setan Darah malah sengaja menggunakan untuk berusaha menekan Mahesa agar secepatnya menyerah.

Tubuh Puspita kelojotan menahan sakit, membuat hati Mahesa sakit menyaksikan pemandangan itu.

Nampaknya, Setan Darah benar ingin membunuhnya jika saja Mahesa tidak menyerah.

"Jika sampai gadis itu celaka, aku tidak akan memaafkanmu." Mahesa menunjuk penuh amarah.

"Hahaha!!! Aku sama sekali tidak takut mati topeng perak. Sudah terlalu banyak orang baik yang mati di tanganku. Jika kau bisa membunuhku, aku tidak pernah menyesal. Tapi bagaimana dengan dirimu hah ??? Hahaha!! Sebelum nyawaku terlepas, gadis ini lebih dulu menjadi mayat. Kau akan menyesal seumur hidupmu. Tidak bisa melindungi orang yang sangat disayangi, percuma saja mempelajari ilmu tenaga dalam tanpa tanding."

"Sebelum terlambat, tentukan pilihan satu diantara dua. Hahaha!!" Setan Darah berbicara dengan berteriak keras-keras.

Mata Mahesa memerah. Dia marah, akan tetapi tidak punya pilihan. Mahesa sadar, apa yang di katakan Setan Darah benar adanya, dengan sekali hantam Mahesa mampu membunuh Setan Darah beserta pengikutnya. Tetapi percuma saja jika Puspita Dewi ikut mati. Seumur hidup dia pasti akan menyesal. Mahesa menjatuhkan lututnya.

"Baiklah, aku menyerah. Lepaskan dia." Ucap Mahesa kemudian.

Puspita Dewi melihatnya dengan meneteskan air mata. Penyesalan terbesarnya ialah melanggar perintah Mahesa. Mengapa dia harus mendekat? Dia baru sadar, alasan Mahesa memintanya untuk menjauh.

"Hahaha! Begitu lebih baik !!!" teriak Setan Darah senang.

Dia melepaskan tubuh Puspita dengan kasar hingga jatuh tersungkur di tanah.

Mahesa bangkit hendak menghampiri Puspita. Tiba-tiba, kalung di leher Puspita kembali menyala.

"Tunggu !!! Jangan bergerak. Sekali kakimu melangkah, nyawa gadis ini tidak akan tertolong." Setan Darah kembali mengancam Mahesa.

Setan Darah memberi kode pada kedua pelayan nya. Dengan perasaan takut, kedua pelayan Setan Darah mendekati Mahesa. Mereka membawa kalung tali sukma. Mahesa pasrah saat kalung itu dipasang di lehernya.

"Tuan Muda ...." Pekik Puspita.

"Tuan Muda ,,, Anda tidak seharusnya melakukan ini. Maafkan saya ...  Saya bersalah... Tuan Muda ...." Air mata Puspita mengalir deras.

Hatinya terasa perih menyaksikan kalung tali sukma mulai menyala di leher Mahesa. Puspita tahu betapa sakit yang mendera Mahesa.

"Tuan Mudaaa ... !!!" Endang Kusuma Gandawati berteriak histeris. Endang telah bergabung bersama gurunya. Meski belum bisa menggunakan tenaga dalam, Tubuh mereka sudah bisa bergerak normal. Efek samping Gelang Tali Sukma dan Tapak Naga telah berangsur menghilang.

"Hahahaha ... !!!" tawa Setan Darah pecah. Anak buahnya yang tersisa bisa menarik napas lega. Mereka merasa bagai bangkit dari kematian.

Mahesa mengalirkan tenaga dalam untuk mengurangi rasa sakit.

"Apa kau berniat ingkar janji?" tanya Mahesa saat melihat Setan Darah tidak kunjung melepaskan Puspita. Firasatnya berubah buruk.

"Kau sudah tahu jawabannya bocah. Aku juga akan membuat perjuangan mu sia-sia. Mereka tetap akan jadi budak-budakku." Setan Darah menunjuk Pendekar Aliran Putih yang masih terlihat lemah.

Wajah Mahesa terlihat sangat murka. Dia tertawa lantang seraya melangkah maju. Bulu kuduk para Pengikut Setan Darah berdiri melihat itu, mereka mundur beberapa langkah.

Sementara Setan Darah menatap Mahesa penuh tanda tanya. Dia masih menebak apa yang akan dilakukan pemuda topeng perak tersebut. Dia yakin dengan keberadaan kalung tali sukma, Mahesa tidak bisa berbuat banyak.

Mahesa terus melangkah mendekat. Kini jaraknya dengan Setan Darah tersisa beberapa meter saja. Setan Darah berusaha menekan Mahesa dengan mengirimkan energi tenaga dalam pada kalung tali sukma di leher Mahesa. Meski kesakitan, Mahesa terus bertahan. Sesuatu yang tidak Setan Darah duga ialah posisi Mahesa sangat dekat dengan Puspita Dewi.

Mahesa sengaja mendekat agar dia bisa menjangkau Puspita dengan cepat. Ketika dirasa keadaan menguntungkan, dengan cepat Mahesa bergerak meraih kalung tali sukma di leher Puspita. Diiringi kekuatan ilmu tapak naga bumi, sekali hentak kalung itu hancur jadi debu.

"Uhuk ... Uhuk ...." Puspita terbatuk-batuk.

"Kau baik-baik saja?" tanya Mahesa

Puspita mengangguk lemah. Dia tidak berani menatap majikannya.

"Ke**rat !!! Aku pasti akan membunuhmu!" teriak Setan Darah geram.

Pergerakan Mahesa sama sekali tidak bisa dia duga. Sekarang tawanan telah terbebas, Setan Darah tidak memiliki kekuatan lebih untuk menekan Mahesa. Menyadari kemampuan tenaga dalam Mahesa yang tinggi, Setan Darah pesimis bisa mengatasi pemuda itu meski hanya menggunakan separuh kemampuan ilmu tenaga dalam. Yang lebih celakanya, Setan Darah sedang dalam keadaan luka parah. Kenyataan itu membuat lutut pengikut Setan Darah kembali lemas. Kematian yang baru saja hendak berlalu kini kembali datang berkali lipat.

Mahesa bangkit menatap Setan Darah dengan nanar. Tangannya berubah menjadi lebih bercahaya karena aliran energi tenaga dalam. Dengan mudah, Mahesa menghancurkan kalung tali sukma kebanggaan Setan Darah.

Keadaan berbalik, kini giliran Setan Darah dan seluruh anak buahnya merasakan tanah yang mereka pijak menjadi panas. Rasa panas yang belum pernah mereka rasakan. Perlahan panas itu merambat naik dari telapak kaki menuju betis, lutut terus naik hingga ujung rambut. Jangankan untuk bergerak, bernafas saja mereka kesusahan. Organ dalam terasa terbakar sampai kepala mereka mengeluarkan asap tipis.

"Kalian pernah tahu bagaimana jika besi disepuh?" tanya Mahesa lirih.

Tidak ada kesempatan Setan Darah untuk berfikir. Tiba-tiba saja rasa panas berubah menjadi dingin. Tubuh mereka bagai terkubur dalam bukit salju.

"Am ... ampun pendekar,,, ampun ,,," suara Setan Darah menghiba dengan lemah.

Mahesa tersenyum.

"Saat tubuhmu telah tersered derasnya arus sungai, kau sangat berharap rumput kecil akan mampu menahan bobot badan. Apa mulai sekarang kalian akan bicara untuk menyelesaikan masalah?"

Mahesa menarik sebagian besar kekuatannya. Tubuh Setan Darah roboh ke bumi. Darah segar mengalir dari mulut bahkan telinganya. Sementara anak buahnya banyak yang sudah tidak bernyawa.

Mahesa melihat kearah langit. Empat kelebat bayangan terlihat samar.

"Duuaarrr ... Duuuaaarrr ... !!!" ledakan-ledakan besar terjadi.

Energi tenaga dalam tinggi mengguncang sumur batu. Mahesa membopong tubuh Puspita menghindari serangan.

"Ki Paron Geni??" desis para pendekar selatan.

Mereka sangat mengenal dedengkot penjahat bernama Paron Geni yang merupakan guru Setan Darah.

"Nona Kusuma Gandawati, bawa para pendekar pergi dari sini. Saya akan mencoba mengulur waktu." Ucap Mahesa. Dia dapat merasakan kekuatan pendekar yang baru datang jauh di atas kemampuan setan darah.

"Tapi tuan muda, Anda ...." Endang Kusuma Gandawati hendak membantah namun dia sadar posisi mereka dalam keadaan genting.

Supakerti menatap Mahesa penuh perhatian. Mahesa membalasnya dengan senyuman.

"Tidak ada waktu lagi, sekarang kalian cepat selamatkan diri. Jika takdir masih berpihak, kita pasti akan bertemu lagi. Saya berharap saat itu kita tidak berdiri sebagai musuh."

Endang Kusuma Gandawati tersedak. Mungkin para pendekar lain kebingungan, tapi dia tahu maksud kalimat terakhir Mahesa. Mereka semua merupakan Pendekar Selatan sementara Mahesa adalah pendekar dari utara secara tradisi mereka merupakan musuh bebuyutan.

"Sebenarnya ada banyak hal yang perlu saya katakan. Akan tetapi disaat seperti ini saya pikir lebih baik jika saya diam. Nona, terimakasih atas bimbingan anda selama ini. Selamat jalan. Pastikan kalian selamat." Mahesa membungkuk hormat.

''Huh ,,, disaat seperti ini, dia masih sempat merendah.''

Dengan terpaksa, para pendekar selatan pergi meninggalkan sumur batu. Meninggalkan Pendekar Topeng Perak sendirian melawan Paron Geni. Andaipun mereka tetap bertahan, apa yang bisa diperbuat tanpa ilmu tenaga dalam?? Mereka hanya akan menjadi beban.

Terpopuler

Comments

Thomas Andreas

Thomas Andreas

pertarungan puncak

2022-04-23

0

Thomas Andreas

Thomas Andreas

pernyataan

2022-04-23

0

Thomas Andreas

Thomas Andreas

pembalasan

2022-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Padepokan Rajawali
2 Teka-teki Pembunuh Misterius
3 Kado Spesial
4 Celurit Beracun
5 Tiga Serigala
6 Racun Jamur Upas
7 Pertandingan Pedang
8 Keadaan Giling Wesi
9 Malam Satu Bintang
10 Ilmu Manglih Rupa
11 Menuju Pulau Tengkorak
12 Pulau Tengkorak
13 Pendekar Topeng Perak
14 Sumur Batu
15 Pengemis Tua
16 Pertarungan di Sumur Batu
17 Hancurnya Gelang Tali Sukma
18 Hancurnya Gelang Tali Sukma ll
19 Ilmu Tapak Naga
20 Pertarungan di Sumur Batu ll
21 Racun Tengkorak
22 Tabib Wang Yun
23 Kabar
24 Janji
25 Rencana Penyamaran
26 Seorang Anak Kecil
27 Padepokan Inti Naga
28 Wanita Bercadar
29 Hilangnya Puspita Dewi
30 Hilangnya Puspita Dewi ll
31 Penjahat Gunung
32 Pheromone
33 Pheromone ll
34 Pheromone lll
35 Di Markas Penjahat Gunung
36 Serbuk Penghilang Tenaga
37 Pengobatan
38 Buah Apel Ungu
39 Racun Waktu
40 Kitab Sakti Driya
41 Kitab Sakti Driya ll
42 Gajah di Balik Batu
43 Bergabung
44 Kelompok Laskar Hitam
45 Ketua Baru
46 Pertemuan
47 Jadian
48 Pendekar Selatan dari Utara
49 Batu Mustika Naga
50 Kekuatan Baru
51 Saudara yang Terpisah
52 Perebutan Kitab Sakti Driya
53 Perebutan Kitab Sakti Driya ll
54 Taktik Selasih Wungu
55 Syarat Perdamaian
56 Jarak
57 Pertarungan Selasih Wungu
58 Kembali Bersama
59 Bayangan Ghoib
60 Pulang Kampung (end)
61 Di Tengah Laut 21+
62 Badai
63 Membeli Kuda
64 Pondok Penginapan
65 Markas Perampok
66 Misteri Pendekar Utara
67 Pasukan Kuda Hitam
68 Panah Bidadari
69 Panah Bidadari ll
70 Kemunculan Dewi Srikandi
71 Tuan Baru Panah Bidadari
72 Pertarungan di Depan Gua
73 Bertemu Teman Lama
74 Menyerang Pasukan Kuda Hitam
75 Hancurnya Pasukan Kuda Hitam
76 Dendam dan Benci
77 Rombongan Pedagang
78 Peramal Tua
79 Pertarungan di Restoran
80 Misi di balik Dendam
81 Permainan Racun
82 Kemampuan Panah Bidadari
83 Ruang Penyimpanan Harta
84 Mustika Kangguru
85 Aji Pengasihan Semar Putih
86 Mimpi 21+
87 Tabib Arjun
88 Putri Tirta Maya
89 Tanaman Obat
90 Penyakit Sang Permaisuri
91 Pangeran Selatan
92 Siang, di Penginapan
93 Pertemuan Para Pendekar
94 Di Tepi Danau Payau
95 Berjalan, Bergandengan
96 Tembok Tebing Kenangan
97 Tembok Tebing Kenangan ll
98 Dunia Ilusi
99 Biji Api Suci
100 Kunci Penyelaras
101 Perjalanan Galih Sindu
102 Teror Ular Berbisa
103 Kerajaan Siluman Ular
104 Kerajaan Siluman Ular ll
105 Pemuja Siluman Ular
106 Perjanjian dengan Siluman Ular
107 Sesejuk Air Telaga 21+
108 Kedai Arak
109 Hilangnya Kubus Misteri
110 Rencana Selanjutnya
111 Mata-mata Aliran Sesat
112 Dua Setan Darah
113 Akhir Kisah Dua Setan Darah
114 Awan Misterius
115 Dewa Hujan
116 Lembah Perangkap
117 Perang dimulai
118 Pertarungan Belibis Putih
119 Kekuatan yang Berkurang
120 Pertempuran Padepokan Giling Wesi
121 Kekuatan Pendekar Selatan
122 Kemunculan Pedang Rembulan
123 Perang Usai
124 Luka Dewi Api
125 Pesta Kemenangan
126 Siluman Rubah
127 Pembawa Energi Negatif
128 Pembawa Energi Negatif ll
129 Menuju Hutan Kerinduan
130 Darah Perawan
131 Segel Pembawa Energi Negatif
132 Kepergian Kolo Ireng
133 Lenyapnya Siluman Rubah
134 Kampung Juru Sembuh
135 Mencari Tanaman Obat
136 Akibat Racun Waktu
137 Mata-mata
138 Rencana Besar Ketua Galih
139 Penyamaran Nyi Sugiwara
140 Nasib buruk Anjani
141 Penginapan Desa Lanting
142 Menuju Padepokan Kalajengking Hitam
143 Rencana yang Gagal
144 Masa Lalu Galih
145 Pendekar Bayangan Naga
146 Pendekar Bayangan Naga ll
147 Putri Senja
148 Di tengah Kemelut
149 Putri Senja ll
150 Jadi Rebutan
151 Pertarungan di Pintu Gerbang
152 Tawaran Dewi Api
153 Ratna Juita
154 Teror Ratna Juita
155 Keturunan Padepokan Inti Naga
156 Apa Dia Ayahku?
157 Pertarungan Terakhir Belibis Putih
158 Pertemuan dan Bencana
159 Raditya, Rengganis dan Hancurnya Gua Suci
160 Balada Cinta Elang Putih (End)
161 Bayu Samudera
162 Penyusup
163 Tanda Lahir?
164 Memulai Perjalanan Baru
165 Rahasia Bawah Laut
166 Perkelahian di Batas Desa
167 Rompak Tengkorak Merah
168 Ular Sisik Berlian
169 Kesepakatan Bisnis
170 Bertarung di Atas Air
171 Selendang Bidadari
172 Salah Paham
173 Serangan Mendadak
174 Perebutan Pusaka
175 Dejavu
176 Jejak di Gua Suci
177 Kemenangan
178 Prajurit Kerajaan Selatan
179 Teror Siluman
180 Padang Tabah
181 Ki Daya Edan
182 Kekuatan Tapak Naga
183 Musnahnya Siluman Pengacau
184 Rasa Kehilangan
185 Binatang Buas
186 Akar Masalah
187 Ingin Bertemu Raja
188 Rasa Itu Lagi
189 Telaga Biru
190 Organisasi Naga Emas
191 Bertolak dari Pesisir
192 Penyampai Pesan Istana Selatan
193 Pilihan yang Sulit
194 Bunga Cipta Rasa
195 Sekarang, Bukan yang Dulu
196 Kedai, Di Perjalanan
197 Penginapan Keluarga Raja
198 Kembalinya Pangeran Selatan
199 Tiga Pendekar Pengembara
200 Setan Jadi-jadian
201 Bertengkar Sepanjang Jalan
202 Keinginan Kecil
203 Markas Perampok
204 Markas Perampok ll
205 Sukma Dewa
206 Sukma Dewa ll
207 Sukma Dewa lll
208 Cahaya dari Langit
209 Pertemuan yang Tidak diinginkan
210 Permintaan Bekas Pacar
211 Ilmu Transparansi Mimpi
212 Memulai Transparansi Mimpi
213 Kembalinya Mahesa
214 Perjalanan Menuju Lembah
215 Jalan untuk Siluman Lily
216 Amarah Citra Genjing
217 Pertempuran Menjelang Malam
218 Pertempuran Menjelang Malam ll
219 Hilangnya Citra Ningrum
220 Amukan Dewi Cahaya Langit
221 Puspita yang Malang
222 Teknik Pernapasan Kura-kura
223 Permintaan Sukma Dewa
224 Api di Lembah Cahaya Surga
225 Pembebasan Citra Ningrum
226 Pembebasan Citra Ningrum ll
227 Energi Fatamorgana
228 Energi Fatamorgana ll
229 Terpedaya oleh Dunia
230 Titik Lemah Energi Fatamorgana
231 Teman Lebih Baik
232 Mustika Kecubung Biru
233 Mustika Kecubung Biru ll
234 Pusaka yang Hilang
235 Serangan Kelompok Aliran Sesat
236 Rencana Penyerangan
237 Serangan Mendadak
238 Akhir Kisah Pendekar Fatamorgana
239 Kabar Aliansi Bunga Suci
240 Termakan Hasutan
241 Kemenangan Tak Terduga
242 Perjalanan Menuju Pulau Tengkorak
243 Pertarungan Terakhir Gandring Calaka
244 Akhir Kisah Gandring Calaka
245 Makam Gandring Calaka
246 Di Lembah Tengkorak
247 Waktu Bersama Keluarga
248 Menyerang Markas Aliansi Bunga Suci
249 Hancurnya Aliansi Bunga Suci
250 Lembah Belerang
251 Siluman Gonggo
252 Siluman Gonggo ll
253 Siluman Gonggo lll
254 Luka Dewi Api
255 Luka Dewi Api ll
256 Pencuri
257 Pencuri ll
258 Tanah Kelahiran
259 Keris Megalamat
260 Keris Megalamat ll
261 Tiga Penjahat
262 Pertarungan Galih
263 Kepergian Galih
264 Padepokan Jati Asih
265 Keputusan Sulit
266 Rencana Cahaya Langit
267 Siluman Kelelawar
268 Tabib Muda
269 Mengobati Putri
270 Tuduhan Tak Beralasan
271 Ratu Kegelapan
272 Terhanyut
273 Sejenak Beralih
274 Lima Pilar Geledek
275 Hancurnya Lima Pilar Geledek
276 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci
277 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci ll
278 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lll
279 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lV
280 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci V
281 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vl
282 Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vll (end)
283 Dewa Sejagat
284 Boneka Beruang
285 Kedai Baru
286 Kedok Kelompok Pengemis
287 Gerbang Pintu Hitam
288 Gerbang Pintu Hitam ll
289 Dewa Sejagat vs Gadis Pembaca Pikiran
290 Pertarungan Tiga Pendekar
291 Pertarungan Tiga Pendekar ll
292 Melanjutkan Perjalanan
293 Negeri Para Wanita
294 'Menantu' Yang Baik
295 Gunung Berapi
296 Pembebasan Gunung Berapi
297 Siluman Buaya Putih
298 Gelang Naga Biru
299 Makan Malam
300 Mak Comblang 'Jempolan'
301 Gerbang Pintu Hitam Kedua
302 Wujud Kekuatan Hitam
303 Pasukan Bayangan
304 Pasukan Bayangan ll
305 Darah Gadis Perawan
306 Darah Gadis Perawan ll
307 Tubuh Baru Cahaya Langit
308 Kepergian Cahaya Langit
309 Serangan Perguruan Gunung Saba
310 Hancurnya Perguruan Gunung Saba
311 Keikhlasan Hati (end)
312 Terima Kasih
Episodes

Updated 312 Episodes

1
Padepokan Rajawali
2
Teka-teki Pembunuh Misterius
3
Kado Spesial
4
Celurit Beracun
5
Tiga Serigala
6
Racun Jamur Upas
7
Pertandingan Pedang
8
Keadaan Giling Wesi
9
Malam Satu Bintang
10
Ilmu Manglih Rupa
11
Menuju Pulau Tengkorak
12
Pulau Tengkorak
13
Pendekar Topeng Perak
14
Sumur Batu
15
Pengemis Tua
16
Pertarungan di Sumur Batu
17
Hancurnya Gelang Tali Sukma
18
Hancurnya Gelang Tali Sukma ll
19
Ilmu Tapak Naga
20
Pertarungan di Sumur Batu ll
21
Racun Tengkorak
22
Tabib Wang Yun
23
Kabar
24
Janji
25
Rencana Penyamaran
26
Seorang Anak Kecil
27
Padepokan Inti Naga
28
Wanita Bercadar
29
Hilangnya Puspita Dewi
30
Hilangnya Puspita Dewi ll
31
Penjahat Gunung
32
Pheromone
33
Pheromone ll
34
Pheromone lll
35
Di Markas Penjahat Gunung
36
Serbuk Penghilang Tenaga
37
Pengobatan
38
Buah Apel Ungu
39
Racun Waktu
40
Kitab Sakti Driya
41
Kitab Sakti Driya ll
42
Gajah di Balik Batu
43
Bergabung
44
Kelompok Laskar Hitam
45
Ketua Baru
46
Pertemuan
47
Jadian
48
Pendekar Selatan dari Utara
49
Batu Mustika Naga
50
Kekuatan Baru
51
Saudara yang Terpisah
52
Perebutan Kitab Sakti Driya
53
Perebutan Kitab Sakti Driya ll
54
Taktik Selasih Wungu
55
Syarat Perdamaian
56
Jarak
57
Pertarungan Selasih Wungu
58
Kembali Bersama
59
Bayangan Ghoib
60
Pulang Kampung (end)
61
Di Tengah Laut 21+
62
Badai
63
Membeli Kuda
64
Pondok Penginapan
65
Markas Perampok
66
Misteri Pendekar Utara
67
Pasukan Kuda Hitam
68
Panah Bidadari
69
Panah Bidadari ll
70
Kemunculan Dewi Srikandi
71
Tuan Baru Panah Bidadari
72
Pertarungan di Depan Gua
73
Bertemu Teman Lama
74
Menyerang Pasukan Kuda Hitam
75
Hancurnya Pasukan Kuda Hitam
76
Dendam dan Benci
77
Rombongan Pedagang
78
Peramal Tua
79
Pertarungan di Restoran
80
Misi di balik Dendam
81
Permainan Racun
82
Kemampuan Panah Bidadari
83
Ruang Penyimpanan Harta
84
Mustika Kangguru
85
Aji Pengasihan Semar Putih
86
Mimpi 21+
87
Tabib Arjun
88
Putri Tirta Maya
89
Tanaman Obat
90
Penyakit Sang Permaisuri
91
Pangeran Selatan
92
Siang, di Penginapan
93
Pertemuan Para Pendekar
94
Di Tepi Danau Payau
95
Berjalan, Bergandengan
96
Tembok Tebing Kenangan
97
Tembok Tebing Kenangan ll
98
Dunia Ilusi
99
Biji Api Suci
100
Kunci Penyelaras
101
Perjalanan Galih Sindu
102
Teror Ular Berbisa
103
Kerajaan Siluman Ular
104
Kerajaan Siluman Ular ll
105
Pemuja Siluman Ular
106
Perjanjian dengan Siluman Ular
107
Sesejuk Air Telaga 21+
108
Kedai Arak
109
Hilangnya Kubus Misteri
110
Rencana Selanjutnya
111
Mata-mata Aliran Sesat
112
Dua Setan Darah
113
Akhir Kisah Dua Setan Darah
114
Awan Misterius
115
Dewa Hujan
116
Lembah Perangkap
117
Perang dimulai
118
Pertarungan Belibis Putih
119
Kekuatan yang Berkurang
120
Pertempuran Padepokan Giling Wesi
121
Kekuatan Pendekar Selatan
122
Kemunculan Pedang Rembulan
123
Perang Usai
124
Luka Dewi Api
125
Pesta Kemenangan
126
Siluman Rubah
127
Pembawa Energi Negatif
128
Pembawa Energi Negatif ll
129
Menuju Hutan Kerinduan
130
Darah Perawan
131
Segel Pembawa Energi Negatif
132
Kepergian Kolo Ireng
133
Lenyapnya Siluman Rubah
134
Kampung Juru Sembuh
135
Mencari Tanaman Obat
136
Akibat Racun Waktu
137
Mata-mata
138
Rencana Besar Ketua Galih
139
Penyamaran Nyi Sugiwara
140
Nasib buruk Anjani
141
Penginapan Desa Lanting
142
Menuju Padepokan Kalajengking Hitam
143
Rencana yang Gagal
144
Masa Lalu Galih
145
Pendekar Bayangan Naga
146
Pendekar Bayangan Naga ll
147
Putri Senja
148
Di tengah Kemelut
149
Putri Senja ll
150
Jadi Rebutan
151
Pertarungan di Pintu Gerbang
152
Tawaran Dewi Api
153
Ratna Juita
154
Teror Ratna Juita
155
Keturunan Padepokan Inti Naga
156
Apa Dia Ayahku?
157
Pertarungan Terakhir Belibis Putih
158
Pertemuan dan Bencana
159
Raditya, Rengganis dan Hancurnya Gua Suci
160
Balada Cinta Elang Putih (End)
161
Bayu Samudera
162
Penyusup
163
Tanda Lahir?
164
Memulai Perjalanan Baru
165
Rahasia Bawah Laut
166
Perkelahian di Batas Desa
167
Rompak Tengkorak Merah
168
Ular Sisik Berlian
169
Kesepakatan Bisnis
170
Bertarung di Atas Air
171
Selendang Bidadari
172
Salah Paham
173
Serangan Mendadak
174
Perebutan Pusaka
175
Dejavu
176
Jejak di Gua Suci
177
Kemenangan
178
Prajurit Kerajaan Selatan
179
Teror Siluman
180
Padang Tabah
181
Ki Daya Edan
182
Kekuatan Tapak Naga
183
Musnahnya Siluman Pengacau
184
Rasa Kehilangan
185
Binatang Buas
186
Akar Masalah
187
Ingin Bertemu Raja
188
Rasa Itu Lagi
189
Telaga Biru
190
Organisasi Naga Emas
191
Bertolak dari Pesisir
192
Penyampai Pesan Istana Selatan
193
Pilihan yang Sulit
194
Bunga Cipta Rasa
195
Sekarang, Bukan yang Dulu
196
Kedai, Di Perjalanan
197
Penginapan Keluarga Raja
198
Kembalinya Pangeran Selatan
199
Tiga Pendekar Pengembara
200
Setan Jadi-jadian
201
Bertengkar Sepanjang Jalan
202
Keinginan Kecil
203
Markas Perampok
204
Markas Perampok ll
205
Sukma Dewa
206
Sukma Dewa ll
207
Sukma Dewa lll
208
Cahaya dari Langit
209
Pertemuan yang Tidak diinginkan
210
Permintaan Bekas Pacar
211
Ilmu Transparansi Mimpi
212
Memulai Transparansi Mimpi
213
Kembalinya Mahesa
214
Perjalanan Menuju Lembah
215
Jalan untuk Siluman Lily
216
Amarah Citra Genjing
217
Pertempuran Menjelang Malam
218
Pertempuran Menjelang Malam ll
219
Hilangnya Citra Ningrum
220
Amukan Dewi Cahaya Langit
221
Puspita yang Malang
222
Teknik Pernapasan Kura-kura
223
Permintaan Sukma Dewa
224
Api di Lembah Cahaya Surga
225
Pembebasan Citra Ningrum
226
Pembebasan Citra Ningrum ll
227
Energi Fatamorgana
228
Energi Fatamorgana ll
229
Terpedaya oleh Dunia
230
Titik Lemah Energi Fatamorgana
231
Teman Lebih Baik
232
Mustika Kecubung Biru
233
Mustika Kecubung Biru ll
234
Pusaka yang Hilang
235
Serangan Kelompok Aliran Sesat
236
Rencana Penyerangan
237
Serangan Mendadak
238
Akhir Kisah Pendekar Fatamorgana
239
Kabar Aliansi Bunga Suci
240
Termakan Hasutan
241
Kemenangan Tak Terduga
242
Perjalanan Menuju Pulau Tengkorak
243
Pertarungan Terakhir Gandring Calaka
244
Akhir Kisah Gandring Calaka
245
Makam Gandring Calaka
246
Di Lembah Tengkorak
247
Waktu Bersama Keluarga
248
Menyerang Markas Aliansi Bunga Suci
249
Hancurnya Aliansi Bunga Suci
250
Lembah Belerang
251
Siluman Gonggo
252
Siluman Gonggo ll
253
Siluman Gonggo lll
254
Luka Dewi Api
255
Luka Dewi Api ll
256
Pencuri
257
Pencuri ll
258
Tanah Kelahiran
259
Keris Megalamat
260
Keris Megalamat ll
261
Tiga Penjahat
262
Pertarungan Galih
263
Kepergian Galih
264
Padepokan Jati Asih
265
Keputusan Sulit
266
Rencana Cahaya Langit
267
Siluman Kelelawar
268
Tabib Muda
269
Mengobati Putri
270
Tuduhan Tak Beralasan
271
Ratu Kegelapan
272
Terhanyut
273
Sejenak Beralih
274
Lima Pilar Geledek
275
Hancurnya Lima Pilar Geledek
276
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci
277
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci ll
278
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lll
279
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci lV
280
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci V
281
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vl
282
Perjalanan Menuju Padepokan Api Suci Vll (end)
283
Dewa Sejagat
284
Boneka Beruang
285
Kedai Baru
286
Kedok Kelompok Pengemis
287
Gerbang Pintu Hitam
288
Gerbang Pintu Hitam ll
289
Dewa Sejagat vs Gadis Pembaca Pikiran
290
Pertarungan Tiga Pendekar
291
Pertarungan Tiga Pendekar ll
292
Melanjutkan Perjalanan
293
Negeri Para Wanita
294
'Menantu' Yang Baik
295
Gunung Berapi
296
Pembebasan Gunung Berapi
297
Siluman Buaya Putih
298
Gelang Naga Biru
299
Makan Malam
300
Mak Comblang 'Jempolan'
301
Gerbang Pintu Hitam Kedua
302
Wujud Kekuatan Hitam
303
Pasukan Bayangan
304
Pasukan Bayangan ll
305
Darah Gadis Perawan
306
Darah Gadis Perawan ll
307
Tubuh Baru Cahaya Langit
308
Kepergian Cahaya Langit
309
Serangan Perguruan Gunung Saba
310
Hancurnya Perguruan Gunung Saba
311
Keikhlasan Hati (end)
312
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!