flasback end

Ya begitulah kira-kira kejadian yang membuat mereka jadi seperti ini. Sementara semenjak kejadian itu, Diandra tidak pernah lagi bertemu dengan Azka meski mata kuliah mereka sama sekalipun.

Kalian kebayang tidak kalau kalian kena hukuman berdua, tapi cuma kalian sendiri saja yang mengerjakan hukuman?! Yang mana, hukuman itu jika dilakukan berdua bisa memakan waktu 2-3 jam. Tapi kalau dilakukan sendiri bisa makan waktu 5-6 jam. Ingat, ini tuh 12 toilet yang berada di 4 lantai lho.

Estimasi waktu yang kalian sendiri bisa bayangkan dan perhitungkan lah...

😔

# Flash back end

“Sayang, kamu kenapa tidak mau bersama dengan Azka?” tanya bunda Ai saat Diandra merajuk masuk ke dalam kamar dan meninggalkan acara pertunangannya

“Bun, dari yang aku tahu, dia itu anak manja yang sok kaya dan tidak punya rasa tanggung jawab.” Jelas Diandra

“Benarkah Azka seperti itu?” ucap bunda Ai ragu

“Bunda sih tidak tahu. Apa yang sudah dia lakukan ke aku dulu.” Ucap Diandra

“Ya sudah, begini saja. Kita coba tanyakan dulu tentang masalah ini ke mas mu. Secara mereka kan berteman, jadi sedikit banyak mas mu tahu, orang seperti apa Azka itu?! Apakah sama seperti yang kamu bilang ataukah sudah berubah.” Ucap bunda Ai

“Ya baiklah, bun. Kita coba tanya mas Alvaro dulu.” Ucap Diandra pasrah

“Nah gitu donk.” Sahut bunda Ai sambil tersenyum

Beberapa saat kemudian, Alvaro pun datang setelah di panggil oleh bunda

“Ada apa, bun?” tanya Alvaro

“Al, bunda mau tanya nih. Tapi kamu jawab jujur ya.” Ucap bunda Ai

“Iya, bun. Ada apa?” tanya Alvaro

“Begini, kamu sudah kenal sama Azka berapa lama?” tanya bunda

“Sudah hampir 2 tahun ini, bun.” Sahut Alvaro

“Oh.. Terus menurut kamu, Azka itu orang yang bagaimana?” tanya bunda

“O dia ya?! Dia itu orangnya baik, tegas, disiplin, dan tanggungjawab. Tapi ada satu keburukan dia.” Ucap Alvaro

“Apa itu?” tanya bunda penasaran

“Dia paling susah di dekati perempuan. Padahal banyak banget perempuan yang ingin jadi pacarnya.” Jelas Alvaro

“Wow.. Itu sih buat bunda bukan kekurangan. Itu tandanya dia bukan orang yang sembarangan cari pacar.” Ucap bunda

“Kalau dipikir-pikir benar juga ya, bun.” Ucap Alvaro sambil mengangguk-angguk

“Ya kan bisa saja bukan dianya yang tidak mau, tapi perempuannya yang jadi males mendekati dia lagi setelah tahu sifat aslinya.” Celetuk Diandra sinis

“Bun, kenapa tuh?” tanya Alvaro lirih sambil mengisyaratkan pandangan ke arahku

“An, kita tidak boleh mengecap seseorang itu baik atau tidak dengan sekali kita bertemu. Mungkin sifat dia yang sebenarnya bukan seperti itu. Hanya saja, mungkin waktu itu, dia punya alasannya sendiri. Jadi kamu jangan berparasangka buruk dulu ya.” Ucap bunda

“Tapi bun..” ucapan Diandra terpotong

“Sudah tidak ada tapi-tapian. Semua orang punya masa lalu, semua orang punya sisi buruk. Tidak ada manusia yang sempurna. Pasti setiap orang punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Begitu juga dengan diri kamu sendiri.” Ucap bunda menasehati

“Sekarang bunda mau tanya sama kamu, apa kamu itu merasa kalau diri kamu itu sempurna dan tidak punya sisi buruk?” tanya bunda

“Iya bun, aku punya sisi burukku sendiri.” Sahut Diandra

“Nah, kalau kamu punya rasa sadar akan sisi burukmu, lalu pernah tidak kamu berpikir, apa orang disekitar kamu itu bisa dan mau menerimanya?” tanya bunda

“Kalau kita mau menyadari kekurangan kita masing-masing, tentu kita juga bisa menerima kekurangan oranglain.” Sahut Diandra

“Nah itu benar. Jadi sekarang, kamu mau tidak mencoba mengenal kembali sosok Azka yang saat ini?” tanya bunda

“Hmm... Baiklah, bun. Akan aku coba.” Sahut Diandra pasrah

“Nah gitu donk.” Ucap bunda

“Ayo sekarang kita keluar. Temui mereka. Tidak enak kalau kita berlama-lama di sini.” Ajak bunda dan Diandra serta Alvaro pun mengangguk kemudian keluar

.

.

.

.

.

Lanjut👇

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***