Bab 20

MUNCULNYA SANG CEO 2.

Kenan yang sangat mengetahui maksud wanita itu, hanya bisa memalingkan wajahnya. Ia sungguh sangat jijik dengan wanita yang merendahkan diri hanya untuk mendapatkan perhatian laki-laki.

Tiba-tiba sebuah gerbakan di meja mengagetkan semuanya. Bagas tidak bisa lagi menahan amarahnya.

"Kea! Sekarang juga kau kupecat!' teriak lantang Bagas memenuhi ruangan.

Kea terkejut bukan main. Wajahnya berubah pias.

"Ta-tapi, Boss ...."

"Keluar!' teriak Bagas dengan segala kemurkaannya.

Kea sangat takut dengan wajah Boss yang berubah galak itu. Tidak ada yang berani dengan Bagas jika sudah memasang mood galak.

Ram ikut menundukkan wajah ketika melihat kemurkaan suaminya. Ia tak menyangka reaksi sang suami yang menurutnya berlebihan itu.

Melihat kepala divisi pengembangan itu tidak bergeming. Makin murka Bagas.

Pria itu mengambil ponsel dari sakunya.

"Panggil sekuriti kesini sekarang!" titahnya dengan nada dingin.

Kea sangat ketakutan. Ia berlutut minta maaf pada Boss nya. Tapi, kelakuan Kea memang sudah tidak bisa ditolerir. Bahkan proposal yang ia jabarkan tadi tidak berguna sama sekali. Bagas sangat malu akibat perbuatan kepala divisi yang sudah bekerja selama nyaris tiga tahun ini.

Dua orang berpakaian seragam sekuriti datang. Bagas hanya mengarahkan pandangannya pada Kea.

Tanpa aba-aba kedua petugas itu langsung mengetahui maksud tujuan dari Bossnya. Mereka menghampiri Kea, mengangkat tubuhnya yang bersimpuh di depan Bagas.

"Pak ... saya mohon Pak, jangan pecat saya!' teriak Kea sekali lagi memohon.

Bagas bergeming. Wajahnya masih memerah menahan malu dan emosi jadi satu. Setelah drama berakhir. Pria itu langsung membungkuk hormat pada dua orang klien di depannya. Ia masih belum sadar jika ada istrinya di situ.

"Sudah lah, kami memaklumi. Beruntung kejadian ini tidak pada rapat besar yang melibatkan pebisnis lainnya," ujar Kenan tenang.

"Maaf ... sekali lagi saya selaku pimpinan tertinggi dari perusahaan ini," ujar Bagas penuh penyesalan.

Ketika pria itu mengangkat wajahnya. Barulah ia terkejut akan sosok wanita di sebelah pria.

"Ram?" Ram tersenyum mengangguk.

"Ah ya ... perkenalkan, wanita ini adalah pemimpin kami sebenarnya. Beliau lah CEO dari PT Sinar Berkah. Nona Ramalia Az-zahra!" Kenan langsung memperkenalkan Ram pada Bagas.

Tampak wajah pria itu sangat terkejut. Ia menatap Kenan dengan penuh tanda tanya. Tapi, Kenan membenarkan perkataannya dengan mengangguk meyakinkan.

Bagas langsung berubah ceria. Tapi, semua ia tahan demi keprofesionalan. Ia hendak menjabat tangan Ram.

Ram menangkup dua tangannya di dada. Bagas tersenyum kikuk. Ia menurunkan tangan lalu berbuat sama dengan wanita yang telah dinikahinya dua minggu sebelumnya ini.

"Sepertinya, ada yang harus diselesaikan nanti. Di rumah!" Bagas berbisik dengan suara tipis ketika ia berdiri di samping wanita itu.

Ram hanya menelan saliva kasar. Ia hanya berdehem menjawab bisikan suaminya.

Ajuan proposal kembali dilakukan. Beruntung, Dio telah menyiapkan semuanya. Maka, Ram sangat puas akan presentasi yang disuguhkan. Untuk itu perusahaan akan melakukan kerja sama dalam pembangunan proyek raksasa nantinya.

******

Sampai rumah. Ram bergegas ke kamar mandi membersihkan tubuhnya.

Bagas masuk kamar ketika Ram telah usai menunaikan kewajibannya.

Melihat suaminya masuk. Ram bergegas berdiri dan mencium punggung tangan suaminya dengan takzim.

Bagas tersenyum dan mencium pucuk kepala sang istri.

"Mas sudah sholat isya?" tanya Ram.

"Sudah tadi di mushalla kantor," jawab Bagas.

Setelah menyiapkan semua keperluan sang suami. Ram langsung turun ke bawah, menghangatkan makanan.

Lima belas menit kemudian, Bagas turun dari lantai dua. Pria itu berjalan menuju meja makan dan duduk di sana.

Mereka berdua telah melewatkan makan malam bersama keluarga. Kedua orang tua Bagas telah beristirahat di kamar mereka.

"Sayang ...," panggil Bagas penuh kelembutan.

"Iya Sayang," jawab Ram tak kalah lembutnya.

"Bagaimana jika kita mengumumkan status kita?" tanya Bagas meminta pendapat.

Ram merona. Ia mengangguk setuju. Bagas tersenyum idenya disetujui oleh sang istri.

"Baiklah. Besok kita akan membicarakannya lagi. Sekalian, rencana kita untuk menempati rumah baru kita," ujar Bagas dengan sumringah.

"Rumah baru?" tanya Ram heran.

"Iya, Sayang. Tentu kita tak terus menerus numpang di rumah orang tua kan?" jawab Bagas sambil mengerling menggoda, "aku ingin bermanja denganmu tanpa direcoki orang tua kita."

Blush ....

Rona malu membias di wajah ayu Ram. Hal itu membuat Bagas gemas. Dengan cekatan ia menggendong Ram ala bride style.

Ram terpekik. Tapi, langsung dibungkam oleh mulut Bagas. Mereka berciuman hingga ke kamar mereka. Dan melanjutkan dengan sesi percintaan panas di ranjang.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Ratu Emilly

Ratu Emilly

bukannya sdh lebih dari sebulan nikahnya... 🤭🤭

2023-08-13

1

Yuni

Yuni

hadeuhhh udh bucin akuttt

2022-08-27

0

wonder mom

wonder mom

orang baik jodoh org baik. ntah gmn caranya

2022-05-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!