Bab 15

TERKUAKNYA RENCANA KIRANA

Bagas teringat. Malam itu ia melihat sahabatnya masuk sebuah losmen bersama dengan seorang pria. Tadinya, Bagas tidak berpikir jauh.

Tapi, losmen yang didatangi sahabatnya itu, adalah losmen yang di peruntukkan bagi pasangan mesum. Walau hatinya di liputi rasa penasaran tinggi. Tapi, Bagas memilih tidak memperdulikan hal itu.

Baru kini lah ia sadar sepenuhnya. Jika ternyata Kirana tidak pernah tulus bersahabat dengannya.

Kini sidang perceraiannya telah usai. Bagas sah menjadi seorang duda. Sedang Kirana hanya bisa tertunduk malu.

Yudi mempertanggung jawabkan perbuatannya. Ia mengaku tidak mengetahui jika Kirana mengandung.

Tadinya. Kirana lah yang akan dipenjara, karena dialah dalang utama dari semuanya. Tapi, ayah Kirana malah membalikkan BAP. Pria itu mengakui jika ia lah yang menyuruh putrinya untuk melaksanakan aksi penipuan.

Dengan derai air mata. Ayah, Kirana--Pak Gugun, harus mendekam di sel tahanan.

Kirana merasa bersalah atas semua perbuatannya. Ia hanya mampu menangis dan menyesal.

Beruntung Yudi adalah pemuda baik hati. Pria itulah yang nanti menuntun sang istri jauh lebih baik.

*****

Nyaris dua bulan setelah terbongkarnya penipuan Kirana. Bagas bisa bernapas lega. Terlebih, keluarga itu memilih pergi dari desa.

Sebenarnya tidak ada yang mengusir mereka. Tapi, ternyata, mereka cukup tahu diri.

Bagas telah mencabut laporannya. Walau Pak Gugun belum dibebaskan. Tapi, mereka hanya tinggal menunggu waktu saja, akan kebebasan Pak Gugun.

Kini. Bagas berdiri pada sebuah rumah yang cukup besar. Ia menatap rumah itu penuh dengan binaran rindu.

"Ram ... Kau gadis Solehah yang sangat aku cintai. Kau akan jadi milikku, Ramelia Az-zahra!" ujarnya bermonolog.

Pria itu pun pergi dengan mengendari mobil hitam metalik.

Sementara itu. Ram tengah bersiap-siap. Hari ini Ia akan diboyong oleh suaminya ke rumah yang baru.

Ketika sedang membereskan semua pakaiannya. Tiba-tiba adik sepupu suaminya datang.

Di dalam rumah itu. Hanya gadis berusia 18 tahun ini lah yang membencinya. Ia selalu menuduh Ram dengan sebutan pelakor.

Lily Berliana. Itu namanya. Ia dulu digadang-gadang sebagai istri masa depan dari Bagaskara Raditya. Walau sebenarnya ia sendiri yang berkata seperti itu.

Memang Lily dan Bagas sepupuan. Tapi, mereka tidak ada ikatan darah sama sekali. Jadi mereka bisa menikah.

Lily tinggal di rumah orang tua Bagas, karena ia memilih sekolah di Indonesia. Kedua orang tua Lily ada di kota Netherlands, Belanda.

Pertama kali Ia datang ke Indonesia, waktu itu libur panjang. Kedua orang tuanya memilih berlibur ke negara asalnya.

Berkenalan dengan Bagas yang kala itu berusia 15 tahun sedangkan ia baru berusia 6 tahun. Ibu dari Lily masih kerabat jauh dengan ibunya Bagas.

Karena Lily sudah jatuh cinta pada Bagas. Gadis itu menolak pulang. Maka mau tak mau. Keluarga Bagas merawat Lily dari kecil hingga kini.

"Wah ... enak ya, jadi istri orang kaya. Sebentar lagi tinggal di rumah gedong," cibir Lily.

Ram sama sekali tidak menghiraukan gadis itu. Ia tahu semuanya dari sang mertua. Bahkan ayah mertuanya menjamin jika Lily bukanlah gadis yang akan dijodohkan untuk putranya.

"Hei ... Kau dengar aku tidak!" gertak Lily kesal.

Ram melirik Lily. Wanita itu berdiri lalu menatap tajam gadis itu. Lily yang mendapat tatapan tajam itu beringsut mundur.

"Kau tahu, Lily! aku bisa bisa saja membuatmu pergi ke tempat kedua orang tua mu!" ucap Ram sedikit kesal.

Lily sedikit kaget akan ucapan Ram. Wajahnya sedikit panik. Tiba-tiba terlintas ide di otaknya.

bersambung.

eh apa ya idenya Lily?

next?

minta dukungannya oke.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***