The Secret Of Magic
Gadis remaja bernama MELATI, adalah anak yang di anggap cupu di kampusnya. Ia selalu di juluki gadis kutu buku.
Dengan ciri khas kaca mata dan rambut yang selalu di kuncir. Namun melati anak yang cerdas dan kaya. Ia menggunakan mobil ke kampusnya, cara berpakaiannya pun cukup modis. Hanya saja, dia tidak pandai bergaul, dan juga tidak ada yang mau berteman dengannya, kecuali sahabat satu-satunya bernama BELLA.
_
Akhir semester, Kampus universitas XY, melaksanakan kegiatan mendaki gunung bersama.
Gunung tinggi dan hutan yang lebat serta jalan yang licin, membuat mereka harus waspada dan sangat berhati-hati.
"Anak-anak.. Hati-hati ya.!! Jangan sampai ada yang terpisah." Ujar salah satu dosen pembimbing bernama fery itu kepada mahasiswanya.
"Baik pak.!!"
Melati dan bella berjalan paling belakang.
"Mel, aku baru kali ini mendaki gunung, aku seneng tapi agak takut." Tutur bella, sahabat melati.
"Iya bell. Aku juga gitu, apa lagi akhir-akhir ini banyak pendaki yang hilang di gunung, jangan sampai kita terpisah ya." Jawab melati pada sahabatnya.
"Baiklah. Tetap dalam rombongan, hati-hati, banyak tebing curam."
Ditengah perjalanan.
"Anak-anak, saat ini kita sudah memasuki pertengahan jalan menuju puncak. Hari mulai gelap, kita bermalam dulu disini saja, mari kita tegakkan tenda, kalian harus bekerja sama untuk mencari kayu bakar dan air." Tutur pak fery dan dosen lainnya.
"Pak. Aku dan bella akan mencari air, tadi kita menemukan sumber mata air." Ujar melati memberikan usul.
"Baiklah.. Kalian hati-hati, jangan pulang terlalu gelap."
"Baik pak."
Melati dan bella pergi membawa ember kecil menuju kearah mata air.
"Bel. Kamu tetap dibelakangku ya, jangan sampai kita terpisah, disini banyak tebing curam, hati-hati." Ujar melati yang berjalan didepan bella.
"Iya. Kamu tenang saja." Sahut bela sambil membuntuti melati.
Bella melihat seseorang berada disamping nya. Tapi melati tidak merasakan akan hal itu
"Haii.. Kamu bella kan.?" Tanya pria itu pada bella.
"Iya.. Kamu siapa ya.? Kok aku baru liat." Jawab bella heran.
"Aku Reno, aku yang menjaga kawasan ini, aku akan melindungi kalian. Ayo ikut aku. Akan aku tunjukan mata air yang besar."
"Iya deh, boleh." Nampaknya bella sudah terhipnotis oleh pria tampan yang tak ia kenal itu.
Bella memisahkan diri dari melati, seakan dia lupa padanya.
Melati menyadari bella yang dari tadi tidak bersuara, lalu melihat kebelakang. Betapa kagetnya dia melihat bella sudah tidak ada lagi dibelakangnya.
"Bella...!!! Bella.!! Dimana kamu.!!? Jangan bercanda.. Ayo keluar.!!" Teriak melati kencang dan panik.
"Bella... Keluar,,.!! Jangan bikin aku marah ya.!!" Melati mulai cemas, dan menganggap ini masalah yang serius.
Melati berlari kesana kemari untuk mencari bella.
Tibalah dibawah pohon yang sangat besar juga tinggi. Melati mendengar suara dari semak-semam. Kemudian dia bergegas melihatnya.
"Bel.. La...." Melati terdiam ketika mendapati bella yang sedang bersama seorang pria tampan dibalik pohon dan semak-semak yang tinggi.
"Huuhh.. Ternyata bella disini dengan seoarang pria." Melati merasa lega karna sudah menemukan bella
"Tunggu..!! Aku belum pernah melihat pria itu sebelumnya, siapa dia.??"
Melati hanya diam bersembunyi sambil menunggu bella kembali, dia berjaga-jaga supaya tidak terjadi apa-apa pada bella.
"Hhmmm... Ahhh.."
Desahan terdegar oleh melati, sesekali ia mengintip sahabatnya itu tengah bercumbu dengan pria yang baru ditemuinya.
Melati yang seorang kutu buku, dengan kaca matanya yang khas, belum pernah melihat ataupun melakukan adegan yang dilakukan bella dengan pria itu. Karna selama ini dia belum pernah merasakan jatuh cinta ataupun dicintai, tidak ada satu priapun yang mendekatinya karna mereka menganggapnya cewek udik.
"Ahhhh... " Teriakan keras dari suara bella.
Melati yang mendengar bella menjerit langsung berdiri dari tempat persembunyiannya.
"Aaaa...!!" Teriak melati sambil menutup mulutnya. karna melihat pria yang bersama bella itu berubah menjadi sangat menakutkan. Wajah nya yang tampan itu seketika berubah menjadi seperti wajah srigala. Seluruh tubuhnya berbulu hitam dan tajam seperti duri, telinganya menjadi panjang dan runcing, serta mengeluarkn ekor yang sangat panjang penuh dengan bulu-bulu yang tajam. Giginya yang bertaring panjang sedang tertancap dileher bella.
Bella melihat melati di semak-semak, namun a mengisyaratkan dengan matanya seakan dia menyuruh melati pergi sambil meneteskan air mata.
Bella yang sedang dalam ambang kematian dan tidak bisa bergerak karna mahluk itu membelit tubuhnya, lidahnya yang panjang dan bercabang dua.
Melihat itu, melati tidak bisa diam diri. Kemudian ia mencari potongan kayu besar, mencoba mendekati mahluk itu dari belakang dan melemparkan balok kayu itu keatas kepalanya,
Namun, mahluk itu menyadari bahwa ada seseorang dibelakngnya, diapun menatap kearah melati dengan mata merahnya yang menyala, melati sangat ketakutan sampai tubuhnya beregetar, dia tidak percaya dimuka bumi ini ada mahluk yang sangat menyeramkan seperti itu.
Mahluk itu kemudian menyerang melati, ia mencambukkan ekornya yang panjang itu kearah melati. Melati terpental berpuluh-puluh meter sampai dia tak sadarkan diri.
Di sisi lain. Mahasiswa dan guru pembimbing menyadari bahwa melati dan bella belum juga kembali dari mencari air.
Hari sudah mulai gelap, membuat mereka semua cemas.
"Anak-anak. Kalau sampai jam tujuh malam ini melati dan bella belum juga kembali, kita harus pergi mencarinya." Ucap guru pembimbing tersebut.
"Maaf pak. Mereka pergi sudah cukup lama, saya khawatir terjadi apa-apa pada mereka, bagaimana kita cari saja mereka sekarang, mumpung belum terlalu gelap." Timpal kenzo.
Kenzo adalah ketua tim dari pendaki ini, dia juga satu-satunya cowok yang peduli dengan melati.
"Baiklah, kalau begitu kita berangkat sekarang, bawa senter kalian masing-masing. Kita akan berpencar, kalau sampai larut mereka juga belum ditemukan, segeralah kembali ketenda kalian, kita akan bertemu lagi disini."
"Baik pak.!!"
Semua orang mulai menelusuri hutan tebal itu, makin masuk ke dalamnya, makin menggelapkan pandangan mata.
"Melati..!!! Bella..!! Dimana klaian.."
"Melati...!! Bella..!!"
Teriakan-teriakan tanpa henti memanggil mereka berdua. Makin lama makin dalam mereka menelusuri hutan, namun tidak ada satu pun petunjuk yang mereka dapatkan.
_
Dalam gelapnya malam, tidak ada satu orang pun berada di dekat melati, dia melihat bayanganya sendiri di sebuah genangan air yang terpapar sinar rembulan.
Betapa kagetnya dia melihat wajahnya yang sangat cantik tanpa menggunakan kacamata, dengan sebuah mahkota perak diatas kepalanya dan menggunakan baju serba putih bak peri dewi kayangan.
Tiba-tiba genangan air itu tertutup oleh bayangan. Melati melihat keatas, nampak ada beberapa orang yang terbang menutupi cahaya bulan menuju ke arahnya.
Mereka turun tepat didepan melati, ada tiga sosok yang berjubah putih dengan menggunakan penutup kepala. Mereka tertunduk memberi hormat pada melati.
"Siapa kalian.?!" Tanya melati sambil melangkah mundur dan sedikit takut.
"Yang mulia putri melati, jangan takut, kami tidak akan menyakitimu." Jawab salah seorang berjubah itu.
"Apa mau kalian.?" Tanya melati kembali.
"Yang mulia putri melati, kami adalah utusan yang mulia ratu. Mohon yang mulia putri ikut pulang bersama kami, kami sudah sangat lama mencari yang mulia putri, dan baru kami temukan." Sahut yang lainnya.
"Tidak.!! Aku tidak mau.!! Pergi kalian.!!" Teriak melati sambil menangis ketakutan.
Sinar yang terang dan begitu silau, terpancar di wajah melati.
Ketika ia membuka mata, ternyata itu adalah sinar matahari pagi yang membangunkannya dari pingsan semalaman.
"Haahh.. Haah.. Sukurlah, ternyata itu cuma mimpi.. Tapi siapa mereka?" Melati yang baru saja sadar, berusaha mengingat mimpinya kembali.
"Aku harus pergi mencari bella, semoga dia baik-baik saja." Gumam melati sambil berlari menuju tempat kejadian tadi malam.
Setibanya disana. "Loh.? Dimana pohon besar tadi malam? bukankah disini? Kenapa tidak ada.?" Melati bingung karna pohon tinggi yang besar itu hilang,
Ia pun meneruskan mencari bella. "Bella... Bella...!! Kamu dimana,?" Teriak melati sambil berlari kesana kemari mencari bella dengan luka dipunggungnya.
Melati sangat lelah, bajunya sudah ternodai oleh bercak darah akibat lukanya.
"Melati..!!! Melati..!!" Teriakan mahasiswa pagi itu yang mencari keberadaan melati,.
"Hah.. Itu suara mereka.
Kak Kenzo..!! Pak fery..!! Teman-teman..!! Aku disini.. Aku disini.!! " Teriak melati dari kejauhan.
Langkah demi langkah dia berjalan mendekat kearah teman-temanya,
Melati yang saat itu sudah tidak berdaya, karna kelelahan dan juga lukanya menyebabkan banyak kehilangan darah, dia hanya bisa bersandar dibawah pohon, karna sudah tidak sanggup lagi berdiri.
Ia hanya menunggu dan berharap teman-temanya segera menemukan dia.
Langkah mereka terdengar makin dekat, melati bersukur tidak lama lagi mereka akan menenmukan dia masih dalam keadaan hidup.
"Pak..!! Aku menemukan melati disini cepat kemari..!!" Teriak kenzo memanggil guru dan teman-temanya.
Kenzo yang terlebih dahulu menemukan melati sangat khawatir melihat kondisi melati yang penuh darah dan luka goresan. Kenzo meletakan kepala melati dalam pangkuanya, sedangkan melati sudah tidak sadarkan diri.
"Mel..!! Melati. Bangun. Kamu harus tetap sadar" Ujar kenzo dengan penuh rasa khawatir. Dia mengusap wajah melati yang penuh darah itu.
Semua mahasiswa mulai berdatangan menghampiri mereka untuk melihat keadaan melati yang masih berbaring dipangkuan kenzo.
Mendengar keramaian mereka yang mencemaskannya, melati pun membuka matanya perlahan. Semua orang tidak ada yang menyadari bahwa ada yang berubah dari melati.
"Mel.. Sukurlah kamu sadar."
"Hemm. Punggungku sakit sekali." Rintih melati dengan suara lemas.
"Kamu tahan ya.. Kita akan segera turun dan membawamu kerumah sakit." Pungkas kenzo ambil menopang melati.
"Kenzo.. Apa perlu bapak bantu.?" Ujar pak fery.
"Tidak perlu pak. Biar saya yang menggendong melati kebawah. Tapi tolong suruh teman-teman bawakan barang-barang melati ya pak." Jawab kenzo sambil berdiri menggendong melati.
"Baiklah nanti bapak akan meminta siswa untuk membawakan barang mati" Sahut pak fery sambil membantu kenzo berdiri.
"Terimakasih pak.!! Aku jalan dulu."
Semua nggota pendakian turun perlahan kebawah gunung. Dan membatalkan pendakian mereka.
Melati yang dalam gendongan kenzo masih dalam keadaan setengah sadar.
"Kak ken.. Apakah bella sudah ditemukan? Bagaimana keadaanya.?" Tanya melati terbata-bata.
"Mel. Kamu jangan khawatir, kita sudah menemukan bella tadi malam." Jawab kenzo berusaha menenangkan kekhawatiran melati.
"Emm.. Sukurlah.. Tapi bagaimana keadaanya.?"
"Sudah.. Sudah.. Jangan terlalu banyak bicara dulu." Jawab kenzo berusaha menutupi kebenaran dari bella.
"Hemm.. Baiklah.." Melati sedikit lega mendengar bella telah di temukan, namun ia belum mengetahui keadaan bella yang sesungguhnya.
•••
BERSAMBUNG
Like. Komen. Vote. Favorite🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
lanjutkan thor
2022-07-21
0
Anii Anil
keren
2022-07-13
1
Gandest TR
lanjut
2022-04-22
0