“Pertemuan singkat yang membawaku ke dalam luka dalam, luka yang
membuatku begitu sakit dan tak berdaya, aku hanya mampu menarik napas perlahan
dan berharap apa saat ini sedang terjadi hanyalah khayalanku”
Setelah aku mencoba membuka mataku, yang kulihat hanyalah sebuah hiasan dinding berwarna putih bercampur coklat muda, kembali ku tarik napas ini perlahan dan mencoba bangun dari kasur empuk
tersebut, namun semuanya sungguh nyata bukan lagi mimpi. Kenyataan bahwa pria itu tak lagi menginginkanku, mungkin aku yang terlalu dibodohi oleh cinta, cinta yang dengan jelas membutakan akal sehatku.
“Lu pikir semua akan berubah hah!! Tommy terlihat begitu emosi lalu pergi meninggalkan Heru.
Bang Tommy,, aku mau pulang bang sekarang,,, aku mau istrahat,,, “iya Jen, ayo aku antar pulang.. Tommy merangkul Jen yang sedang terlihat lemas dan juga basah karena hujan.
Selama dalam perjalanan pulang Jen dan Tommy saling diam tanpa mengatakan sepatah kata pun, Tommy terlihat sangat murung begitu pula Jen yang hanya menyenderkan tubuhnya di kursi mobil.
“Jen sudah sampai apartemen nih,, mau aku antar sampai depan pintu gak? Aahh gak usah bang Tom, sampai sini aja,, “Oke Jen kalau besok kamu kurang sehat mendingan kamu istrahat aja yah,, ucap Tommy sembari memegang bahu Jen, baik bang Tom thank you yah bang buat malam ini, maaf kalau aku masih belum memberikan respon sesuai keinginan abang dan—
“Sehhhht sudah Jen kamu masuk sekarang, aku gak mau kamu sampai sakit,
sudah cukup malam ini biarlah semua berlalu aja yah,, Tommy tersenyum lembut
Jen yang sejak kuliah telah tinggal bersama keluarga Steven yang merupakan saudara sepupu dari Tommy, namun setelah lulus kuliah dan bekerja Jen pun memilih untuk tinggal di sebuah apartemen yang juga merupakan milik keluarga kesar dari Tommy. Tommy yang bergelimang harta tetap memiliki kerendahan hati tanpa merasa sombong dengan semua yang mereka miliki karena Tommy yang ialah pria pekerja keras sehingga membuatnya tidak ingin mengandalkan kekayaan keluarganya.
______________________________*_______________________________
“Bang Heru, kok abang basah kuyup
begini, bukannya tadi abang pergi ke pesta pertemuan itu naik mobil yahh!! Mike
begitu terkejut melihat rupa Heru yang pulang dengan berbasah-basahan akibat
dari pertengkarannya bersama Tommy pada saat pesta pertemuan tersebut.
“ohh iyaa tadi aku kebasahan Mik saking serunya acara sampai beginilah hahaha,, Heru
tertawa menghibur dirinya,,
“bang bang,, udah umuran kok masih main hujan-hujanan gini,, yaudah bang aku masuk kamar dulu, abang istrahat gih,, “oke Mike thank you yah.. “siap abangku yang tampan.
Heru pun memasuki kamarnya dan melepas seluruh pakaiannya dan pergi membersihkan dirinya, “aarrgghhhhh sial sial siall ahhhh!! Heru menjerit dan menampar dinding kamar mandi.
Mengapa aku begitu bodoh, sangat bodoh!!
semakin aku mencintai seorang wanita maka semakin tersakiti pula hati wanita,
mengapa seperti ini!!
Haru sangat sedih dan menyesal atas apa yang telah ia perbuat teradap Jen’ seorang wanita yang dengan tulus hati mau menerimanya dan menerima keadaannya yang telah berstatus duda, semua konflik yang terjadi membuat Heru seakan rapuh walau dari penampilan luar terlihat sangat gagah dan kuat.
___________________________**___________________________
“Selamat pagi nona Janet yang cantik,,
sapaan lembut para pegawai kantor rekan kerja Jen bekerja’ ohh iaa selamat pagi
juga semuanya selamat bekerja yah semuanya,, iaa sama-sama nona Janet.
“ehh enak banget yah Janet sejak awal
bekerja di sini pak direktur baik banget sama dia kan,, iaa tuh enak banget
yah,, selalu diperhatiin!! lah lahh kan Janet adiknya pak Tommy direktur keceh
itu kan!! tapi kalau gua denger-denger sih Janet itu bukan saudara atau
keluarga dari pak direk, Janet itu di biayaiin kuliahnya dll lah!! bisik-bisik
para pegawai kantor saat melihat Janet yang kerap kali menerima perhatian dan
perlakuan baik dari Tommy yang adalah direktur di tempat ia bekerja.
Janet pun mendengar semua pembicaraan
para pegawai tersebut yang terlihat iri dengan semua pencapaian Janet selama
bekerja di kantor tersebut’ hmm kok masih sempat-sempatnya gosipin orang!! ahh
udahlah selama aku berbuat hal benar ngapain juga aku pedulikan! ucap Jen dalam
hatinya saat mendengar pembicaraan para pegawai tersebut.
“tolong panggilkan Janet untuk menghadap
ke ruangan saya sekarang!! ‘baik pak direktur akan segera saya panggilkan.
Tok tok tok… permisi nona Janet, nona
dipanggil oleh pak direktur untuk menghadap segera! oke baik pak,, terimakasih,
ucap Jen sembari tersenyum lembut.
Tok tok tok,, permisi pak direktur,, “masuk Jen!! baik
pak,, Permisi pak direktur ada yang bisa saya
bantu?
“ohh iyaa saya sangat membutuhkan
bantuanmu segera temani saya makan malam, malam hari ini juga tidak boleh
menjawab tidak dan banyak alasan!! tegas Tommy sembari tersenyum menggoda
kepada Jen.
Aaa maksud bapak?? “hahaa Jen formal
banget sihh, kan kita lagi berduaan sekarang!! Tommy berjalan menuju Jen dan mendekati
wajah Jen sembari menyanggah tangan kirinya di atas meja.
Maaf bang Tommy tapikan kita lagi di
kantor aku gak mau orang-orang mikirin yang engak-enggak nantinya! ucap Jen
sambil menundukkan wajahnya yang terlihat malu’
“iyaa Jen aku tahu, tapi bisakan malam
ini?? please yahh adikku!! Tommy menyentuh pipi Jen menggunakan tangan kanannya
dan tersenyum seolah penuh makna terselubung. Amm iaa bang Tom aku mau, nanti
malam jam berapa yah?? “nanti tepat pukul. 19:30 aku sudah jemput kamu ke
apartemenmu yah!! Tommy membelai lembut kepala Jen’ ahh oke bang baik,, aku
pamit dulu yah!! Jen perlahan menggeser tubuhnya yang pada saat itu sangat
dekat dengan Tommy.
Malam pun tiba menunjukkan pukul. 19:30
sudah saatnya Jen dan Tommy pergi untuk makan malam bersama, dan setiba di
lokasi yang telah Tommy persiapkan.
“Jen, malam ini adalah malam indah
bagiku karena kau bisa dengan puas menatap wajahmu!!
Ahmm bang Tommy terimakasih bang, tapi
aku rasa hal ini bukankah terlalu boros sampai-sampai di dekor begini!! Jen
menatap sekelilingnya yang pada saat itu terlihat sangat indah dengan dekorasi
dipenuhi bunga mawar merah dan lampu hias yang terlihat redup seakan menambah
kesan romantic, tempat tersebut telah dipesan secara khusus oleh Tommy.
“Jen!! Tommy menyentuh keduua tangan Jen
dan mengangkatnya secara perlahan’ ada bang Tommy,, aku jadi gugup bang!! Jen
tersipu malu’
“Jen aku sangat mencintaimu! maukah kamu
menjadi yang terakhir dalam hidupku!! Tommy menatap Jen penuh harap’ bang Tommy
aku—
Tiba-tiba ponsel Jen bergetar secara
terus menerus, sentak membuat Jen harus melihat ponsel yang sedang tergeletak
di atas meja makan’
Bang kayaknya adeku nelpon terus nih!! “ohh
baiklah angkat dulu!! Tommy melepaskan genggaman tangannya dengan menarik napas
panjang dan terlihat tidak puas karena lagi-lagi niatnya tertunda.
Apaa serius kamu jangan bercanda,, hikss
enggak enggak mungkinnn!!!!
Saat menerima telepon dari adiknya, Jen
terlihat terkejut hingga menangis tersedu-sedu’
“ada apa Jen? bang Tommy,, hiks hikss
Jen masih tak bisa menjelaskan dengan baik apa yang sedang terjadi’
“oke Jen kamu tenang dulu, ayoo coba
bicara pelan-pelan!! bang Tommy ibu kandungku meninggal,, aaaaa hikss hiks,,
Lalu
Jen terjatuh hingga tak sadarkan diri dan pada saat itu dengan sigap Tommy
memeluk tubuh Jen yang sedang terkulai tak berdaya, berita duka dan membuat Jen
tak kuasa menahan kesedihannya yang begitu mendalam’
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments