Beberapa tahun yang lalu, hiduplah seorang keluarga yang membeli rumah di dekat Hutan Gefress (Hutan yang dikelilingi oleh Arwah). Saat itu, anak perempuannya belum lahir.. Jadi masih tidak ada kegaduhan di sekitar rumahnya.. Ayahnya yang bernama Hizra tidak mampu membeli rumah di kota, jadi dia mengambil rumah dengan harga yang lebih murah yaitu di hutan Gefress. Karena di hutan tidak ada klinik dan perjalanan untuk ke kota cukup jauh, Hizra mengurung istrinya di kamarnya dan membiarkan istrinya melahirkan begitu saja. Saat Hizra merasa sudah tidak ada teriakan lagi dari istrinya, dia terkejut karena istrinya sudah meninggal di tempat. Tapi ada bayi disampingnya dengan berlumuran darah, Hizra mengambil bayi itu dan memberikan namanya Hitaka yang berarti 'Perempuan Pemberani'
Beberapa tahun berlalu, Hitaka tumbuh menjadi anak yang cukup berani.. Tapi dia masih percaya dengan omong kosong temannya bahwa rumah yang ia tinggali dikelilingi oleh arwah dan suatu hari Hitaka akan dijadikan tumbal oleh arwah itu.
Hitaka
Papah, aku pulang
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Hmm, barusan darimana?
Hitaka
Bukannya Papah yang menyuruhku untuk berburu babi hutan?
Hitaka
Lihat, ada begitu banyak daging yang kudapatkan.. Ini akan menjadi makan malam kita
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Oh, ya udah.. Taruh aja disana
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*melanjutkan tidurnya di kursi tamu
Hitaka
(Huh, kapan aku mendapatkan perhatian dari Papah?)
Hitaka
*menaruh dagingnya dan bergegas ke tempat mandi
3 jam kemudian
Dapur
Juyun
Kakak, kenapa kamu menyuruhku untuk bersembunyi disini? Dia hanya anak kecil, sekali tebas pasti langsung mati
Fuyun
Kamu jangan gegabah, lebih baik kita uji mentalnya dulu setelah ia melewati kesendiriannya beberapa tahun ini
Juyun
*memalingkan wajahnya
Juyun
Iya, aku ngalah.. Terserah kakak
Fuyun
Sebentar lagi dia kesini, nanti jatuhkan barangnya secara tiba-tiba
Beberapa menit kemudian..
Hitaka
Hmm, enaknya masak apa ya dengan bumbu yang tersisa?
Brakk.. Brukk
Hitaka
Eh? Wajan sebesar itu kenapa bisa jatuh?
Hitaka
*positive thinking
Hitaka
Mungkin tikus, sudahlah.. Aku lanjut masak aja
Hitaka
*mengambil wajan yang jatuh dan mulai memasak
Fuyun
*tersenyum dan mulai ketawa kecil
Juyun
Kak, jangan ketawa.. Tadi yang aku jatuhin itu bukan barang kecil
Fuyun
Aku tidak menertawaimu, lanjut jatuhkan barang lainnya
SKIP
Saat sudah selesai masak..
Hitaka
Papah.. Ayo bangun, makanan udah siap
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Eunghh.. Iya, sebentar
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*berjalan ke meja makan
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*terkejut dengan makanan yang ada di meja dan melirik tajam kepada Hitaka
Hitaka
*merasa bersalah
Hitaka
Kenapa.... Papah natap aku kayak gitu?
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*ngambil garpu dan menusuk garpunya ke daging itu
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Ini daging?
Hitaka
I.. Iya Pah
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*ngambil tempat duduk dan makan dengan tenang
Hitaka
*menghela napas lega
Hitaka
(Dikirain dagingnya gosong, papah nakutin)
Hitaka
*ikut makan
Hitaka
Oh iya pah, akhir-akhir ini sering ada barang yang jatuh dan pintu yang kebuka-tutup setiap aku mau tidur
Hitaka
Apa rumah ini beneran angker?
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Papah akan berbicara denganmu nanti setelah makan
Hitaka
Oh, ya udah Pah..
8 menit kemudian..
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*tidur di kursi tamu lagi
Hitaka
Papah, bisa bantu aku nyuci piring?
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*membuka matanya sebelah
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Papah nggak tau caranya
Hitaka
😑
Hitaka
Kalau gitu, beritau aku siapa yang meneror kita disini?
Fuyun
*deg
Juyun
*deg
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Kamu yakin akan percaya dengan omongan Papah?
Hitaka
Apapun itu, aku akan mencoba untuk membiasakan diri dengan pergerakan barang yang mencurigakan setiap harinya
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Ok
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Sebenarnya ada 2 orang laki-laki selain kita yang tinggal disini
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Mereka bernama-
Hitaka
Aaaaaaaggggghhhhhhh!!!!!!!!!
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Hitaka, kamu kenapa?
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*bergegas menuju dapur
Hitaka
*pingsan
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Oh, kalian ya?
Fuyun
Jangan pernah sebutkan nama kami, Pria Tua
Juyun
Kita masih ingin menguji mentalnya, jangan secepat itu memberitau siapa kami
Fuyun
*menghilang
Juyun
*menghilang
Hizra (Ayahnya Hitaka)
(Siapa yang mau nyebutin nama kalian? Orang aku mau nakutin Hita dengan pocong dan mbak kunti kok.. Kalian aja yang nyerang duluan 😒)
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*ngangkat Hitaka ke kamarnya
1 jam kemudian..
Hitaka
Eunghh.. Aku dimana?
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Kamu tadi nggak sadarkan diri, lain kali hati-hati biar nggak kepeleset
Hitaka
Iya Pah, makasih sudah ngangkat aku ke sini
Hizra (Ayahnya Hitaka)
*memegang tangan Hitaka
Hitaka
*kaget dengan perlakuan Ayahnya yang pertama kali dirasakannya
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Apapun perkataan temanmu, dan apapun yang kamu lihat dengan mata kepalamu sendiri.. Itu semua hanya khayalanmu
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Jangan kau takut akan dunia ini
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Karena bukan hanya kamu seorang yang merasakannya
Hizra (Ayahnya Hitaka)
Papah juga merasakannya
Hitaka
*kagum dengan kata-kata Ayahnya
Fuyun
Dia pinter ngerangkai kata juga rupanya
Juyun
*cemburu
Juyun
Kakak nggak pernah memujiku
Juyun
*ngambek
Fuyun
Berisik, gedor-gedor jendela aja belum bener.. Masih mau dipuji 😒
Juyun
*menjauh dari Fuyun dan pergi ke balkon atas
Fuyun
(Huh, pergi juga akhirnya..)
Yey, sudah selesai episode pertamanya
Maafkan aku jika kata-kata disini sangat sederhana, ini pertama kalinya aku buat novel horror
Bagi yang menyukai novel ini, jangan lupa tinggalkan ratingnya dan vote-nya
Comments
💐🌹feza back🌹💐
kakak terimakasih banyak ya sudah mampir , semangat selalu ya kak 😊
2021-06-14
1
abjdefghij
semangat iy kk 🤗
2021-04-24
1