+7

Gea dengan cepan masuk kedalam kelas nya, ia sangat berharap kakak nya tidak mendapat masalah karna ketahuan bersama nya tadi.

Sedang kan, di dalam kelas kakak nya. Elang menghampiri kakak nya ini. Dewa dan Elang satu kelas.

"Jam istirahat, gue tunggu lho di lapangan basket. Jika lho gak datang, terima akibat nya nanti." kata Elang pada Dewa.

Adik nya yang bikin masalah, kakak nya yang kena imbas nya. Mana Dewa tidak tahu apa alasan Elang menyuruh nya datang kelapangan basket. Bukan nya seluruh sekolah tahu, bahwa Dewa tidak bisa berkelahi atau main basket.

Pas jam istirahat, Elang sudah pergi duluan di lapangan basket. Dia dan dua teman nya sudah siap di lapangan basket, satu orang masih menunggu Dewa dan mengajak nya kelapangan basket.

Di kelas Gea, Rika menberitahu kan pada Gea tentang Elang menantang teman sekelas nya untuk bermain basket.

"Ge... Ge... Lho tahu gak. Anak anak pada kelapangan basket noh". Kata Rika teengah engah karna berlarian.

"Ada apa emang nya". Tanya Gea masih tenang aja.

"Ada apa,,,, ada apa. Lho sih gak update banget tahu gak. Itu lho si Elang, dia lagi nantangin teman nya main basket". Kata Rika.

"Apa yang salah dengan dia nantangin teman nya main basket". Kata Gea tak perduli.

"Iya,,, sih gak salah. Tapi kata nya, yang di tantang itu seluruh sekolah juga tahu kalo dia gak bisa main baske, jadi kan aneh kalo ia malah menatang nya". Kata Rika.

Kata kata Rika barusan sukses bikin Gea terkejut. Jangan jangan yang di tantang kakak nya lagi. Dalam hati nay berpikir. Karna tadi Elang tahu dia dan kakak nya sedang duduk di taman.

Tanpa berkata apa pun lagi, Gea langsung berlari menuju lapangan basket. Ia tidak menghirau kan teriakan Rika lagi.

"Ge... Ge... Mau kemana sih lho. Tadi kata nya gak penting, eh malah sekarang lho malah buru buru lagi kelapangan basket." kata nya ngomong sendiri. Yang di ajak ngomong mungkin udah sampai.

Di lapangan basket sudah sangat ramai dengan anak anak. Mereka bahkan tertawa melihat Dewa yang terjatuh karna di lempari dengan bola basket. Bukan nya menyambut bola yang Elang lempar kan, eh malah terjatuh karna bola itu.

"Berhenti.... " kata Gea masuk kelapangan.

Semua yang ada di sana kaget dan terdiam. Ia pun menghampiri kakak nya, dan membantu kakak nya berdiri.

"Cowok kayak gitu aja lho bangga kan. Emang gak laku lho ya." kata Elang saat melihat ia membantu kakak nya berdiri.

Hati nya panas karna kata kata Elang barusan. Tapi ia mau berkata kata, kakak nya menahan tangan nya, dan menggeleng kan kepala. Kakak nya memberi insyarat jangan pada nya.

"Eh,,, jelas lah gak laku. Kan cewek galak gak ada yang berani mendekat. Jelas jelas lah cuma cowok cupu yang mau sama dia. Cowok gak bisa apa apa aja yang mau sama kamu tahu gak". Kata Elang kembali menghina kakak nya. Jika hinaan itu untum nya saja mungkin ia bisa terima, tapi jika kakak nya di hina dan di bilang tidak berguna ia tidak busa sabar lagi.

Sekarang kakak nya tidak bisa menahan nya lagi. Ia sudah tidak bisa di tahan oleh kakak. Ia berbalik arah dan meninggal kan kakak nya. Ia menghampiri Elang.