+4

Tak lama mereka selesai tertawa, waktu istirahat habis. Kakak panitia yang berwajah galak namun tampan itu. Menyerukan aba-aba agar mereka berbaris di lapangan kembali.

Mereka akan memulai kegiatan MOS mereka kembali. Kakak panitia itu memberi kan mereka aba-aba untuk membuat kelompok.

Mereka pun di bagi menjadi beberapa kelompok yang akan di pimpin oleh beberapa panitia.

Empat sahabat yang baru saja berteman ini berharap mereka dapat satu kelompok. Tapi sayang nya mereka harus berpisah menjadi beberapa kelompok. Yang satu kelompok hanya Gea dan Rika. Mereka tidak berpisah. Sedang kan Rasti dan Mita terpisah menjadi sendiri sendiri.

"Untung deh ya Ge, kita gak pisah kelompok". Kata Rika pada Gea.

"Iya,,,, kalo ngak kita akan sendiri-sendiri kan". Kata Gea.

Tapi, baru saja ia selesai bicara. Dia langsung di kaget kan oleh suara yang memangil nya.

"Hey.... Kesini kamu.". Kata suara itu, membuat nya kaget.

Ternyata panitia galak yang bernama Elang memangil nya. Dia pun berjalan kedepan, mendekati kakak panitia.

"Berdiri satu kaki kamu sekarang". Kata kakak galak itu.

"Lho, salah aku apa sih". Kata Gea.

"Banyak tanya lagi, siapa yang nyuruh kamu ngobrol di belakang saat aku lagi menjelas kan". Kata nya.

"Aku kan.... " kata nya terhenti karna tatapan Elang yang begitu tajam.

"Baik lah, aku berdiri satu kaki. Gak perlu melotot juga kale". Kata nya sambil melaku kan apa yang Elang perintah kan.

Elang benar benar melihat dan mencari sekecil apa pun kesalahan yang Gea laku kan.

"Sekarang, berhiting sampai seribu". Kata Elang pada Gea.

"Gila.... Banyak banget. Gak sekalian sampai sejuta tuh". Kata Gea melawan.

"Ya udah sampai sejuta aja kalo gitu". Kata Elang membenar kan.

Gea menelan ludah nya, gak nyangka dia sama Elang yang ada di depan nya ini. Memang orang yang suka menyiksa ternyata.

"Ngapa loe melototin gue, loe mau sejuta kan. Gue kasih sejuta. Mulai dari sekarang." kata Elang lagi.

"Oke, gue terima tantangan loe galak. Gue hitung dari satu sampai sejuta, kalo gue udah selesai berhitung, loe buka baju loe sampai jam pulang." kata Gea pada Elang.

Ampum nih Gea, bukan nya takut malah tambah bikin masalah. Dia yang di hukum eh malah dia yang bikin tantangan pada orang. Yang lain ada yang kagum melihat tingakah Gea, terutama kakak kelas nya.

Di hari pertama aja ia berani melawan Elang yang sangat terkenal di sekolah. Bahkan mungkin seantero jagat raya, Elang sangat terkenal. Bukan hanya karna ia ganteng dan pintar. Ia juga anak orang terkaya di negeri ini. Dia juga menjabat sebagai ketua osis di sekolah ini.

Yang lain sibuk bisik bisik sesama mereka. Ada yang takut karna tingkah Gea yang sangat beranu. Bahkan terlalu berani kelewatan.

"Berani banget loe ya, gue udah diam dari tadi lihat loe tau gak". Kata salah satu cewek yang ada di samping Elang.

"Ngapain gue harus takut". Kata Gea membalas kata kata cewek barusan.

"Eh... Loe itu anak baru tau gak. Baru hari pertama sekolah. Elang itu kakak kelas loe, ketua osis juga lho tahu". Kata cewem itu lagi.

"Terus, apa hubungan nya dengan loe". Kata Gea.

"Udah deh, kok loe yang ikut campur sih Sell, ini kan urusan gue sama dia". Kata Elang menengahi.

"Gue hanya... " kata kata nya tertahan melihat Elang menatap nya.

Sella gadis yang terkenal di sekolah, di menjabat sebagai sekretaris di osis sekolah. Dia cewe yang lumayan terkenal disekolah ini. Karna ia yang tercantik di sekolah.