Obrolan Yang Tak Terkendali

"Pagi mah.." Sahut Sisil menemui ibunya dimeja makan yang sedang membantu bibi menyiapkan sarapan.

"Pagi.. Sudah siap yaa.. Ayoo sarapan dulu nak" Jawab ibunya

"Ayah kemana mah? " Tanya Sesil

"Di kamar, mungkin sebentar lagi kesini. Kamu tuh yg kepagian" Jawab ibunya

"Aku mau daftar kuliah hari ini mah, aku gak mau dapat nomor urut paling belakang" Jawab Sesil semangat.

Ibunya hanya mengangguk senang melihat anaknya bersemangat hari itu.

Setelah sarapan, Sesil segera berangkat ke kampusnya untuk menyelesaikan segala administrasi pendaftarannya.

Ponsel Sesil berdering, itu panggilan dari Jefri. Mereka memang sudah janjian ketemu hari ini.

"Yaa Jef.. " Sahut Sesil setelah mengangkat ponselnya

"Heyy,, kamu sudah selesai daftar kuliahnya, biar kujemput yaa?" Ajak Jefri

"Iya, aku tunggu diparkiran kampus yaa" Jawab Sesil senang.

Sesil sangat terkejut ketika merasakan ada yang memeluknya dari belakang. ia langsung menoleh ke belakang, dan tak di sangka wajah Jefri kini tepat berada di depan matanya. Mereka bertatapan cukup lama.

Jefri masih seperti dulu, masih sangat tampan. Tinggi, putih, dan sangat wangi. Tak ada yang berubah darinya. Ia masih Jefri yang sangat dicintainya.

Sesil melepas pelukan Jefri, ia tersadar kalau disini kampus, bisa bisa mereka kena hukum jika bermesraan di tempat ini.

"Jef, lepasin ahh. ini kampus taau.. "Ujar Sesil

"Yaa sudah, ayoo kita makan. Kamu pasti sudah lapar kan? " Ucap Jefri

Sesil menggaguk tanda setuju. Dan merekapun pergi ke caffe favorit mereka dulu.

Mereka sangat bahagia. Ini pertama kalinya mereka bertemu setelah mereka berpisah selama bertahun tahun.

Tak disangka ternyata mantan pacarnya itu sekarang sudah jadi polisi.

"Kamu hebat sekali Jef" Puji Sesil

"Aku polisi, dan kamu akan menjadi perawat. Bukannya polisi dan perawat itu pasangan yang serasi? " Tanya Jefri menggoda Sesil

"Entahlah.. Ayo habiskan makanmu" Jawab Sesil mengalihkan pembicaraan.

"Setelah ini kamu mau kemana?" Tanya Jefri

"Mmm... ga ada. Paling aku pulang, kalo kamu ga ajak aku kemana mana lagi" Jawab Sesil

"Kalo gitu kita ke tempat Velix saja yaa. Kamu ingat Velix kan? Sudah lama aku tak bertemu dengannya. Aku kesal, dia selalu meledekku karena waktu itu kau meninggalkanku. Tapi karena sekarang kau bersamaku, aku ingin perlihatkan sama dia kalau kau itu masih mencintaiku. Kau meninggalkanku hanya karena terpaksa. Apa kau mau? " Ajak Jefri

"Baiklah.. " Jawab sesil mengangguk senang.

"Velix..... " Sahut Jefri keras..

"Hai Jef, lama sekali kamu gak ke sini" Sahut Velix setengah melihat Sesil yang sedang bergandeng tangan dengan Jefri sahabatnya.

"Balikan nih?? " Timpal Velix

"Kami masih sangat saling mencintai. Mana mungkin yang kemarin itu bisa disebut putus. Keadaan saja yang memaksa kami terpisah. Tapi kami masih saling memikirkan satu sama lain. Bilang saja kamu kesal karena tak bisa meledekku lagi. yaa kaan?? " Jelas Jefri

"Ahh,, kesal juga kamu aku ledekkin. Aku senang kalau kalian berbaikan seperti ini. Asal kau jangan menyakitinya. Sesil itu sudah banyak dimarahi orang tuanya gara gara kamu. Jadi kamu harus bisa kontrol diri" Sedikit banyak Velix tau tentang kisah Mereka. Karena Velix adalah teman dekatnya Jefri.

"Kamu tenang saja, aku tak mungkin menyakiti wanita yang ku cintai" Jawab Jefri yakin.

Mereka sekarang berada di tempat kerjanya Velix. Velix ada pemilik perusahan percetakan yang sudah sangat maju.

Velix seorang pria pekerja keras. Usaha percetakannya di bangun dari nol sampai sekarang sudah sangat maju.

Velix juga memiliki wajah yang tak kalah tampan dengan Jefri. Tinggi, putih, hidung mancung, dan tentunya sangat berhati baik.

Walaupun pembawaannya sedikit agak kasar, tapi ia adalah pria yang sangat menghargai wanita.

Di tempat kerjanya, Velix memiliki ruang istrahat yang sangat nyaman. Seperti kamar pribadinya.

ia bisa istrahat kapanpun di situ jika ia merasa lelah bekerja. Walaupun banyak karyawan, tapi Velix masih saja ikut bekerja.

Ruang istrahat Velix itu sangat nyaman, ada kamar mandi di dalamnya, ber ac, ada ranjang, bahkan ada lemari dengan beberapa baju di dalamnya. Itu memang seperti kamar pribadinya yang kedua setelah kamar pribadi di rumahnya.

"Aku pinjam kamarmu yaa" Bisik Jefri pada Velix.

Jefri memang sudah biasa bermain main di kamar Velix. Tapi kali ini dia mengajak Sesil juga. Membuat Velix merasa gak nyaman dengan tingkah Jefri.

"Kamu mau apa? Jangan macam macam sama anak orang woyy,," Jawab Velix

"Gaklah, hanya mengobrol saja. Disini terlalu banyak karyawan, aku ga nyaman ngobrol di sini. Aku juga sudah sangat rindu sama Sesil, ini kesempatan aku ngobrol berdua sama dia" Jawab Jefri.

"Yaa sudah" Jawab Velix percaya.

Jefri mengajak Sesil masuk ke kamar Velix.

Awalnya mereka memang hanya mengobrol dan mengutarakan isi hati mereka. Namun entah setan apa yang merasuki Jefri. ia tak tahan untuk mencium bibir Sesil. ia sangat merindukan Sesil. Bahkan Jefri semakin berani melakukan hal yang lebih dari sekedar mencium bibirnya saja.

Di tambah lagi Jefri merasa tidak ada penolakan dari Sesil. Sesilpun akhirnya menyerahkan mahkotanya kepada Jefri hari itu.

Terpopuler

Comments

We_Aeri💦

We_Aeri💦

semangat thor 🤗

2020-07-19

2

Mariana

Mariana

semangat thor

2020-07-11

2

Rasinar Yohana

Rasinar Yohana

smngt terus kk

2020-07-11

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!