Masa di mana pikiran yang telah berisi rancangan masa depan dan rangkaian impian yang ingin dicapai saat dewasa kelak. Teman, sahabat, pacar adalah bumbu utama yg mewarnai masa tersebut ~ Masa SMA
"Pagi ini lo harus bantu gue red, kita akan menaklukkan hati Sifa, udah cukup 3 tahun kurang HTS-an...Hahaha," tawa El mengingat kekonyolannya karena seorang gadis sambil mengelus motor kesayangannya.
El memang sudah menyukai gadis berparas ayu dengan kulit eksotis tersebut sejak lama. Ia berusaha mendapatkan hati pujaan hati sejak kelas 1 SMA. Namun apalah daya, tangan tak sampai karena ia tidak berani mengunggapkan isi hatinya secara langsung kepada Sifa, setiap akan mencoba mengungkapkan isi hatinya pada gadis ini ia akan menjadi salah tingkah.
Ketertarikannya membuat lidahnya kelu untuk berucap dan peluh jagung akan membanjiri pelipisnya. Tetapi, pagi ini ia bertekad menjemput sang pujaan hatinya tersebut dan mengutarakan seluruh isi hatinya selama ini yang ia tutupi dengan istilah friendzone itu.
El tidak ingin hubungannya dengan Sifa berakhir dengan istilah teman saat mereka lulus nanti. Sepanjang perjalan dengan sebelah earphone di telinganya ia mendengarkan lagu yang pas dengan suasana hatinya.
~ Sheila on 7: Hari Bersamanya
Hari telah terganti...
Tak bisa ku hindari
Tibalah saat ini bertemu dengannya...
Jantungku berdegup cepat
Kaki bergetar hebat
Akankah aku ulangi merusak harinya...
Mohon...Tuhan
Untuk kali ini saja
Beri aku kekuatan
‘tuk menatap matanya
Mohon... Tuhan
Untuk kali ini saja
Lancarkanlah hariku
Hariku bersamanya
Hariku bersamanya...
Kau tahu betapa aku
Lemah dihadapannya
Kau tahu berapa lama
Aku mendambanya
Mohon... Tuhan
Untuk kali ini saja
Beri aku kekuatan
‘tuk menatap matanya
Mohon... Tuhan
Untuk kali ini saja
Lancarkanlah hariku
Hariku bersamanya
Hariku bersamanya
Tuhan tolonglah... (beri kesempatan)
Tuhan tolonglah... (beri kesempatan)
El menuju rumah pujaan hati di area perumahan tentram. Hampir dekat dengan gerbang rumah Sifa, ia harus menelan pil pahit karena melihat gadis yang ia dambakan telah dijemput oleh lelaki lain. Senyuman di wajah keduanya tak luntur dan saling menggenggam tangan menuju motor sang lelaki, terpancar rona kebahagiaan di wajah mereka.
Lelaki yang menjemput Sifa tersebut merupakan musuh bebuyutan El. Permusuhan ini terjadi karena mereka selalu berkompetisi dalam segala hal terutama dalam ekstrakulikuler yang ada disekolahan mulai dari olimpiade fisika, kimia, lomba kesenian, paskibraka, dan olahraga.
Bimo yang seakan senang merecoki hidup El, secara sukarela mendaftarkan dirinya untuk terang-terangan melawan El, walaupun nantinya tetap El yang akan menang dalam setiap kompetisi tersebut.
Namun, sepertinya hari ini dunia tidak berpihak pada El. Seorang Immanuel Dirgantara kalah dari Bimo Farelkhan dalam urusan cewek, ia merasakan hawa panas menjalar di tubuhnya, disertai dengingan keras di telinganya yang mengakibatkan wajahnya merah padam.
Kenapa harus hari ini? Kenapa harus disaat keberaniannya muncul, ia harus ditikung? Kenapa bukan pas tikungan tajam saja lawannya menikung? agar El bisa mendorong lawannya ke jurang terdalam, kalau bisa ke jurang neraka. El pun menancap gas motor ninjanya itu didepan dua sejoli dan melaju kencang tanpa menghiraukan pengguna jalan lainnya.
Hatinya bergemuruh, sedih, kecewa karena merasa dipermainkan oleh perasaan. Bukannya dirinya tak terima kenyataan, tapi dia telah menunggu momen ini dari lama. Di mana saat ini ia telah membulatkan tekad akan menyampaikan perasaannya pada Sifa.
***
SMAN 3 Kota Batus
Sesampainya di kelas El membanting tasnya ke meja, dan duduk secara kasar.
"Santai bro, hari masih pagi wajah udah panas aja kayak minyak di penggorengan," ucapan Alan itu dilirik sekilas oleh El. Kemudian mencoba untuk menstabilkan emosinya kembali. Beberapa saat kemudian, kelas menjadi hening karena proses belajar telah dimulai.
***
Jam istirahat El bergegas untuk menemui Sifa dikelasnya, mereka memang beda kelas El berada di kelas 12 IPA 3 sedangkan Sifa berada di kelas 12 IPA 2.
El ingin menanyakan tentang kejelasan hubungan mereka sebenarnya. Sebelumnya, ia singgah ke kantin untuk membelikan cokelat kesukaan gadisnya itu.
Sudah menjadi hal umum atau lebih tepatnya makanan sehari-hari bagi seluruh anak kelas 12 IPA bahwa El dan Sifa bukan hanya sekedar berteman. Mereka dianggap sebagai pasangan ter-so sweet sepanjang tahun. Kedekatan mereka yang sering membuat para jomblo ngiri karena kepintaran keduanya membuat pasangan ini terlihat serasi. El merupakan sang juara umum pertama dan Sifa mendampingi sebagai juara umum kedua. Selain itu, di setiap pementasan seni di sekolah tersebut mereka berdua merupakan tokoh utama pasangan terfavorit.
***
"Apa-apaan ini Sif?!" marah El melihat Sifa sedang disuapi oleh Bimo.
Bak kucing ketahuan nyolong Sifa dan Bimo menghentikan kemesraan mereka dan menatap pada seseorang yang berteriak di depan pintu kelas.
El yang memang sudah kesal dari pagi, menghampiri sejoli tersebut dan menarik keras tangan Sifa menuju taman belakang sekolah, meninggalkan Bimo. Ia tidak peduli dengan Sifa yang sudah meringis kesakitan ataupun tatapan murid lain terhadapnya. Hingga mereka sampai di taman belakang sekolah yang merupakan tempat mereka menghabiskan waktunya berdua yaitu belajar.
"Lepasin gue El, sakit!!!!" bentak Sifa sambil menghempaskan tangannya dari El.
"Jelaskan! Kenapa tadi pagi lo pergi sekolah bareng Bimo, pakai acara suap-suapan segala.. jengah gue liatnya! Lo anggap hubungan kita ini apa Sifa?". hardik El Yang membuat Sifa kaget.
Sifa menghembuskan nafas kasar, dan menghirup udara dalam-dalam. Ia sudah bosan dengan hubungan mereka yang tiada kejelasan, ia menganggap waktunya telah terbuang sia-sia karena ketidak gentle-an cowok dihadapannya ini.
Dua tahun ia menunggu El mengungkapkan perasaan padanya, tetapi hanya hubungan tanpa statuslah yang ia dapatkan.
"Hello.... Lo kira hubungan kita apa El? perlu lo inget kata-kata gue kita tu cuman H T S an alias hubungan tanpa status. Gue bosen El, gue capek... gue butuh kepastian, bukan cuman harapan-harapan doang! Dua setengah tahun gue nunggu lo El, gue pikir lo perlu waktu. Tapi apa? Memang lo yang kalah gentle dibandingkan Bimo, yaa gue pilih Bimo lah!" ujar Sifa
Gadis itu mengeluarkan kata uneg-unegnya dengan penekanan di kata HTS dan nggak gentle sambil menunjuk ke arah El.
El yang hanya bisa terdiam mendengarkan hal itu, kepalanya rasa berputar karena kenyataan yang sebenarnya akan ia luruskan dan mantapkan hari ini hancur seketika.
"Tapi lo sayang ke gue Sifa. Bukan ke cowok bre**sek itu! Gue hari ini mau ngungkapin isi hati gue ke lo Sifa.. Gue tau kita udah terlalu lama dalam HTS an yang kita tutupin pakai alasan pertemanan." lirih El.
El pun menekukkan kakinya berlutut di hadapan Sifa sambil meninggikan tangannya yang berisi cokelat tadi ke Sifa. "Sifa... Lo mau kan jadi pacar gue? bukan cuman sekedar pacar gue pingin lo jadi pendamping hidup gue ke depannya. Tunggu gue sampai kita selesai kuliah nanti, gue bakal nemuin bokap lo," tutur El mengungkapkan perasaanya pada Sifa.
Ia memang putus asa atas kejadian tadi. Tapi ia memang harus mengungkapkan perasaannya, setidaknya untuk melepas beban pikirannya selama ini.
Ia bersungguh-sungguh dengan wanita yang ia cintai selama ini, dan ingin wanita itu menjadi pendamping hidupnya kelak. (Yakin banget diterima sih El.. tetep aja ngotot walau tau bakal di tolak.. yah author mah diem aja liat El mohon-mohon. tontonan gratis nggak boleh dilewatin.. 🤣)
Sifa kaget dengan perbuatan El "Lo udah telat El, gue udah sama Bimo. Tentang perasaan gue ke lo, udah hampir hilang dari setengah tahun yang lalu, sisanya udah ditukar oleh perasaan dan perhatian Bimo ke gue. Maaf El, mungkin gue bukan jodoh lo," ucap Sifa lirih. Kenapa baru sekarang El disaat gue udah sama dia lo baru maju, disaat perasaan gue udah ketutup lo mencoba membukanya, suara hati Sifa dan berusaha menahan tangisnya.
"Nggak Sifa!!! Lo bohong kan? Lo jangan tega gini ke gue," sanggah El dengan menundukkan kepalanya yang berat mendengar ungkapan Sifa.
"Ini perbincangan dan pertemuan terakhir kita berdua El, gue harap lo nemuin cewek yang lebih baik dari gue, dan (ucapannya tercekat karena menahan tangis) gue harap lo bisa lupain gue. Selamat tinggal El," Sifa berlari meninggalkan El disana sendiri, dia nggak sanggup lagi nahan air matanya.
"Arghh siallllllllll...Kenapa rencana hidup gue kayak gini. Apa salah gue? kenapa gue nggak gentle dari dulu. Gue harus kehilangan cewek yang udah gue masukin ke daftar impian gue," amuk El frustasi sambil menendang yang ada disekitarnya dan membuang kasar cokelat tersebut.
El yang masih dengan emosinya memilih untuk pulang, ia tidak akan bisa menerima pelajaran disaat kondisinya seperti ini.
.
.
.
.
Terima kasih... jangan lupa like and vote ya kakk... 😇😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Mia Poei
Semangat kak
2020-08-31
1
Tya Gunawan
masa paling indah
2020-03-07
1