Berangkat

Jarum jam telah menunjukan pukul 9.45 namun ketiga gadis kecil yang menghabiskan malam terakhir mereka semalam suntuk itu belum juga terdengar suaranya. sedangkan pukul 11.00 nanti Laura harus sudah lepas landas ketempat tujuannya. Mengingat hal itu Ratih mama laura bergegas menuju kamar putri kesayangannya yang tengah tidur bersama kedua sahabatnya itu.

" Laura sayang, ini sudah hampir jam 10 loh! kamu jadi apa ga kesurabayanya ?" Ratih membelai lembut rambut hitam putri kesayangannya itu.

Dalam hatinya masih terbesit keinginan bahwa anaknya itu akan berubah pikiran dan menurut untuk tetap tinggal bersamanya.

" jam berapa ma ?" dengan suara seraknya laura mencoba membuka matanya yang masih begitu lengket.

"jam 10, !"

" Whats ??? apa ma ???? kog mama baru bangunin sih, laura ada janji mau ketemu bobi sekarang tapi mana sempet, Laura wa aja dech !" kehebohan laura membuat kedua sahabatnya ikut terbangun dan masih setengah sadar diri.

"ngapain ketemu bobi ?" tanya Ratih.

" ya kan pesantren nya dekat rumahnya bobi yang dulu ma, tapi bobi ga bisa nganter hari ini jadi laura disuruh nemuin, !" terang laura.

" sibuk apa tu anak emang sampai gak bisa nganter sepupunya sendiri ?" heran Ratih lagi.

" bobi lagi ada kontes fotografi ma, dari dulu kan dia pengen banget ikut kontes itu, masak iya aku tega gangguin !" terang laura yang di angguki Ratih.

Bobi adalah saudara sepupu yang paling dekat dengan laura. Bahkan lebih dekat daripada kedua orang tua dan sahabat laura. meskipun mereka jarang bertemu. tapi bobi tetaplah menjadi teman curhat utama bagi laura. karena bagi laura selama ini yang mau menerima dan mendukung cerita cinta konyolnya hanyalah bobi dan itu menjadi kenyamanan tersendiri untuk laura.

" ya udah biar mama telpon om Reno(ayah bobi ), siapa tau ada yang bisa jemput kita di Surabaya dan nganter kita ketempat tujuan kamu itu.

" cepat mandi, papa dan kakak kembar sudah siap di bawah !"

setelah berucap itu Ratih segera turun tanpa menutup kembali pintu berwarna merah muda kamar laura. sedangkan kedua sahabat laura yang tadi sempat terbangun kembali tertidur karena saking ngantuknya. Berbeda dengan laura yang sudah sangat panik karena keberangkatan satu jam lagi sedangkan ia masih juga belum mandi dan bersiap.

mengingat tujuan anak kesayangannya itu adalah kepondok pesantren Ratih pun menyesuaikan dengan gaya busana yang tertutup dan berhijab yang biasanya hanya ia pakai ketika ada pengajian dan hari raya. Begitupun dengan Handika yang menyesuaikan gaya sang istri dengan koko putih dan songkok hitam yang baru dibelinya beberapa hari lalu saat mengantar sang anak kesayangan belanja perlengkapan yang akan di bawa ke pesantren.

tak butuh waktu lama laura pun siap dengan atasan hijau tosca dan rok levis panjang tanpa motif di padukan dengan jilbab dusty pink yang dilipat segitiga dan sangat sederhana namun nampak sangat cantik dan anggun ditubuh laura yang putih dan mungil.

Laura memang sudah banyak browsing mengenai stile di pesantren yang di aplikasikan mulai hari ini dan Insya Allah seterusnya.

"widih. .....adek gue keren banget sampe pangling gue dek...!" kevin begitu terperanjat melihat penampilan baru adiknya yang mungkin pertama kali dalam hidup laura berpenampilan seperti itu.

kalaupun dihari raya adiknya itu juga tak pernah memakai penutup kepala. Namun hari ini mereka seperti melihat sesuatu yang sangat berbeda dari sosok laura. aura kecantikan dalam diri laura bertambah. tak hentinya seluruh penghuni rumah itu memuji penampilan laura, dan mendoakan semoga istiqomah dalam pilihannya.

Mengingat jarum jam yang semakin cepat berputar dan pesawat akan segera berangkat 30 menit yang akan datang, anggota keluarga itupun bergegas melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah. saking gugupnya laura sampai terlupa untuk berpamitan pada ke 2 sahabatnya yang masih terbaring dikamar tidurnya yang bernuansa pinky.

" Gue lupa pamit sama lolita dan Rania kak, bisa dicincang ni kalo ketemu mereka berdua! " ujar laura menepuk jidat setelah menyadari kelalaiannya.

" hahahaha....lagian kalian ketemu kan masih lama dek, udah mending loe WA aja, bentar lagi pesawatnya jalan !" kevan memberi saran didukung dengan jempol kevin.

kedua saudara kembar itu memang benar-benar tak ingin melewatkan kesempatan terakhir bersama adik perempuan satu-satunya itu. duduk dalam pesawat pun gadis mungil ini harus berada di tengah.

* laura*

lol, ran, sory gue gak pamit langsung sama loe berdua, takut ganggu tidur kalian karena semalam kalian udah nemenin gue semalaman suntuk, sekali lagi sory, dan makasih banyak😚 sampai jumpa liburan semester nanti, miss u lolita, Rania. .....

Dan sepertinya si penerima pesan belum juga bangun dari tidurnya karena pesan yang kirim laura masih belum terbaca. saking ngantuknya laura pun ikut terlelap di bahu kedua kakak kembarnya.

"Gue penasaran dech van, sama cowok yang di taksir si laura, sampai buat adek kita berubah banget kaya gini!" ujar kevin memecah keheningan saat adek kecilnya itu telah terlelap.

" sama, gue lebih perasan lagi sama alasan dia bilang cinta sama tu cowok, kata lolita sama Rania dia bahkan gak tau nama tu cowok yang dia cari !" imbuh kevan.

kedua pria tampan itu kembali terdiam dalam rasa penasaranya. sesekali membelai lembut kepala adek kecil yang bersandar di bahunya juga melayangkan kecupan sayang di puncak kepala adek kecilnya itu.

Tak membutuhkan waktu lama Jakarta-Surabaya hanya membutuhkan waktu 90 menit untuk sampai jika menggunakan pesawat. Benar saja, dibandara pak lek seto orang kepercayaan keluarga bobi yang ditugaskan untuk mengurus rumah mereka di surabaya telah menunggu kedatangan keluarga Handika seperti yang telah di tugaskan Majikanya.

Dengan segera pak lek seto mempersilahkan saudara majikannya itu masuk kedalam mobil dan membawanya menuju desa terpencil dimana rumah Majikanya berada. pak lek seto mempersilahkan keluarga Handika untuk istirahat sebentar dirumah keluarga Reno sebelum mengantar mereka ketempat tujuan mereka yaitu di pesantren yang tak jauh dari rumah besar itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***