Fake Family (END)

Fake Family (END)

Prolog

Bel tanda pelajaran usai berbunyi. Lintang membereskan buku-buku ke dalam ransel, lalu memanggulnya. Dia merapikan rambut panjangnya yang dikuncir satu mirip buntut kuda lalu melangkah keluar dari kelas.

"Lintang!"

Lintang mengembangkan senyuman sehingga lesung pipitnya terlihat ketika namanya dipanggil. Dia menoleh ke belakang dan mendapati seorang gadis berambut bob yang dihasi jepit rambut bergambar strawberry yang manis menghampirinya.

"Kita jalan-jalan ke mall, yuk!" ajak gadis bernama Vina itu.

"Iya nih, lagi ada diskon lho!" kata gadis lain yang rambutnya dipotong cepak seperti anak cowok, namanya Alif.

Lintang melengkungkan bibir. Sebenarnya dia ingin ikut pergi. Sudah lama mereka tidak ­hang out bertiga, tapi tidak untuk hari ini.

"Maaf teman-teman, aku ada acara keluarga. Lain kali saja ya." Lintang menolak dengan dengan halus ajakan kedua sahabat baiknya itu.

"Yah ... apa boleh buat." Kedua sahabat Lintang itu kecewa.

Mereka lalu berjalan bersama keluar kelas sambil bercanda. Persis di depan kelas Lintang berdiri seorang cowok keren dengan tinggi kurang lebih dua puluh sentimeter di atas Lintang. Wajah cowok itu mirip-mirip dengan artis Korea Jungkook, BTS.

"Oh, Kak Guntur," sapa Lintang. Dia agak terkejut melihat kehadiran cowok keren itu di depan kelasnya. Kedua sahabat Lintang pun ikut semringah karena bisa mencuci mata. Nama cowok itu Guntur. Dia cowok paling keren di sekolah mereka sekaligus "Kakak" dari Lintang.

"Hei," balas Guntur tanpa tersenyum. "Bilang ke Langit dan yang lainnya aku ada urusan jadi nanti datang terlambat. Pesankan aku udang goreng porsi besar."

"Oke!" sahut Lintang sambil tersenyum.

Setelah berpesan begitu Guntur berlalu dari hadapan Lintang dan kedua sahabat.

"Ya ampun, Lintang, kamu beruntung banget deh punya kakak keren kayak Kak Guntur," kata Alif

"Iya! Kalau aku punya kakak seperti itu, kucium diam-diam saat dia tidur!" seloroh Vina

"Dasar mesum!" olok Alif.

Lintang berusaha tertawa mendengar kata-kata kedua sahabatnya itu. Mereka pasti tidak akan bicara begitu seandainya mereka tahu sifat Guntur yang sebenarnya.

"Tapi kalian nggak mirip ya," kata Alif.

Lintang hanya meringis. Tentu saja dia dan Guntur tidak mirip. Karena sebenarnya mereka memang tidak punya hubungan darah.

Lintang dan kedua sahabatnya terus mengobrol sampai akhirnya mereka sampai di depan gerbang sekolah. Sebuah mobil Lamborghini terparkir di sana.

Seorang kakek berusia kirakira tujuh puluh tahun dengan kacamata hitam, dengan stelan jas dan sepatu mahal keluar dari jok belakang mobil dengan penuh gaya. Rambutnya yang sudah berawarna putih seluruhnya membuatnya terlihat berkharisma. Lintang mengenali pria itu sebagai "Kakeknya, Kakek Surya."

"Kakek!" sapa Lintang.

"Hallo, Lintang," balas pria itu sambil melepas kacamata hitamnya yang penuh gaya. Lintang dan kedua sahabatnya berjalan menghampiri Kakek Surya.

"Selamat siang kek." Vina dan Alif mengangguk dengan sopan.

"Siang, mereka temanmu Lintang?" tanya Kakek.

"Ya, mereka teman sekelasku. Ini namanya Vina dan ini Alif." Lintang memperkenalkan kedua sahabatnya itu pada Surya.

Surya pun tersenyum pada keduanya. "Terima kasih ya Vina, Alif, kalian sudah mau berteman dengan Lintang."

Vina dan Alif hanya mengangguk canggung. Tak lama kemudian seorang bocah kecil manis turut keluar bersamanya. Si bocah kecil langsung berlari menghampiri Lintang dan memeluk kaki Lintang.

"KAK LINTANG!" serunya riang. Lintang dengan senang hati memeluk dan menggendong bocah kecil nan imut itu.

"Adikmu?" tanya Vina.

"Kenalkan namanya Chandra, panggilannya Chan-Chan," jelas Lintang memperkenalkan "Adiknya" itu kepada kedua sahabatnya.

"Oh imut banget ya!" Kedua sahabat Lintang pun sibuk mencubiti pipi Chan-chan yang gembul dan menggemaskan. Chan-chan pun hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu oleh kedua cewek itu.

Sementara itu dari pintu mobil yang lain keluarlah seorang wanita cantik dan seksi dengan setelan jas dan rok span selutut warna merah marun. Dia melenggang dengan anggun dia atas high heels setinggi lima belas sentimeter.

"Hai, Sayang," sapa wanita cantik itu pada Lintang. Keduanya lalu bercipika-cipiki seperti umumnya wanita kalau bertemu. Lintang hanya setinggi dadanya si wanita cantik, sehingga Lintang terpaksa berjinjit saat mengecup pipi wanita itu. Vina dan Alif sampai melongo karena melihat kecantikan wanita itu.

"Kakakmu?" tanya Alif.

"Ini Tanteku,"

"Heh! Tante!" Vina dan Alif membelalak tidak percaya. Wanita di hadapan mereka itu masih terlihat sangat muda dan cantik.

"Aduh... apa aku terlihat semuda itu?" tanya "Tante" Lintang sambil tersipu malu.

Lintang lagi-lagi tertawa dengan nada dipaksakan mendengar kecentilan "Tantenya" itu. Lalu, pintu tempat duduk sopir terbuka dan keluar lah seorang pria tampan yang tampaknya berusia awal tiga puluhan dengan wajah setampan artis Korea Lee Dong Wook. Vina dan Alif sampai tak berani berkedip saat menatap pria itu.

"Hai, siapa ini? Teman Lintang?" tanya pria itu pada kedua sahabat Lintang yang masih bengong. Pria tampan itu pun mengulurkan tangannya pada kedua sahabat Lintang. "Terima kasih sudah mau berteman dengan Lintang. Aku ayahnya Lintang." Pria itu memperkenalkan dirinya.

Vina dan Alif butuh waktu beberapa detik sebelum akhirnya sadar dan berteriak hiteris. "BOHONG! AYAH!"

Keduanya melirik Lintang, Ayahnya seperti Lee Dong Wook, Tantenya seperti sangat cantik, kakaknya seperti Jungkook, adiknya super imut, kok sama sekali tidak menurun pada Lintang yang tampangnya biasa-biasa saja walau bisa dibilang cukup manis. Mereka lalu melirik kakek Lintang. Hm ... mungkin gen kakeknya ini yang lebih dominan pada Lintang...

Ayah Lintang tersenyum, tampaknya dia mengerti apa yang dipikirkan kedua sahabat putrinya itu. "Kenapa? Aku terlihat muda ya, sebenarnya ini rahasia ya ... aku menikah diusia empat belas tahun lalu menghasilkan Guntur, Lintang, lalu─"

Sebelum si Lee Dong Wook menyelesaikan kalimatnya, Lintang menjewer telinga pria itu dengan marah. Ayah Lintang berteriak kesakitan. "Aduh! Aduh...."

"Jangan ngarang cerita yang gak jelas! Dasar!" umpat Lintang kesal.

Vina dan Alif memandang Lintang dengan tak percaya. Anak macam apa yang berani menjewer telinga ayahnya seperti itu.

"Ayo kita berangkat, mana si anak durhaka? Biasanya semangat banget kan kalau mau beli udang goreng," tanya Tante Lintang sambil celingukan karena tidak melihat keberadaan Guntur.

Lintang melepaskan jewerannya dari telinga ayahnya. Ayah Lintang memegangi telinganya kesakitan. "Katanya ada urusan, jadi nanti menyusul," jawab Lintang.

"Oh gitu, ya sudah ayo berangkat. Mari ya, Nak Vina, Nak Alif," Si Kakek berpamitan pada kedua sahabat Lintang.

Lintang dan keluarga besarnya pun masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil Lintang melambaikan tangan pada kedua sahabatnya.

Vina dan Alif balas melambaikan tangan. Setelah mobil keluarga Lintang pergi Vina dan Alif masih terheran-heran.

"Keluarga Lintang luar biasa ya," kata Vina.

Alif mengangguk setuju lalu menambahkan. "Anehnya."

***

Terpopuler

Comments

Unyil_unyu

Unyil_unyu

keren bngt, halunya gk tanggung tanggung....langsung jebol ke langit tingkat 9......war biasa

2023-06-01

0

A

A

Keluarga yang aneh. Kek nya seru nih

2022-05-21

0

hmd

hmd

kak lele.... aku disini

2021-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Pengumuman
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 Episode 101
104 Episode 102
105 Episode 103
106 104
107 105
108 106
109 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Pengumuman
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
Episode 101
104
Episode 102
105
Episode 103
106
104
107
105
108
106
109
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!