Setelah kejadian di perpus itu. Aulia tidak terlihat lagi akrab dengan Sofyan. Bahkan ia dan Sofyan juga tidak pernah lagi chatan seperti hari hari kemaren. Di sekolahpun Sofyan sudah kembali bersikap seperti dulu lagi sebelum ia mengenal Aulia lebih dalam. Semuanya tampak biasa bahkan gosip yang beredar pun sudah hilang dan lenyap gitu aja. Kini Aulia sudah bisa menjalani hari harinya dengan menyenangkan, Sinta yang dulu berfikir kalau sahabatnya itu mempunyai hubungan dengan gurunya sudah mulai percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Aulia. Persahabatan yang dulu sedikit agak retak kini semakin bertambah erat bahkan mereka selalu bareng kemana mana. Sinta juga sering menginap di tempat Aulia dan Aulia tidak mempermasalahkan itu walaupun sedikit agak risih karna Sinta sering bikin kamar Aulia berantakan sedangkan Aulia suka akan kebersihan dan kerapian.
Sejak Aulia sudah tidak lagi dekat dengan Sofyan, entah kenapa ia merasa ada yang hilang. Hidupnya terasa hampa dan ia selalu merasa kesepian bahkan tak jarang ia sering melihat hp nya berharap ada pesan masuk dari pak Sofyan tapi harapan hanyalah tinggal harapan karna Sofyan sudah tak pernah lagi chat dirinya. Aulia sedikit menyesal dengan apa yang ia ucapkan saat di perpus dulu tapi ia juga senang karena sejak itu kehidupannya sudah kembali seperti dulu lagi. Entahlah Aulia merasa pusing memikirkan itu semua.
Aulia mencoba untuk keluar dari kamar kos untuk mencari angin segar. Mumpung hari minggu, ia ingin pergi ke sungai yang pernah ia datangi bersama Sarah tempo hari.
Tapi saat ia sampai di sana, ia melihat ustad Faqih yang lagi duduk santai menghirup udara segar. Dan Aulia bisa melihat ada tetes keringat yang keluar dari wajahnya. "Kayaknya ia baru saja selesai olah raga deh." guman Aulia.....Ia senyam senyum sendiri melihat ustad Faqih memakai baju santai seperti itu dan ustad Faqih terlihat tampan dan keren banget. Ustad Faqih yang menyadari ada yang menatapnya sedari tadi langsung menoleh ke arah Aulia.
"Assalamu'alaikum." ucap Aulia sambil memamerkan senyuman manisnya.
"Waalaikumsalam. Aulia lagi ngapain?" tanya ustad Faqih yang merasa salting (salah tingkah)
"Gak ngapa ngapain sih tad. Saya ke sini cuma ingin mencari udara segar aja. Makhlum saya bosen di kamar terus. Jadi saya berinisiatif untuk pergi ke sini eh malah ketemu sama ustad. Ustad sendiri ngapain ada di sini?" tanya balik Aulia yang masih terpanah melihat penampilan orang yang kini sudah ada di depannya. Sejennakk ia lupa dengan Sofyan yang akhir akhir ini menganggu fikirannya.
"Saya tadi habis olah raga terus saya ke sini untuk melepas rasa lelah." Jawab ustad Faqih ia menatap ke arah Aulia sebentar lalu tatapannya beralih ke sungai yang mengalir.
"Oh saya boleh kan duduk di sini." Ucap Aulia dengan sopan.
"Oh ya silahkan. Ini tempat umum, siapa saja boleh duduk di sini, saya tidak punya hak untuk melarang Aulia" ustad Faqih berusaha untuk menjauh karna ia tak ingin terlalu dekat.
"Terima kasih." Aulia duduk di tmpat duduk sebelah kanan sedangkan ustad Faqih sendiri duduk di bawah pohon dekat sungai sehingga jarak mereka tidak terlalu dekat.
"Tempat ini selalu saja bikin orang jadi ketagihan untuk terus datang dan menikmati suasana yang segar dan jauh dari polusi. Tempatnya juga teduh karna di penuhi dengan pepohonan apalagi sungainya yang sangat jernih tanpa ada kotoran membuat siapa saja ingin memainkan air itu." Ujar Aulia melihat air yang terus mengalir, sesekali ia melihat ke arah ustad Faqih.
"Iya. Untuk itu saya sering banget datang ke sini. Setiap kali saya merasa jenuh, tempat inilah yang pertama kali saya datangi."
"Tapi kenapa saya gak pernah ketemu ustad padahal saya juga sering datang ke sini."
"Entahlah, mungkin Allah masih belum berkehendak untuk mempertemukan kita. Dan sekarang Allah mempertemukan kita dan inilah adalah takdir."
"............." Aulia hanya diam tak merespon karena ia bingung gak tau harus ngomong apa.
"Aulia sudah kelas berapa?" tanya ustad Faqih.
"Sudah kelas 2 tad."
"Setelah lulus sekolah mau kemana?"
"Mau kuliah sambil kerja tad biar gak nyusahin orang tua."
"Gak ada niatan mau nikah?"
"Haha pengennya sih nikah sambil kuliah tapi jika belum ada yang ngelamar ya terpaksa kuliah sambil kerja dulu." Jawabnya enteng, entah kenapa Aulia merasa bebas untuk ngomong apa saja padahal sebelumnya ia belum pernah ngomong seperti ini.
"Emang jika ada yang melamar, Aulia mau nerima lamarannya?"
"Iya lihat dulu orangnya, jika dia baik, taat dan bisa nerima saya apa adanya. Ya saya terima, saya gak punya alasan untuk menolak orang yang bisa membuat saya semakin dengan tuhan. Tapi jika yang melamar tidak faham akan agama dan orangnya amburadul suka bikin dosa, ya saya gak terima. Saya kan juga pemilih, saya gak mau salah pilih yang akan membuat saya menyesal seumur hidup." Jawab Aulia santai.
Ustad Faqihpun hanya senyam senyum mendengarkan jawaban Aulia.
"Saya harus pulang lebih dulu karena masih ada urusan." Ucap ustad Faqih setelah melihat jam tanganya yang sudah menunjukkan pukul 7 pagi.
"Iya."
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam.." Jawab Aulia sambil melihat ke arah Faqih yang melangkah menuju rumahnya. Sedangkan Aulia memilih untuk diam dan merenungi ciptaan tuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 493 Episodes
Comments
Anonymous
makin seru ceritanya,,,lanjuttt
2022-07-14
0
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
kok saya jd deg deg gan ya takut Aulia Nerima ustad faqih🤔🤔🤔
2022-06-20
0
Trihapnanusa
Aku sukanya Auliya sama ustadz Sopyan nikah tor
2022-06-16
0