Dantor dan Rasda menonton kejadian ini dari kejauhan. Mereka diam melihat Aruna di bakar warga hidup hidup. Api kian membesar, apalagi beberapa warga terus menambahi menyiram minyak bumi ke kobaran api yang terus berkobar tersebut.
Anehnya tidak ada teriakan ataupun jeritan Aruna. Aruna menghilang di tengah kobaran api yang besar. Dia di bawa oleh kabut hingga dia berada di sebuah istana.
"Aruna ... malang sekali nasibmu, seseorang telah menitip guna-guna di tubuhmu, malah kamu yang disalahkan warga karena tumbal dari guna-guna yang tertanam di dirimu," kata seorang wanita cantik, namun separu dari wujud nya ular.
Aruna ketakutan melihat sosok siluman itu, walau cantik, tapi separu wujudnya ular.
"Tidak usah takut Aruna ... aku putri ular, dalam dirimu bersemayam anaku. Kamu tidak akan pernah bisa mati selama anaku belum di keluarkan. Jadilah pengikut setiaku Aruna," rayu putri siluman itu.
"Maaf aku tidak mau mengikuti siapapun," jawab Aruna ketakutan.
"Karena kamu tidak mau aku tidak memaksa. Tapi ... ketahuilah ... bukan dirimu yang di setubuhi laki-laki yang sudah mati itu. Kau masih perawan aruna, hahahaaaaaa hahahaa haaahahahhaahaa ..." pekik tawa putri siluman itu.
Aruna diam, semakin lama disini semakin merinding dirinya.
"Aku tidak punya perjanjian apa-apa dengan mu, kenapa aku terikat padamu?" Tanya Aruna.
"Hahahaaa ... seseorang memasukkan wujud kasar putriku padamu. Selama anaku tidak di keluarkan, selama itu pula kamu tidak akan pernah menjadi pengantin sesungguhnya," jawab putri ular.
"Tolong ... keluarkan anakmu dari diriku ... aku tidak ingin terikat denganmu atau dunia mu," ringis Aruna.
"Bisa mudah bisa sulit. Yang mudah nya ... kamu bisa jadi pengikut setia ku, maka semua yang kamu inginkan akan aku wujudkan dan yang kedua ... kamu cari siapa yang memasukan anaku kedalam dirimu, minta dia keluarkan anaku dari dalam tubuh mu. Atau
ketiga, kamu cari orang yang bisa mengeluarkan anaku secara paksa," seru putri siluman.
"Siapa yang memasukan anakmu ketubuh ku?" Pekik Aruna.
"Ammmm ... aku tidak bisa mengatakan ... sampai jumpa Aruna ... api nya mulai padam, kamu harus kembali," seru putri ular.
Aruna kembali terikat di tiang pancang yang sebelumnya yang dilumat kobaran api.
Api sudah padam. Mereka heran kenapa Aruna tidak tersentuh api sedikitpun. Dantor dan Rasda menganga melihat kejadian ini. Dantor segera berlari pulang kerumah nya. Untuk meminta bertemu putri ular dan meminta kejelasan kenapa hal ini bisa terjadi.
Wahyu dan Suminten sungguh bahagia melihat anak nya tidak kenapa-napa, namun mereka juga bingung.
"Dia benar benar siluman ...!!!" Teriak warga.
"BUNUH! BUNUH! BUNUH!" Suara gemuruh semua warga yang menyaksikan.
Salah satu warga meletakan kayu untuk berjalan mendekati Aruna yg masih terikat. Dia menghunuskan pedang ke perut Aruna, namun pedang itu patah. Hal itu semakin membuat kemarahan warga.
"Hanyutkan di sungai!!!" Teriak warga lain nya.
"Iya ... dia harus pergi dari desa ini!!!" seru warga lain nya.
Aruna sangat heran dengan keadaan nya, warga saja berpijak di kayu untuk mendekat karena baranya terlihat masih menyala, sedang dia tidak merasakan panas sedikit pun.
"Lihat ... di kebal api dan senjata!" Teriak warga lain.
"Hanyutkan! hanyutkan!!!" Teriak semua berulang warga.
Suasana malam riyuh dengan teriakan warga yang meng eksekusi Aruna di halaman tempat suci desa. Warga berusaha menyingkirkan bara api yang mengelilingi Aruna, setelah itu mereka siram dengan air. Karena mereka ingin melepas Aruna dari tiang pancang.
Kemudian mereka mengikat kembali tangan serta kaki Aruna dengan tali baru dan diikat ke potongan batang pohon. Aruna diangkat warga dan dilempar warga ke sungai.
"Byurrrrrrr!!!!" Tubuh Aruna yang terikat erat pada kayu gelonggong masuk kedalam arus sungai yang cukup deras dan tubuh dibawa oles arus sungai.
Ikatan Wahyu dan Suminten dilepas warga, karena sudah selesai mengeksekusi Aruna. Suminten dan Wahyu langsung berlari menuju sungai, berharap bisa menyelamatkan Aruna. Namun mereka tidak menemukan apapun.
Tangis Suminten pecah di sisi sungai. Hati nya sangat sakit melihat putrinya di perlakukan seperti ini. Sedang warga lainnya langsung mengadakan upacara pemakaman 6 laki laki itu. Wahyu dan Suminten menangis di sisi sungai.
"Aruna ..." teriak Suminten.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Yulia Rosmita
masalahnya kenapa ko g ada pemuka agama yg bisa nolongin Aruna ya Thor kasihan Aruna di perlakukan kaya gitu
2022-11-28
0
siti mustainah
dendam memang sangat berbahaya....serasa nonton film suzanna
2022-02-20
1
Sumiati
kasian aruna thor jg orang tuanya yg ga salah apa2
2021-06-06
0