Wahyu dan Naryo sampai desa pukul 7 pagi, mereka heran melihat tanda duka di rumah Sudar. Namun hanya ada sebagian kecil warga desa yang terlihat di rumah duka. Wahyu meminta supir berhenti sebentar, Wahyu turun dan menghampiri salah satu warga Desa.
"Maaf pak ... siapa yang mati?" Tanya Wahyu. Menghampiri salah satu warga yang ada di sekitar rumah Sudar.
"Si Sudar, tadi malam di gebukin warga," jawab warga.
"Salah apa si Sudar hingga di gebukin warga?" Tanya Wahyu keheranan.
"Ya elahhh bapak kemana toh ... anak nya sendiri di perkosa Sudar kok tidak tahu," jawab warga keheranan.
Wahyu terdiam, tak bisa lagi berkata.
"Saya sama abah Wahyu ke kota jual hasil panen pak," jawab Naryo.
"Kalau begitu kami permisi, karena kami belum pulang," kata Naryo.
Naryo membopong tubuh Wahyu yang kaku menuju mobil, hati Wahyu hancur mendengar anak perempuan nya di perkosa berandal desanya. Sesampai rumah wahyu segera mencari Aruna,
"Suminten ... teriak Wahyu," tetesan bening mulai membasahi pipi pria yang mulai keriput itu.
Suminten keluar dari kamar Aruna.
"Abah sudah pulang ..." sapa Suminten.
Mata Suminten pun masih sembab, hampir semalaman dia menangis membayangkan perasaan hancur anak perempuan nya. Melihat suaminya pulang Suminten pun menumpahkan tangisnya di pelukan suami nya.
"Apa salah anak kita bah ..." jerit Suminten
"apa salah kita bah ..." tangis Suminten kian pecah.
Wahyu mencoba menenangkan istri nya.
"Umak pasti ngga tidur kan semalaman ... mak istirahat ya ... biar Abah yang jaga Aruna pagi ini," ucap Wahyu.
Suminten mulai tenang, Wahyu dan Naryo masuk ke kamar Aruna. Perasaan Wahyu semakin sakit melihat kedua lengan Aruna yqng di perban, serta wajah Aruna yg biru lebam.
"Wajar saja warga tidak mau mengurus upacara duka Sudar," gerutu kekesalan Wahyu melihat anak nya.
"Nak Naryo ... abah ... ngopi dulu ..." seru Suminten dari luar.
Wahyu keluar dari kamar Aruna, karena Aruna masih terlelap tidur. Wahyu melihat bekas merah yang melingkari tangan istri nya.
"Tangan mak kenapa?" Tanya Wahyu.
"Umak tadi malam di ikat Sudar di kursi, waktu Sudar berusaha memperkosa Aruna, emak berjalan keluar menyeret kursi dan meminta tolong pada warga desa," terang Suminten.
Naryo melihat tangan Suminten cermat.
"Naryo izin pamit sebentar ambil salap buat tangan umak dan wajah Aruna," seru Naryo. Naryo pun permisi.
"Kasian sekali Aruna bah ... baru ditinggal suami, sekarang ia mengalami hal sepahit ini," ringis Suminten.
"Tapi berandal itu sudah menaggung akibat nya," jawab Wahyu. Wajah Wahyu masih terlihat marah.
Untung saja Sudar mati, kalau masih hidup pasti Wahyu segera mencari dan membuat perhitungan dengan nya.
Naryo datang kembali membawa sesuatu di tangan nya.
"Abah ... ini tolong di olesin di tangan umak," ucap Naryo, menyerahkan salap kepada Wahyu.
Wahyu langsung mengoleskan salap ke tangan istri nya,
"Wah ... enak sekali rasanya dingin," seru Suminten.
"Itu racikan tradisional mak," seru Naryo.
"Kalo kalian ngga keberatan ... tolong oleskan juga di wajah Aruna, kasian cantik cantik tapi belang wajahnya," lirih Naryo.
Wahyu menyerahkan salap ke Naryo
"Kamu saja yang oleskan, aku mau masak bantu Umak ..." seru Wahyu, karena Wahyu sangat mempercayai Naryo dan menganggap Naryo seperti anaknya sendiri.
"Saya aja yang masak bantu umak, abah olesin salap ke Aruna," jawab Naryo.
Melihat Wahyu menatapnya tajam Naryo meraih salap yang di berikan Wahyu.
"Iya abah ... tapi saya minta maaf karena harus menyentuh Aruna," lirih Naryo.
Suminten menggeleng melihat kecemasan di wajah Naryo.
"Sudah sana!" Perintah Wahyu.
Naryo masuk ke kamar Aruna, sedang Wahyu ke teras sebentar mengambil alat masak yang ia beli di pasar dan membawanya kedapur.
Wahyu dan istri nya sibuk memasak di dapur.
Sedang Naryo masih duduk di sisi tempat tidur Aruna. Antara berani atau tidak menyentuh Aruna. Walaupun Aruna masih tak sadarkan diri. Melihat Aruna saja dia merinding menahan nafsunya, bagaimana jika menyentuh? pikir Naryo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Imar Mam
jgn smpai nariyo kecantol
2020-11-11
1
Nyaotteu Horritu
kerenn
2020-09-02
1
Sumiyati
mdhn aj naryo ga jd tumbal jga
2020-06-28
9