Laki-laki itu mulai merasa merinding, ia tengok ke belakang tidak ada apa-apa.
Disisi lain Suminten yang susah payah menyeret kursi yang terikat dengan tangan nya itu akhirnya sampai di pos kamling, warga yang melihat Suminten seperti itu segera menolongnya, setelah ikatan mulut terbuka Suminten langsung bicara.
"Pak ... tolongin anak saya A ... Aruna diperkosa!!!" ringis Suminten.
Warga segera berlari menuju rumah Suminten. Untuk menolong Aruna. Sedang Suminten menarik nafas sejenak juga mengumpulkan tenaga nya, kemudian segera ikut berlari kerumah nya.
Laki-laki itu mulai mengeluarkan miliknya, Aruna palsu pura-pura sadar. Aruna palsu melihat laki-laki itu mulai berusaha menerobos milik nya.
"Tolong ...!!!" Teriak Aruna palsu dan laki-laki itu sudah membenamkan milik nya pada Aruna palsu. Namun laki-laki itu merasa sesuatu dari dalam sana menggingit miliknya, disaat yang sama juga muncul mahluk menyeramkan lain yang langsung mencekik laki-laki itu dari belakang.
Aruna asli semakin histeris dan ketakutan melihat hal itu dari sudut pandang yang lain. Namun dia tak melihat sosok yg mirip dengan nya. Bayangan Aruna asli, Sudar seperti menusuk miliknya, Namun dia tidak merasakan apa-apa pada miliknya itu. Karena yang digauli Sudar adalah siluman.
Si pemerkosa masih dalam posisi semula, milik nya masih membenam dan terasa sangat sakit, namun dia tidak mampu menarik nya, karena ada tenaga dari belakang yang menahannya. Warga menangkap basah si pemerkosa. Segera si pemerkosa di seret paksa warga ke halaman rumah.
Si pemerkosa sudah mati sedari tadi, namun warga tidak menyadari nya, para warga terus menggebukinya tanpa ampun. Hingga kades Tejo datang meminta mereka berhenti. Warga berhenti mengeroyok laki-laki yang telah memperkosa Aruna. Kades Tejo membalik tubuh laki-laki itu.
"Sudar!!!" Ucap semua orang bersamaan karena terkejut.
Mereka kaget melihat siapa pelaku pemerkosaan ini.
Kades Tejo menyentuh leher Sudar,
"Dia sudah mati," kata kades
Para warga hanya diam. Namun mereka juga senang preman kampung yang selalu mencuri hasil kebun mereka mati.
Salah satu wanita masuk ke dalam rumah Aruna, betapa terkejut nya ia melihat Aruna yang Asli luka-luka dan wajahnya biru-biru serta bibir nya mengeluarkan darah. Wanita desa itu langsung menyelimuti Aruna Asli yang polos, lalu ia mengambil pakaian Aruna dan mendekat kan nya pada Aruna. Namun Aruna masih terisak menangis dan membungkun memeluk kedua lututnya dan menahan rasa sakit ditangan nya, karena luka sabetan dari si pemerkosa. Wanita itu keluar menemui kades.
"Pak kades ... itu Aruna terluka," ucap wanita itu.
Suminten baru sampai ke rumahnya karena kalah cepat berlari.
"Ibu tolong bantu Aruna memakai bajunya, segera kita bawa ke klinik desa," seru kades Tejo.
Aruna sudah berpakaian lengkap dibopong wanita yang tadi bersama Suminten keluar untuk di bawa berobat. Para warga terkejut melihat ke adaan Aruna, lengan Aruna yang luka, serta wajah Aruna lebam, sisi bibirnya pun masih terlihat berdarah.
Para warga lain mengangkat jenazah Sudar, sedang kades Tejo dan dua warga lain membawa Aruna ke klinik untuk di obati.
Sesampainya di rumah Sudar, orang tua Sudar kaget melihat Sudar di angkat warga.
Ketua adat mulai bicara.
"Maaf bu Unin pak Lewo, kematian Sudar bukan salah warga, namun Sudar memperkosa anak Wahyu, warga yang geram saat melihat langsung kala itu marah, mereka menggebuki Sudar tanpa ampun," terang ketua adat.
"Enak saja memuduh Sudar memperkosa! Anak Wahyu itu kan janda gatal, jangan-jangan dia yang menggoda Sudar," teriak Unin. Unin tidak percaya jika anaknya berani memperkosa.
"Kalau ibu tidak percaya cepat pergi ke klinik, biar ibu lihat langsung keadaan anak Wahyu," seru warga.
"Ngapain kita lama lama angkat jenazah hina ini," seru seorang warga.
Jasad Sudar tergeletak begitu saja di depan rumahnya Sedang Unin berlari menuju klinik desa untuk memastikan tuduhan warga.
Sesampai di klinik Unin melihat kedua lengan Aruna terluka dan wajah Aruna lebam. Hati Unin hancur, melihat keadaan anak Wahyu yang terluka akibat perbuatan anak nya Sudar. Unin tak sanggup melihat luka-luka Aruna yang sedang di obati bidan desa di klinik itu. Unin langsung pulang ke rumahnya dengan perasaan hancur dan malu karena perbuatan Sudar.
Warga desa tidak ada yang membantu mengurus jasad Sudar, karena mereka murka dengan kelakuan Sudar, Unin pasrah, mengurus jasad anaknya hanya dengan beberapa orang saja, itupun dari pihak keluarganya saja yang bersedia membantu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
ahmad ardi
ui
2021-03-06
1
Nawan Damanik
Rasda
2021-03-01
0
Erika C P Silitonga
Mampir yuk kak
Cerita aku bikin baper lohh ada sedihnya juga penasaran kan?
yaudah ayuk mampirr
tinggalkan jejak juga sayangg
terimakasih 🤭🖤
2020-11-27
0