Aruna memang cantik dari sononya, kulitnya yang putih bersih, lekuk tubuhnya sangat ideal dan cenderung seksi, membuat setiap pria yang melihat nya tak berdaya. Apalagi jika isi otak nya memang dari sono nya mesum semua. Tentu melihat Aruna berjalan pun membuat darah rasa mendidih.
Namun, karena guna-guna yang dimasukan secara paksa oleh seseorang, membuat Aruna semakin cantik dan menarik, melihat senyumannya saja bikin pala puyeng mikirin Aruna tiap waktu. Kehidupan Aruna mulai berubah, karena ia bagai magnet yang menarik besi, setiap ia lewat para pria seakan tersihir, mengikuti Aruna dari belakang.
Para gadis desa dan juga para istri mulai membenci Aruna, karena Aruna seperti ancaman bagi kehidupan mereka.
Victor juga demikian, Ia merasakan seperti perasaan para pemuda desa yang lain. Bayangan Aruna selalu hadir dalam mata terbuka dan mata tertutup.
"Arrrkhrggghh ... kenapa sih gadis itu sangat mempesona," gerutu Victor, sambil membelai bibirnya sendiri, karena teringat saat ia memberikan nafas buatan untuk menolong gadis itu.
***
Aruna tidak lagi di izinkan ibunya nyuci di sungai sendirian. dia boleh mencuci jika pergi bersama ibunya atau Alis. Sering terjadi kehebohan di sungai, jika para istri memergoki suami suami mereka mengintip Aruna yang mencuci.
5 hari ini Danu tak pernah lagi menemui Aruna di sungai ataupun di rumah. Karena Danu mulai sibuk dengan kuliahnya di kota.
Aruna berniat untuk mencari Danu, karena ia tahu Danu sudah pulang dari kota, Aruna di temani Alis ke rumah Danu, untuk melepas rasa rindunya pada kekasihnya itu. Aruna berjalan santai menyusuri jalanan desa menuju rumah Danu. Lumayan juga jarak nya, namun demi menebus rindu itu tak seberapa.
Kini Aruna dengan jelas bisa melihat rumah Danu, di posisinya saat ini. Karena beberapa meter lagi sampai. Langkah Aruna terhenti melihat Danu bergandengan dengan wanita. Dari penampilannya, terlihat jelas wanita itu dari kota. Hati Aruna hancur, baru pertama menjalin hubungan harus merasakan rasa sakit. Untung lamaran mereka belum resmi.
"Kenapa bi?" Tanya Danu melihat Warsiah mematung menatap ke arah jalanan.
"Itu di jalan sana seperti neng Aruna sama Alis," jawab Warsiah.
Danu melihat ke arah yang di lihat Warsiah, benar saja itu memang Aruna. Aruna pasti salah faham melihat ia menggandeng sepupu nya.
"Nanti aja ah aku jelasin nya," seru batin Danu.
Bukannya mengejar Aruna dan menjelaskan siapa wanita itu. Danu malah mengajak sepupunya Ocha masuk kerumahnya.
***
Sepanjang jalan setelah dari rumah Danu, Aruna menangis, Alis berusaha menenangkan Aruna.
Diperjalan sebuah mobil yang menyusuri jalan desa langsung berhenti ketika mengenali sosok gadis yang menyusuri jalan itu dengan langkah kaki indahnya. Melihat mobil yang berhenti di depannya Aruna segera menghapus air matanya.
"Hai ... masih ingat saya?" Sapa Victor yang menghampiri Aruna dan Alis setelah turun dari mobil.
"Nama saya Victor," seru Victor mengenalkan diri.
Aruna mengangguk dan tersenyum.
"Kalian mau kemana?" Tanya Victor.
Karena Aruna tidak terlihat akan menjawab pertanyaan Victor, Alis pun menjawab.
"Mau pulang pak," jawab Alis.
"Oh ... saya juga sekalian mau kerumah kamu Runa, yuk bareng saya, sekalian saya antar," kata Victor.
Alis takut, namun Aruna menggenggam tangannya tanda tidak apa-apa. Akhirnya Alis masuk mobil victor bersama Aruna.
"Terimakasih pak sudah menolong saya," kata Aruna
"Saya hanya menjalan kan tugas saya, saya akan menolong orang jika saya mampu untuk menolong," jawab Victor sambil fokos menyetir.
Mobil Victor berhenti tepat di halaman rumah Aruna.
"Aruna ... aku pulang ya," lirih Alis setelah mereka turun dari mobil.
Aruna tersenyum dan mengangguk.
"Mari silahkan masuk pak," Aruna mengajak Victor masuk ke dalam rumahnya.
Aruna dan Victor masuk ke dalam rumah. Aruna langsung ke dapur mencari umaknya.
"Umak ... ada pak Victor di luar," kata Aruna.
"Siapa Victor?" Tanya Wahyu yang baru keluar dari kamar.
"Oh ... itu orang kota yang menyelamatkan Aruna kemaren," sahut Suminten.
"Oh ... kalo gitu abah juga mau ucapin terimakasih," seru Wahyu, sambil berjalan menuju keluar untuk menemui Victor.
Wahyu langsung berlutut di hadapan Victor,
"Terimakasih tuan ... karena tuan menyelamatkan anak saya," ringis Wahyu.
"Pak jangan gini pak ayo bangun pak," lirih Victor, dia tidak enak dengan perlakuan ayah Aruna.
Wahyu segera bangkit, lalu mempersilahkan Victor duduk di kursi tamu nya yg sudah reot.
"Kecekuttt ...!!" bunyi kursi saat di duduki.
"Maaf pak Victor, kami mah orang yang tidak punya, cuma Aruna harta beharga kami," kata Suminten, sambil menyuguhi Victor kopi.
Victor tersenyum
"Nah kebetulan ada bapak dan ibu, saya kemari mau melamar Aruna jadi istri saya, saya benar-benar tidak bisa melupakan Aruna sejak pertemuan kemaren," lirih Victor.
"Maaf tuan, urusan rumah tangga kami serahkan ke Aruna langsung," sahut Suminten.
"Aruna ... bagaimana???" Tanya Wahyu.
"Maaf bah ... maaf pak Victor, pak Victor kan dari kota, Aruna nggga kenal pak Victor, ketemu aja baru kemaren," jawab Aruna.
"Aruna, aku akan menetap di desa ini selamanya, jika kamu bersedia menikah dengan ku," lirih Victor.
"Beri Aruna waktu untuk berpikir," jawab Aruna.
Mendengar jawaban singkat Aruna, Victor pulang dengan perasaan hampa, karena jauh dari kata di terima Aruna, karena memang benar mereka baru bertemu. Siapa yang mau menikah dengan orang asing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Fagas Altantra
kecekut???apaantu thor sklian aja gedubrak ha..ha..ha
2022-06-30
1
siti mustainah
sabaaar blm ada yg horor
2022-02-19
1
Nikodemus Yudho Sulistyo
ANGKARAMURKA mampir kembali.
2021-08-05
1