Episode 6

Jennie duduk di bangku taman hotel seorang diri memikirkan bagaimana hidupnya kedepan bersama derren ,apakah ia akan hidup selamanya bersama pria yang tidak dicintai nya.. atau apakah dia bisa jatuh cinta pada pria itu. ia memejamkan mata memikirkan semua itu.

tidak mau pusing apapun itu dia akan menjalani saja seperti air mengalir,. ia beranjak pergi ke restoran hotel untuk sarapan . setelah pesan makanan iya duduk di pojok dekat jendela menatap jalanan kota . pesanan datang ia akan mulai menyantap makanan nya tetapi seseorang datang dan duduk di hadapannya . zenny mendongakkan kepalanya melihat siapa yang duduk didepan nya . ia menghela napas kasar tidak ingin berdebat melanjutkan sarapan nya tanpa memperdulikan orang tersebut .

"maafkan aku "

"hemmm" Jen hanya menjawab dengan deheman

"Maafkan atas ucapan ku tadi , aku tidak bermaksud bicara seperti itu " ucap derren merasa bersalah

"Tidak masalah , apa yang kau katakan ada benarnya , kehidupan disana memang seperti itu . tapi tidak semua orang hidup bebas seperti yang kau katakan" ujar jen

"Aku mengerti , sekali lagi maaf . ada yang ingin aku bicarakan dengan mu . tetapi habiskanlah dulu makanan mu " Ucap derren menatap zenny

dan di balas anggukan oleh Jennie.

"apakah kau sudah sarapan ? "tanya Jen

"hmm ..sudah "

setelah selesai makan mereka kembali ke kamar hotel . mereka duduk di sofa berhadapan .

mereka diam dengan pikiran masing-masing sampai derren mulai membuka suara

" Jen, aku akan terus terang padamu . aku tau kita sama sama tidak menginginkan pernikahan ini. tetapi kita sudah menikah mari kita mulai menjalani pernikahan ini seperti adanya . tapi aku mengajukan satu permintaan padamu. " derren berhenti sejenak Jen masih menatap derren menunggu apa yang akan disampaikan oleh derren

" jika dalam waktu 1tahun kita belum saling mencintai , mari kita berpisah . aku tidak ingin menghalangi kebahagiaan mu dengan menjalani pernikahan dengan orang yang tidak kau cintai" ucap derren menatap Jen dengan seksama.

"baiklah aku setuju ,aku juga akan berusaha menjadi istri yang baik selama pernikahan kita ,. aku harap kita bisa saling menghargai . maksud ku selama kita bersama ku harap tidak ada orang ketiga diantara kita" ujar jen

"Baiklah aku juga setuju akan hal itu"

Jen mengerutkan keningnya

"Bagaimana dengan kekasih mu itu ? " ucap Jen seketika derren langsung merubah ekspresi wajahnya menahan amarahnya . dan Jen menyadari itu

"Aku sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan nya" tegas derren meninggalkan Jen keluar kamar . .

********

Derren kembali ke kamar ia melihat Jen sibuk dengan laptop nya.

"Jen segera lah kemasi barang barang mu kita akan pergi kerumah orang tuamu untuk pamit dan pulang kerumah kita " perintah derren .

Jen hanya menganggukan kepalanya dan menutup laptopnya beranjak mengemasi barang-barang nya dan derren .

selesai mereka pun pergi kerumah orang tua Jen . setelah berpamitan mereka bergegas masuk mobil sebelum itu Jen memeluk adiknya

" Ken , sering lah main ketempat kakak ya ? "

"iya kak ,kita akan tetap berangkat ke kampus bareng .. tidak apa apa kan bang derren ? " tanya Ken pada derren melepas pelukan kakak nya .

"hemm.. tidak masalah " ucap derren

"Oke " jawab Ken dengan jari nya membentuk huruf O.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Mereka sampai di sebuah Mension mewah milik Derren . turun dari mobil derren mengeluarkan koper milik Jen dan disambut oleh para meid membawakan koper milik Jen ke kamar derren ..

derren masuk di ikuti oleh Jen . Jennie tersenyum ramah pada para meid sedang kan derren hanya memasang wajah datarnya.

"Jenn ,perkenalkan ini bi Lastri kepala pelayan disini . dan bik ini istri saya zenny" bi Lastri mengulurkan tangannya dan tersenyum pada Jenny dengan senang hati Jenny menerima uluran tangan dari bi lastri.tidak disangka Jen mengulurkan tangannya dan memeluk bi Lastri .

bi Lastri tidak menyangka istri tuan nya mau memeluk pelayanan seperti dirinya nya.begitupun dengan derren karena kebanyakan wanita yang ia kenal jangankan berpelukan bahkan untuk bersalaman dengan pelayan mereka meresa enggan.

"mohon bantuannya ya bik " ucap Zen melepas pelukannya

"iya non " ucap bi Lastri

"panggil Jennie aja bik " ujar jen pada bi Lastri

"Tidak non, kami hanya pelayanan di sini , rasanya tidak pantas memanggil majikan hanya dengan namanya saja "jawab bi Lastri

"baiklah senyaman bibi aja ya "ucap jen lembut

"bik tolong antar jen ke kamar ,saya harus kembali ke kantor ada hal penting yang harus dikerjakan" ujar derren pada bi Lastri

"baik tuan muda " bi Lastri membungkuk kan badannya memberi hormat pada tuan mudanya .

derren berjalan keluar rumah memasuki mobil bergegas ke kantor nya.

"Mari non,saya antar ke kamar"

Jen mengangguk dan tersenyum,

" ini non kamarnya , jika nona perlu sesuatu panggil saja saya " ucap bi Lastri

"iya bik, makasih ya . saya mau istirahat sebentar . nanti tolong bangunkan saya jam 4 ya bik " ucap Jen lembut pada bi Lastri

" iya non " jawab bi Lastri membungkuk dan berlalu meninggalkan Jen yang sudah masuk kekamar .

didalam kamar Jen memperhatikan isi ruangan yang bernuansa abu dan putih khas sekali kamar lelaki.. karena lelah Jen merebahkan dirinya tak lama ia pun tertidur..

\=\=\=\=\=\=\=

Di kantor Admaja grup derren berjalan memasuki kantor seperti biasa para pegawai banyak yang curi pandang dan menyapa presdirnya itu tapi tidak ada satu pun yang dibalas sapaannya , dia tetap berjalan dengan wajah datarnya.