PE_04

"gimana kalau kamu bantuin ibu aja jaga di kedai,nanti ibu kasih upahnya perhari"ajak bu mirna

"iya lakh bu biar vella bantu ibu aja sambil jagaa abi kalo ina sekolah."jawabnya,walau vela kecewa karna dia pikir dia tah akan bisa sekolah karna harus bekerja untuk makan mereka.

"baiklah kamu sebaiknya makan dulu terus kamu siapin untuk urusan sekolahmu sama ina.besok pagi kamu antar abi ke toko ibu,biar ibu yang jaga abi sampe kamu pulang sekolah."mirna tau vella memang sangat ingin bersekolah,maka dari itu dia akan membantu vela sebisanya,mungkin dengan melakukan ini dia bisa sedikit mengurangi beban yang sedang di tanggung anak sekecil ini.

"benar bu vella boleh kerjanya sesudah pulang sekolah"teriak vella kegirangan karma mendengar ucapan bu mirna.

"iya,tapi kamu inget nak sekarang kamu yang harus bersikap dewasa agar bisa mengurus rumah dan adikmu,ibu gx bisa bantu untuk urusan rumahmu karna pasti ayahmu akan marah padamu bahkan lebih,ibu sarankan kamu mulai belajar mengerjakan pekerjaan rumah,kalo kamu gax tau kamu bisa langsung nanya sama ibu ya"mirna memberi nasehat pada vella karna dia tau gadis seusia vella masih belumlah pandai soal rumah tapi malangnya karna keegoisan hati orangtuanya vella menanggung beban yang mungkin tak sanggup d pikul anak berusia 11thn

"iya bu vela tau,asalkan kami bisa hidup dan ayah tak menyiksa ina dan abi biarlah vella yang menanggung semuanya."vella menangis mengucapkan setiap katanya karna mulai sekarang dia akan kehilangan masa indahnya menjadi gadis kecil,tapi dia rela asalkan jangan sampai kedua adiknya merasakan susah yang ia rasakan sekarang.

"ya udah nak sebaiknya kamu makan dulu sama adikmu,besok jangan lupa kerumah ibu ya,ibu pamit pulang dulu,asallamualaikum."

"iya bu terimakasih atas semua bantuan ibu,,vella janji akan bekerja keras mulai sekarang,waalaikumsalam"vela tersenyum bahagia karna akhirnya tuhan memberi bantuan lewat tetangganya itu,

dia pun mulai makan bersama ina dan abi,

tak lupa mulai membereskan pekerjaan rumah yang harus mulai di tanggung vella,

dia berjanji mulai sekarang dia akan melindungi adiknya dari apapun dan siapapun termasuk ayahnya.

malam menjelang pagipun datang vela mulai kegiatan menyiapkan untuk sarapanya hingga sekolah dia dan ina,

dia tak peduli walau ayahnya beberapa hari tah pulang karna dia akan menganggap dialah ayah dan ibu untuk adiknya,

setelah siap diapun pergi membangunkan kedua adiknya,saat melihat adiknya tidur dengan lelap hati pela seakan tertusuk pisau tajam,dia tak tau apakah adiknya mengerti tentang apa yang sedang terjadi sekarang ini,hatinya hancur membayangkan mulai sekarang dia akan menggantikan ibunya bahkan mungkin dia akan seperti ibunya di siksa tanpa tau kesalahannya.

"ina,abi ayo bangun,hari sudah pagi cepat kaka bantu mandiin kalian,"senyuman vella menghiasi pagi mereka karna dia tak mau adiknya merasakan kesedihan setiap harinya.