part 8#

" aaaa....." kesya berteriak karena tiba- tiba tanganya ditarik masuk kedalam kamar mandi. mata kesya terbelalak ketika melihat siapa yang berdiri dihadapan nya.

bahkan hampir tak ada jarak diantara mereka, reyhand membekap mulut kesya.

" ssssttt.."

kesya langsung bungkam melihat tatapan dingin reyhand.

mama reyhand yang mendengar suara teriakan kesya,langsung menghampiri ke toilet.

" nak..kamu kenapa teriak? kamu gak papa kan?" ucap anita dengan suara keras,sambil ia mengetuk pintu kamar mandi.

mendengar suara mama nya diluar, reyhand melepaskan bekapan nya dan memberi kode agar kesya menjawab.

kesya segera mengerti apa yang dimaksud reyhand,kesya membuka pintu sembari menongolkan kepalanya

" aku gak papa tante,gak sengaja tadi lihat kecoa!"

" owh..tante kirain ada apa? kalau kamu takut kamu pake kamar mandi tante aja di kamar.."

" gak usah tante,udah pergi juga kecoa nya..tadi teriak karena kaget aja.." jawab kesya sambil tersenyum

" ya udah ..kalo gitu tante bantuin bibik dulu ya nyiapin makan siang kita" ucap mama reyhand dan berlalu pergi menghilang dibalik tembok.

akhirnya kesya bisa bernafas lega, tetapi pikiran nya kembali kacau mengingat masih ada reyhand didalam. kesya dengan perasaan yang agak takut kembali masuk kedalam kamar mandi.

terlihat reyhand berdiri menyandar tembok dengan kedua tangan nya dimasukkan kedalam kantong celana dan memandang kesya dengan tatapan tajam.

jantung kesya berdegup dengan kencang,

mampus lah aku hari ini yang udah masuk kekandang singa..

" kalo mister tanya kenapa aku bisa disini,aku gak bisa jawab karena aku juga mau nanyain itu sama mama nya mister kenapa aku dibawa kesini.."

reyhand mengerenyitkan dahinya,mata nya masih tak lepas memandang kesya. membuat kesya jadi bingung dan takut.

"suerr deh mister..aku beneran gak tau kenapa di bawa kesini,mister liatin nya jangan gitu amat kenapa? aku serem ngeliat nya.."

terukir senyuman tipis di bibir reyhand, reyhand melangkah maju mendekati kesya yang terus nerocos.

melihat itu kesya juga mundur kebelakang sampai punggung nya menabrak pintu,ia sudah terkunci oleh kedua tangan reyhan yang sudah memegang kedua bahu kesya.

wajah nya didekat kan nya ke telinga kesya

" aku belum tanya apapun,kenapa kamu langsung nerocos aja" ucap reyhand,

hembusan nafasnya yang hangat jelas terasa di kulit kesya yang membuat darah nya berdesir.

kesya mendorong dada bidang reyhand,

" maaf mister,saya cuma menjelaskan aja.." jawab kesya gugup

" aku tau ini semua ulah mama,pasti dia melihat kita berdua saat direstaurant makanya dia mengira kalau kamu adalah pacarku .."

" lalu..aku harus bagaimana mister?"

" jawab saja sesuka hatimu, aku tidak peduli.. tetapi jangan bilang kalau kamu adalah kekasihku"

jawab reyhand ketus

membuat kesya melongo tak percaya,dikiranya reyhand menyuruh kesya untuk mengaku sebagai pacarnya. nyatanya semua yang difikiran nya seperti di film-film tak berlaku untuk reyhand.

padahal kejadian di cafe itu reyhand sendiri yang memulai.

kesya terlihat bengong sampai ia tak sadar kalau wajah reyahand dan wajah kesya sangat dekat.

reyhand kembali berbisik ke telinga kesya

" kenapa? apa kamu berharap kalau aku menyuruhmu untuk pura- pura bilang kita pacaran"

kesya tersentak kaget mendengar reyhand,ia memalingkan wajah nya melihat kesamping yang saat bersamaan wajah reyhand melihat kearah kesya. sehingga tanoa disengaja bibir mereka saling bersentuhan.

mata kesya membulat sempurna,tangan nya refleks langsung mendorong reyhand.

first kiss ku..gumam kesya

pipi kesya langsung memerah,ia langsung membuka pintu dan berlari keluar sambil memegangi bibirnya.

sedangkan di dalam kamar mandi reyhand melihat kesya berlari tersenyum tipis.

sebenarnya ada perasaan bergetar saat ia tak sengaja berciuman dengan kesya.

Dimeja makan

mama reyhand yang sudah selesai menyiapkan hidangan makan siang mereka, menunggu kesya yang tak kunjung timbul.

" kemana kesya ya..lama banget,aku susulin aja deh.." gumam anita, kemudian ia beranjak dari meja makan untuk melihat kesya yang dikiranya masih berada didalam kamar mandi.