"saya bilang keluar..!!!"
Kata- kata itu terus terngiang di pikiran Kesya hingga saat ini, bagaimana tidak ini bukan pertama kalinya ia melihat seorang Reyhand begitu marah. Tapi, saat melihat tatapan elangnya Kesya masih saja merasa takut.
" Kita kekantin aja yuk Key, lagian ngapain juga kita disini. Masuk juga gak boleh sama tuh dosen"ajak Andin.
" Bener juga"
Kesya merangkul lengan andin dan berjalan menuju kantin di kampus.
*D**ikantin*
Mereka menyantap makanan yang telah mereka beli tadi, meski sederhana namun mengenyangkan. Karena mereka disini ngekost jadi mereka harus pandai- pandai berhemat.
"Serem banget ya lihat Mr. Reyhand ngamuk,berasa lagi berhadapan sama ketua gangster" Andin bergidik saat mengingat kemarahan Reyhand tadi.
"Kamu mah enak,berdiri dibelakang. Sedangkan aku harus menghadapi langsung kemarahan dia. Untung aja aku gak pingsan karena kaget" ucap kesya memutar kedua matanya jengah. Sedang kan yang dibicarakan justru tertawa. Benar-benar definisi teman dajjal!
"Hehe..kamu kan pelindung ku" kata Andin sambil mengedip-ngedipkan matanya sok imut.
"Pelindung your head!!"
Saat sedang asyik menikmati makanan merseka, seorang gadis berkamata tiba-tibanmenghampiri keduanya.
"Kalian Kesya dan Andin kan?" tanya nya melihat kedua gadis itu secara bergantian.
Kesya dan Andin pun mengangguk secara bersamaan
"Emang kenapa?" Kesya balik bertanya.
"Kalian dipanggil tuh,sama Mr.Rey keruangan nya"jawab nya lagi yang membuat keduanya tersentak.
" ngapain?" sahut Andin bertanya.
"Mana mana aku tau,mending kalian buruan keruangan nya deh" ujarnya kemudian dia meninggalkan Kesya dan Andin yang masih berada difikiran nya masing- masing.
"Dih! Songong banget sih tuh cewek. Ku kira cupu nggak tau nya suhu, emang penampilan belum tentu menggambarkan kepribadian ya" ucap Andin terus menatap punggung gadis berkacamata itu.
"waduh ..jangan jangan dia mau ngasih hukuman lagi.." gumam Kesya merasa gelisah. Bertatap muka didalam kelas saja sudah membuat jantung sering berolahraga, lalu sekarang malah di suruh keruangannya. Rasanya Kesya benar-benar ingin kabur saja saat ini.
"Aduh, Key kayak nya aku gak bisa deh dateng keruangan nya Mr. Rey, kamu sendiri aja ya. Perut ku mendadak mules banget nih" Andin mencari alasan agar ia tak ikut menghadap Reyhand.
"Kok gitu sih Ndin, tahan dulu ya. Aku gak berani sendirian" Kesya tak mengizinkan Andin pergi.
"Maaf ya Key sayang. Aku udah kebelet banget, ntar hukuman nya kita bagi dua deh oke, bye..." ucap Andin langsung buru- buru pergi, meninggalkan Kesya yang masih dongkol dengan kelakuan Andin yang gak setia kawan.
Terpaksa Kesya pergi keruangan Reyhand sendiri, ia hanya bisa pasrah dan berdoa agar pria itu tidak akan menerkamnya hidup-hidup.
Didepan pintu, dengan perasaan yang dipenuhi ketakutan. Kesya memberanikan diri untuk mengetuk pintunruangan Reyhand.
"Berasa kayak mau menghadap ke malaikat maut deh, serem banget sih nih ruangan"
Tokk!! tokk!! tokk!!
"Masukk..." terdengar sahutan dari dalam,yang membuat jantung Kesya semakin berdetak kencang.
"*D*enger suaranya aja udah buat jantung aku mau copot,apalagi ngadepin dia secara langsung bisa- bisa jantungku beneran berhenti berdetak" batin Kesya merasa cemas
Kesya membuka pintu dan masuk kedalam ruangan. Ruangan Reyhand yang rapi dan bersih membuat Kesya tertegun sejenak saat memandangnya. selain galak, ternyata Reyhand juga termasui pria perfectionis.
"Selamat pagi mister, apa mister Reyhand memanggil saya?" Tanya Kesya gugup.
"Kenapa hanya kamu yang kesini" Reyhand menatap dingin Kesya, tubuh gadis itu langsung menegang kala kedua mata elang Reyhand beradu dengan netranya.
"I..itu mister, si Andin nya lagi ke toilet" jawab Kesya terbata- bata
yang dibalas dengan anggukan oleh Reyhand.
Kesya kembali menundukkan kepalanya,
Reyhand memberikan dua buah buku yang sangat tebal kepada Kesya, "saya mau kalian berdua merangkum isi kedua buku ini dan kalian harus menulis tangan bukan diketik"perintahnya.
" whatt!! tulis tangan? yang bener aja ..buku setebal ini mau ditulis?" gumam kesya terkejut
"Dan besok pagi sudah harus ada dimeja saya.." sambung Reyhand lagi.
"Yang bener aja mister?? masa besok pagi??" Kesya melotot tak percaya.
"Ya bener lah, kalau gak mau juga gak apa-apa tapi nilai kalian akan saya kasih E" ancam Reyhand yang langsung membuat Kesya kembali tertunduk.
"Tapi kenapa harus besok? nuliskan lama mister? kasih waktu lagi dong" bujuk Kesya meminta keringanan.
"Nggak! kamu tau kan saya paling tidak suka sama orang yang mengulur waktu" Reyhand tetap kekeh.
"kimi tihi kin siyi piling tidik siki simi iring ying mingilir wikti! dia kira nulis itu nggak capek apa" gerutu Kesya menirukan gaya bicara Reyhand dalam hati.
"Jadi bagaimana?"
"Baik mister" jawab Kesya pasrah
Krsya mengambil buku yang diberikan oleh Reyhand,
"buseet..berat banget nih buku" batin Kesya yang sedikit kewalahan untuk mengangkat buku itu.
Reyhand tersenyum tipis melihat Kesya yang kesusahan membawa buku itu.
Baru beberapa langkah kesya beranjak pergi, buku yang dibawa nya sudah jatuh mengenai kakinya.
"Aduh..." Kesya langsung mengangkat kaki kanan nya yang tertimpa buku.
"Buku sialan!" makinya dalam hati.
Reyhand langsung menghampiri Kesya dan melihat kaki Kesya yang tertimpa buku tadi. Ia memapah Kesya duduk dikursi, dengan telaten Reyhand mengamati kaki Kesya yang memerah. Sepertinya besok akan membiru.
"Pasti besok kaki mu lebam.." Kata Reyhand, mata nya masih fokus memperhatikan punggung kaki Kesya.
"*D*uhhh...jantung ku deg deg an,, ternyata Mr. Reyhand perhatian juga ya" puji kesya.
Reyhand mengambil obat gosok di laci meja nya lalu mengoleskannya di kaki Kesya,membuat wajah gadis itu memerah.
"Astaga! jantung aku!" Kesya berteriak dalam hati. Ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Apakah pria yang biasanya bersikap galak benar-benar berjongkok hadapannya? terlebih tanpa sungkan pria itu memegang langsung kaki Kesya seolah mereka itu dekat.
"Gak usah dilihatin terus, Saya tau Saya itu tampan. Tapi jangan geer dulu ya, saya ngobatin kamu karena kamu adalah mahasiswi saya" ujar Reyhand, menyadarkan Kesya dari lamunannya.
"*L*ahh...baru juga dipuji udah ketus lagi omongan nya" sesal Kesya.
"Saya tidak ngeliatin mister kok " elak Kesya.
Lagi-lagi Kesya dibuat terpana oleh senyuman Reyhand yang begitu mempesona. Tanpa sadar, rasa tidak sukanya selama ini tergantikan dengan rasa kagum atas keindahan wajah Reyhand yang terlihat begitu tampan.
"Astaga! ganteng banget dia kalau senyum!"
Setelah selesai, Reyhand segera berdiri. Bukan langsung pergi atau apa. Pria itu justru mencondongkan tubuhnya mengungkung Kesya yang membeku menatap wajah Reyhand yang begitu dekat.
"M-mister"
"Kamu pikir saya tidak lihat, kalau sejak tadi kamu menatap saya dengan kagum? hmm..coba lihat ke samping" lirihnya sembari menunjuk ke samping yang ternyata ada lemari kaca disana.
"Mampus!"
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Nurlailan Fadilah
menarik
2022-01-18
0
Susilawati Dewi
hahahahahaaaa
2021-10-29
0
Setniari Tahunang
seru juga ceritanya ....lanjutlaaah.
2021-10-27
0