CH.09. Hancurnya perguruan Api Naga Suci

Sinar mentari pagi, memupus kabut tebal di lembah peguruan Api Naga Suci. Kesunyian lembah yang tenang di rusak oleh jeritan kematian yang menyayat hati. Delapan tahun sudah berlalu, setelah kejadian Iblis neraka hitam yang membikin onar perguruan Api Naga Suci, Hampir tidak pernah lagi terjadi kejadian yang mengganggu ketenangan perguruan.

Berbeda untuk hari ini, semuanya berubah jadi neraka bagi perguruan yang terkenal di rimba hijau sebagai perguruan pencetak pendekar aliran putih tingkat tinggi.

Kedatangan sekte Neraka Hitam bergabung dengan sekte-sekte aliran hitam yang menyatroni perguruan Api Naga Suci, telah menghancurkan separuh kekuatan perguruan tersebut.

Pertempuran masih terjadi, kekuatan sekte aliran hitam merangsek sampai kedalam bangunan yang ditempati ketua perguruan Api Naga Suci. Mayat-mayat bergelimpangan dengan darah menggenangi areal pelataran. Tetua-tetua perguruan yang masih hidup tampak melakukan pertempuran yang sangat dahsyat.

Tetua Lao mendapatkan lawan yang seimbang dengannya, hampir semua benda-benda sekitar pertempuran mereka tampak hancur berhamburan. Tetua lainnya seperti tetua yun, tetua Kim dan tetua Yo mendapatkan lawannya masing-masing. The Han guru latih perguruan nampak sibuk menghadapi lawannya, sesekali dia menghindar ketika lawannya mengeluarkan serangan.

Betapa sedihnya Ketua perguruan menyaksikan anak perguruannya hampir habis terbasmi. Kesedihan yang mendalam, membuatnya mengamuk membunuh setiap lawan yang berada didekatnya, tanpa ampun. Setiap pukulan dan tendangan membuat lawannya kalau tidak binasa, pasti mendapatkan luka dalam sangat parah.

Pimpinan aliran hitam Sui Kong, juga ketua sekte Neraka Hitam , dipercaya sebagai pimpinan tertinggi penyerangan perguruan Api Naga Suci, tidak mau berpangku tangan menyaksikan kematian anak buahnya. Dengan sekali menjejakan tubuhnya dia melompat laksana terbang mendekati ketua perguruan Api Naga Suci.

" Aku lah lawanmu...." teriaknya kepada ketua perguruan Api Naga Suci Gwan Kin. Serta merta tangannya mencengkram kedepan, telapak tangannya sudah berwarna merah darah.

Kesiuran angin dingin menggidikan mengarah ke ketua Gwan Kin, bau amis darah tercium sebelum cengkraman itu tiba.

Merasa adanya serangan yang sangat beracun, mengarah dari samping kiri tubuhnya, ketua Gwan Kin segera mengempos tenaga dalamnya. Seketika aura kuning mendekati keemasan yang sangat tajam menyelimuti seluruh tubuh ketua Gwan Kin. Dengan membuat gerakan tangan memutar, kedua tangan ketua Gwan Kin lurus kesamping kiri membuat perlawanan.

",,,,Blaaaaaaar...." Perpaduan dua tenaga yang sangat dahsyat mengoyak hancur medan disekitar pertemuan tenaga mereka. Lobang sangat dalam dan batu-batu berserakan dihasilkan dari pertemuan tenaga tersebut.

Kuda-kuda pimpinan Sekte Hitam Sui Kong, nampak hancur terseret kebelakang jauh sampai kehilangan pijakan, tetapi dia masih mampu bangun tanpa terluka sedikit pun. Beralih keketua Gwan Kin, tubuhnya terlempar sangat jauh, dari mulutnya keluar darah yang membasahi bajunya. Organ dalamnya dirasa hancur hingga dia tidak mampu bangun dan membangkitkan tenaga dalamnya.

Satu persatu tetua perguruan Api Naga Suci mati terbunuh. Dimulai dari tetua Lao yang tertusuk pedang sampai menembus tubuhnya tanpa sempat menjerit. Kemudian dilanjut tetua Kim yang tidak bisa mengelakkan pukulan beracun musuh, hingga bersarang telak didadanya sampai hangus. Tetua Yo yang seimbang dengan lawannya harus menerima nasib terbunuh pula, setelah lawan mengajak teman mengeroyoknya. hanya tetua Yun dan The Han masih bisa bertahan.

Tetua Yun dan The Han nampak berduka luar biasa, hampir seluruh anggota perguruan tersapu habis binasa. Keduanyanya nampak mulai kehabisan tenaga, bertempur sekian lama sangat menguras energi mereka.