CH.05. penemuan yang tak sengaja

Tan liong berbalik kekamarnya, walaupun merasa kecewa tidak dapat melihat kejadian yang terjadi, dia hanya bisa diam merebahkan diri. Keinginan yang kuat dalam dirinya untuk mampu menguasai pernapasan naga secara sempurna selalu melintas dibenaknya.

"Aku harus bisa !!" gumamnya dalam hati.

"Aku harus mencari cara , agar bisa meningkatkan tahap pelajaran pernapasan Naga ini sampai puncaknya.,,harus mencari tempat yang sepi dari orang-orang ,,,"

Masih dengan lamunan yang berputar dibenaknya untuk mencari tempat aman bagi latihannya. Akhirnya, dia tidak kuat menahan kantuk menyerang hingga lupa memadamkan lampu dikamarnya, dia pun terlelap pulas.

*******

""Heiiiii jangan coba lari dariku kelinci kecil,,,,kan ku tangkap kau untuk jadikan teman mainku,,,,,"

Tan Liong nampak mengejar seekor kelinci yang dia temukan dibelakang tembok perguruan Api Naga Suci. Setelah menyelesaikan tugas yang biasa dia lakukan, waktu istirahatnya digunakan untuk jalan-jalan dibelakang tembok perguruan. Di saat pikirannya mencoba mencari tempat latihan yang jauh dari orang-orang perguruan Api Naga Suci, tanpa sengaja dia melihat seekor kelinci tepat didepan matanya. Jarak kelinci dengan tempatnya berdiri hanya 2 meter, menurut perkiraannya sekali lompat dia akan bisa menangkap kelinci tersebut tapi apa daya, disaat kelinci itu hanya berjarak 2 jari dari tangannya, kelinci itu melompat menjauh dengan cepatnya.

Rasa penasaran Tan Liong melihat buronannya lepas dengan mudahnya, membuat dia mengejar hingga memasuki kedalam area hutan yang ada dibelakang tembok perguruan.

Tanpa rasa takut, mungkin karena rasa penasaran yang lebih mendominasinya hingga dia larut dalam pengejaran kelinci..Area hutan yang dia masuki semakin dalam dan lebat, namun kelinci yang dikejar seakan mengajak dia lari petak umpet, Kadang muncul kadang hilang, membuat rasa penasaran Tan liong semakin membuncah,

hingga Akhirnya.....

"" heeeheee...kemana kamu akan lari sekarang, ,,?"

Terlihat kelinci terpojok diantara cekungan batu yang menjorok kedalam tanpa bisa bergerak.

"Walaupun kamu lincah, tapi aku tak menyerah untuk menangkapmu,,,!"

Senyum puas muncul dibibir Tan Liong seakan kelinci tersebut sudah dalam genggamannya, perlahan dengan hati-hati dia mendekati sambil membuat ancang-ancang untuk menyergapnya.

"Huuuuppppsss..." Kedua tangan Tan Liong mengembang dengan jari-jari mencengkram kearah kelinci tersebut. Ketika sudah hampir terpegang, entah dengan cara apa, lagi-lagi kelinci itu dapat lolos dari sergapan Tan Liong. Tampak kelinci itu mulai masuk kedalam cekungan dinding sempit dibelakangnya untuk menjauh hingga hilang dari pandangan Tan Liong.

"Sial,,,,!!! Bibir Tan Liong nampak mengeluarkan sumpah serapah dan kaki dihentakan ketanah untuk meluapkan rasa jengkelnya.

"Kemana pun kau lari, kau tidak bisa menghindar dari ku....!!

Dengan membungkukkan badan, Tan Liong mencoba masuk liang ketempat dimana kelinci itu meloloskan diri. Semakin dalam area liang yang dimasuki semakin membesar hingga dia tidak lagi membungkuk untuk melangkah lagi.

Ternyata liang berupa goa itu begitu dalam, semakin kedalam bukannya semakin gelap tetapi malah semakin terang. Penasaran dengan buruannya tidak nampak, Tan liong tetap melangkah semakin dalam, sampai dia tercengang melihat sesuatu didalam goa tersebut.......

"Oh,,,,,,!!! Apa ini...? Gumam Tan liong dalam hati.

Sekarang dihadapannya terlihat sebuah kerangka manusia yang duduk bersila, dengan posisi seperti orang bersemedi disebuah batu besar dengan sebuah Kitab berwarna emas berada di pangkuannya.

"Siapakah dia,,,? mengapa ada kerangka manusia dengan posisi semedi ditempat ini,,!! Batin Tan Liong dalam hatinya.

Tan liong mencoba edarkan pandangannya, ketempat lain disekitar goa tersebut. Dia pun bisa menarik kesimpulan, bahwa cahaya terang goa ini disebabkan oleh banyaknya batu permata berharga, yang menghasilkan cahaya yang menempel disekitar goa sehingga mampu menerangi goa tersebut.