KITAB NAGA EMAS

CH.01. Penemuan kitab pernapasan

Lembah yang indah, diantara dua buah bukit yang tinggi tertampak sebuah bangunan yang terlihat kokoh dengan tembok tinggi mengelilinginya. Bangunan ini bagi orang-orang rimba hijau dikenal dengan perguruan Api Naga Suci. Sudah lebih dari 7 generasi perguruan ini berkiprah di jagat rimba hijau dengan prestasi pendirinya yang pertama, terkenal dengan kehebatan yang bisa mencapai lingkaran Tenaga dalam tingkat roh pendekar dewa, yang mana tingkatan ini menjadikan seseorang mampu melayang dan menggerakan benda dari jarak jauh. Kekuatan ini sangatlah dahsyat sehingga bagi yang mencapai puncak kekuatan ini mampu menghancurkan ribuan bahkan puluhan tentara perang yang terlatih hanya dengan sekali tarikan napas . Pendiri perguruan Api Naga Suci telah meninggal digantikan penerusnya, tetapi sayang diantara penerusnya dari 7 generasi tersebut hanya mampu sampai tingkat roh pendekar ratu, dan itu pun dicapai oleh ketua perguruan generasi ke-5, setelahnya malah merosot hanya mampu sampai ke tingkat roh pendekar akhir, hingga cerita ini dimulai.

"Aliong...aliong dimana kamu?" sebuah panggilan dari dalam bangunan terdengar cukup jelas walaupun sumber suara begitu jauh, menandakan pemilik suara menguasai tenaga dalam tingkat tinggi. Dari jauh terlihat seorang anak tergesa-gesa mendekati sumber suara itu. "Ada apa paman Han memanggilku?" ujar anak yang baru tiba dengan napas terengah-engah sambil memegang pinggiran pintu bangunan.

" Anak liong, mengapa kau terlihat begitu lesu, apakah kamu kurang istirahat? kalau benar sekarang istirahatlah dan jangan ambil kerjaan lagi karena sekarang waktunya untuk makan siang mu".

Anak yang dipanggil aliong itu hanya bisa memejamkan mata dan mengatur napas sebelum dia mulai menjawab pertanyaan dari pamannya tersebut.

" Iya paman Han, terimakasih atas kebaikan pama Han"

The Han yang dipanggil paman oleh aliong, hanya tersenyum dan membatin dalam hati ""sungguh anak yang sangat baik dan jujur, sayang anak ini semenjak dibawa kesini dari malapetaka yg dialaminya dahulu, tidak mau diajarkan silat diperguruan ini. Sungguh sayang kalau dilihat dari bakat dan struktur tulangnya begitu baik malah kalau dibilang sangat baik sekali menjadikanya seorang pendekar sejati."

Tan liong nama sebenarnya anak ini, segera mengundurkan diri, mencari tempat yang biasa lakukannya sewaktu dia istirahat. Tempat biasa dia tempati adalah sebuah perpustakaan di perguruan, dia merasa tertarik membaca dan sangat penasaran untuk menguasai sastra-satra kuno. Ini semua ada sebabnya, dulu semasih dia didesanya, Tan liong diajarkan banyak sastra-sastra kuno oleh ayahnya. Ayahnya adalah pelajar jenius tapi nasib tidak berpihak padanya ketika mendaftarkan diri dikerajaan untuk bekerja, ayahnya tidak lolos karena kurangnya uang sogokan sehingga kejeniusannya tidak ada artinya, hingga ayahnya memutuskan menjadi pengajar didesa terpencil yang hanya mendapatkan bayaran cukup untuk menjalani kehidupanya didesa itu.

Tan liong yang sedang memilih kesusastraan kuno tertarik melihat kitab dengan judul PENGAKTIFAN NAPAS NAGA . Karena rasa tertariknya hingga dia coba membuka kitab itu dan mendapati bahwa kitab tersebut cocok untuk dia yang merasa cepat lelah kalau bekerja membersihkan halaman perguruan yang sangat luas itu. Hingga tanpa sengaja dia memasukan kitab tersebut kedalam sakunya untuk dipelajari nanti dikamarnya.