#14. Berlatih Beladiri. II

Masa istirahat yang diberikan oleh Lee Han tidak lantas digunakan oleh Chen Khu untuk bersantai.

Sesampainya mereka di goa, Chen Khu segera mengumpulkan bahan - bahan untuk membuat dipan..

"Kalau aku tidak menyelesaikannya hari ini, sebentar malam aku pasti tidur di tanah" gumannya dalam hati..dia teringat ucapan Lee Han sebelum mereka tinggal di Lembah Harapan.

Dengan fisiknya seperti sekarang Chen Khu menjadi lebih cekatan, tidak butuh waktu lama dia sudah menyelesaikan pekerjaannya.

Lee Han yang melihat Chen Khu sudah merampungkan pekerjaannya, segera menghampiri dan menyerahkan sebuah kitab. kitab DEWA NAGA KHAYANGAN.

Chen tersentak setelah membaca sampul kitab tersebut..

"ss.. ss.. Senior.. inikan kitab yang diberikan oleh nenek Lu..? " kata Chen khu dengan terbata - bata.

"Iya benar.. dalam perjalanan pulang tadi, aku berpikir untuk mempercepat latihanmu, aku sudah bosan berlama - lama di sini, lagi pula.. kalau aku tidak mewariskan kitab ini padamu maka ilmu beladiri warisan leluhur nenek Lu juga akan hilang, jadi aku mengambil keputusan untuk menyerahkan kitab serta pedang ini padamu " jawab Lee Han sambil melepaskan pedang yang selalu menemaninya selama ini...

"gunakanlah pedang ini untuk berlatih, sebab kamu akan lebih cepat menguasai jurus - jurus yang ada dalam kitab tersebut dengan bantuan pusaka ini" kata Lee Han menambahkan.

"Diawal kitab itu, berisi tentang ilmu pedang, dibagian tengah berisi tentang ilmu tangan kosong, dan dibagian akhir berisi tentang perpaduan antara ilmu pedang dan ilmu tapak"..Lee Han melanjutkan penjelasannya..

Chen Khu menerima kitab tersebut dengan mata yang berbinar,meskpun tangannya agak gemetaran ketika menyentuh kitab tersebut.

"Simpanlah baik - baik kitab dan pedang itu, cukup masukkan tanganmu kedalam kantong itu dan mencari lewat pikiranmu, barang apa yang akan kamu ambil, maka kantong itu akan memberikan apa yang kamu inginkan,tapi sebelumnya kamu sudah menyimpan barang yang kamu maksudkan itu " kata Lee Han sambil menyerahkan kantong ajaib.

Chen Khu seolah tidak mampu berkata-kata, dia tidak menyangka Lee Han akan menyerahkan benda - benda pusaka berharga miliknya dengan begitu mudah, meskipun sedikit ragu-ragu Chen Khu menerima kantong ajaib tersebut.

"Aku sudah terlalu tua, tidak ada gunanya lagi menyimpan barang - barang itu, setelah nanti kamu meninggalkan tempat ini, kamu boleh membawa semua benda yang kamu inginkan di dalam goa itu" Lee Han menambahkan seolah mengetahui keraguan yang ada dalam pikiran Chen Khu.

"Terima kasih Senior.. aku tidak tau,mau berkata apa senior.. "Chen Khu berkata dengan lirih.

" Sudahlah anak bodoh..setiap orang ada masanya.. dan setiap masa ada orangnya " jawab Lee Han sambil mengelus kepala Chen Khu. Itulah pertama kali berlaku lembut kepada Chen Khu.. mungkin saja setelah bersama dalam waktu yang cukup lama, sudah muncul kedekatan antara mereka.

Tanpa membuang waktu, Chen Khu langsung membaca kitab yang diberikan oleh Lee Han.. dan setelah menghafal gerakan - gerakan yang ada dalam kitab tersebut dia mulai menirukannya dengan pelan.. Lee Han yang mengawasi sesekali mengoreksi gerakan Chen Khu yang kurang sempurna.. Meskipun sedikit heran dengan cara Lee Han melatih yang keras..

Waktu istrahat yang diberikan oleh Lee Han ternyata tidak digunakan untuk beristirahat sepenuhnya oleh Chen Khu tetapi untuk membaca dan melatih jurus - jurus yang ada dalam kitab Dewa Naga Khayangan.

**Mohon maaf sebelumnya penulis sampaikan kepada pembaca yang menyukai karya saya dan menunggu Update terbaru,.

Sebenarnya saya sudah update sejak tanggal 10 feb. dan karya masih melalui proses review, dan sebagai pengguna aplikasi mangatoon/noveltoon saya juga harus tunduk pada syarat dan ketentuan yang berlaku..