#12. Kisah Lee Han. III

Malam kian larut, tapi Lee Han seperti belum ingin menyelesaikan ceritanya.. sesekali tampak Chen Khu menguap tapi kerena Lee Han masih tampak bersemangat, Chen Khu berusaha menahan kantuknya.. Bagi Lee Han sendiri.. inilah pertama kali dia menceritakan kisahnya pada seseorang.. mengenang kembali masa lalunya membuatnya kembali merasa dekat dengan orang - orang yang sangat disayanginya.. tanpa sadar, sesekali dia mengusap air mata dengan ujung jubahnya.. Chen Khu juga ikut - ikutan larut dalam kesedihan.. sedikit banyak,apa yg diceritakan oleh Lee Han hampir sama dengan apa yang dialaminya.

Suasana terasa hening.. cukup lama Lee Han belum melanjutkan kisahnya.. hanya suara jangkrink dan sesekali suara lolongan serigala yang terdengar.. .

"Senior.. aku masih ingin mendengar kelanjutan kisah hidup senior.. ", Chen Khu tiba - tiba memecah keheningan...

Lee Han tersadar dari lamunannya..

"Apakah kamu belum mengantuk anak bodoh.? "

"Belum senior.. " jawab Chen Khu. Meskipun selalu dipanggil anak bodoh.. tapi Chen Khu tidak merasa keberatan dengan sebutan itu. Dulu waktu masih di desanya.. Chen Khu tergolong anak yang cerdas bagi anak - anak seusianya, itulah mengapa dia sangat terkenal di desanya.. tapi dihadapan Lee Han, Chen Khu menyadari kalau dia memang sering bertingkah bodoh.

" Setelah merampungkan latihanku selama sebulan penuh untuk menguasai jurus - jurus pamungkas dari kitab dewa naga khayangan.. akupun bersiap untuk memulai misi balas dendamku.. dan tujuanku sudah pasti NEGARA API ".

"Sebelum berangkat menuju negara api, aku lebih dahulu menghancurkan pasukan Negara Api yang telah menguasai Negara Kami.. Aku membunuh mereka semua tanpa tersisa, dan memang itulah yang menjadi tujuan utamaku.. Menghancurkan Negara Api sampai tidak ada yang tersisa bahkan sampai anak dan keturunan mereka.. "

"Amarah dan Dendamku yang sangat besar membuatku melakukannya tanpa belas kasihan dan keraguan sedikitpun.. dan dalam waktu 3 bulan aku sudah membersihkan seluruh pasukan Negara Api yang menduduki Negara kami..tanpa ada satu orangpun yang tersisa.. Tujuanku selanjutnya adalah Negara Api sendiri.. Jarak antara Negara Api dan Negara Air adalah 1 bulan perjalanan menggunakan kapal laut yang paling cepat, jadi aku punya waktu untuk memulihkan tenaga dalamku yang cukup banyak terkuras, sebab pendekar - pendekar dari Negara Api juga bukanlah pendekar sembarangan.. Hampir setengah dari mereka adalah pendekar tingkat tinggi yang sudah mencapai tahap pendekar level 6".

" Begitu kapal yang kutumpangi sampai di Negara Api.. tanpa basa basi aku langsung membunuh siapapun yang ada dihadapanku.. tidak perduli mereka bersalah atau tidak yang ada dipikaranku saat itu adalah menghilangkan Negara Api seutuhnya.. Tak perduli anak kecil atau orang dewasa semuanya kubabat habis tanpa kecuali.. Pendekar - pendekar Negara Api bersatu untuk melawanku.. Memang tidak semua Pendekar setuju dengan invasi Negara Api beberapa tahun lalu utamanya pendekar dari aliran putih.. tapi aku tidak memperdulikan semua itu.. tekadku sudah bulat dan tidak bisa ditawar lagi.. "

" Selama beberapa bulan aku sudah berhasil meratakan pusat Negara Api dan lebih dari separuh penduduknya.. saat itu penduduk Negara Api menyebutku Iblis Pencabut Nyawa.. tidak ada yang bisa menghentikanku saat itu kecuali seorang pemuda yang tiba - tiba muncul untuk menghentikanku.. dia adalah Ang Kung yang usianya saat itu kuperkirakan baru berkisar 25 tahun, tapi kemampuanyanya bermain pedang sangat luar biasa.. dia bahkan bisa mengalahkanku dengan sangat mudah.. kami bertukar serangan tidak sampai seratus jurus dan dia berhasil mengalahkanku..dan kemudian kamu sudah tau sendiri kelanjutannya.. dan kahirnya saya berada disini.. " Lee Han mengakhiri kisahnya.

"Baiklah anak bodoh.. untuk malam ini kamu boleh menggunakan dipanku untuk tidur, tapi untuk selanjutnya kamu harus membuat tempat tidur sendiri.. "sambung Lee Han yang dituruti oleh Chen Khu tanpa mengeluarkan sepatah katapun.