Hari berganti, tidak terasa enam bulan sudah chen khu hidup seorang diri dalam hutan rimba gunung wutan, tanpa dia sadari, tubuhnya menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Latihan alami yang diberikan oleh alam seperti memanjat pohon, berburu dan melarikan diri dari binatang - binatang buas telah membuat tubuhnya menjadi lebih kuat.
Badannya menjadi lebih kekar, tangan, kaki serta persendiannya menjadi lebih kuat.
Chen khu sekarang menjadi seorang anak yang tangkas, hutan tempat tinggalnya juga sudah di kuasai, jadi dia tidak kesulitan untuk mencari hewan buruan atau tempat untuk tidur, meskipun harus berpindah - pindah setiap harinya. Tapi masih ada satu hal yang mengganggu pikirannya...
"Bagaimana mewujudkan permintaan terakhir ibunya untuk membalaskan dendam mereka".
Pagi itu... Chen khu mencoba untuk memberanikan dirinya untuk kembali ke desanya. dia akan mencari peralatan yang dia butuhkan untuk berlatih dan membuat tempat tinggal tetap di hutan.
Ketika matahari sudah menampakkan dirinya, dia sudah berlari menuju desanya. Kondisi hutan tidak membuatnya kesulitan, gerakannnya yang lincah membuatnya lebih cepat sampai ke desanya, dan satu hal yang dia sadari.. fisiknya tidak merasakan lelah sama sekali begitu sampai di batas desa.
Hatinya menangis setelah melihat kondisi desanya. sisa - sisa kebakaran dan mayat yang tinggal tulang belulang masih bisa dia lihat. segera dia menuju ke bekas rumahnya untuk mencari mayat ibu dan kedua saudaranya.
chen khu tidak dapat menahan air matanya mengalir ketika mendapati tulang belulang yang saling berpelukan.. dia ingat itu adalah ibu dan adiknya, tidak jauh dari situ dia juga melihat ada kerangka yang dia yakini adalah kerangka kakaknya..
Chen khu tidak mau berlarut - larut dalam kesedihan. dia mencari cangkul milik ayahnya untuk menguburkan orang - orang yang sangat dicintainya itu. setelah menguburkan mereka, chen khu berjanji di depan pusara mereka, bahwa dia tidak akan kembali ke pusara itu sebelum menghancurkan kelompok kalajengking merah. setelah mencium pusara ibu dan saudaranya, chen khu mengumpulkan sisa tulang belulang yang didapatinya untuk dikuburkan.
Sebelum tengah hari, chen khu sudah selesai menguburkan mereka semua, dia pun kembali ke bekas rumah mereka yang tinggal puing - puing. Di ruang penyimpanan bawah tanah milik ayahnya yang luput dari kebakaran dia masih perlengkapan ayahnya untuk berburu.
Busur panah, anak panah,parang, dan tombak milik ayahnya diambilnya. semua diikat menjadi satu dan kemudian dia berjalan kembali ke hutan. sebelum memasuki hutan, chen khu menoleh sekali lagi ke desanya...
"doakan aku.. kelak aku akan membalaskan dendam kalian semua"..ucapnya dalam hati.
Hari sudah senja ketika chen khu sampai di hutan tempat selama ini dia tinggali. dia pun segera mencari hewan buruan untuk dimakan lalu mengumpulkan ranting kayu untuk membuat perapian dan naik keatas pohon untuk beristirahat. dengan peratan yang baru diambilnya dia tidak lagi kesulitan untuk menangkap tupai atau ayam hutan, karena meskipun belum terlalu mahir, tapi dia sudah bisa menggunakan panah milik ayahnya. malam itu dia tidur dengan perut kenyang, sebab sore itu dia memperoleh dua ekor ayam hutan dan seekor tupai.
Sambil duduk di dahan pohon chen khu menatap langit, dan mulai menyusun rencana apa yang harus dilakukannya esek hari..
"hmmm... besok aku harus membuat sebuah pondok, agar aku tidak perlu khawatir kalau hujan akan turun", ucapnya dalam hati, lalu belaian angin sepoi-sepoi membuatnya tak mampu menahan kantuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Harman LokeST
kuuaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Chen Chu
2024-02-05
0
Albertus Sinaga
anak hidup dalam hutan
2023-01-15
1
Chyara Arsyfa
💪👍
2022-07-27
1