Sambil berlinang air mata, chen khu terus berlari sekuat tenaga, rasa takut dan amarah yang tidak bisa dia lampiaskan, seolah memberikan energi yang cukup besar baginya. setelah beberapa jam berlari, matahari mulai menampakkan cahayanya di ufuk timur, dan tanpa chen khu sadari, ternyata dia sudah terlalu dalam masuk kedalam hutan. merasa dirinya sudah dalam kondisi aman, dia menoleh ke belakang. dari ketinggian dia masih bisa menyaksikan sisa - sisa kepulan asap yang membakar desanya, terbayang wajah ibu dan kedua saudaranya, terbayang nasib ayahnya yang ditangkap oleh para perampok, tak kuasa dia menahan tangis, seakan lututnya bergetar dan tak mampu menopang tubuh kecilnya, dia pun menangis sejadi - jadinya sambil terduduk memeluk lututnya. satu hal yang lekat dalam ingatannya, tato kalajengking merah di lengan para pembunuh itu. amarahnya pun memuncak, darahnya mendidih, tapi rasa lelah setelah berlari semalaman membuatnya tertidur dan bermimpi..
dia melihat ibu dan kedua saudarax berlari - lari kecil di sebuah taman yang indah. chen khu menghampiri mereka, dia tersenyum melihat mereka bahagia, diapun berlari ingin memeluk ibunya.. ibu yang sangat disayanginya, akan tetapi cahaya terang tiba - tiba menyadarkannya. ternyata matahari sudah cukup tinggi dan menyinari wajahnya yang masih terlihat lelah, tapi yang harus dia hadapi sekarang adalah rasa haus dan lapar yang mulai menyerangnya. sendirian di dalam hutan lebat tanpa air dan makanan untuk anak seusianya mungkin bukanlah hal yang mudah.
Tetapi, satu hal yang sangat disyukuri oleh chen khu adalah, ketika dia berusia lima tahun, dia dan kakaknya chen long selalu diajak oleh ayahnya untuk berburu kedalam hutan tanpa membawa bekal apapun. dulu dia selalu mengeluh ketika diajak berburu dan hanya makan dedaunan dan buah - buahan di hutan, tapi hari ini dia merasakan manfaat dari apa yang telah ayahnya lakukan itu.
Dengab tubuh yang lemah, chen khu menyusuri hutan untuk lebih dahulu mencari buah - buahan untuk dimakan. tak perlu mencari cukup lama dia sudah menjumpai pohon yang dicarinya.. dan kebetulan ada buahnya yang masak.
yaah.. mungkin satu buah nangka cukup untuk menghilangkan laparnya gumamnya dalam hati.
meskipun tubuhnya masih lemah, tapi dia masih cukup cekatan untuk memanjat pohon yang pokoknya tidak terlalu besar itu, dan.. buuk.. sebuah nangka jatuh ke tanah, dengan cepat chen khu meluncur turun dan segera makan.
"aaah.. untunglah buah ini belum dipetik oleh kera, gumamnya dalam hati sambil terus mengisi perutnya yang kosong. setengah dari buah nangka yang jatuh tadi sudah tinggal kulitnya saja, chen khu mulai merasa kalau perut kecilnya sudah penuh, dia pun mencari tumbuhan ya tumbuhan yang mengandung banyak air untuk minum.
setelah lapar dan hausnya hilang, chen khu duduk bersandar pada akar pohon, jeritam adiknya yang masih kecil terus terngiang di telinganya, dalam hati dia bertekad,
"suatu saat saya harus menjadi orang kuat untuk dapat membela orang - orang yang lemah". dan diapun tertidur.
Hari sudah beranjak senja ketika chen khu terbangun, diapun mencari pokok pohon yang dirasanya aman untuk melewati malam. maklumlah di dalam hutan itu masih terdapat banyak hewan buas, utamanya serigala yang sering terdengar lolongannya sampai ke desa mereka.
sambil menyusuri hutan yang sudah mulai gelap, chen khu juga mengumpulkan ranting pohon untuk dijadikan perapian.
"untunglah dulu ayah pernah mengajarkan kami cara untuk membuat api, batinya.. sambil memandangi api yang mulai menyala di sela akar pohon yang akan dijadikannya tempat untuk tidur. setelah dirasa asap dari perapian yang dibuatnya cukup untuk mengusir nyamuk chen khu memanjat pokok pohon tersebut dan mencari dahan yang cukup besar. sejenak dia duduk dan menghadap langit, memandangi bulan dan bintang - bintang..
"semoga malam ini tidak turun hujan" gumamnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuussssss Chen Chu
2024-02-05
0
Ahmad Danial
CIMB
2023-05-31
2
Albertus Sinaga
masih kecil sudah sengsara
2023-01-15
0