Happy reading
*******
Arga sama sekali belum beranjak dari kamar Tasya sedikit pun sejak dua jam yang lalu saat ia hendak pergi ke dapur karena merasa lapar. Namun, tangan Tasya menggenggamnya cukup erat dan tak bisa di lepaskan. Membuat Arga ikut berbaring di samping Tasya karena tubuhnya juga sangat lelah dan melupakan rasa lapar yang ia rasakan sedari tadi.
"Mas, jangan pergi, jangan tinggalin Tasya sendiri lagi, Tasya takut."gumam Tasya dengan mata terpejam. Arga tersentak, jantungnya sangat bergemuruh hebat, ada rasa sesak di hatinya yang semakin dalam ia rasakan. Arga memeluk Tasya sangat erat, membuat Tasya kembali tenang.
"Mas di sini, mas gak akan ninggalin Tasya lagi."ucap Arga dengan lirih. Wajahnya ia tenggelamkan di ceruk leher Tasya. Arga menangis tanpa suara karena mengingat kesalahannya yang cukup besar di masa lalu. Kesalahan yang hampir membuat dua wanita kesayangannya pergi meninggalkannya.
"Ampuni mas, Tasya."
"Elena, Tasya takut, kepala Tasya mengeluarkan darah. Apa Tasya tidak bisa menyusul Mas frans? Apa kita berdua akan mati? Elena mas Frans jahat, hiks...hiks."Tasya terus meracau di bawah alam sadarnya. Air mata terus mengalir dari sudut mata Tasya yang terpejam, Gadis itu seperti sedang bermimpi buruk.
Arga semakin terisak memeluk Tasya erat, ia kecup kening Tasya dengan penuh penghayatan sampai mata nya terpejam.
"Iya. mas jahat, Tasya boleh pukul mas sepuas Tasya tapi jangan membenci mas, mas gak sanggup."
Tubuh Tasya bergetar hebat membuat Arga panik.
"Aku tau kamu sedang bermimpi buruk, bangunlah sayang."
"Tasya."
"TASYA."panggil Arga cukup keras karena tak sanggup melihat Tasya yang seperti ini, ini semua kesalahannya.
Tasya bangun dengan langsung terduduk di kasur membuat kepalanya merasakan pening. Arga menghembuskan nafasnya lega, dirinya langsung memeluk Tasya dengan erat. Tasya yang masih linglung membiarkan Arga memeluk dirinya.
"Om ngapain?"Tasya Tasya sinis melepas pelukan Arga begitu saja.
"Tidak ada, hanya memastikan dirimu yang baik-baik saja habis bermimpi buruk."ucap Arga kembali dingin.
"Mimpi buruk?"
Arga mengangguk, ia hendak bangkit pergi dari kamar Tasya. Namun, Tasya langsung memeluk Arga.
"Jangan pergi om! Tasya takut, Apakah mimpi itu pertanda bahwa Tasya akan mati? Apakah nanti kecelakaan itu akan menjadi nyata? Tubuh Tasya kaku dengan banyak darah om."
Tubuh Arga menegang, jantungnya seperti di tikam belati yang sangat tajam mendengar kata per kata yang Tasya ucapan dengan suara lirih dan tersiksanya membuat Arga membalas pelukan Tasya tak kalah eratnya.
"Kamu tidak akan pergi."ucap Arga pelan tetapi ber-efek cukup besar bagi Tasya yang mulai tenang di pelukan Arga.
"Tapi, dalam mimpi itu Tasya tidak sendiri om. Apakah wanita itu mama? Tasya takut om, Tasya takut tidak bisa menjaga mama, Tasya rela Tasya yang mati asal jangan mama."
"Dia bukan Sandra, kamu tenanglah. Aku pastikan tidak ada yang akan mati."lirih Arga yang menahan tangisannya. Sungguh, rasa bersalahnya sangat besar sekali.
"Aku akan menjagamu."
Satu kalimat yang membuat Tasya langsung melihat ke arah mata Arga, matanya yang berkaca-kaca menatap dalam mata Arga yang tajam dan penuh kesungguhan dengan kalimat yang baru saja ia ucapkan. Apakah Tasya tidak salah mendengar? Mengapa Arga menjadi pria yang sangat baik dan lembut?
"Aku akan menjagamu."ucap Arga sekali lagi meyakinkan Tasya yang menatapnya tak berkedip. Tanpa kata ia mendekatkan wajahnya ke wajah Tasya. Mengecup bibir Tasya dengan sangat lembut, bibir keduanya hanya saling menempel tapi menimbulkan rona merah di wajah Tasya dan membuat detak jantung keduanya bisa di dengar.
Tasya seperti pernah mengalami ini.
"Mas Frans."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Yus Gerin
sedikit baru mulai nyimak
2021-02-24
0
Putrii Bahriie
.Jiwa Kepo ku meronta ronta
2021-01-28
0
Eni Supriyono
arga fransisco....
dulu tasya memanggil arga dgn panggilan mas frans...
2020-11-07
0