Happy reading
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Arga baru saja sampai di rumahnya tepat jam 9 malam, setelah bertemu dengan Tasya tadi Arga memutuskan untuk kembali bekerja daripada beristirahat di rumah, pikirannya sangat kacau akhir-akhir ini. Membuat Arga terus menghembuskan nafas nya agar perasaannya kembali lega. Arga membuka kamar nya dengan pelan, kamar yang tadinya gelap menjadi terang karena Arga menghidupkan lampunya. Lelaki itu melepas semua baju kantornya hingga menyisakan kaos dan boxer saja, Arga membaringkan tubuh nya dengan perlahan, badannya terasa sangat lengket. Namun, ia malas beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Matanya menatap langit-langit kamar nya dengan pandangan yang cukup sayu, tak ada yang tau jika batin nya sangat tersiksa di balik wajah dinginnya.
"Kamu tau, aku sangat merindukan kehangatan tubuhmu saat aku mendekap tubuh mungilmu."ucap Arga lirih membayangkan senyuman manis seseorang yang sangat berarti di hidupnya. Tapi itu semua hanya tinggal kenangan, Arga tau dia ada, masih berada di dekatnya. Namun, semua terasa jauh bagi Arga, dekat tetapi tak bisa mendekap, dekat tetapi terasa sangat asing. Dekat, tetapi dia hanya diam membisu tanpa suara, tanpa binar mata yang menatapnya dengan penuh cinta.
Arga yang tersadar langsung mengusap wajahnya kasar, dirinya harus bangkit walau tanpa wanita itu lagi di sisinya masih banyak wanita di luar sana yang mau mencintainya, kenapa ia harus berpusat pada satu orang saja? Ya, mengatakan memang mudah, tapi melakukannya yang sangat sulit bagi Arga karena dari dulu ia hanya mencintai wanita itu, bahkan hingga detik ini walau hatinya hancur lebur, harus menerima kenyataan yang sangat sulit di terima hatinya.
Arga yang teringat sesuatu langsung bangkit dari tidurnya, mencari benda yang ia kantongi sedari tadi, setelah menemukan benda itu ada di saku celana nya, Arga kembali berbaring di kasurnya. Matanya menatap penjepit rambut yang di pakai oleh Tasya tadi, nafas nya sungguh terdengar sangat berat sekali.
"Aku akan mengembalikannya besok."ucap Arga meletakkan jepit rambut di meja samping kasurnya.
Tanpa membersihkan diri Arga langsung terlelap begitu saja, mungkin efek dari tubuhnya yang sangat lemah juga banyaknya beban pikiran yang ia pikirkan untuk saat ini. Membuat lelaki 37 tahun itu langsung terbang di alam mimpi. Berharap ia bisa bertemu dengan wanita yang selalu menatapnya dengan binar cinta.
**********
Mobil Kelvin baru saja berhenti di rumah Tasya, Tasya tersenyum senang melihat ke arah Kelvin yang sudah membahagiakannya hari ini.
"Terima kasih jalan-jalannya untuk hari ini."
"Sama-sama, masuklah! Pasti orang tua mu sudah menunggu di dalam."
"Iya, sekali lagi terima kasih ya Vin."
"Iya bawel."
Tasya mengerucutkan bibirnya mendengar ejekkan Kelvin padanya, Tasya keluar dari mobil Kelvin.
"Aku pulang dulu ya."
"Iya, hati-hati di jalan."
Tasya melambaikan tangannya ke arah Kelvin saat dengan perlahan mobil Kelvin meninggalkan rumahnya. Gadis itu mulai berjalan memasuki rumahnya dengan langkah riang, walau badannya sangat lelah. Namun, dirinya sangat terlihat senang. Tasya membuka pintu rumahnya, ia melihat ke dalam yang sudah sangat sepi, gadis itu bernafas lega karena tak harus meladeni ucapan papa atau mama nya kembali karena dirinya ingin beristirahat dengan cepat.
Tetapi ketika ia ingin melangkah menuju kamarnya Tasya di kejutkan dengan aksi kedua orang tuanya yang sedang bercumbu di atas sofa. Tasya yang tak ingin kedua orang tuanya melihat dirinya langsung berlari menuju kamar nya, mencoba tidak mendengar suara aneh yang di keluarkan sang mama saat sang papa mencumbu mamanya.
Tasya bergidik ngeri membayangkan hal itu akan terjadi juga padanya, nafasnya memburu setelah ia berhasil masuk ke kamar dengan berlari dan harus menaiki tangga sampai ke kamarnya.
"Astaga, mata ku sudah ternodai oleh aksi sepasang suami istri yang tak tau tempat."dengus Tasya mengelus dada nya agar bekerja secara normal kembali.
"Aku harus mandi dan setelah itu tidur."gumam Tasya yang melangkah masuk ke kamar mandi tak ingin memikirkan tingkah papa nya yang tak sabaran itu.
Benar saja selesai mandi dan memakai pakaian tidurnya Tasya langsung terbaring di kasurnya, sebelum benar-benar tertidur Tasya melihat handphone nya terlebih dahulu. Ia tersenyum ada dua pesan masuk dari Kelvin, Tasya membuka nya dan membaca nya dengan hati yang berbunga.
*Kelvin : "Jangan lupa untuk beristirahat, aku tau kamu pasti lelah."
Kelvin : "Good night! Semoga mimpi indah*."
Tanpa berniat membalasnya Tasya mulai memejamkan matanya, rasa kantuk mulai mendera matanya hingga handphone yang masih berada di tangannya terlepas begitu saja.
Nafas Tasya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Ia langsung terbangun dari tidurnya. Mengapa mimpi itu seperti nyata? Siapa pria yang memintanya untuk kembali? Bayangan hitam itu, seperti dirinya pernah mengalami. Tiba-tiba kepala nya sangat terasa sakit, saat ia mencoba berpikir dengan keras. Nyatanya dirinya tak berhasil mengingat, ia tidak mau sakit lagi. Tasya tak menghiraukan mimpi yang aneh itu lagi ia lebih memilih memejamkan matanya kembali.
"Arggghh jangan menyiksa ku."teriak Tasya saat ucapan dalam mimpinya terus terngiyang di kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Rachel Purba
cewek yg di datengin om Arga itu siapa ya..sptnya ada hubungannya dengan Tasya..🤔🤔
2021-03-29
0
Lidia Ngareho Lidia Basule
thor, jangan bikin kita lama penasarannya donk.. kasih flasback kek, biar kita cepat paham alurnya. trus siapa nama pacar arga yg koma....
2021-03-16
0
Novelia Lestari
,penuh dgn tekateki
2020-11-16
1