Happy reading
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Hari ini Tasya sangat bersemangat sekali, karena Kelvin akan mengajak nya jalan-jalan. Akhir-akhir ini, lelaki itu sangat cerewet terhadap Tasya ketika ia mengeluh sakit kepala sewaktu Kelvin menelponnya, Kelvin yang akan menjadi dokter merasa khawatir dengan kesehatan Tasya. Entah mengapa membuat hati Tasya menghangat, Tasya bercermin hendak memoles bibirnya dengan lipstik berwarna pink agar wajah nya terlihat segar. Gadis itu besenandung ria menyanyikan lagu apa saja yang ia ingat. Tasya mengambil tas selempangnya tak lupa ia menjepit rambutnya dengan jepit rambut berwarna pink yang entah kapan ia beli, karena dirinya tak pernah merasa membelinya. Jepitan itu ia temukan di laci lemarinya dengan tak di sengaja, dirinya yang sudah terlanjur suka langsung memakainya. Tasya keluar dari kamarnya, kaki kecil nya menuruni tangga rumahnya dengan perlahan, di lihatnya kedua orang tuanya yang sedang mengobrol bersama Kelvin membuat senyum Tasya mengembang dengan mudahnya.
"Kamu udah di sini?"
"Iya, aku sudah menelpon kamu, tapi kamu enggak angkat telepon aku."
Tasya buru-buru mengecek handphone yang berada di tas nya, ia meringis melihat 5 panggilan tak terjawab dan itu dari Kelvin semua.
"Maaf aku gak tau, handphone aku dalam mode silent hehehe."
Sandra dan Alex hanya bisa geleng-gelang kepala dengan tingkah Tasya.
"Yaudah ayo pergi."
"Emm om, Aduh saya bingung mau panggil Sandra apa. Tante Sandra? Saya izin mau mengajak Tasya pergi."ucap kelvin kikuk mendapat pelototan dari Sandra.
"Enak saja memanggil aku tante, umur masih mudahan aku ya dari pada kamu."
"Ya tapikan sekarang kamu istri dari om Alex."
"Sudah-sudah jangan berdebat, kalian pergilah."ucap Alex datar memeluk pinggang Sandra sangat posesif saat Kelvin melihat ke arah Sandra, dirinya tau kelvin adalah teman dari Tasya dan Sandra, tapi tetap saja Alex merasa cemburu.
"Tasya sama Kelvin pergi dulu pa, ma."pamit Tasya dengan sopan mencium tangan kedua orang tuanya yang di ikuti oleh Kelvin tetapi saat Kelvin ingin bersalaman dengan Sandra, Alex langsung menepis tangan Kelvin cukup keras, membuat Kelvin meringis sedangkan Tasya dan Sandra hanya tersenyum geli melihat ekspresi Kelvin yang cukup lucu bagi mereka.
"Enggak usah modus sama istri saya, kamu cukup menjaga anak saya dan membawanya dengan selamat saat pulang."
"Iya om, saya dan Tasya pamit dulu om."
"Hmmm."
"Assalamua'laikum."
"Wa'alaikumussalam."
Kelvin merasa lega saat dirinya dan Tasya sudah keluar dari rumah Alex.
"Asli, papamu sangat menyeramkan jika sedang cemburu."ucap Kelvin saat mereka sudah memasuki mobil.
"Hahahaha, ya begitulah papa kalau sama Sandra. Yang aku herankan sekarang papa enggak pernah lembur kerja lagi, kantor yang ada di luar negeri aja di handle sama tangan kanan papa, kalau ada masalah yang mendesak baru papa memutuskan ke sana dengan mengajak serta mama."
"Aku kok sedikit geli, saat kamu mengucapkan kata mama untuk Sandra. Ck, cinta memang aneh ya, yang dulu nya sahabat jadi ibu dan anak, pantas saja lelaki muda sepertiku masih menjomblo sampai sekarang ternyata eh ternyata om-om yang mendapatkan daun muda."ucap Kelvin masih tak percaya dengan apa yang terjadi antara Tasya dan Sandra.
"Hahaha kamu ada-ada aja Vin, namanya juga cinta tidak memandang usia, kan?"
"Iya bener, tapi kasihan juga para lelaki muda contohnya aku, umur 22 masih menjomblo."
"Sabar, mungkin jodoh kamu masih malu-malu untuk ketemu kamu hahaha."
"Kalau kamu, ada niatan menikah dengan om-om?"
Buk.
Tasya memukul lengan Kelvin cukup keras, membuat Kelvin sedikit meringis.
"Enak aja, aku mau nya yang masih muda dong."
"Seperti aku, gitu ya?"ucap Kelvin dengan pede nya
"Ih, enggaklah."ucap Tasya dengan malu-malu.
"Bilang enggak kok, tapi pipi nya merah."
"Ih Kelvin, fokus aja sama setir mobil nya jangan godain aku mulu ih."
Kelvin yang gemas dengan suara manja Tasya, mengacak rambut Tasya dengan lembut sambil tertawa renyah yang membuat Tasya memanyunkan bibirnya.
"Kita makan di cafe ya, sekalian nonton."
"Iya aku sih terserah kamu, kamu ini yang bayar semua."
"Dasar cewek matre nih."
"Biarin, kamu banyak uang ini."
Kelvin tertawa kecil dan geleng-geleng kepala dengan tingkah Tasya yang sangat menggemaskan, entah mengapa hatinya sangat senang melihat wajah Tasya seperti ini, apa mungkin dirinya sudah jatuh cinta dengan Tasya gadis manja yang membuat hari-harinya bahagia? Entahlah Kelvin tak tau, untuk saat ini nikmati saja dulu kedekatan mereka berdua.
Kelvin memarkirkan mobil nya di salah satu mall yang ada di Jakarta, ia membuka pintu mobil dan keluar dari sana. Setelah itu dirinya berlari kecil untuk membukakan pintu Tasya.
"Makasih."ucap Tasya tersenyum saat Kelvin membuka pintu untuk nya. Kelvin mengangguk ia dengan cepat menggandeng tangan Tasya masuk ke dalam mall.
Kedua sahabat itu mencari tempat makan yang menyediakan makanan kesukaan mereka.
"Mau pesan apa?"tanya Kelvin saat mereka sudah duduk di salah satu cafe.
"Emmm aku nasi goreng spesial aja deh sama eskrim rasa strawberry."
"Oke, mbak."panggil Kelvin ke arah pelayan.
"Iya mas, mau pesan apa?"
"Nasi goreng spesial dua, es krim stawberry satu, jus mangga nya satu."
"Baik, di tunggu ya mas, mbak."ucap pelayan tersebut pergi meninggalkan Tasya dan Kelvin setelah mencatat pesanan mereka berdua.
"Kamu kok aku perhatiin masih pucat ya."
"Enggak kok."
"Jangan telat-telat lagi makannya ya, aku gak mau kamu demam seperti kemarin dan aku gak bisa menjenguk kamu."
"Iya, makasih sudah perhatian sama aku."
"Karena kamu sahabat aku."
Tasya tersenyum kecil, hatinya merasa tak rela jika Kelvin hanya menganggapnya sebagai sahabat. Ia ingin lebih sekedar menjadi sahabat, tapi Tasya tidak ingin merusak persahabatan mereka yang terjalin satu tahun ini. Obrolan mereka terputus saat pelayan datang membawa pesanan mereka.
"Silahkan menikmati mas, mbak."
"Makasih mbak."
"Sama-sama."
"Makanlah!"
Tasya mengangguk kedua nya saling terdiam menikmati makanan mereka masing-masing, tanpa mereka sadari Arga melihat kejadian itu kembali, kejadian yang membuat dirinya marah. Ia baru saja selesai meeting dengan salah satu kolega bisnisnya. Dan mengapa dunia sangat sempit sekali? ia kembali di pertemukan dengan Tasya, gadis manja yang sudah membayangi hari-harinya. Tanpa sadar kaki nya melangkah menuju ke arah Tasya dan Kelvin dengan wajah mengeras.
"Ekhem."
Kedua orang tersebut melihat ke arah Arga, dalam hati Tasya sudah sangat kesal dengan melihat wajah Arga yang sangat datar, dingin melebihi kulkas.
"Saya boleh duduk di sini?"
"Cari tempat lain aja om."ucap Tasya cuek.
"Semua sudah penuh, hanya kursi di sini yang kosong."ucap Arga menatap sesuatu yang menjepit rambut Tasya dengan indahnya, Arga tersenyum miris setelah itu wajahnya kembali sedatar mungkin.
Tasya melihat sekelilingnya, memang benar semua sudah terisi dengan orang dan hanya meja nya saja yang masih ada kosong kursi satu satu.
"Duduk om."ucap Kelvin dengan seramah mungkin membuat Tasya menghela nafas pasrah.
Tasya tak sedikit pun melirik ke arah Arga, gadis itu dengan santai nya memakan nasi gorengnya dengan sangat lahap.
Arga masih terpaku menatap Tasya, gadis manja ini mengapa selalu membuat hatinya tak menentu seperti ini? mengapa juga dirinya harus duduk di sini? padahal ia sendiri sudah makan.
"Kamu tidak ingin mengucapkan terima kasih padaku Tasya? mengapa kamu terlihat sangat sombong sekali?"
"Siapa yang sombong sih? jangan ganggu orang lagi makan deh om."
"Kamu tidak ada sopan-sopannya sama saya."
Tasya menjatuhkan sendoknya, selera makannya hilang karena omelan Arga padanya. Tasya meralat ucapan nya yang mengatakan bahwa dirinya merasa rindu dengan omelan Arga, nyatanya semua ucapan Arga membuat dirinya sangat kesal.
"Aku sudah kenyang, ayo kita pergi menonton"ajak Tasya pada kelvin
Arga mendelik tak suka dengan Tasya yang mengabaikannya.
"Ini sudah sore sebaiknya kalian pulang, gadis manja seperti mu harus berada di rumah ketika malam."
"Bodo' deh om, Tasya kesal sama om."ucap Tasya mengacak rambutnya hingga tak ia sadari jepitan rambutnya jatuh di dekat Arga.
"Ayo Vin."ucap Tasya menarik Kelvin meninggalkan Arga begitu saja.
Arga yang hendak pergi juga, tak segaja matanya menatap jepitan rambut Tasya, sedetik Arga terpaku, lalu dengan sadar Arga mengambil jepitan rambut Tasya. Arga mengela nafas berat dan mengantongi jepitan itu, untuk ia kembalikan pada pemiliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Putri Aliyah
kayaknya Arga pernah suka SM mm nya tasya
2021-07-02
0
Nur Hayati
aku sdh baca kisah alex dan sandra😍
2021-06-17
1
Diana Marwah
Ada Misteri apa ya,,,
2021-06-04
0