Happy reading
🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Arga mengerjapkan matanya saat samar-samar ia mendengar bel berbunyi di rumahnya, semua pelayan sudah ia suruh pulang. Membuat mau tak mau Arga harus bangun dari tidurnya. Sebelum beranjak pergi, Arga melihat ke arah sampingnya, seseorang yang ia peluk sangat erat tertidur pulas, dalam hati ia tersenyum. Namun, itu tak berlangsung lama, ekspresi wajahnya kembali datar. Arga menyibakkan selimutnya, bangkit dari tidurnya dan pergi dari kamar Tasya untuk membukakan pintu untuk tamu yang datang ke rumahnya.
Arga sedikit berlari menuju pintu utama rumahnya, karena tamu yang tidak Arga ketahui itu, memencet bel rumahnya dengan tak sabaran membuat Arga mendengus kesal.
Ceklek.
Arga membuka pintu, matanya melotot melihat siapa yang bertamu ke rumahnya. bukannya mereka akan pulang seminggu lagi? tapi mengapa saat ini mereka sudah berada di rumahnya?
"Alex?"
"Iya aku, kenapa mukamu sangat kaget sekali seperti itu?"
"Tidak apa-apa, hanya saja aku heran bukannya kau dan istrimu masih lama di Belanda?"
"Seharusnya begitu, tetapi istriku merengek pulang karena sangat merindukan Tasya."
"Ooo, dimana istrimu?"
"Ck, yang aku rangkul ini siapa jika bukan istriku?"dengus Alex
Arga menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, merasa tak percaya bahwa wanita muda dan sangat cantik itu adalah istri dari sahabatnya yang Arga yakini usianya sama dengan Tasya.
"Hai! aku Sandra, aku istri mas Alex."ucap Sandra ramah.
"Sudah sayang tak usah berkenalan terlalu lama dengan nya."
"Sungguh ini istrimu? Aku tak menyangka dirimu suka daun muda."
"Ck, cinta itu tidak memandang usia bro. Awas saja kau jika menyukai daun muda juga sama seperti ku."dengus Alex menatap tajam ke arah Arga.
Arga mengedikkan bahunya tak acuh dengan ucapan Alex padanya, ia lebih tak menganggap ucapan Alex adalah hal yang serius untuknya.
"Masuklah!"ucap Arga pada kedua tamunya.
"Terima kasih."ucap Sandra ramah, lalu mereka berdua masuk ke rumah mewah Arga yang tampak sangat bersih sekali, Sandra menatap takjub rumah Arga yang berwarna emas di campur dengan putih, eh bukannya ini seperti rumah impian Tasya. Pasti sahabat sekaligus anaknya itu betah dan sangat menyukai rumah ini.
"Silahkan duduk dulu, akan ku panggilkan bibi untuk membuatkan kalian minum."
"Tumben sangat sepi? Biasanya banyak sekali pelayan di rumahmu, melebihi yang berada di rumahku."
"Sudah aku suruh pulang, pekerjaan mereka sudah selesai."
"Kau tidak berniat macam-macam dengan anakku, kan?"tanya Alex curiga.
"Tidak! Mana mungkin aku macam-macam dengan anak sahabatku sendiri."ucap Arga memutar bola matanya malas mendengar tuduhan dari sang sahabat.
"Bolehkah aku bertemu sekarang dengan Tasya, di mana anakku itu?"ucap Sandra yang tak melihat Tasya berada di rumah Arga.
"Dia ada di kamarnya sedang tertidur, karena Tasya demam dan terus memanggil dirimu sebagai mamanya."jelas Arga membuat Sandra dan Alex khawatir.
Benar saja apa yang Sandra rasakan selama berada di Belanda, perasaannya selalu tidak enak dan selalu kepikiran Tasya. Entahlah, ikatan batinnya sangat kuat dengan Tasya walau Tasya bukan anak kandung nya sendiri.
"Di mana kamar Tasya?"
"Ada di atas, sebelah kiri."
Sandra mengangguk, ia langsung meninggalkan kedua pria dewasa tersebut. Membuat Alex hanya bisa menggeleng kepala dengan kekhawatiran sang istri terhadap anaknya.
"Sandra memang ibu tiri Tasya, tapi bagi Sandra, Tasya adalah anak kandungnya. Itu adalah salah satu alasan aku memilihnya sebagai pendamping hidupku untuk seumur hidup, karena aku sangat mencintainya."
"Kamu beruntung memilikinya, ku lihat Sandra adalah wanita yang berpikiran dewasa dan tidak manja."
"Hahaha kau tidak tau saja, dia sangat manja padaku. Dan itu adalah salah satu aku semakin terjerat akan cintanya, karena aku suka dia hanya bermanja padaku."
"Bukankah sangat merepotkan mempunyai istri yang sangat manja? karena kita tidak bisa bebas melakukan apapun. Harus memenuhi apa yang dia inginkan setiap saat."
"Ck, itulah salah satu daya tarik wanita. Mengapa kau sangat berubah sekali selama tinggal 2 tahun di luar negeri? atau ini ada hubungannya dengan..."
"Cukup! Aku tidak ingin membahasnya."
Alex menghela nafas berat, ia tidak bisa membuka luka lama Arga untuk saat ini. Alex tidak bisa memaksa Arga. Bahkan ia terkesan tidak ingin mengurusi masalah Arga, karena ia tak ingin Arga marah. Alex berpura-pura tak menghetahui apa-apa atau memang ia tak mengetahui apa-apa tentang Arga, entahlah semua sudah berubah sejak 2 tahun yang lalu.
"Sampai kapan?"
"Please jangan bahas ini dulu."
"Baiklah, aku ingin menemui istri dan anakku dulu."ucap Alex yang bangkit dari duduknya karena ingin menyusul Sandra dan Tasya.
*******
Sandra membuka pintu kamar Tasya, di lihatnya Tasya sedang terbaring dengan lemas di kasurnya, membuat Sandra khawatir dengan keadaan Tasya.
"Sayang."panggil Sandra kepada Tasya membuat Tasya langsung membuka matanya.
"Mama."teriak Tasya bahagia langsung berhambur ke pelukan Sandra. Tasya memeluk Sandra erat menyalurkan rasa rindu selama tidak bertemu dengan Sandra. Tangis Tasya pecah saat Sandra membalas pelukannya tak kalah erat.
"Tasya rindu mama."
"Mama juga sangat rindu Tasya."ucap Sandra tulus mengelus punggung Tasya lembut.
"Kenapa bisa sakit sayang?"
"Hiks..hiks jari Tasya kena pisau ma."ucap Tasya menunjukkan jari telunjuknya yang terkena pisau.
"Kok bisa?"
"Tasya mau masak, tapi Tasya kan gak bisa masak mah."
"Ini sakit ma, darahnya keluar banyak, Tasya takut."
Sandra menggenggam jemari Tasya dengan lembut, ia kecup telunjuk Tasya yang terkena pisau.
"Jangan nangis lagi, ini akan sembuh sayang."
Mereka tak tau jika Arga dan Alex melihat interaksi keduanya.
"Bagitu besar kasih sayang Sandra pada anakku, aku harap Tasya mendapatkan pendamping yang bisa menerima semua kekurangannya bukan diam dan bersikap kasar pada anakku."ucap Alex tegas
Arga menghela nafas berat, entah mengapa ucapan Alex menyentil sudut hatinya yang paling dalam.
"Aku akan membawa Tasya pulang, terima kasih telah membiarkan anakku tinggal di rumahmu."
"ya."
Arga tidak tau lagi harus berkata apa, entah mengapa ia tak ingin Tasya pulang, tapi kata yang bisa ia ucapkan hanya kata 'iya' tanpa bisa mencegah
Memang siapa Tasya di hidupnya?
Tasya hanya gadis manja yang tak Arga sukai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
Mamaelly Bundhaneyusufhafsha
Tasya umur 20, Alex dan Arga sahabatan usia 37 , beda 17tahun dengan anaknya, berarti Alex usia 17 tahun udah punya anak yah, atau bukan anaknya sih 🤔🤔
2021-07-23
0
Puspitha
sebenarnya ini si tasya umur berapa sih..
kog kaya ga nyambung dr mulai terkuaknya ingatan tasya...
apalagi si alex. duuhh. pusing saya
2021-03-22
0
Deviana_Sehun🌺
alex sma arga tmenan..klo mereka sma2 umur 37, trus tasya umur 20 thun brrti umur 17 alex udh pnya anak bgtukah🤔🤔
2020-12-18
1