Kenapa?

Happy reading

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Arga terus menatap wajah Tasya yang masih tampak pucat, mata nya terpejam dan Arga menelan ludah nya kasar. Mengapa sangat sulit sekali? Kenapa semua ini harus terjadi? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang hadir di benak Arga, hingga membuat ia pusing. Posisi mereka masih sama dengan Arga yang masih memeluk Tasya, tak tega membangunkan Tasya karena gadis itu selalu mengigau memanggil nama mamanya, Sandra. Tangan Arga sedikit ragu membelai bibir kering dan pucat itu, wajah nya mendekat ke arah wajah Tasya dan mencium kening Tasya lama. Entahlah Arga hanya mengikuti naluri hatinya untuk saat ini, menekan egonya yang sangat tinggi bahkan Arga sama sekali tak tertidur hanya untuk memastikan Tasya baik-baik saja, ia melupakan banyak nya e-mail yang masuk di Handphonenya dan dering panggilan pun Arga abaikan.

"Om?"panggil Tasya dengan suara lirihnya. Gadis itu buru-buru melepaskan pelukan Arga membuat Arga merasakan kehilangan. Namun, yang namanya Arga sangat pintar sekali menyembunyikan ekspresi wajahnya yang terlihat hanyalah muka dingin dan galaknya membuat Tasya merasa tak enak telah banyak merepotkan Arga, tapi ia juga kesal mengapa Arga menyuruhnya masak? Akibatnya Tasya terkena pisau, ia sangat takut darah akibat kejadian yang mengerikan dalam hidupnya terjadi, membuat Tasya sangat pobia dengan darah.

"Sudah bangun?"tanya Arga dengan suara dinginnya.

"Sudah."

"Merepotkan sekali, akibat dirimu sakit aku tidak bisa ke kantor. Kamu sangat manja dan merepotkan ketika sakit bahkan tidak sakit saja selalu merepotkan orang lain."sinis Arga

Benarkah yang di ucapkan Arga? Jika ia selalu merepotkan orang lain? Mengapa sangat menyakitkan sekali, hatinya seakan teriris.

"Om juga salah! Mengapa menyuruh Tasya memasak? sudah Tasya katakan jika Tasya tak bisa masak."

"Mau berkelit dari kesalahanmu sendiri hah? Sudah aku mau pergi, urus saja dirimu sendiri."sentak Arga bangkit dari tidurnya.

"Jika om tidak ingin di repotkan oleh Tasya, biarkan Tasya pulang. Om tenang saja Tasya tidak akan mengatakan ini kepada orang tua Tasya."lirih Tasya membuat Arga yang hendak membuka pintu kamar Tasya terhenti, pria itu diam mematung mencerna apa yang di ucapkan Tasya padanya.

"Tidak akan! Sebelum orang tuamu yang menjemputmu."

"Om kenapa sih? Tasya bingung sama sikap om, begini tidak boleh, begitu juga tidak boleh. Tasya seperti tahanan di rumah ini, om mengizinkan atau tidak Tasya akan tetap pulang."

"Diam di sini! atau aku akan membuat jarimu kembali banyak mengeluarkan darah."

Brak..

Tasya mengelus dada saat Arga membanting pintu kamarnya.

"Kejam sekali, kerasukan apa om Arga hari ini? Tadi galak, kemudian baik, setelah itu kembali ke model awal, galak. Pantas saja tidak ada wanita yang mendekatinya. Ah rasanya aku ingin mencari udara segar, apa aku keluar aja ya? Tanpa sepengetahuan om galak."

"Sepertinya ide yang bagus, aku juga sudah sehat mama papa juga belum pulang."

Tasya segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, ia melihat jarinya yang teriris hanya bisa menghela nafas beratnya, jika tidak karena kejadian itu, dirinya tidak akan takut dengan darah. Anggap saja Tasya lebay, namun nyatanya kejadian itu benar-benar membuat Tasya takut dengan darah. Setelah gosok gigi dan mencuci mukanya Tasya bergegas berganti pakaian dan memakai bedak serta lipstik agar bibirnya tak nampak pucat.

"Selesai."gumamnya tersenyum melihat hasil karya nya sendiri. Tasya mengambil tas selempangnya dan berjalan keluar kamar dengan pelan takut ketahuan Arga. Tetapi, mendengar suara mesin mobil yang keluar, Tasya tau itu pasti Arga, ia menghembuskan nafas lega. Rencana nya mulus tanpa harus ketahuan Arga. Dengan langkah riang Tasya mulai menuruni anak tangga satu persatu, keluar dari rumah Arga dengan mudah.

"Non Tasya mau kemana?"

"Eh, bi. Tasya mau keluar sebentar, tadi udah minta izin kok sama om Arga."

"Tapi kata tuan Arga, non Tasya harus istirahat. Ini bibi sudah menyiapkan obat yang di berikan tuan Arga untuk non Tasya."jelas pelayan di rumah Arga.

"Nanti saja bi, Tasya cuma sebentar kok. Bi tenang saja ya, Tasya sudah minta izin sama om Arga."

"Yang benar non?"

"Benar bi, kalau begitu Tasya pergi dulu."ucap Tasya yang terburu-buru melangkah keluar takut banyak pertanyaan yang akan di lontarkan pelayan di rumah Arga dan mengharuskan Tasya berbohong lebih banyak lagi.

Tasya menunggu Taxi online yang ia pesan di pagar rumah Arga, Tasya menunggu dengan tak sabaran sampai Taxi online itu datang dan Tasya langsung masuk.

"Ke cafe Love ya pak."

"Baik non."

Tasya tersenyum bahagia karena ia bisa keluar dari rumah Arga tanpa harus terkurung, walau dirinya masih merasakan pusing tetapi ia mengabaikan itu. Tasya mengambil handphone nya karena ia mendengar ada notif pesan yang masuk

Kelvin : "Aku sudah pulang, mari bertemu di tempat biasa, aku akan mentraktirmu cantik."

Tasya tersenyum senang, jemarinya dengan lincah membalas pesan dari Kelvin.

Tasya : "Sungguh? Aku sedang di perjalanan menuju kesana."

Kelvin : "wow, sangat cepat sekali. Sudah tidak sabar bertemu dengan ku kah?"

Tasya : tidak! Aku hanya tidak sabar mendapat makanan gratis."

Kelvin : jahat sekali, baiklah aku menunggumu, i miss you."

Hampir saja Tasya memekik kegirangan karena sangat senang mendapat ucapan rindu dari Kelvin, hatinya sangat berdebar sekali, ia hanya bisa memandang handphonenya tanpa berniat membalas pesan Kelvin, Tasya yakin pipi nya sudah memerah seperti tomat untuk saat ini.

Tak terasa Taxi yang ia tumpangi sudah berhenti di cafe yang ia akan kunjungi, Tasya memberikan uang dan mengucapkan terima kasih pada sang supir Taxi. Setelah itu, ia baru keluar dan memasuki cafe Love tersebut. Matanya mengedar mencari seseorang yang sangat ia rindukan.

"Kelvin."teriak Tasya melambaikan tangannya ke arah pria tampan yang sudah akan menjadi dokter itu.

Grep.

Tasya memeluk Kelvin erat, Kelvin tersenyum membalas pelukan Tasya.

"I miss you."lirih Kelvin. Tasya tak menjawab tetapi gadis itu tersenyum malu melepaskan pelukannya.

"Ah maaf, aku terlalu senang bertemu denganmu."ucap Tasya kikuk.

"Tidak apa, ayo duduk aku sudah memesankan makanan kesukaanmu."balas Kelvin tersenyum menatap Tasya yang sangat menggemaskan di matanya.

Tasya mengangguk, ia langsung melahap makanan yang berada di depannya tanpa ada rasa canggung sedikit pun dengan Kelvin.

"Sudah tidak makan berapa hari? Makannya sampai belepotan begini."ucap Kelvin terkekeh geli membersihkan makanan di sudut bibir Tasya.

"Aku sangat lapar, dari kemarin belum makan."jujur Tasya yang masih melahap makanannya.

"Apa? Kenapa bisa kau tidak makan dari kemarin?"khawatir Kelvin.

"Ceritanya panjang, nanti saja aku jelaskan."

Tanpa di sadari keduanya Arga melihat semuanya dengan tangan mengepal menahan amarah, bisa-bisanya gadis itu keluar tanpa izin dari dirinya.

"Tasya."teriak Arga benar-benar marah

Uhuk..uhuk.

"Om."

"Pulang sekarang juga."ucap Arga tak terbantahkan menarik tangan Tasya kuat.

"Apa-apaan ini?"

"Kamu jangan ikut campur urusan saya dengan anak manja ini."

"Tapi saya sahabatnya."geram Kelvin.

"Saya tak peduli."

Terpopuler

Comments

Diana Marwah

Diana Marwah

Waduhh dsar Kanebo Kering, Kerjaanya Marah Mulu, Tuch Arga

2021-06-04

0

antha mom

antha mom

om arga kog marah mulu sich thor

2021-02-11

0

Roma Lumban Gaol

Roma Lumban Gaol

dasar om galak

2020-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dari segalanya
2 Hari pertama
3 Tasya
4 Jangan galak om!
5 Kenapa?
6 Menahan kesal
7 Di pelukkanmu
8 Mama pulang?
9 Merasa sepi
10 Gadis manja
11 Jepit rambut
12 Bingung
13 Menjemput?
14 Marah?
15 Menatapmu
16 Perasaan aneh
17 Genggaman tanganmu
18 kamu mengingatnya?
19 Jadi kakak
20 Kok om baik?
21 Janjiku
22 Melupakan Tasya
23 Kamu dimana?
24 Masih mencari
25 Menemukanmu
26 Kamu suka?
27 Flashback
28 Ketakutan Arga
29 Cemburu
30 Semakin dekat
31 Rasa sesal
32 Takut kehilangan
33 Jadilah prioritasku!
34 Mas Frans
35 Selalu ada
36 Pertama kali
37 Sahabat
38 Pelukan papa
39 Akhirnya kembali
40 Jadilah milikku seutuhnya!
41 Sesakit inikah cinta?
42 Terhalang Restu
43 Restu?
44 Merawatmu
45 Mengapa harus Dia?
46 Kebencian Tasya
47 Cinta yang egois
48 Operasi Elena
49 Semua akan baik-baik saja
50 Akhirnya
51 Pesta pernikahan
52 Hari yang indah bersamamu
53 Wanita yang di cinta
54 Tak perlu takut Sayang!
55 sampai bertemu
56 Kamu siapa?
57 Dia sahabatku
58 Kembali
59 Ada bahagia di balik kesedihan
60 Gadis dalam mimpi
61 Curiga
62 Perasaan aneh Kelvin
63 Kekecewaan Elena
64 Tak sengaja bertemu
65 Keanehan Tasya
66 Berlibur
67 Make up ala Tasya
68 Masih berlanjut
69 Hamilkah?
70 pengumunan
71 Jatuh Cinta?
72 Kabar gembira
73 Segalanya untukmu
74 Ada apa denganmu?
75 Penolakan?
76 Ada apa sebenarnya?
77 Segala kenangan (flashback)
78 Segala kenangan 2
79 Mengapa mencintaimu sesakit ini?
80 You're mine
81 Hati yang terluka
82 Renungan
83 Memperbaiki hati
84 Cinta yang sama
85 Jarak di antara cinta
86 Perpisahan sementara?
87 Tersimpan namamu
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 Ekstra part 1
124 Extra part 2
125 Extra part 3
126 Extra part 4
127 Extra part 5
128 Extra part 6
129 S2 You Are Mine!
130 Bab 1
131 Bab 2
132 Bab 3
133 Bab 4
134 Bab 5
135 Bab 6
136 Bab 7
137 Bab 8
138 Bab 9
139 Bab 10
140 Bab 11
141 Bab 12
142 Bab 13
143 Bab 14
144 Bab 15
145 Bab 16
146 Bab 17
147 Bab 18
148 Bab 19
149 Bab 20
150 Bab 21
151 Bab 22
152 Bab 23
153 Bab 24
154 Bab 25
155 Bab 26
156 Bab 27
157 Bab 28
158 Bab 29
159 Bab 30
160 Bab 31
161 Bab 32
162 Bab 33
163 Bab 34
164 Bab 35
165 Bab 36
166 Bab 37
167 Bab 38
168 Bab 39
169 just info
170 Bab 40
171 maaf
172 Bab 41
173 Bab 42
174 Bab 43
175 Bab 44
176 Bab 45
177 Bab 46
178 Bab 47
179 Bab 48
180 Bab 49
181 Bab 50
182 Bab 51
183 Bab 52
184 Bab 53
185 Bab 54
186 Bab 55
187 Bab 56
188 Bab 57
189 Bab 58
190 Bab 59
191 Bab 60
192 Bab 61
193 Bab 62
194 Bab 63
195 Bab 64
196 Bab 65
197 Bab 66
198 Bab 67
199 Bab 68
200 Bab 69
201 Bab 70
202 Bab 71
203 Bab 72
204 Bab 73
205 Bab 74
206 Bab 75
207 Bab 76
208 Bab 77
209 Bab 78
210 Bab 79
211 Bab 80
212 Bab 81
213 bab 82
214 Bab 83
215 Bab 84
216 Bab 85 (Moment Reza & Kynan)
217 Bab 86
218 Bab 87 (End)
219 Extra part 1
220 Extra part 2
221 Extra part 3
222 Extra part 4
223 pengumuman
224 story baru
225 Story Baru
226 Promisi Cerita Baru
227 Tuan Arogan (New Story)
Episodes

Updated 227 Episodes

1
Awal dari segalanya
2
Hari pertama
3
Tasya
4
Jangan galak om!
5
Kenapa?
6
Menahan kesal
7
Di pelukkanmu
8
Mama pulang?
9
Merasa sepi
10
Gadis manja
11
Jepit rambut
12
Bingung
13
Menjemput?
14
Marah?
15
Menatapmu
16
Perasaan aneh
17
Genggaman tanganmu
18
kamu mengingatnya?
19
Jadi kakak
20
Kok om baik?
21
Janjiku
22
Melupakan Tasya
23
Kamu dimana?
24
Masih mencari
25
Menemukanmu
26
Kamu suka?
27
Flashback
28
Ketakutan Arga
29
Cemburu
30
Semakin dekat
31
Rasa sesal
32
Takut kehilangan
33
Jadilah prioritasku!
34
Mas Frans
35
Selalu ada
36
Pertama kali
37
Sahabat
38
Pelukan papa
39
Akhirnya kembali
40
Jadilah milikku seutuhnya!
41
Sesakit inikah cinta?
42
Terhalang Restu
43
Restu?
44
Merawatmu
45
Mengapa harus Dia?
46
Kebencian Tasya
47
Cinta yang egois
48
Operasi Elena
49
Semua akan baik-baik saja
50
Akhirnya
51
Pesta pernikahan
52
Hari yang indah bersamamu
53
Wanita yang di cinta
54
Tak perlu takut Sayang!
55
sampai bertemu
56
Kamu siapa?
57
Dia sahabatku
58
Kembali
59
Ada bahagia di balik kesedihan
60
Gadis dalam mimpi
61
Curiga
62
Perasaan aneh Kelvin
63
Kekecewaan Elena
64
Tak sengaja bertemu
65
Keanehan Tasya
66
Berlibur
67
Make up ala Tasya
68
Masih berlanjut
69
Hamilkah?
70
pengumunan
71
Jatuh Cinta?
72
Kabar gembira
73
Segalanya untukmu
74
Ada apa denganmu?
75
Penolakan?
76
Ada apa sebenarnya?
77
Segala kenangan (flashback)
78
Segala kenangan 2
79
Mengapa mencintaimu sesakit ini?
80
You're mine
81
Hati yang terluka
82
Renungan
83
Memperbaiki hati
84
Cinta yang sama
85
Jarak di antara cinta
86
Perpisahan sementara?
87
Tersimpan namamu
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
Ekstra part 1
124
Extra part 2
125
Extra part 3
126
Extra part 4
127
Extra part 5
128
Extra part 6
129
S2 You Are Mine!
130
Bab 1
131
Bab 2
132
Bab 3
133
Bab 4
134
Bab 5
135
Bab 6
136
Bab 7
137
Bab 8
138
Bab 9
139
Bab 10
140
Bab 11
141
Bab 12
142
Bab 13
143
Bab 14
144
Bab 15
145
Bab 16
146
Bab 17
147
Bab 18
148
Bab 19
149
Bab 20
150
Bab 21
151
Bab 22
152
Bab 23
153
Bab 24
154
Bab 25
155
Bab 26
156
Bab 27
157
Bab 28
158
Bab 29
159
Bab 30
160
Bab 31
161
Bab 32
162
Bab 33
163
Bab 34
164
Bab 35
165
Bab 36
166
Bab 37
167
Bab 38
168
Bab 39
169
just info
170
Bab 40
171
maaf
172
Bab 41
173
Bab 42
174
Bab 43
175
Bab 44
176
Bab 45
177
Bab 46
178
Bab 47
179
Bab 48
180
Bab 49
181
Bab 50
182
Bab 51
183
Bab 52
184
Bab 53
185
Bab 54
186
Bab 55
187
Bab 56
188
Bab 57
189
Bab 58
190
Bab 59
191
Bab 60
192
Bab 61
193
Bab 62
194
Bab 63
195
Bab 64
196
Bab 65
197
Bab 66
198
Bab 67
199
Bab 68
200
Bab 69
201
Bab 70
202
Bab 71
203
Bab 72
204
Bab 73
205
Bab 74
206
Bab 75
207
Bab 76
208
Bab 77
209
Bab 78
210
Bab 79
211
Bab 80
212
Bab 81
213
bab 82
214
Bab 83
215
Bab 84
216
Bab 85 (Moment Reza & Kynan)
217
Bab 86
218
Bab 87 (End)
219
Extra part 1
220
Extra part 2
221
Extra part 3
222
Extra part 4
223
pengumuman
224
story baru
225
Story Baru
226
Promisi Cerita Baru
227
Tuan Arogan (New Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!