Tasya

Happy reading

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Aku berkeliling rumah mewah bercat putih ini, rasanya sangat membosankan ketika aku harus berada di dalam kamar terus. Bagaikan seorang tahanan di dalam sel, kalian tau? aku tidak suka berdiam diri, sehingga aku memutuskan untuk berkeliling rumah om galak itu saja. Aku mengela nafas pelan saat mengingat tatapan mata birunya yang sangat tajam terhadapku, aku tidak suka tatapan tajam itu karena semua fungsi organ ku terasa mati jika aku ikut memandang mata biru itu dan yang aku herankan jantungku berdetak tak karuan, aku yakin jika bisa lepas mungkin jantungku akan lepas dari tempatnya. Semua sangat membosankan ketika banyak pelayan yang hanya sibuk dengan pekerjaannya membereskan rumah ini, aku pikir apakah mereka tak lelah bekerja di sini? Ku rasa jika aku yang bekerja di sini tulang-tulang ku akan patah. Karena aku tau om Arga sangat perfeksionis, entah aku saja yang memikirkan itu atau mereka juga yang bekerja di sini. Aku memandang sekeliling rumah mewah ini. Namun, tak ku temukan foto om Arga sekali pun, termasuk foto keluarganya, benar-benar aneh. Aku melihat dari kaca ada taman bunga yang sangat indah di halaman belakang, bergegas aku melangkahkan kaki ku menuruni tangga menuju taman tersebut, sebelum om Arga pulang aku ingin menghabiskan waktu ku dengan tenang.

"Non mau kemana?"tanya salah satu pelayan di rumah Arga terhadapku dengan raut cemasnya. Aku menghentikan langkahku sejenak dan tersenyum manis ke arahnya.

"Mau ke taman belakang bi, aku melihat ada taman bunga di sana dan itu sangat indah."jawabku dengan mata yang berbinar.

"Non sebaiknya jangan ke sana, tuan Arga melarang siapapun melangkahkan kakinya ke taman tersebut, karena taman itu..."

"Tidak apa bi, om Arga tidak akan marah terhadapku."jawab ku cepat memotong ucapan pelayan tersebut. Raut wajahnya masih menampilkan rasa cemas, mungkin ia takut di amarahi oleh om Arga.

"Tapi..."

"Tenang saja nanti aku yang akan menjelaskan kepada nya, oke. Bibi tidak usah khawatir ya! Lagi pula aku sangat bosan berada di dalam kamar sendirian, Aku ke taman dulu bibi."seru ku dengan nada yang sangat bahagia. Ku langkahkan kaki ku kembali, pergi meninggalkan pelayan tersebut yang terlihat cemas menatapku, aku tidak terlalu memikirkan itu, karena aku berfikir untuk apa om Arga melarang semua mendatangi taman indah ini? Jika sudah di buat bolehkan aku melihatnya? Toh, aku tidak setiap hari akan melihat taman ini, setidaknya dua minggu ini saja aku akan melihat nya dan pasti om Arga akan mengerti karena aku anak sahabatnya sendiri.

Mata ku tak berkedip karena melihat banyaknya bunga mawar dan tulip tumbuh di taman belakang ini dengan banyak warna yang menghiasi, om Arga pandai sekali memilih bunga walau terlihat galak tapi pecinta bunga, atau bunga ini milik ibu nya?" entahlah aku begitu sangat antusias menatap bunga tersebut yang seperti melambai ingin aku hirup wanginya dan aku petik satu, karena bunga mawar dan bunga tulip adalah bunga kesukaanku. Tak banyak yang tau akan hal itu hanya papa dan mama saja, walaupun aku ceria aku hanya bisa dekat dengan beberapa orang yaitu Sandra sahabat yang sudah menjadi mamaku sendiri dan satu lagi Kelvin, lelaki yang selalu perhatian terhadapku, tapi sayang Kelvin sedang sibuk karena Kelvin adalah calon seorang dokter. Aku membayangkan wajah nya yang ganteng dan lucu itu sengaja datang ke fakultasku hanya untuk menemuiku dan membantu membuatkan tugasku, Kelvin juga sangat jago mendesain baju sehingga jika aku sudah sangat pusing dengan tugas yang lainnya dia akan membantu ku, dokter yang hebat bukan? Tanpa sadar aku memetik bunga mawar merah yang sangat besar karena bunga itu sangat menarik minatku, ku hirup wanginya sampai aku memejamkan mata. Selama tiga hari aku terkurung di sini baru kali ini aku menghirup udara sejuk seperti ini. Angin juga ikut menyapa ku sehingga rambut sebahu ku berterbangan tertiup angin, ah sangat sejuk sekali.

"Apa yang kau lakukan di taman ini?" aku terlonjak kaget saat mendengar suara serak dan tegas dari om Arga. Aku berbalik menatapnya, refleks bunga yang ku ngenggam akhirnya jatuh ke tanah karena tubuhku mematung saat melihat rahang yang mengeras dan muka yang memerah dari wajah om Arga, apakah dia marah padaku? Aku sangat takut dengan tatapan itu.

"A...ku..." kemana hilangnya suaraku? Semua tertahan di tenggorongkan. Aku menelan ludahku gugup.

"Kau sangat lancang, taman ini tidak seharusnya kau pijak. Ini taman bungaku, kau sudah merusak mawarku. Gadis manja bisanya hanya merepotkan dan membuatku pusing." ucap om Arga dengan nada tingginya, aku gemetar mendengar suaranya. Mengapa dia sangat semarah ini terhadapku? Aku hanya memetik mawar itu satu.

"Aku bosan di kamar om, taman ini sangat indah, bunga di sini kesukaan Tasya om."jelasku mencoba memberanikan diri. Ku lihat tubuhnya menegang karena ucapanku, aku tak tau efek ucapanku membuatnya diam membisu seperti itu.

"Apapun alasanmu, aku tidak mengizinkan bunga ini di sentuh olehmu karena bunga ini... Arghhh... sudahlah, kau masuk ke dalam." om Arga menarik tanganku hingga aku meringis sakit merasa pergelangan tanganku memerah.

"Om sakit."cicit ku menatap tangan besarnya yang mencekal pergelangan tanganku. Tapi ku lihat om Arga tak peduli dengan suara kesakitanku dia tetap menyeretku menuju kamar. Aku meringis kesakitan mencoba menyeimbangi langkah lebarnya, semua pelayan menatap ku iba. Aku hanya bisa tersenyum kepada mereka, mengatakan lewat senyuman tersebut bahwa aku baik-baik saja.

Om Arga menghempaskan tubuhku di ranjang dengan sangat kasar, aku memegang pergelangan tanganku yang memerah karena cekalannya. Matanya masih menatapku tajam. Namun, dalam detik berikutnya aku melihat tatapan bersalah darinya. Tetapi itu tak berselang lama sebelum ia berbicara terhadapku.

"Jangan menyentuh yang aku larang di rumah ini, kau hanya boleh berdiam di kamar ini. Sampai pelayan menyuruhmu untuk makan."

"Tapi om, Tasya bukan pajangan di rumah ini. Tasya di titipkan oleh papa pada om agar om menjaga Tasya, tapi mengapa om sangat galak sekali. Membuat pergelangan tangaku sakit, apakah hanya memetik mawar satu tangkai saja membuat om semarah ini kepada Tasya?"aku mendengus mengeluarkan semua uneg-uneg yang bersarang di hatiku saat ini.

"Karena bunga itu lebih berharga daripada kau, gadis manja."bisiknya tajam di telingaku. Mengapa rasanya sakit sekali? di saat om Arga mengatakan itu kepadaku. Aku terdiam hingga pintu kamar ku kembali tertutup karena kepergian om Arga. Tanpa sadar air mataku mengalir membasihi pipi ku.

"Aku rindu mama, aku ingin pulang. Tasya tidak ingin bertemu dengan om Arga lagi mah!"

Aku memang manja dan cengeng, di perlakukan begitu saja aku sudah menangis, tapi benar ucapan om Arga sangat menusuk hatiku membuat sudut hatiku sangat sakit sekali. Aku memilih memejamkan mata, menahan rasa lapar dan terlalu malas membuka pintu disaat ketukan pintu itu terdengar dengan suara bibi menyuruhku untuk segera turun ke bawah untuk makan. Dalam hati ingin sekali aku mendengar om Arga meminta maaf padaku dengan ucapan lembutnya.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Dengan sudut pandang Tasya, semoga suka.

Enakkan begini atau seperti biasa? Semoga gak bosan dengan cerita ini.

Terpopuler

Comments

Diana Marwah

Diana Marwah

dsar Arga , Kanebo Kering,,

2021-06-04

0

Dewii

Dewii

Si Arga gitu banget deh, bunga di petik aja ga boleh...😏

2021-06-01

1

Rasni 01

Rasni 01

semangat Thor 💪💪💪💪💪

2020-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Awal dari segalanya
2 Hari pertama
3 Tasya
4 Jangan galak om!
5 Kenapa?
6 Menahan kesal
7 Di pelukkanmu
8 Mama pulang?
9 Merasa sepi
10 Gadis manja
11 Jepit rambut
12 Bingung
13 Menjemput?
14 Marah?
15 Menatapmu
16 Perasaan aneh
17 Genggaman tanganmu
18 kamu mengingatnya?
19 Jadi kakak
20 Kok om baik?
21 Janjiku
22 Melupakan Tasya
23 Kamu dimana?
24 Masih mencari
25 Menemukanmu
26 Kamu suka?
27 Flashback
28 Ketakutan Arga
29 Cemburu
30 Semakin dekat
31 Rasa sesal
32 Takut kehilangan
33 Jadilah prioritasku!
34 Mas Frans
35 Selalu ada
36 Pertama kali
37 Sahabat
38 Pelukan papa
39 Akhirnya kembali
40 Jadilah milikku seutuhnya!
41 Sesakit inikah cinta?
42 Terhalang Restu
43 Restu?
44 Merawatmu
45 Mengapa harus Dia?
46 Kebencian Tasya
47 Cinta yang egois
48 Operasi Elena
49 Semua akan baik-baik saja
50 Akhirnya
51 Pesta pernikahan
52 Hari yang indah bersamamu
53 Wanita yang di cinta
54 Tak perlu takut Sayang!
55 sampai bertemu
56 Kamu siapa?
57 Dia sahabatku
58 Kembali
59 Ada bahagia di balik kesedihan
60 Gadis dalam mimpi
61 Curiga
62 Perasaan aneh Kelvin
63 Kekecewaan Elena
64 Tak sengaja bertemu
65 Keanehan Tasya
66 Berlibur
67 Make up ala Tasya
68 Masih berlanjut
69 Hamilkah?
70 pengumunan
71 Jatuh Cinta?
72 Kabar gembira
73 Segalanya untukmu
74 Ada apa denganmu?
75 Penolakan?
76 Ada apa sebenarnya?
77 Segala kenangan (flashback)
78 Segala kenangan 2
79 Mengapa mencintaimu sesakit ini?
80 You're mine
81 Hati yang terluka
82 Renungan
83 Memperbaiki hati
84 Cinta yang sama
85 Jarak di antara cinta
86 Perpisahan sementara?
87 Tersimpan namamu
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 Ekstra part 1
124 Extra part 2
125 Extra part 3
126 Extra part 4
127 Extra part 5
128 Extra part 6
129 S2 You Are Mine!
130 Bab 1
131 Bab 2
132 Bab 3
133 Bab 4
134 Bab 5
135 Bab 6
136 Bab 7
137 Bab 8
138 Bab 9
139 Bab 10
140 Bab 11
141 Bab 12
142 Bab 13
143 Bab 14
144 Bab 15
145 Bab 16
146 Bab 17
147 Bab 18
148 Bab 19
149 Bab 20
150 Bab 21
151 Bab 22
152 Bab 23
153 Bab 24
154 Bab 25
155 Bab 26
156 Bab 27
157 Bab 28
158 Bab 29
159 Bab 30
160 Bab 31
161 Bab 32
162 Bab 33
163 Bab 34
164 Bab 35
165 Bab 36
166 Bab 37
167 Bab 38
168 Bab 39
169 just info
170 Bab 40
171 maaf
172 Bab 41
173 Bab 42
174 Bab 43
175 Bab 44
176 Bab 45
177 Bab 46
178 Bab 47
179 Bab 48
180 Bab 49
181 Bab 50
182 Bab 51
183 Bab 52
184 Bab 53
185 Bab 54
186 Bab 55
187 Bab 56
188 Bab 57
189 Bab 58
190 Bab 59
191 Bab 60
192 Bab 61
193 Bab 62
194 Bab 63
195 Bab 64
196 Bab 65
197 Bab 66
198 Bab 67
199 Bab 68
200 Bab 69
201 Bab 70
202 Bab 71
203 Bab 72
204 Bab 73
205 Bab 74
206 Bab 75
207 Bab 76
208 Bab 77
209 Bab 78
210 Bab 79
211 Bab 80
212 Bab 81
213 bab 82
214 Bab 83
215 Bab 84
216 Bab 85 (Moment Reza & Kynan)
217 Bab 86
218 Bab 87 (End)
219 Extra part 1
220 Extra part 2
221 Extra part 3
222 Extra part 4
223 pengumuman
224 story baru
225 Story Baru
226 Promisi Cerita Baru
227 Tuan Arogan (New Story)
Episodes

Updated 227 Episodes

1
Awal dari segalanya
2
Hari pertama
3
Tasya
4
Jangan galak om!
5
Kenapa?
6
Menahan kesal
7
Di pelukkanmu
8
Mama pulang?
9
Merasa sepi
10
Gadis manja
11
Jepit rambut
12
Bingung
13
Menjemput?
14
Marah?
15
Menatapmu
16
Perasaan aneh
17
Genggaman tanganmu
18
kamu mengingatnya?
19
Jadi kakak
20
Kok om baik?
21
Janjiku
22
Melupakan Tasya
23
Kamu dimana?
24
Masih mencari
25
Menemukanmu
26
Kamu suka?
27
Flashback
28
Ketakutan Arga
29
Cemburu
30
Semakin dekat
31
Rasa sesal
32
Takut kehilangan
33
Jadilah prioritasku!
34
Mas Frans
35
Selalu ada
36
Pertama kali
37
Sahabat
38
Pelukan papa
39
Akhirnya kembali
40
Jadilah milikku seutuhnya!
41
Sesakit inikah cinta?
42
Terhalang Restu
43
Restu?
44
Merawatmu
45
Mengapa harus Dia?
46
Kebencian Tasya
47
Cinta yang egois
48
Operasi Elena
49
Semua akan baik-baik saja
50
Akhirnya
51
Pesta pernikahan
52
Hari yang indah bersamamu
53
Wanita yang di cinta
54
Tak perlu takut Sayang!
55
sampai bertemu
56
Kamu siapa?
57
Dia sahabatku
58
Kembali
59
Ada bahagia di balik kesedihan
60
Gadis dalam mimpi
61
Curiga
62
Perasaan aneh Kelvin
63
Kekecewaan Elena
64
Tak sengaja bertemu
65
Keanehan Tasya
66
Berlibur
67
Make up ala Tasya
68
Masih berlanjut
69
Hamilkah?
70
pengumunan
71
Jatuh Cinta?
72
Kabar gembira
73
Segalanya untukmu
74
Ada apa denganmu?
75
Penolakan?
76
Ada apa sebenarnya?
77
Segala kenangan (flashback)
78
Segala kenangan 2
79
Mengapa mencintaimu sesakit ini?
80
You're mine
81
Hati yang terluka
82
Renungan
83
Memperbaiki hati
84
Cinta yang sama
85
Jarak di antara cinta
86
Perpisahan sementara?
87
Tersimpan namamu
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
Ekstra part 1
124
Extra part 2
125
Extra part 3
126
Extra part 4
127
Extra part 5
128
Extra part 6
129
S2 You Are Mine!
130
Bab 1
131
Bab 2
132
Bab 3
133
Bab 4
134
Bab 5
135
Bab 6
136
Bab 7
137
Bab 8
138
Bab 9
139
Bab 10
140
Bab 11
141
Bab 12
142
Bab 13
143
Bab 14
144
Bab 15
145
Bab 16
146
Bab 17
147
Bab 18
148
Bab 19
149
Bab 20
150
Bab 21
151
Bab 22
152
Bab 23
153
Bab 24
154
Bab 25
155
Bab 26
156
Bab 27
157
Bab 28
158
Bab 29
159
Bab 30
160
Bab 31
161
Bab 32
162
Bab 33
163
Bab 34
164
Bab 35
165
Bab 36
166
Bab 37
167
Bab 38
168
Bab 39
169
just info
170
Bab 40
171
maaf
172
Bab 41
173
Bab 42
174
Bab 43
175
Bab 44
176
Bab 45
177
Bab 46
178
Bab 47
179
Bab 48
180
Bab 49
181
Bab 50
182
Bab 51
183
Bab 52
184
Bab 53
185
Bab 54
186
Bab 55
187
Bab 56
188
Bab 57
189
Bab 58
190
Bab 59
191
Bab 60
192
Bab 61
193
Bab 62
194
Bab 63
195
Bab 64
196
Bab 65
197
Bab 66
198
Bab 67
199
Bab 68
200
Bab 69
201
Bab 70
202
Bab 71
203
Bab 72
204
Bab 73
205
Bab 74
206
Bab 75
207
Bab 76
208
Bab 77
209
Bab 78
210
Bab 79
211
Bab 80
212
Bab 81
213
bab 82
214
Bab 83
215
Bab 84
216
Bab 85 (Moment Reza & Kynan)
217
Bab 86
218
Bab 87 (End)
219
Extra part 1
220
Extra part 2
221
Extra part 3
222
Extra part 4
223
pengumuman
224
story baru
225
Story Baru
226
Promisi Cerita Baru
227
Tuan Arogan (New Story)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!