Eps 7

Erland hari ini datang terlambat,ia mencari cari benda kesayangan miliknya yang entah dimana ia menaruhnya.

Ia merutuki dirinya sendiri mengapa ia sampai teledor melupakan jas yang menurutnya membawa keberuntungan.

Dengan terpaksa Erland memakai jas lain yang ia miliki.

_

Erland memasuki gedung kantor dengan aura menyeramkan,tak ada satu karyawanpun yang berani menyapanya.

Setelah memasuki ruang kerjanya Erland melihat sebuah kotak di atas meja kerjanya, ia membuka kotak tersebut,matanya membulat dan senyum tersungging di bibirnya,tatkala melihat isi dari kotak itu.

Ya jas yang ia sangat keramat kan telah kembali,betapa ia sangat bahagia dikarenakan hari ini ia ada rapat mengenai proyek terbarunya.

Erland yakin tanpa jasnya,ia tak bisa mendapatkan keberuntungan

Ia melihat sebuah kertas putih dibawah kotak.

"Jas bapak semalam tertinggal,sudah saya cuci dan saya rapikan," Tertulis dalam kertas tersebut.

Dalam surat itu tertulis nama Adell sekretarisnya.

Erland tersenyum senang,bagaimana tidak Adell lah yang menyelamatkan hidupnya saat ini.

_

kriiing....

"Hallo bisa saya bantu,"ucap Adell mengangkat telepon.

Lama tak ada suara balasan untuk adell,ia hendak menutup telponnya mungkin hanya orang iseng kiranya.

"Terima kasih,"Ucap seorang bersuara berat disebrang telpon.

"Apa?"Adell heran.

Namun telpon segera tertutup dan Adell tak heran,ia tahu siapa yang menelponnya tadi.

"Sama² bos kulkas" Gumam Adell.

Hari hari Adell terlalui seperti biasa,dengan tak terelakkan dengan sikap labil sang atasan juga.

Tak terasa hari ini adalah hari terakhir Daffa di indonesia,besok ia akan terbang ke jerman untuk tugas pekerjaanya.

Adell berniat memberikan sesuatu untuk Daffa,agar dafa dapat mengingatnya terus,ia pun melangkahkan kakinya menuju rumah Daffa yang hanya beberapa blok dari rumahnya.

  Adell mematung dan membalikan badannya membawanya bersembunyi dibalik tembok, ketika ia melihat Daffa sedang bersama millie kekasihnya.

"Daf,aku rasa Adell menyayangimu lebih dari sekedar sahabat,"Ucap Millie.

Membuat Adell menghentikan langkahnya dan ingin mendengar lebih percakapan mereka berdua.

"Mana mungkin mill,aku dan Adell itu sahabatan sudah dari kecil,toh mana mungkin dia mencintaiku lebih dari sahabat" Jawab Daffa.

"Tapi aku bisa lihat dari matanya fa,aku sama² perempuan jadi aku tau,"Ucap Millie yakin.

Millie memang pernah sekali bertemu dengan Adell, saat ia baru tiba dari surabaya,beberapa hari yang lalu.

"Hemm.. Millie,aku mencintaimu,walaupun Adell mencintaiku,aku tak mungkin mencintainya,karna aku hanya mencintaimu Millie" Ungkap Daffa.

Daffa mencium lembut bibir Millie,perlahan ********** dengan lembut,membuat Millie membalas ciumannya.

Adell yang melihat pemandangan yang menyakitkan,segera memalingkan wajahnya,air matanya telah jatuh sedari tadi.

Dan seseorang menarik tangannya.

Adell kaget mengapa orang ini ada disampingnya tanpa ia sadari,namun Adell sedang tak ingin memikirkan hal itu.

Erland segera menarik tangannya,membawanya ke dalam mobil.

Tak ada kata selain tangis Adell sedari tadi.

"Kamu ngapain sih nangisin orang yang jelas² gak nangisin kamu sama sekali,"tanya Erland dingin.

hiks..hiks..

Adell tak menggubris petanyaan Erland,sekalian saja ia membalaskan dendam selama ini pada Erland.

Tak lama mobil pun masuk ke halaman rumah yang tak asing baginya,ya Erland membawanya pulang ke rumah,agar mood Adell sedikit membaik.

Erland mangikuti langkah adell memasuki rumah.

"Maaf mas aku pengen sendiri dulu,aku mau ke kamar,"Pinta Adell.

"Iya silahkan,"Cuek erland.

Adell melangkahkan kakinya dengan lemah,ia ingin merilex an pikirannya barang sejenak dikamarnya, meninggalkan Erland sendiri.

"Non Adell pasti menangisi mas Daffa,"Ucap mbok Yum sambil memberikan segelas minuman padanya.

"Bibi tahu ?"Tanya Erland penasaran.

"Iya den,mereka berdua itu bersahabat dari kecil,bibi tahu semuanya tentang mereka termasuk perasaannya sama mas Daffa,karna bibi yang paling deket sama Adell." Cerita mbok Yum,dengan suara yang sudah sedikit lemah.

"Oh gitu bi,lalu kenapa Adell ga bilang aja sama Daffa ya bi," Korek Erland lebih penasaran.

"Katanya sih,dia ga mau ngerusak persahabatannya den,karna non Adell tuh udah gak punya siapa siapa yang deket sama dia kecuali mas Daffa."Ungkap mbok Yum.

"Ohh.. tapi setau saya bukannya mamah Adell masih ada ya bi?"

"Ada den,cuma nyonya jadi sibuk semenjak suaminya meninggal,jadi Adell sedikit ga ke urus,non Adell udah coba ngomong sama nyonya,tapi ujung unjungnya selalu jadi ribut den," Jelas mbok Yum panjang lebar.

"Oh.."Erland hanya ber oh ria.

"Jadi non adell itu sebenarnya butuh temen biar gak kesepian,takut mas Daffa ninggalin kalo dia bilang,"

Erland mengerti mengapa Adell begitu dekat dengan Daffa,ia butuh sandaran,ia butuh seseorang untuk menemaninya saat kesepian,karna ia tak mendapatkan itu dari sang mama.

"Jadi den bibi mohon,karna sekarang ini bibi udah jarang buat nemenin non Adell,sementara mas Daffa pergi,tolong aden jagain non Adell,sementara saja sampai mas Daffa pulang lagi kesini,"pinta mbok Yum dengan bijak.

"Hehehe..iya bi,bahkan kalau pun ngga sementara saya mau kok bi,"Ucap Erland terkekeh membuat senyum terlihat dibibir mbok Yum.

"Makasih den,makasih banyak,"ucap mbok Yum senang.

"Iya bi sama sama,"

"Ya sudah bibi mau kerja lagi ya den,"

Erland menganggukan kepalanya,bi Yum pun kembali ke belakang.

_

Adell menangis sesenggukan,menangisi dirinya kenapa ia sampai harus mencintai Daffa,bukan yang lain,jujur saja selama ini adell hanya mencintai Daffa,semua yang pernah berpacaran dengannya hanya pelampiasan Adell saja.

"Hiks..hiks..kenapa aku jadi begini"tangis Adell merutuki dirinya sendiri.

      flashback on

S*eorang anak perempuan sedang menangis sendiri disebuah jalan,anak manis ini tersesat hingga ia tak tahu arah pulang kemana.

"Mama,papa... Adell takut.. hiks" Anak manis itu adalah Adell,ia baru saja pindah ke daerah komplek dimana papanya tugas dikota ini.

"Kamu kenapa nangis?"Tanya seorang anak laki laki berparas tampan berumur sekitar 10 tahunan.

"Aku ga bisa pulang,aku takut,"Jawab adell terisak.

"Jangan takut,aku Daffa,nama kamu siapa?"Tanya nya melambaikan tangan.

Ia adalah Daffa,anak laki laki yang menolongnya sewaktu kecil,mulai dari situ lah awal mereka bersahabat,karna jarak rumah nya ke rumah Adell pun tak terlalu jauh.

"Aku suka sama Daffa,nanti nikah nya sama Adell ya,"celetuk Adell kecil.

"hahaha .. kita kan masih kecil dell,nanti kalau kita udah besar ya,"Ucap Daffa kecil terkekeh,yang notabene lebih tua 3 tahun dari Adell jadi Daffa sedikit mengerti apa yang diucapkan Adell*.

flashback off

Itulah awal pertemuan adell dan daffa,yang tak dapat melupakannya,ia kira Daffa akan menepati janjinya untuk menikah dengannya saat dewasa,tapi Adell menyadari kalau itu hanya kata kata seorang anak kecil yang tak tahu apa apa .

Lama adell tak kunjung keluar dari kamarnya,erland yang sudah lama menunggunya berinisiatif untuk membawakan nya makan,ia tahu bahwa adell belum makan apa apa sedari tadi.

tok tok tok ...

"Dell,kamu ga apa apa kan ?"Tanya Erland diluar pintu.

Tak ada jawaban dari adell,erland kira mungkin adell tertidur,tapi erland masih mendengar isakan tangis adell.

"Saya tahu kamu tidak tidur,ayo keluar dulu,"Pintanya.

Tetap saja tak ada jawaban dari Adell.

"Apapun yang kamu rasain,jangan kamu pendam sendiri,jangan kamu tutupi,ada saya,saya akan mendengarkan apapun yang kamu rasakan dan kamu katakan."Ucap Erland memberikan semangat.

masih tak ada jawaban juga dari Adell,

kriett..

bugh !!!

Terpopuler

Comments

Rini Widyaningsih

Rini Widyaningsih

Kasihan Adell aslinya dia itu kesepian.

2020-11-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!