Drrrttt...drrrttt
Tangan mungilnya meraih sesuatu di nakas miliknya,dilihat nya benda itu,menunjukkan pukul 05.30 pagi.
Wangi angin pagi berhembus menerobos jendela kamar yang bernuansa biru putih yang diyakin pemiliknya seorang wanita ini.
"Hooaam.."Adell menguap membuka kedua matanya pelan.
Ya kamar ini adalah miliknya, Adell sangat menyukai warna biru dan putih,menurutnya kedua warna inilah yang menunjukkan kesejukkan dan ketenangan.
Adell berjalan menuju balkon kamarnya yang terletak di lantai 2 rumahnnya,sesekali dia mengarahkan pandangannya kelangit yang masih berwarna biru tua,dan tersenyum manis,mensyukuri indahnya ciptaan Tuhan ini.
Fikirannya mulai teringat kemarin, saat bos dinginnya mengantarkannya hingga depan pagar rumah miliknya,dia merasa seperti aneh,kenapa bosnya ini begitu dingin,angkuh dan ....menyebalkan.
Ah masabodo fikir Adell,yang pasti ia tak mau lagi berurusan dengan bos super dinginnya itu.
Jam menunjukkan pukul 06.13 Adell yang sudah rapi bersiap membuat sarapannya sendiri,memang Adell hanya tinggal sendiri di rumah semewah ini.
Semenjak papanya meninggal beberapa tahun silam,mamanya menjadi gila kerja,ia hanya tinggal dengan mbok yum,art dirumahnya itupun sudah renta.
Hingga ia melupakan harta yang paling penting untuknya,yaitu Adell.
Adell sudah lelah untuk meminta waktu dari mamanya itu,ia tak mungkin bisa melawan perkataan mamanya,yang berkata bahwa ini semua untuknya.
Padahal sebenarnya Adell tak ingin apa apa kecuali waktu dengan mamanya.
Adell hanya membuat sarapan dengan nasi goreng dan omelet,tak mungkin ia membuat sesuatu yang rumit berbarengan dengan waktu kerja.
Tap tap tap...
"Mutti?"panggil seorang di depan ruang tamu,siapa lagi kalau yang memanggilnya seperti itu selain Daffa.
"Aku didapur fa."jawab Adell.
"Wiih wangi apa ini?"tanya Daffa menghampiri wangi dari masakan Adell.
"Fa,aku bikin nasi goreng ni,kebetulan bikinnya kebanyakan,makan sini sama sama,"ajak Adell.
"Boleh ni,kebetulan aku juga belum sarapan mutt,"ucap Daffa antusias.
Adell sarapan ditemani Daffa yang sangat antusias dengan masakan adell.
"Masakan kamu enak mutt,ga pernah berubah,aku suruh Millie buat belajar sama kamu nanti."ucap Daffa.
"Emmh..iya fa boleh,kapan kapan aku ajarin deh"ucap Adell yang sebenarnya sesak.
Tak lama mereka pun berangkat ke kantor seperti biasa,melalui perbincangan kehidupan keduanya diisi senyuman yang tak pernah lepas dari Adell.
_
"Ayo lagi ngapain ?!"sentak Adell mengagetkan Mia.
"Ya ampun Adell,kaget tau ga,untung ga jantungan,"protes Mia.
"Hihihi iya iya maaf ya"pinta Adell.
Mia hanya tersenyum melihat adell.
"kamu tau ga aku pulang sama siapa mi kemarin ?"tanya Adell memberikan tebakan.
"Ga tau dell,memang kamu pulang sama siapa ??"tanya Mia penasaran.
"Pak bos !!"bisik Adell takut karyawan lain mendengarnya
"What?!"pekik Mia tak percaya.
"Kok bisa dell?"
"Beruntung banget kamu dell,padahal aku mau banget lho kalo diajakkin pak bos jalan bareng,"harap Mia
"Iihhh apanya beruntung mi?! aku tuh selama jalan dari sini ke rumah dongkol banget tuh sama si bos dingin,masa dikit dikit pecat,dikit_dikit pecat,udah gitu pemaksaan lagi."cerita Adell berapi api.
Adell pun menceritakan pengalamannya kemarin kepada mia,sontak Mia pun terpingkal pingkal mendengarnya.
"Hahahaha dell dell,harus nya kamu tuh seneng kali diajak bos jalan,dianter pulang lagi."Mia tetawa geli mendengarnya.
Adell mengernyitkan matanya sambil mengerucutkan bibirnya terkesan bahwa ia marah.
Tulilit...
Bunyi telpon kantor adell segera mengangkatnya.
"Ya hallo dengan Adellia,"
"..."
"Oh ia segera saya kesana"ucap Adell menutup telponnya.
"siapa dell?"tanya Mia
"Recepsionist mi,katanya aku dipanggil sama si bos kulkas,males deh aku"Adell meringis dan mengangkat satu alisnya,bahwa ia sangat malas berurusan kembali dengannya.
Mau tak mau Adell datang menemui bosnya,daripada ia kena pecat.
tok tok tok...
Adell mengetuk pintu ruangan bosnya.
"Masuk"perintah Erland.
"Maaf pak,ada apa memanggil saya?"tanya Adell ragu.
Erland tak langsung menjawab pertanyaan Adell,ia sibuk menatap layar laptop.
"Tuh kan nanya di cuekkin lagi,"batin Adell.
"Duduk"suruh Erland.
Adell menuruti ucapan Erland ia duduk dikursi meja erland dengan jantung dag dig dug,khawatir kalu ia berbuat salah.
"Jangan tegang,saya ga akan ngapa-ngapain kamu ko,"ucap Erland cuek.
Seakan ia tahu apa yang sedang difikirkan Adell,selalu saja ia tahu apa yang ia pikirkan
"Dia tuh pantesnya jadi dukun ramal,bukan boss !"gumam Adell membatin.
"Kamu pindah ruangan hari ini,kesebelah ruangan saya."ucap Erland tanpa memalingan pandangannya.
Adell merasa kaget "ta..tapi kenapa pak ?"tanya Adell tak mengerti.
"Kamu jadi sekertaris saya hari ini"jawabnya dengan raut wajah yang masih sama.
Kagetnya bertambah,malah matanya menjadi melotot "ha..sekretaris bapak?! kenapa saya pak?! masih banyak kan yang lebih dari saya?!"protes Adell lebih tak percaya lagi.
Di satu sisi Adell senang mendapat jabatan ini,dilain sisi ia tak mau berurusan dengan bos super cueknya ini,selain itu Adell juga akan jadi santapan gosip diseluruh kantor.
"Saya butuhnya kamu"cuek Erland.
Baru saja adell akan memberikan suara.
"Menuruti perintah saya atau pecat!" ucap Erland memotong perkataan Adell.
"Tuh kan maenannya pecat pecatan,dasar bos stress"batin Adell
"I..iya pak saya segera bersiap siap,"ucap Adell tak semangat.
Adell pun segera bersiap siap pindah ruangan,tentunya dengan firasat yang kurang menyenangkan jika ia dekat dekat dengan bosnya itu.
"Ada apa dell?"tanya Mia melihat Adell yang tak semangat.
"Huhh"Adell menarik nafas kasar
"aku disuruh pindah ruangan,jadi sekretarisnya si bos stress itu,mi"jawab adell berkeluh kesah.
"What??"pekik Mia.
"ya ampun Adell,kamu mimpi sih,sampe bos besar pengen kamu jadi skretatisnya"ucap Mia antusias.
"yang ada ini mimpi buruk tau ga mi,aduh !!!"kesal Adell.
"Udah rezeki jangan di tolak,pamali"ucap Mia menceramahi.
"au ahh,bye mi,sampe ketemu makan siang"pamit Adell sambil membawa barang barang nya.
Mia hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu,bukannya harusnya senang menjadi skretaris malah marah marah.
Setelah sampai diruangannya segera adell merapikan barang barang nya,diruangan yang cukup luas ini adalah tempat adell bekerja sebagai skretaris Erland.
Baru saja dirinya merebahkan badan di kursi empuknya,telphone berbunyi dengan sigap ia mengangkat gagang telephone itu.
"Selamat siang dengan Adell bisa dibantu?"ucap Adell lembut.
"Ngga,saya hanya mencoba saja,ternyata kamu sudah sampai,"celetuk cuek seseorang di sebrang telephone.
tut tut tut..
Bunyi telepon dimatikan dari sana.
Adell menahan geram dan menyipitkan matanya yang berapi api akibat kelakuan minus sang bos.
"Apa susah nya coba tinggal liat doang,dateng,udah!! ga usah nelpon segala,dasar bos sinting!!"gumam adell menggeram.
Adell menarik nafasnya pelan pelan,mencoba me rilex an tubuh nya yang terbawa emosi sejak pagi.
Sejenak adell memejamkan matanya dikursi kerjanya sebelum melanjutkan kembali pekerjaanya.
"Astagfirullah mimpi apa aku semalem ??!" Kesal Adell.
Adell terus mengumpat,orang yang seharusnya ia jauhi malah semakin dekat dengan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
dhapz H
main pecat ajah
2021-10-01
0
Desica P Yudistira
benih cinta sang bos
2021-05-14
0
Diah Permata
lucu juga ceritanya.....😅
2020-12-09
1