Setelah makan siang di cafe, Ziyo mengantarkan ku ke distro tempat ku bekerja.
Karena hari ini Ziyo pun harus membahas tentang apa saja yang harus dan ada di dalam kontrak kerja.
Di dalam mobil kami hanya terdiam, sekali-kali Ziyo melirik ke arah ku.
Aku hanya menunduk sambil memainkan ponsel ku, kadang aku pun menoleh ke arah samping kiri ku karena hari ini suasana di jalanan cukup padat.
Setelah beberapa saat, kami pun saat di tempat yang kami tuju.
Ziyo memarkirkan mobil nya di tepat di depan halaman distro.
Sebelum aku turun, Ziyo menarik tangan ku yang sedari tadi menggenggam ponsel.
Lalu dia seperti sedang mengetikan sesuatau di layar ponsel ku. Tiba-tiba ada dering ponsel,
"nomer hape gua udah gua simpen di kontak lo," seru nya.
Lalu aku hanya mengangguk kecil merasa jengah dengan kelakuan nya yang penuh kejutan.
Dengan cepat Ziyo membuka pintu mobil nya, kemudian setengah berlari di memutar ke arah pintu untuk membuka nya untuk ku.
"terima kasih," jawab ku singkat.
Kami berjalan beriringan hingga pintu masuk, jujur saja aku merasa sedikit risih karena Ziyo terus saja menempel seakan mengurangi ruang gerak ku.
Di dalam ruangan, terlihat Jimmy dan yang lain nya sudah menunggu kami.
Karena waktu tadi di cafe, sengaja aku memberi kabar kepada Jimmy bahwa kami secara kebetulan bertemu dan akan datang bersama.
Mereka tidak merasa terkejut melihat kedekatan kami.
Mereka malah asyik menggoda kami.
**Aku **???
Jelas saja aku merasa malu, wajah ku seketika merona dan sedikit gugup.
Ziyo???
Dia malah tenang-tenang saja menanggapi guyonan mereka.
Lalu kami mulai melakukan pekerjaan kami.
Aku hanya mendengar kan semua karena semua nya menunggu persetujuan ku.
Akhirnya meeting pun selesai.
Lalu Minggu depan akan ada pemotretan untuk Ziyo menggunakan produk dari distro kami.
Aku memutuskan untuk pulang lebih awal.
Setelah selesai dengan laptop untuk memeriksa semua laporan keuangan dan lain-lain nya.
Ku ambil Sling bag ku lalu berjalan keluar ruangan ku.
Sesekali ku lihat dan ku rapikan semua yang menurut ku kurang pas.
Karena ku lihat ada beberapa remaja berseragam putih abu sedang memilih baju- baju dan jaket di pojok ruangan.
Aku mendekati Jimmy yang terlihat sedang duduk santai sambil tangan nya memegang sebatang rokok sambil sesekali Jimmy tertawa di antara obrolan nya.
Ku buka pintu keluar dan saat aku akan pamit, aku melihat Ziyo sedang duduk santai bersebrangan dengan Jimmy.
Jimmy menoleh kepadaku lalu berkata,
"Zi tuh orang nya udah keluar kayaknya udah siap-siap mau balik deh."
Ziyo hanya menatap ku tajam sambil tangan nya membuang puntung rokok ke asbak.
Dia pun berdiri lalu berjalan dan meraih tangan ku.
" Ya udah gua anterin Natasha dulu ya Jim," Seru Ziyo lalu bibir nya menyentuh pucuk kepala ku.
Aku yang dari tadi hanya diam mematung seketika saja tangan ku refleks mendorong dada nya.
"Ziyo apaan sih," Ucap ku menggerutu.
Tapi tangan ku tetap berada di genggaman nya.
Aku salah tingkah.
Jantung ku berdegup kencang.
Wajah ku merona.
Lalu cepat-cepat ku langkah kan kaki ku menuju parkiran dengan tangan kami yang saling bergandengan.
Ziyo tak berbicara, dia hanya mengikuti saja.
Kemudian pun membuka kan pintu mobil nya untuk ku.
Di dalam mobil, jantung ku masih saja deg-degan.
Aku malu tapi aku seperti terhipnotis tak bisa menolak setiap perlakuan nya kepada ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Penjaga Hati
semangat lanjuuuut
salam dari karyaku
2020-07-27
1
Amiry Gemilang
2x ktm cowok langsung nawarin ke apartemen? seriously? konyol hahaha bego namanya ibarat ngasih ikan asin ma kucingnya garong. kok terkesan cewek gampangan ya Natasha?
2020-07-18
1
Amiry Gemilang
cewek lugu nih Natasha gampang dipermainkan ntar
2020-07-18
0