Khansa masih berkutat di depan cermin memermak wajah yang selama ini dia abaikan, komedo sudah seperti kulit durian belum lagi kilang minyak yang selalu menghiasi area hidung dahi dan dagu Khansa menghela nafas ini muka apa pabrik minyak sih ia akhirnya hanya memoles bedak tipis di mukanya sehingga tangan dan muka tidak terlihat kontras dan sedikit liptint dibibir biar ada manis manisnya, ia sedikit membenarkan bentuk jilbab segi empat yang ia kenakan, baru saja Khansa senyum-senyum sendiri didepan cermin klakson motor Ratna sudah membuatnya harus menyudahi akting sok cantiknya didepan cermin. Khansa buru-buru keluar menemui Ratna.
"Ni kan kita mau ketemuan ama laki-laki ganteng ya, apa sebaiknya kita naik taksi aja Khan?" saran Ratna dengan pakaian yang sudah sangat chic dari jilbab hingga sepatu
"Emang napa pake motor?" Khansa nanya balik
"Ya panas aja sih, lagian kita nongkrongnya jangan jauh-jauh dari tempat janjian ya biar engga terjebak macet aku engga mau si babang tampan nungguin kita kelamaan."
"Demi si tampan aja gercep, giliran jemput gue ngaret mulu."
"Ya ini kan perdana kita ngedate ya jangan sampai bikin kecewa dong." kilah Ratna dengan gayanya
"Sini gue aja yang bawa kalo gitu." Khansa langsung ambil alih joki didepan, keduanya pergi meninggalkan pelataran rumah Khansa menuju tempat janjian. Mereka tiba di alun alun kota.....(isi sendiri tempatnya) yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka janjian
"Kita nunggu disini aja sambil nyantai kan nanti ketemunya di kafe depan sana." Ratna menunjuk kafe elit di seberang alun alun
"Kafe mahal kan itu Rat?"
"Ya engga pa-pa dong, toh kita bakal dibayarin juga."
"Ih pede banget lu, kalo tiba-tiba cowonya engga mau bayarin gimana?"
"Lu dong yang bayarin kan lu baru gajian."
"Pekok lu." Ratna tertawa geli
"Udahlah toh cowoknya yang ngajak ketemuan disitu, kalo dia engga mau bayarin ya kita engga usah pesen apa-apa ya kan."
"Oh iya juga sih diam aja sampe dia yang nawarin ya." kedua cewek jomblo ini highfive saking senangnya dengan halunya mengenai laki laki bernama Vasko itu. Mereka memilih duduk di warung kecil di dalam taman alun-alun sambil menikmati ramenya suasana alun alun di hari libur itu, pukul 11 siang Ratna menerima pesan bahwa si Vasko sudah ada di kafe yang di sebut Ratna tadi, keduanya bergegas menghampiri Vasko di kafe. Vasko memberi lambaian pada Ratna Khansa malu malu mengekor dibelakang Ratna.
"Cepet banget kalian?" tanya Vasko heran karena dia baru saja mengabari keduanya udah main nongol aja
"Ya kebetulan kami berdua lagi di alun alun seberang sana." ucap Ratna
"Hai Khansa!" Sapa Vasko ceria, yang disapa hanya senyum tipis karena malu. Vasko memperkenalkan dua cewek halu ini pada Beno temannya yang menemaninya datang ke peramal.
"Kamu kan cewek yang sifatnya indah itu ya." puji Beno
"Mm engga gitu juga sih." Khansa mulai merasa sok akrab sama Beno karena Beno tipe pria yang periang terlihat dari caranya cengar cengir dari tadi.
"Pesen minum apa?" Tanya Vasko, Khansa dan Ratna saling tatap kode kodean
"Pesen aja semua yang enak disini Vasko yang bayarin." Beno dengan percaya diri meyakinkan Khansa dan Ratna keduanya senyum senyum jiwa matre dua cewek ini langsung memberontak.
"Beneran nih, yang mahal boleh juga?" tanya Khansa masih ragu, Vasko hanya tersenyum manis kalo author liat langsung diabet.
"Yang paling mahal juga boleh." ujarnya seraya memberikan buku menu pada Khansa. Khansa dan Ratna langsung tersenyum, Beno hanya berpikir Vasko engga salah ngajak cewek beginian, biasanya juga yang branded. Tapi ya toh yang demen Vasko bukan dia. Hampir dua jam mengobrol di kafe Khansa dan Ratna akhirnya pamit pulang duluan, Khansa takut terlalu hanyut dengan visual dua laki laki tampan itu sampai akhirnya dia lupa Rafa pulang sore ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments